Anda di halaman 1dari 21

Klasifikasi Protista Mirip Tumbuhan (Alga)

Posted by abdul hadi Monday, 13 May 2013 2 comments

Protista mirip tumbuhan atau yang lebih kita kenal dengan


sebutan Alga merupakan organisme bersel satu atau bersel
banyak yang memiliki bentuk seperti benang. Alga(protista mirip
tumbuhan)

mempunyai

klorofil

dan

mampu

berfotosintesis

seperti halnya tumbuhan.

Lalu, berdasarkan klasifikasi makhluk hidup, kenapa alga


tidak

digolongkan

kedalam

kelompok

plantae(tumbuhan).

Alasanya singkat tapi cukup jelas sobat, ini dia penyebabnya,


Alga tidak memiliki akar, batang, maupun daun. Oleh karena ini
alga tidak termasuk tumbuhan. Nah alga ini dibagi menjadi
beberapa filum,yaitu:
1.Filum Alga Keemasan (Chrysophyta)

Chrysophyta
Filum alga yang biasanya tinggal di atas permukaan tanah yang
lembap dan menyebabkan permukaan tanah berwarna kuning

keemasan. Tubuh alga keemasan terdiri dari satu sel dan


bentuknya menyerupai perahu.
2.Filum Euglenophyta

Euglenophyta
Filum alga yang ini banyak dijumpai di air tawar dengan bentuk
yang

lonjong,

memiliki

flagela(cambuk),

bintik

mata,

dan

berwarna hijau karena memiliki klorofil. Euglenophyta bergerak


aktif

seperti hewan namun dapat

tumbuhan.

Filum

yang

biasa

berfotosintesis

disebut

euglena

layaknya
ini

biasa

berkembangbiak dengan cara membelah diri. Beberapa ahli


memasukkannya kedalam kelompoknya sendiri karena memiliki
ciri mirip hewan sekaligus mirip tumbuhan.
3.Filum Alga Cokelat (Phaeophyta)

Phaeophyta
Alga cokelat umumnya hidup di perairan pantai ber-iklim dingin.
Ada

juga

yang

hidup

di

air

tawar.

Semua

Alga

cokelat

merupakan makhluk hidup bersel banyak.


4.Filum Alga Merah (Rhodophyta)

Rhodophyta
Alga merah merupakan makhluk hidup bersel banyak yang
mengandung pigmen fikobilin. Pigmen ini terdiri dari fikoritrin
(merah) dan fikosianin (biru). Alga merah banyak dimanfaatkan
untuk industri kosmetik, cat, eskrim,dll.
5.Filum Alga Hijau (chlorophyta)

Chlorophyta
Filum alga yang ini tergolong makhluk hidup eukariot. Alga hijau
dapat hidup di air tawar, air laut, di tanah becek, di atas batu,
bahkan di kolam. Kolam yang banyak ditumbuhi alga ini memiliki
ciri khas tersendiri, yaitu berwarna kehijauan. Alga ini memiliki
bentuk tubuh yang beraneka ragam. Ada yang bersel tunggal,
bentuk benang, dan ada yang bersel banyak mirip tumbuhan
tingkat

tinggi.

Selain kelima alga diatas, ada satu kelompok alga lagi, yang
biasa disebut Alga hijau-biru (Cyanobacteria), namun alga ini
tidak

digolongkan

dalam

kelompok

protista

melainkan

diklasifikasikan ke kingdom monera karena tidak memiliki klorofil


sehingga bersifat autotrof.
Nah Protista mirip tumbuhan ini memiliki bermacam-macam
warna ya sobat? Semoga artikel yang berhubungan dengan ilmu
biologi

bertemakan

protista

mirip

tumbuhan

ini

dapat

bermanfaat bagi para pembaca softilmu.blogspot.com. Terus

kunjungi blog pengetahuan sederhana yang menyajikan berbagai


macam artikel mengenai ilmu yang ada dan sedang dipelajari
oleh umat manusia.Terimakasih telah berkunjung disini, jika
sobat bersedia untuk mengisikan kotak komentar saya akan
sangat bahagia.:)
Ciri-ciri Protista mirip tumbuhan

Protista mirip tumbuhan


Protista mirip tumbuhan yang dikenal sebagai ganggang (Gambar di
bawah). Protista Mirip tumbuhan adalah kelompok besar dan beragam. Protista
mirip tumbuhan adalah organisme autotrof. Ini berarti bahwa mereka
menghasilkan makanan mereka sendiri. Mereka melakukan fotosintesis untuk
menghasilkan gula dengan menggunakan karbon dioksida dan air, dan energi dari
sinar matahari, seperti tanaman. Tidak seperti tanaman, bagaimanapun, protista
mirip tumbuhan tidak memiliki batang, akar, atau daun sejati.
Kebanyakan protista seperti tumbuhan hidup di lautan, kolam, atau danau. Protista
dapat uniseluler (bersel tunggal) atau multiseluler (bersel banyak). Rumput laut
dan kelp adalah contoh multiseluler protista mirip tumbuhan. Kelp dapat sebagai
besar seperti pohon dan membentuk hutan di laut
Protista mirip tumbuhan sangat penting untuk ekosistem. Mereka adalah dasar
rantai makanan di laut, dan mereka menghasilkan oksigen melalui fotosintesis
bagi hewan untuk bernapas. Mereka diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok
dasar (Tabel di bawah).

Filum

Deskripsi

Jumlah(perkiraan) Contoh

Chlorophyta

ganggang hijau terkait 7.500


dengan tumbuhan
tingkat tinggi

Chlamydomnas, Ulva,
Volvox

Rhodophyta

alga merah

5.000

Porphyra

Phaeophyta

ganggang coklat

1.500

Macrocystis

Chrysophyta

diatom, alga cokelat


keemasan, ganggang
kuning-hijau

12.000

Cyclotella

Pyrrophyta

dinoflagellata

4.000

Gonyaulax

Euglenophyta

euglenoids

1.000

Euglena

Kosa kata
Ganggang (tunggal, alga): protista seperti Tumbuhan, seperti diatom dan rumput
laut.
autotrof: Organisme yang membuat makanan sendiri.
kelp:-Tanaman seperti, protista multiseluler yang dapat tumbuh sebuah hutan
laut.
Ringkasan

Protista menyerupai tanaman merupakan autotrof, yang berarti mereka


membuat makanan mereka sendiri.
Protista seperti tumbuhan ganggang termasuk, kelp, dan rumput laut.

1.1

Latar Belakang

Apabila kita mengamati setetes air kolam ikan dengan menggunakan mikroskop
akan di temukan berbagai macam makhluk-makhluk yang hanya bersel satu.
Salah satu contohnya adalah Protista dan mikroorganisme lainnya. Protista
merupakan organisme eukariotik yang tidak di golongkan ke dalam tumbuhan,
hewan, maupun fungi,walaupun banyak dari jenis Protista yang mirip dengan
ketiga kingdom tersebut.

1.2.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
Apa pengertian dari protista?
Apa saja klasifikasi dari protista?
Bagaimanakah Protista mirip tumbuhan?
Apa saja ciri-ciri dari protista mirip tumbuhan?
Bagaimana peran protista mirip tumbuhan?

1.3.

Tujuan
Agar pembaca dapat memahami tentang protista
Agar pembaca dapat memahami klasifikasi dari protista
Agar pembaca dapat mengetahui ciri-ciri dari protista mirip tumbuhan
Agar pembaca mengetahui dan memahami peran protista mirip tumbuhan.

1.4.

Manfaat
Dapat menambah wawasan tentang protista
Dapat mengetahui ciri-ciri dari protista mirip tumbuhan

x
Dapat mengetahui dan memahami peran protista mirip tumbuhan.
BAB II
(Pembahasan)
2.1

Protista

Protista (Yunani, Protos = Pertama) merupakan organisme eukariot pertama


atau paling sederhana. Sebagai organism eukariotik, protista memiliki membrane
inti sel. Kajian evolusi menyatakan bahwa protista merupakan organisme
eukariotik yang paling awal (tertua). Protista pertama kali muncul di permukaan
bumi sekitar 1,5 juta tahun yang lalu. Saat ini tercatat 60.000 spesies protista yang
telah dikenal orang (termasuk dari catatan fosil).
Protista adalah makhluk hidup eukariotik sederhana yang tidak dapat
diklasifikasikan sebagai hewan, tumbuhan, atau jamur. Jika dibandingkan dengan
prokariotik monera, maka struktur tubuh protista sudah lebih kompleks. Selama
perkembangannya dari generasi ke generasi, protista telah memiliki nukleus yang
sejati, mitokondria, kompleks, retikulum endoplasma, kompleks geologi, flagel,
dan silia.nukleusnya sudah dapat membelah melalui proses mitosis dan meiosis.
Pada umumnya protista dikenal sebagai makhluk hidup uniseluler. Anggota dari
kingdom ini antara lain adalah semua ganggang, kecuali ganggang biru hijau,
protozoa, dan oomycota. Ganggang dan protozoa sudah beradaptasi di habitat
akuatik.

1. 1.

Ciri-Ciri Protista
Ciri-ciri umum protista antara lain:

Eukariotik (memiliki membran inti)


Uniseluler (ada juga yang multiseluler)
Bernapas dengan respirasi aerob
Bereproduksi secara aseksual dan seksual
Umumnya hidup di air laut (ada juga yang hidup di tanah ataupun tempattempat yang lembab)
Memperoleh makanannya dengan autotrof dan heterotrof

2.2

Klasifikasi Protista

Penggelompokkan protista menjadi terasa sulit karena jumlahnya yang begitu


besar. Namun, menurut literatur terbaru yang saat ini digunakan oleh para alih
taksonomi,protista dapat dibagi dalam tiga kategori, yaitu sebagai berikut :
1. Protista menyerupai tumbuhan (Ganggang)
2. Protista menyerupai hewan (Protozoa)
3. Protista menyerupai jamur

Dalam makalah ini kami akan membahas tentang Protista Menyerupai


Tumbuhan
2.3

Protista Menyerupai Tumbuhan (Ganggang/Alga)

Ganggang (alga) adalah protista yang bersifat fotoautrotof karena memiliki


kloroplas yang mengandung klorofil atau plastida yang berisi berbagai pigmen
fotosintetik lainnya. Ganggang mudah ditemukan dilingkungan perairan, baik di
air tawar maupun di air laut. Ada yang hidup menempel di suatu tempat atau
melayang-layang di air dalam air. Ganggang menyebabkan air danau, air sawah,
air kolam, atau akuarium tampak berwarna hijau. Namun, masyarakat sering
keliru menyebutnya dengan lumut. Ganggang berbeda lumut. Lumut tidak
terendam air, sedangkan ganggang hidup dalam air. Bila dipegang, lumut terasa
seperti beludru dan lebih kering, sedangkan ganggang terasa basah, licin atau
berlendir. Di laut, ganggang mudah ditemukan, kadang-kadang terdampar
dipantai, berbentuk menyerupai tumbuhan yang berwarna-warni (merah, hijau,
cokelat, atau kuning). Orang awam menyebutnya dengan rumput laut.

Istialah ganggang dapat diartikan sebagai suatu organisme fotosintetik air (aquatic
photosynthesizer). Ganggang pertama kali ditemukan sekitar 500 juta hingga 600
juta tahun yang lalu. Ganggang dipercaya sebagai leluhur dari semua tumbuhan
darat. Antara ganggang dan tumbuhan. Diperkirakan 20.000 spesies ganggang di
bumi telah teridentifikasi dan masih banyak lagi spesies ganggang lainnya,
terutama yang berada di lautan belum teridentifikasi.

1. A. Ciri-Ciri Ganggang

1. 1.

Ukuran dan bentuk tubuh ganggang

Tubuh ganggang ada yang bersel satu (uniseluler), adapula bersel banyak
(multiseluler). Ukuran tubuh ganggang bervariasi, mulai dari yang makroskopis
berukuran 60 meter. Contoh ganggang mikroskopis, antar lain Volvox, Chlorella,
Synura, Scendesmus, Gloeobotrys, Goniochloris, Euglena, Naviculla,
Mischococcus, Ceratium, dan Cyclotellal. Contoh ganggang yang makrokopis,
antara lain Macrocystis, Sargassum, Laminaria, Turbinaria, Fucus, Palmaria,
Corallina, dan Spirogyra.

Ganggang memiliki bentuk tubuh yang tetap karena sel-selnya memiliki dinding
sel. Ganggang mikroskopis terdiri atas satu sel dengan bentuk yang bervariasi,
yaitu bulat, oval, kotak, segitiga, batang, dan seperti bintang. Ganggang uniseluler
ada yang hidup soliter (sendiri-sendiri), ada pula yang berkoloni. Ganggang hidup
yang hidup soliter, misalnya Botrydiopsis arhiza, Goniochloris sculpta, Chlorella,
dan Euglena. Ganggang uniseluler yang hidup berkoloni (selnya berkelompok
fdan bergandengan). Misalnya Volvox, Hydrodictyon, dan Gonium. Ganggang
makroskopis terdiri atas banyak sel, dengan bentuk tubuh yang bervariasi, yaitu
seperti benang (filamen), Lembaran, menyerupai rumput, serta ada pula yang
seperti tumbuhan tingkat tinggi.

1. 2.

Struktur Tubuh Ganggang

Sel ganggang memiliki struktur mirip sel tumbuhan, yaitu bersifat eukariotik
(memiliki membran inti) serta memiliki dinding sel dan kloroplas. Dinding sel

ganggang ada yang mengandung selulosa, hemiselulosa, silica, kalsium karbonat,


polisakarida, pectin, algin, agar, dan karangenan. Bahan-bahan tersebut
membentuk gel sehingga ganggang terasa berlendir atau seperti karet. Ganggang
dapat melakukan fotosintesis, sehingga hidupnya dikatakan bersifat autotrof.
Selain itu, juga ditemukan pigmen lain berupa fikosianin (pigmen biru), fikoeritrin
(pigmen merah), fukosantin (pigmen cokelat), karotin (pigmen keemasan), dan
xantofil (Pigmen kuning). Adanya pigmen-pigmen tersebut dapat dijadikan
sebagai salah satu pedoman dalam mengklasifikasikan ganggang.

1. B. Cara Hidup dan Habitat Ganggang

Berdasarkan tempat hidupnya di perairan, ganggang dibedakan ke dalam beberapa


kelompok berikut :
1. Ganggang subaerial, hidup di permukaan air.
2. Ganggang intertidal, secara periodic muncul ke permukaan air karena
terbawa oleh pasang suruta air.
3. Ganggang sublitoral, berada dibawah permukaan air.
4. Ganggang edafik, hidup di lumpur atau pasir di dasar perairan.

1. C. Reproduksi Ganggang
Gangangg bereproduksi secara aseksual (vegetatif) dan seksual (generafit). Ada
ganggang yang hanya mampu bereproduksi secara aseksual, misalnya Euglena,
yang melakuakn pembelahan biner. Ada pula ganggang yang mampu
bereproduksi secara aseksual dan seksual misalnya Spirogyra. Spirogyra
bereproduksi secara aseksual dengan fragmentasi (pemutusan) sebagian tubuhnya
dan bereproduksi secara seksual dengan konjugasi. Namun, ada pula ganggang
yang bereproduksi baik secara aseksual maupun seksual, tetapi terjadi secara
bergiliran dalam siklus hidupnya yang disebut dengan metagenesis. Metagenesis
adalah pergiliran keturunan antara generasi gametofit (penghasil sel kelamin)
dengan generasi sporofit (penghasil spora), misalnya Laminaria dan Ulva.

1. D. Klasifikasi Ganggang

Berdasarkan pigmen (zat warna) yang dominan pada tubuhnya, ganggang dapat
dibedakan atas enam filium, yaitu Pyrrhophyta (Ganggang api), Eunglenophyta,
Phaeophyta, Chrysophyta, Rhodophyta, dan Chlorophyta.

1. 1. Chlorophyta (alga hijau)

Alga ini merupakan kelompok alga yang paling beragam karena ada yang bersel
tunggal, koloni dan bersel banyak. Pigmen yang dimilikinya adalah klorofil yang
mengandung karoten. Banyak terdapat di danau, kolam tetapi sebagian ada juga
yang hidup di laut. Beberapa contoh alga hijau yang sering anda jumpai di kolam
sekitar anda antara lain :
a. Chlorophyta bersel tunggal tidak bergerak

1.

Chlorella

Organisme ini banyak ditemukan sebagai plankton air tawar. Ukuran tubuh
mikroskopis, bentuk bulat, berkembangbiak dengan pembelahan sel. Peranannya
bagi kehidupan manusia antara lain, digunakan dalam penyelidikan metabolisme
di laboratorium. Juga dimanfaatkan sebagai bahan untuk obat-obatan, bahan
kosmetik dan bahan makanan. Serbuk Chlorella dalam industri obat-obatan
dimasukkan dalam kapsul dan dijual sebagai suplemen makanan dikenal dengan

Sun Chlorella. Pengembangannya saat ini di kolam-kolam (contohnya di


Pasuruan).

2.

Chlorococcum

Tubuh bersel satu, tempat hidup air tawar, bentuk bulat telur, setiap sel memiliki
satu kloroplas bentuk mangkuk. Reproduksi dengan membentuk zoospora (secara
aseksual)

b.

Chlorophyta bersel tunggal dapat bergerak

Chlamidomonas Bentuk sel bulat telur, memiliki 2 flagel sebagai alat gerak,
terdapat 1 vacuola, satu nukleus dan kloroplas. Pada kloroplas yang bentuknya
seperti mangkuk terdapat stigma (bintik mata) dan pirenoid sebagai tempat
pembentukan zat tepung.
Reproduksi aseksual dengan membentuk zoospora dan reproduksi seksual
dengan konjugasi (perhatikan gambar berikut ini).

c.

Chlorophyta berbentuk koloni tidak bergerak

a) Hydrodictyon

Hydrodictyon banyak ditemukan di dalam air tawar dan koloninya berbentuk


seperti jala. Ukuran cukup besar sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang.
Reproduksi vegetatif dengan zoospora dan fragmentasi. Fragmentasi dilakukan
dengan cara melepas sebagian koloninya dan membentuk koloni baru. Sedangkan
reproduksi generatif dengan konjugasi.

d.

Chlorophyta berbentuk koloni dapat bergerak

a) Volvox
Volvox ditemukan di air tawar, koloni berbentuk bola jumlah antara 500 5000
buah. Tiap sel memiliki 2 flagel dan sebuah bintik mata. Reproduksi aseksual
dengan fragmentasi dan seksual dengan konjugasi sel-sel gamet.

e.

Chlorophyta berbentuk benang

a) Spyrogyra
Ganggang ini didapatkan di sekitar kita yaitu di perairan. Bentuk tubuh seperti
benang, dalam tiap sel terdapat kloroplas berbentuk spiral dan sebuah inti.
Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, sedangkan reproduksi seksual dengan
konjugasi. Adapun langkah-langkah konjugasi yaitu: Dua benang saling
berdekatan, sel yang berdekatan saling membentuk tonjolan. Ujung kedua
tonjolan yang bersentuhan saling melebur membentuk saluran konjugasi. Lewat
saluran itu terjadilah aliran protoplasma dari satu sel ke sel yang lain. Kedua
plasma melebur, disebut peristiwa plasmogami dan segera diikuti oleh peleburan
inti yang disebut kariogami. Hasil peleburan membentuk zigospora diploid.
Zigospora mengalami meiosis dan ditempat yang sesuai berkembang menjadi
benang Spirogyra baru yang haploid.

b) Oedogonium
Ganggang ini berbentuk benang, ditemukan di air tawar dan melekat di dasar
perairan. Reproduksi vegetatif dilakukan oleh setiap sel menghasilkan sebuah
zoospora yang berflagela banyak. Reproduksi generatif adalah salah satu benang
membentuk alat kelamin jantan (antiridium) dan menghasilkan gamet jantan
(spermatozoid). Pada benang yang lain membentuk alat kelamin betina yang
disebut Oogonium. Oogonium akan menghasilkan gamet betina (ovum). Sperma
tozoid membuahi ovum dan terbentuk zigot. Zigot akan tumbuh membentuk
individu.

f.

a)

Chlorophyta berbentuk lembaran

Ulva

Ganggang ini ditemukan di dasar perairan laut dan menempel di dasar, bentuk
seperti lembaran daun. Berkembangbiak secara vegetatif dengan menghasilkan
spora dan spora tumbuh menjadi Ulva yang haploid (n), Ulva haploid disebut
gametofit haploid. Kemudian secara generatif menghasilkan gamet jantan dan
gamet betina. Pertemuan gamet jantan dan gamet betina akan menghasilkan zigot
(Z2n). Zigot berkembang menjadi Ulva yang diploid disebut sporofit. Selanjutnya
sporofit membentuk spora yang haploid setelah mengalami meiosis. Selanjutnya
mengalami mitosis dan menghasilkan gametofit haploid. (perhatikan gambar di
bawah):
b) Chara
Chara hidup di air tawar terutama melekat pada batu-batuan. Bentuk talus
seperti tumbuhan tinggi, menyerupai batang, yang beruas-ruas dan bercabangcabang, berukuran kecil. Pada ruasnya terdapat nukula dan globula. Di dalam
nukula terdapat arkegonium dan menghasilkan ovum. Di dalam globula terdapat
anteridium yang memproduksi spermatozoid. Spermatozoid akan membuahi
ovum dan menghasilkan zigospora yang berdinding sel. Pada reproduksi secara
vegetatif dilakukan dengan cara fragmentasi.

1. 2. Phaeophyta (alga coklat)

7
Bentuk tubuh alga ini seperti tumbuhan tinggi. Ada sekitar 1.500 spesies alga
coklat, sebagian besar hidup di air laut, terdampar di pantai, melekat pada batubatuan dengan alat pelekat (semacam akar = hold fast). Alga coklat ini sering
disebut klep yang merupakan protista laut terbesar dan paling rumit.Berwarna
kecoklatan karena memiliki pigmen yang dominan fikosantin selain klorofil,
karoten dan xantofil. Alga coklat banyak memiliki struktur khusus. Tubuh
tanaman yang bercabang dapat memiliki kantong udara untuk mempertahankan
agar tetap dapat mengapung. Daun alga lebar yang mirip dengan daun tumbuhan
biasa terhubung ke tangkai keras disebut stipe. Holdfasts yang bersel banyak
(multiseluler) membuat tanaman tetap menempel ditempatnya.
Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, reproduksi generatif dengan
membentuk alat kelamin yang disebut konseptakel jantan dan konseptakel betina.
Di dalam konseptakel jantan terdapat Anteridium dan di dalam konseptakel betina
terdapat oogonium yang menghasilkan ovum. Spermatozoid membuahi ovum
yang menghasilkan zigot.
Contoh dari alga ini antara lain : Sargassum, Macrocystis, Ectocarpus, dan Fucus.
Alga coklat seperti alang-alang batu atau Fucus merupkan organisme yang biasa
terdapat digaris pantai perairan dingin yang berbatu-batu. Di Asia berbagai
macam alga coklatdikonsumsi sebagai makanan. Banyak orang menganggap alga
coklat dan alga merah mungkin menjadi sumber makanan bagi manusia untuk
masa yang akan dating. Algin, senyawa yang ditemukan pada alga coklat sering
digunakan dalam pembuatan lateks, bahan untuk mengkilap keramik , kosmetik,
dan es krim.

1. 3. Rhodophyta (alga merah)

Ganggang ini hidup di laut, bentuk tubuh seperti rumput sehingga disebut dengan
rumput laut. Tubuh bersel banyak bentuk seperti lembaran. Warna merah karena
mengandung pigmen fikoeritrin. Reproduksi seksual dengan peleburan antara
spermatozoid dan ovum menghasilkan zigot. Zigot tumbuh menjadi ganggang
merah.

Contoh: Euchemma spinosum, Gelidium, Rhodymenia dan Scinata.


Euchemma spinosum merupakan penghasil agar-agar di daerah dingin. Ganggang
merah mempunyai pigmen yang disebut fikobilin yang terdiri dari fokoeritrin
(merah) dan fikosianin (biru). Hal ini memungkinkan ganggang yang hidup di
bawah permukaan laut menyerap gelombang cahaya yang tidak dapat diserap oleh
klorofil. Kemudian pigmen ganggang ini menyampaikan energi matahari ke
molekul klorofil. Sebgaian alga merah merupakan tumbuhan penghasil makanan
yang penting di beberapa tempat di Asia. Alga merah juga merupakan sumber
agar-agar yang digunakan untuk menumbuhkan organisme di laboratorium.

Gelidium sp

Gelidium sp merupakan spesies Rhodophyta yang sangat rapuh karena kandungan


florideannya yang sangat tinggi. Alga ini memiliki sebaran habitat perairan laut
yang cukup luas, sehingga dapat ditemukan dibeberapa jenis perairan laut.
Kekhasan spora alga ini adalah dapat membentuk tunas. Metegenesis Gelidium sp
termasuk yang mengalami tiga fase, artinya dalam daur hidupnya kita dapat
menemukan Gelidium dalam fase gametofit, karposforofit, dan tetrasporofit.
1. 4. Chrysophyta (ganggang keemasan)
Ganggang keemasan (chrysophyta) merupakan alga yang hidup di air tawar
dan ada yang hidup di air laut. Tubuh ada yang bersel satu dan ada yang bersel
banyak. Alga ini digolongkan ke dalam 3 kelas, yaitu:
A. Kelas alga Hijau-Kuning (Xanthophyceae)
B. Kelas alga keemasan (Chrysophyceae)
C. Kelas Diatom (Bacillariophyceae)
a.

Kelas alga Hijau-Kuning (Xanthophyceae)

Alga ini memiliki klorofil (pigmen hijau) dan xantofil (pigmen kuning) karena itu
warnanya hijau kekuning-kuningan. Contoh: Vaucheria. Vaucheria tersusun atas
banyak sel yang berbentuk benang, bercabang tapi tidak bersekat. Filamen
mempunyai banyak inti dan disebut Coenocytic.
Berkembangbiak secara seksual yaitu dengan oogami artinya terjadi peleburan
spermatozoid yang dihasilkan anteridium dengan ovum yang dihasilkan oogonium
membentuk zigot. Zigot tumbuh menjadi filamen baru.

Reproduksi secara vegetatif dengan membentuk zoospora. Zoospora terlepas dari


induknya mengembara dan jatuh di tempat yang cocok menjadi filamen baru.

9
b.

Kelas Alga Coklat-Keemasan (Chrysophyceae)

Alga ini memiliki pigmen keemasan (karoten) dan klorofil. Tubuh ada yang bersel
satu, contohnya Ochromonas dan bentuk koloni, contohnya Synura.
c.

Kelas Diatom (Bacillariophyceae)

Diatom banyak ditemukan dipermukaan tanah basah misal, sawah, got atau parit.
Tanah yang mengandung diatom berwarna kuning keemasan. Tubuh ada yang
uniseluler dan koloni. Dinding sel tersusun atas dua belahan yaitu kotak (hipoteca)
dan tutup (epiteca). Reproduksi secara aseksual yaitu dengan cara membelah diri.
Contohnya: Navicula, Pannularia dan Cyclotella.
Navicula sp.

1. 5. Euglenophyta
Euglenophyta adalah organisme bersel satu yang mirip hewan karena tidak
berdinding sel dan mempunyai alat gerak berupa flagel sehingga dapat bergerak
bebas. Mirip tumbuhan karena memiliki klorofil dan mampu berfotosintesis.
Hidup di air tawar, dalam tanah dan tempat lembab, contohnya: Euglena.
Euglena terdapat di air tawar, misal di sawah. Bentuk tubuh sel oval memanjang,
pada mulut sel terdapat cambuk atau flagel dan digunakan untuk bergerak. Dekat
mulut terdapat bintik mata (stigma) yang gunanya untuk membedakan gelap dan
terang. Di dalam sitoplasmanya terdapat butir kloroplas yang berisi klorofil. Oleh
karena itu Euglena berwarna hijau. Contohnya Euglena viridis,

10

Euglena dapat membuat makanan sendiri dengan cara fotosintesis dan juga dapat
memakan zat-zat organik. Karena Euglena mampu melakukan fotosintesis maka
dikatakan hidup secara fotoautotrof. Di samping itu dikatakan juga sebagai
heterotrof karena memakan bahan
BAB III
(PENUTUP)

A. Kesimpulan

Protista merupakan organisme eukariot pertama atau paling sederhana.


Protista mirip tumbuhan disebut juga ganggang/ alga.
Ganggang (alga) adalah protista yang bersifat fotoautrotof karena
memiliki kloroplas yang mengandung klorofil atau plastida yang berisi
berbagai pigmen fotosintetik lainnya.
Dari semua kesimpulan diatas dapat ditari bahwa protista mirip tumbuhan
(ganggang/alga) hidup di daerah perairan dan bersifat fotoautotrof
(cahaya).

B. Saran

Membudidayakan tumbuhan-tumbuhan yang bermanfaat.


Melestarikan keberadaan tumbuhan atau protista.

Anda mungkin juga menyukai