Anda di halaman 1dari 44

Ciri Umum

1. Tubuh terbagi menjadi banyak ruas (± 10 sampai 200


segmen), dengan kaki yang keluar pada setiap ruasnya.
2. Dibagian kepala terdapat satu pasang antena sebagai alat
peraba dan sepasang mata tunggal (ocellus).
3. Kepala terlihat jelas, sedangkan dada dan abdomen tak ada.

Ruas-ruas tubuh
4. Ukuran bervariasi, mulai dari mikroskopik
sampai 30 cm.
5. Eksoskeleton terdiri dari zat kitin, yang
bisa mengalami ekdisis (pergantian
kulit/perontokkan).
6. Simetri bilateral.

Kaki seribu sedang berganti kulit


Myriapoda diperkirakan
sudah ada dari zaman
purba (terutama
Arthropleuridea), yang
dibuktikan dari fosil-
fosil yang sudah
banyak ditemukan.
Habitat
Myriapoda banyak dijumpai di:
• Daerah tropis.
• Tempat lembab, seperti di bawah batu-
batuan. Walaupun begitu, kelembaban yang
berlebihan dapat membuat mereka mati karea
osmosis.
• Tempat yang banyak sampah.
Penggolongan Myriapoda
Miryapoda terdiri atas beberapa kelas:
Chilopoda (lipan)
Diplopoda (kaki seribu)
Pauropoda
Smphyla
Arthropleuridea (sudah punah)
Chilopoda
• Chilopoda memiliki 15-173 segmen.
• Tubuh agak gepeng.
• Secara umum berukuran antara 1cm-10cm.
• Khusus ordo Scolopendromorpha bisa tumbuh mencapai ukuran
23cm-28cm.
• Hidup soliter (tidak berkoloni).
• Merupakan hewan nokturnal (kecuali ordo Scutigeromorpha yang
aktif pada siang hari), pada siang hari biasa ditemui di tempat-
tempat yang gelap dan lembab.
• Ketika lingkungannya mulai tidak sesuai (terlalu kering atau
lembab), mereka bahkan bisa pindah ke dalam rumah manusia.
• Beberapa spesies hidup di dalam gua.
• Menghindari manusia.
Struktur Chilopoda
Struktur ventral:
Sisik ruas
•Terdapat sepasang
Mata Sisik ruas kedua
pertama
antena panjang
yang terdiri atas 12
segmen
•Terdapat dua
kelompok mata
Rahang atas
tunggal dan mulut.
Rahang bawah

Ruas kaki
Ruas kaki kedua
pertama
Rahang dengan taring
berbisa
Struktur Tubuh
•Tubuh agak gepeng, terdiri atas
kepala dan badan yang beruas-ruas
.
•Tiap ruas memiliki satu pasang
kaki, kecuali ruas (segmen) di
belakang kepala dan dua segmen
terakhirnya.
•Pada segmen di belakang kepala
terdapat satu pasang “taring bisa”
(maksiliped) yang berfungsi untuk
membunuh mangsa.
•Di segmen paling belakang
terdapat dua kaki kail, yang
berfungsi untuk pertahanan diri.
Makanan
• Chilopoda adalah
hewan karnivora.
• Biasanya lipan
memakan kecoak,
rayap, cacing tanah, dll.
• Lipan yang besar (pada
genus scolopendra)
memakan vertebrata
kecil, seperti serangga
(bahkan burung dan
reptil).
Sistem pencernaan
• Alat pencernaan makanannya sudah sempurna
artinya dari mulut sampai anus.
• Chilopoda makan dengan cara membunuh
mangsa dengan taring bisa yang ia miliki.

Sistem ekskresi
• Pada sistem pencernaan, menempel alat Tubulus
ekskresi yang berupa saluran tubulus Malpighi
Malpighi.
Sistem Respirasi

1. Awalnya, udara masuk


lewat spirakel yang
ada di setiap segmen
tubuh
2. Lalu, udara masuk ke
trakea yang bercabang
ke seluruh tubuh.
3. Trakea bercabang-
cabang dan semakin
kecil. Cabang-cabang
yang kecil menembus
sel, dan
memungkinkan
terjadinya difusi
oksigen dan karbon Sistem trakea pada lipan (chilopoda)

dioksida.
Sistem gerak
• Sistem gerak Chilopoda
adalah sepasang kaki di
setiap segmen.
• Di ujung setiap kaki
terdapat cakar yang
dibunakan untuk Kaki dengan cakar di ujungnya
berjalan.
• Scutigera memiliki
rambut di ujung kakinya
untuk memperbesar gaya
gesek dengan tanah
Scutigera
Sistem sirkulasi
• Chilopoda memiliki sistem peredaran darah
terbuka
• Jantungnya berupa tabung berongga yang
panjang, yang bisa berkontraksi yang
menyebabkan darah akan mengalir di
sekeliling organ dalam.
Sistem saraf

• Sistem saraf terdiri dari otak dorsal dan ventral


nerve cord yang memanjang di setiap segmen.
• Sistem saraf mirip dengan Annelida.
• Di paling ujung sistem saraf terdapat rambut
yang disebut setae.
Lipan merespons rangsangan dengan cara menggulung
tubuhnya.
Sistem reproduksi

Jantan Betina
1. Pertama, lipan jantan menaruh ‘paket
sprema’ di tanah.
2. Lalu, ia membujuk lipan betina dengan cara
menyentuhkan antenanya ke kaki belakang
sang betina.
3. Setelah berhasil, sang betina akan
mengambil ‘paket sprema’ sang jantan dan
membawanya ke alat reproduksinya.
4. Terjadilah fertilisasi internal.
• Beberapa spesies lipan
mengeluarkan satu telur sekali
bertelur, namun beberapa
diantaranya bisa
mengeluarkan puluhan telur.
• Lipan betina akan melindungi
telur-telurnya yang baru
dikeluarkan dengan cara
menggulung tubuh melindungi
telurnya.
• Beberapa spesies lipan bisa
melakukan parthernogenesis,
yaitu telur bisa menetas
walaupun tidak melalui proses
fertilisasi. Telur-telur ini pasti
akan menghasilkan lipan Seekor lipan betina yang melindungi
betina. telur-telurnya
Contoh Chilopoda

Scutigera coleoptrata Lithobius forficatus

Geophilus flavus
Diplopoda
• Memiliki dua pasang kaki pada setiap segmen tubuhnya.
• Meskipun sering disebut kaki seribu, sebenarnya tidak ada
spesies yang memiliki lebih dari 750 kaki.
• Memiliki 11-ratusan segmen.
• Berukuran 2-280 milimeter.
• Biasanya berwarna hitam atau gelap, namun beberapa
spesies berwarna terang.
• Memiliki bentuk tubuh yang hampir bulat.
• Hidup di tempat yang dingin dan lembab, seperti
Chilopoda.
• Merupakan hewan nokturnal.
Struktur Diplopoda
Struktur ventral:
•Terdapat sepasang
antena.
•Beberapa spesies
memiliki mata,
sedangkan spesies
yang lain tidak.
•Segmen pertama
hanya memiliki
sepasang kaki.
Struktur tubuh

• Setiap segmen terdiri dari dua segmen yang


bergabung, yang disebut diplosomites.
• Segmen pertama yang hanya memiliki satu pasang kaki
disebut somites.
• Segmen terakhir disebut anal segment, dimana proses
defekasi terjadi.
• Diplopoda memiliki mata yang kurang berkembang,
bahkan beberapa spesies tidak mepunyai mata.
Beberapa
jenis kaki
seribu
bisa
menyala
dalam
gelap.
Makanan
• Biasanya, Diplopoda adalah
hewan herbivora.
• Beberapa spesies adalah
karnivora, yang memakan
serangga, cacing, dan lipan.
• Kebanyakan kaki seribu
memakan tumbuhan mati,
tetapi terkadang juga
memakan tumbuhan hidup
yang lembab.
• Beberapa spesies memiliki
mulut khusus yang
memungkinkan mereka
mengisap sari-sari tumbuhan.
Sistem pencernaan
• Sistem pencernaan
berupa saluran
berbentuk tabung
yang sederhana,
dengan dua pasang
kelenjar ludah.
• Banyak kaki seribu
akan melembabkan
makanannya
dengan liurnya
sebelum dicerna.
Sistem Pertahanan diri
• Kaki seribu
mempertahankan diri
dengan cara
menggulung tubuhnya
seperti bola.
• Kaki seribu juga bisa
menyemprotkan asam
hydrocyanic untuk
melindungi diri dari
musuh.
Sistem respirasi, sistem sirkulasi, dan
sistem ekskresi
• Sistem-sistem di atas pada Diplopoda sama
dengan pada Chilopoda yang bisa dilihat pada
slide-slide berikut ini:

Sistem Sistem Sistem


respirasi sirkulasi ekskresi
Sistem reproduksi
• Fertilisasi internal.
• Beberapa spesies (jantan) membentuk “kantong
sperma” dan sang betina akan memasukannya ke
dalam alat reproduksinya.
•Beberapa spesies
kaki seribu Pill jantan
menarik perhatian
betinanya dengan
cara menggesek kaki
Kaki seribu Pill jantan yang
ke badannya untuk sedang menarik perhatian
membuat suara. betina.
Kaki seribu yang
sedang kawin.

Anak Kaki seribu


yang baru lahir
hanya mempunyai
3-4 segmen.
Contoh Diplopoda

Glomeris marginata, Narceus americanus, Harpaphe haydeniana,


salah satu spesies dari salah satu spesies dari salah satu spesies dari
kaki seribu pill ordo Spirobolida ordo Polydesmida
Perbedaan Pillbug (insecta) dengan Pill millipede (myriapoda)
Pauropoda
• Berwarna putih dan
pucat.
• Memiliki panjang 0.5-2
milimeter.
• Hidup di tanah dan di
sampah daun.
• Memakan tumbuhan
dan jamur.
• Berkerabat dekat
dengan Diplopoda.
•Pauropoda tidak memiliki mata (buta), namun mereka
mempunyai rambut di sekujur tubuh dan antena yang
kompleks sebagai alat peraba.
•Memiliki 11 segmen dan 9 pasang kaki.
Symphyla
• Tidak memiliki
pigmen, berwara
putih, agak
transparan.
• Memiliki panjang 2-10
milimeter.
• Merupakan herbivora
dan detritivora.
• Menghasilkan 8-12
telur sekali bertelur.
•Symphyla tidak memiliki mata, dan ia mengguakan
antenanya yang panjang untuk mencari makan.
•Symphyla muda mempunyai 6 pasang kaki.
•Pada segmen keempat terdapat alat kelamin.
•Sistem trakea (respirasi) hanya bercabang pada 3 segmen
pertama.
Arthropleuridea

• Arthropleuridea adalah kelas Myriapoda yang


sudah punah.
• Memiliki panjang kira-kira 2 meter, dan lebar
kira-kira 50 cm.
• Hidup di rawa-rawa arang
(yang banyak terdapat di
zaman purba).
• Merupakan herbivora
atau detritivora.
• Memiliki eksoskeleton
yang sangat kuat.
• Memiliki 30 pasang kaki.
• Kadar oksigen yang tinggi
dan ketiadaan pemangsa
mungkin merupakan
penyebab tubuh mereka
yang sangat besar.
Dampak postitif Myriapoda
• Chilopoda yang
merupakan karnivora
bisa memakan hewan
perusak tanaman
(menjadi pestisida
alami).
• Diplopoda dalam
suatu lahan dalam
jumlah yng tidak
terlalu banyak, sangat
berperan sebagai
pengurai (detritivor),
yang akan
menghasilkan nutrien
bagi tanaman.
Dampak negatif Myriapoda
• Chilopoda dapat
menggigit manusia.

• Lipan yang besar,


gigitannya bisa
menginggalkan luka
yang parah.
• Jika terdapat terlalu
banyak kaki seribu
dalam suatu lahan,
mereka bisa merusak
tanaman, bahkan bisa
menggagalkan panen
petani.

Anda mungkin juga menyukai