Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PERCOBAAN FERMENTASI

ALKOHOL

GURU PEMBIMBING:

Yunik Wahyusari,S.Pd

DISUSUN OLEH: Kelompok 7

1. Fanisa Lutfi A.
2. Naufal Robbiqis A.
3. Nuryana Salsa
4. M. Ainun Adira
5. Wanna Fifani

Kelas : XII – IPA 2

SMAN 1 KUTOREJO
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Respirasi Anaerob adalah proses pembebasan energi tanpa adanya oksigen.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi
adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga
dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan
yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur
dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi aerob terjadi di Sitoplasma, contoh respirasi
anaerob adalah Fermentasi yaitu fermentasi alkohol, fermentasi asam laktat, dan
fermentasi asam/cuka. Mikroorganisme pada ferementasi (Fermenter) adalah
Saccharonnyces Cerevisae (Ragi). Faktor-faktor yang mempengaruhi proses fermentasi
untuk menghasilkan etanol adalah: gas karbondioksida, pH substrat, nutrien, temperatur,
dan oksigen.

Fermentasi alkohol

Mekanisme fermentasi alkohol, Proses fermentasi ini dimulai dengan glikosis


yang menghasilkan asam piruvat. Reaksi ini tidak ada oksigen, sehingga asam piruvat
diubah menjadi asam laktat, yang mengakibatkan elektron tidak meneruskan
perjalanannya sehingga tidak lagi menerima eletron dari NADH dan FAD. Berarti
NADH yang diperlukan dalam siklus Krebs juga tidak terbentuk, akibatnya siklus krebs
terhenti. Tetapi NADH di luar mitokondria dapat dibentuk dari NADH melalui proses
pembentukan asam laktat dari asam piruvat. Asam laktat adalah zat kimia yang
merugikan karena bersifat racun.Pada fermentasi alkohol dihasilkan 2 ATP, 2NADH,
2 CO2dan 2 Alkohol/etanol.

Fermentasi alkohol biasanya digunakan pada industri roti. Adanya CO2 pada
fermentasi alkohol berguna untuk mengembangkan adonan roti. Apabila roti di oven
maka CO2 akan terdorong keatas maka berkembanglah roti dan timbul pori di roti.

 FERMENTASI
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam
keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu
bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi terdapat definisi yang lebih jelas yang
mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan
tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil
fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa
komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam
butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam
fermentasi untukmenghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol
lainnya. Pada beberapa mikroba peristiwa pembebasan energi terlaksana karena
asam piruvat diubah menjadi asam asetat + CO2 selanjutaya asam asetat diabah
menjadi alkohol.
Dalam fermentasi alkohol, satu molekul glukosa hanya dapat menghasilkan 2
molekul ATP, bandingkan dengan respirasi aerob, satu molekul glukosa mampu
menghasilkan 38 molekul ATP.
Reaksinya :
1. Glikolisis. Glukosa (C6H12O6) asam piruvat
2. Dekarboksilasi asam piruvat.
3. Asam piruvat asetaldehid + CO2. piruvat dekarboksilase (CH3CHO)
4. Asetaldehid oleh alkohol dihidrogenase diubah menjadi alkohol (etanol).
2 CH3CHO + 2 NADH2 2 C2H5OH + 2 NAD. alkohol dehidrogenase enzim
Ringkasan reaksi : C6H12O6 à 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2
NADH2 + ATPkarbondioksida dengan air kapur menghasilkan endapan kapur dan
air. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut :
Ca(OH)2 + CO2 CaCO3 + H2O
 FERMIPAN
Fermipan merupakan ragi instant yang biasa dipergunakan dalam pembuatan
roti dan kue. Fermipan atau ragi digunakan agar bahan kue atau roti menjadi
mengembang ketika dipanggang. Pada percobaan tadi, kita mengetahui bahwa ragi
yang dicampur dengan gula maupun yang tidak bercampur dengan gula menjadi
mengembang terutama yang komposisinya banyak. Maka setelah kita tahu bahwa
balonnya mengembang, berarti ada reaksi dari fermipan atau ragi dengan gula dan
air.
Reaksi fermipan sebagai berikut :

C6H12O6 2C2H5OCOOH + ENERGI


Ragi atau fermipan itu sendiri merupakan zat yang menyebabkan fermentasi.
Ragi mengandung mikroorganisme yang melakukan fermentasi dan media biakan
ini dapat berbentuk butiran-butiran kecil atau cairan nutrient. Mikroorganisme yang
digunakan di dalam ragi umumnya terdiri atas berbagai bakteri dan fungi, yaitu
Rhizopus aspergillus, Mucor, Amylomyces, Endomycopsis, Saccharomyces,
Hansenula anomala, Lactobacillus, Acetobacter, dan sebagainya.
Berbagai jenis ragi yang digunakan di berbagai Negara dan kebudayaan di dunia
dibuat menggunakan media biakan tertentu dan campuran tertentu.

B. TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui peristiwa fermentasi alcohol
2. Mengetahui apa yang dihasilkan oleh fermentasi alkohol

C. HIPOTESIS
Pada beberapa mikroba peristiwa pembebasan energi terlaksana karena asam piruvat
diubah menjadi asam asetat + CO 2 selanjutaya asam asetat diubah menjadi alkohol.

D. VARIABEL
a. Variabel terikat : Banyak gelembung, suhu, bau dan
perubahan warna
b. Variabel bebas : PP, Glukosa, Ca(OH)2
c. Variabel control : Ragi

E. MANFAAT PENELITIAN
a. Dapat mengetahui proses fermentasi alcohol.
b. Dapat mengetahui apa saja yang dihasilkan fermentasi alcohol.

BAB II
LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN
Respirasi anaerob (fermentasi) adalah respirasi yang terjadi dalam keadaan
ketidaktersediaan oksigen bebas.Asam piruvat yang merupakan produk glikolisis jika
dalam keadaan ketiadaan oksigen bebas akan diubah menjadi alkohol atau asam laktat.
Pada manusia, kekurangan oksigen sering terjadi pada atlet-atlet yang berlari
jarah jauh dengan kencang. Atlet tersebut membutuhkan kadar oksigen yang lebih
banyak daripada yang diambil dari pernafasan. Dengan kurangnya oksigen dalam
tubuh, maka proses pembongkaran zat dilakukan dengan cara anaerob, yang disebut
dengan fermentasi. Fermentasi tidak harus selalu dalam keadaan anaerob. Beberapa
jenis mikroorganisme mampu melakukan fermentasi dalam keadaan aerob.

B. MIKROBA yang BERPERAN dalam PROSES FERMENTASI


1. Fermentasi Asam Asetat
Bakteri Acetobacter aceti merupakan baktei yang mula pertama diketahui sebagai
penghasil asam asetat dan merupakan jasad kontaminan pada pembuatan wine.
Saat ini bakeri Acetobacter aceti digunakan pada produksi asam asetat karena
kemampuanya mengoksidasi alkohol menjadi asam asetat.

2. Fermentasi Asam Laktat


Fermentasi asam laktat banyak terjadi pada susu. Jasa yang palingberperan dalam
fermentasi ini adalah Lacobacillus sp. Laktosa diubah menjadi asam laktat. Kini
asam laktat juga digunakan untuk produksi plastik dalam bentuk PLA.

3. Fermentasi Asam Sitrat


Asam sitrat dihasilkan melalui fermentasi menggunakan jamur Aspergillus niger.
Meskipun beberapa bakteri mampu melakukan, namun yang paling umum
digunakan adalah jamur ini. Pada kondisi aerob jamur ini mengubah gula atau pati
menjadi asam sitrat melalui pengubahan pada TCA.

4. Fermentasi Asam Glutamat


Asam glutamat digunakan untuk penyedap makanan sebagai penegas rasa. Mula
pertama dikembangkan di Jepang. Organisme yang kini banyak digunakan adalah
mutan dari Corynebacterium glutamicu.

C. FAKTOR – FAKTOR yang MEMPENGARUHI PROSES FERMENTASI


Faktor-faktor yang mempengaruhi proses fermentasi untuk menghasilkan etanol
adalah: sumber karbon, gas karbondioksida, pH substrat, nutrien, temperatur, dan
oksigen.Untuk pertumbuhannya, yeast memerlukan energi yang berasal dari karbon.
Gula adalah substrat yang lebih disukai. Oleh karenanya konsentrasi gula sangat
mempengaruhi kuantitas alkohol yang dihasilkan.
Kandungan gas karbondioksida sebesar 15 gram per liter (kira-kira 7,2atm) akan
menyebabkan terhentinya pertumbuhan yeast, tetapi tidak menghentikan fermentasi
alkohol. Pada tekanan lebih besar dari 30 atm, fermentasi alcohol baru terhenti sama
sekali.

1. pH
pH dari media sangat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme. Setiap
mikroorganisme mempunyai pH minimal, maksimal, dan optimal untuk
pertumbuhannya. Untuk yeast, pH optimal untuk pertumbuhannya ialah berkisar
antara 4,0sampai 4,5. Pada pH 3,0 atau lebih rendah lagi fermentasi alcohol akan
berjalan dengan lambat.

2. Nutrien
Dalam pertumbuhannya mikroba memerlukan nutrient.Nutrien yang dibutuhkan
digolongkan menjadi dua yaitu nutrient makro dan nutrient mikro. Nutrien makro
meliputi unsur C, N, P, K. Unsur C didapat dari substrat yang mengandung
karbohidrat, unsur N didapat dari penambahan urea, sedang unsur P dan K dari
pupuk NPK. Unsur mikro meliputi vitamin dan mineral-mineral lain yang disebut
trace element seperti Ca, Mg, Na, S, Cl, Fe, Mn, Cu, Co, Bo, Zn, Mo, dan Al.

3. Temperatur
Mikroorganisme mempunyai temperature maksimal, optimal, dan minimal untuk
pertumbuhannya. Temperatur optimal untuk yeast berkisarantara 25-30ºC dan
temperature maksimal antara 35-47ºC. Beberapa jenis yeast dapat hidup pada suhu
0ºC. Temperatur selama fermentasi perlu mendapatkan perhatian, karena di
samping temperature mempunyai efek yang langsung terhadap pertumbuhan yeast
juga mempengaruhi komposisi produk akhir. Pada temperature yang terlalu tinggi
akan menonaktifkan yeast. Pada temperature yang terlalu rendah yeast akan
menjadi tidak aktif.

BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Metode yang kami pergunakan dalam meguji cara kerja fernipan adalah metode
eksperimen.

B. TEMPAT PENELITIAN
Kami melakukan percobaan ini di Laboratorium Biologi SMA Negeri 1 Kutorejo

C. WAKTU PENELITIAN
Percobaan dilaksankan pada hari Jum’at, 18 Oktober 2019

D. ALAT DAN BAHAN

 Alat :
1. Termometer
2. Pisau (cutter)
3. 50 cm selang kecil
4. 2 buah gelas erlenmeyer
5. Sendok
 Bahan :
1. 4 gram gula pasir
2. 6 gram Fernipan
3. 2 wadah Plastisin
4. Larutan air kapur
5. Larutan PP (Fenolftalein)
6. Air

E. CARA KERJA
Selang penghubung

1. Siapkan alat dan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk praktikum.Timbang gula


pasir sebanyak 4 gram dan fernipan 6 gram.
a) Gula pasir b) Fernipann

2. Isi gelas ukur yang besar dengan air sebanyak 100 mL dan gelas ukur yang
kecil 100 ml.
3. Masukkan gula pasir ke dalam gelas erlenmeyer , lalu aduk hingga
tercampur dengan rata.
4. Masukkan kira-kira setengah bungkus fermipan kedalam larutan gula, lalu
aduk hingga tercampur.

5. Masukkan air kapur ke dalam tabung erlenmenyer kedua sebanyak 100mL


dan tambahkan 10 tetes larutan PP ke dalam larutan kapur.
6. Sambungkan kedua gelas ukur dengan menggunakan selang yang
berukuran 50 cm.
7. Letakkan thermometer kedalam gelas erlenmeyer yang berisikanlarutan
gula dan ragi sampai ke dalam. Lalu,tutup mulut gelas erlenmeyer
menggunakan plastisin sampai rapat.
8. Letakkan selang ke dalam gelas erlenmeyer yang kedua diatas
permukaan air. Lalu tutup mulut erlenmeyer dengan plastisin hingga
rapat agar tidak terjadi kebocoran pada gelas.

9. Amati percobaan
10. Setelah percobaan selesai , beri Natrium di larutan gula dan fernipan.Amati
adanya api dalam tabung.

BAB IV
HASIL PENGAMATAN
Tabung 1 ( Air Kapur+PP) Tabung 2 ( Gula + Fernipan )
Yang diamati Awal Akhir Awal Akhir
Warna Pink keunguan Putih Cokelat Cokelat tua
Jumlah Tidak ada Tidak ada Sedikit Banyak
gelembung
Suhu Tabung - - 280C 290C
Aroma/ Bau - - Seperti bau tape Seperti bau tape
tetapi lebih
menyengat

BAB V
PEMBAHASAN
Pada percobaan ini digunakan glukosa sebagai substrat utama. Hal ini disebabakan
struktur model glukosa yang sederhana sehingga mudah digunakan oleh Saccharomycess
cereviceae. Glukosa digunakan sebagai sumber energi dan sumber karbon yang digunakan
untuk membentuk material penyusun sel baru.
Pada umumnya reaksi fermentasi dinyatakan dengan :
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP.

Dalam tabel dapat di lihat bahwa fermentasi dengan kadar gula 50 % akan
menghasilkan pH yang bersifat asam, aroma awal seperti susu basi dan aroma akhir berbau
alkohol.
Dalam hal ini bahan yang digunakan adalah Saccharomycess cereviceae danglukosa
dari substrat dengan hasil akhir perombakan berupa alkohol (etanol). Reaksi yang berlangsung
dalam keadaan anaerobik tersebut adalah sebagai berikut:
C6H12O6 → 2 C2H5OH + 2 CO2 + produk samping

Dari Pengamatan Pada labu I setelah ditunggu beberapa menit, terjadi reaksi yaitu
pembentukan gelembung dari larutan ragi (Permifan). Gelembung tersebut semakin banyak
hingga naik dan keluar melalui selang yang berhubungan dengan tabung erlenmeyer II.
Gelembung yang masuk pada labu II, bercampur dengan air murni, lalu air murni tersebut
mulai memudar. Dan pada tabung erlenmeyer I pula menimbulkan bau seperti bau alkohol.
Selama reaksi pun terjadi peningkatan di kedua labu tersebut menandakan adanya energi yang
terbentuk. Berdasarkan percobaan yang telah di lakukan pada praktikum fermentasi dapat di
ketahui bahwa dengan adanya gelembung yang dihasilkan dari campuran glukosa dan
ragi (permifan) dapat membuktikan bahwa fermentasi akan menghasilkan CO2.
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Fermentasi adalah proses peragian atau proses penguraian makanan oleh
mikroorganisme yang berlangsung dalam keadaan anaerob yang tidak
memerlukan oksigen dari udara bebas (dibuktikan dalam praktikum, perangkat
alat dilapisi oleh plastisin) . Selain itu fermentasi juga berarti pemecahan senyawa
organik oleh mikroba yang berlangsung dalam suasana anaerob dengan
menghasilkan energi.

2. Asam piruvat yang merupakan produk glikolisis jika dalam keadaan ketiadaan
oksigen bebas akan diubah menjadi alkohol atau asam laktat. Reaksinya adalah:
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
Jadi, berdasarkan percobaan yang telah di lakukan pada praktikum fermentasi
dapat di ketahui bahwa dengan adanya gelembung yang dihasilkan
dari campuran glukosa dan ragi (permifan) dapat membuktikan
bahwa fermentasi akan menghasilkan CO2.

3. Adanya bara api pada larutan ragi dan gula menunjukkan adanya kandungan
alkohol pada larutan tersebut.

B. SARAN
1. Dibutuhkan alat – alat yang lebih lengkap agar data hasil percobaan kami lebih
akurat.
2. Berhati-hatilah dengan bahan-bahan kimia, gunakan masker agar lebih aman dan
jangan menyentuh NaCl secara langsung.
3. Patuhilah tata tertib laboraterium untuk keamanan dan keselamatan selama
melakukan percobaan .

DAFTAR PUSTAKA
http://indzhiraa.blogspot.com/2016/09/contoh-laporan-praktikum-fermentasi.html

http://kaoskakipink.blogspot.com/2018/09/laporan-praktikum-biologi-fermentasi.html

Anda mungkin juga menyukai