0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
483 tayangan3 halaman
1. Pembuatan bandeng atau ayam presto menggunakan panci presto yang meningkatkan tekanan dan suhu untuk melembutkan daging dalam waktu singkat berdasarkan hukum gas ideal.
2. Mesin uap bekerja dengan memanfaatkan uap air bertekanan tinggi dari pembakaran untuk memutar roda melalui piston dan silinder, sehingga dapat menggerakkan sesuatu.
3. Terbentuknya angin dipengaruhi oleh perbedaan te
1. Pembuatan bandeng atau ayam presto menggunakan panci presto yang meningkatkan tekanan dan suhu untuk melembutkan daging dalam waktu singkat berdasarkan hukum gas ideal.
2. Mesin uap bekerja dengan memanfaatkan uap air bertekanan tinggi dari pembakaran untuk memutar roda melalui piston dan silinder, sehingga dapat menggerakkan sesuatu.
3. Terbentuknya angin dipengaruhi oleh perbedaan te
1. Pembuatan bandeng atau ayam presto menggunakan panci presto yang meningkatkan tekanan dan suhu untuk melembutkan daging dalam waktu singkat berdasarkan hukum gas ideal.
2. Mesin uap bekerja dengan memanfaatkan uap air bertekanan tinggi dari pembakaran untuk memutar roda melalui piston dan silinder, sehingga dapat menggerakkan sesuatu.
3. Terbentuknya angin dipengaruhi oleh perbedaan te
Proses pembuatan bandeng presto/ayam presto menggunakan prinsip tekanan yang dipengaruhi oleh kenaikan titik didih air. Dengan menggunakan panci presto yang terbuat dari bahan stainless dilengkapi dengan penutup panci yang rapat, ketika air mendidih pada suhu 100°C, uap air yang dihasilkan tidak dapat keluar dan mengakibatkan kenaikan suhu serta tekanan yang sangat tinggi (>100°C). Proses tersebut menyebabkan partikel akan kembali dan bertumbukan dengan partikel uap lainnya sehingga dapat melunakkan bandeng atau tulang pada ayam dalam waktu yang relatif lebih singkat. Seperti pada persamaan gas ideal yaitu PV = CT, dimana P = tekanan, V = volume, C = konstanta hukum gay lussac, T = suhu. Hubungan antara P dan T bahwa penambahan tekanan menaikkan titik didih dan titik lebur zat. Berbeda jika kita menggunakan panci biasa untuk melunakkan bandeng atau tulang ayam akan membutuhkan waktu yang relatif lebih lama, karena pada panci biasa, uap air yang dihasilkan akan langsung terbuang dan mengakibatkan perubahan volume air.
2. Mesin Uap/Kereta Uap
Prinsip kerja mesin uap/kereta uap yaitu dengan memanfaatkan uap hasil pemanasan air sebagai media pengahantar kalor pada boiler dengan pembakaran yang menggunakan kayu bakar atau batu bara dengan suhu dan tekanan yang tinggi (>100°C). Semakin tinggi suhu uap, maka akan semakin besar pula tekanan yang dihasilkan karena suhu berbanding lurus dengan tekanan. Ketika tekanan tinggi, uap akan bergerak masuk menuju ke silinder piston dan akan memuai terhadap piston. Setelah masuk menuju silinder piston, uap akan bergerak ke kanan dan ke kiri, dan ketika memuai sebagian kalor atau panas pada uap akan berubah menjadi energi kinetik. Roda yang dihubungkan dengan piston akan bergerak setengah putaran ketika piston bergerak ke kanan, dan ketika piston bergerak ke kiri maka katup masukan akan tertutup dengan sendirinya, jika katup masukan terbuka dengan sendirinya maka uap tersebut akan dikondensasi oleh kondensor. Air yang ada di dalam kondensor akan didihkan lagi ke wadah dengan cara dipompa. Proses ini akan terus-menerus berulang, sehingga roda pun berputar secara terus-menerus yang dapat digunakan untuk menggerakkan sesuatu.
3. Terbentuknya Angin atau Perubahan Cuaca
Angin merupakan akibat dari udara yang bergerak yang memiliki perbedaan tekanan udara dengan arah aliran angin. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi menuju ke tempat bertekanan udara rendah atau sebaliknya. Angin dapat terjadi disebabkan oleh pergerakan benda sehingga mendorong udara untuk bergerak ke tempat lain. Apabila terjadi kenaikan suhu, maka udara akan memuai dan naik, udara yang telah memuai akan lebih ringan sehingga tekanan udara menurun. Bersamaan dengan peristiwa tersebut, aliran udara akan mengalir ke tempat yang rendah, kemudian udara akan menyusut dan menjadi lebih berat kemudian akan turun ke tanah, pada saat di tanah udara akan panas lagi akibat adanya sinar matahari, dan udara akan kembali naik, proses ini akan terjadi secara terus-menerus. Proses naik turunnya aliran udara ini dinamakan konveksi. Pada intinya, proses terjadinya angin dipengaruhi oleh suhu dan tekanan. Terbentuknya perubahan cuaca terjadi karena dipengaruhi berbagai unsur yang paling berhubungan satu sama lain, seperti sinar matahari, sinar matahari tersebut akan memengaruhi temperatur, temperatur akan menyebabkan penguapan, penguapan akan menyebabkan kelembaban, pembentukan awan, dan terjadi hujan. Selain itu, tekanan udara akan menyebabkan udara bergerak yang disebut angin. Hal tersebutlah yang disebut dengan cuaca mengalami perubahan dalam waktu yang cukup singkat dan wilayah yang sempit.
4. Memanaskan Makanan/Minuman dengan Microwave Oven
Microwave oven merupakan alat yang digunakan untuk memasak dengan menggunakan bantuan gelombang mikro dan merupakan alat yang bekerja secara cepat dan efisien dikarenakan adanya gelombang elektromagnetik yang menembus makanan dan mengeksitasi molekul-molekul air dan lemak secara merata. Prinsip kerja microwave ini yaitu perpindahan kalor secara radiasi. Adanya gelombang mikro dalam oven dapat didistribusikan melalui pemantulan oleh kipas dan dinding-dinding metal, sehingga energi radiasi yang dipantulkan terhadap dinding menyebabkan dinding tidak panas. Oven microwave bekerja menggunakan pancaran radiasi gelombang mikro dengan frekuensi 2450 MHz melalui makanan, sehingga dapat menembus makanan cukup dalam. Energi dari gelombang mikro akan diserap oleh molekul-molekul dalam makanan. Adanya pancaran gelombang mikro tersebut membuat molekul-molekul yang bermuatan positif maupun yang bermuatan negatif berputar untuk mensejajarkan diri dengan medan listrik yang berubah-ubah. Gerakan molekuler inilah yang menimbulkan panas pada makanan.
5. Mengapa Pesawat/Helikopter Dapat Terbang?
Pesawat merupakan alat transportasi jarak jauh yang dapat terbang dengan waktu yang relatif singkat. Pesawat dapat terbang dengan massa puluhan ton karena memiliki sayap dan mesin pendorong yang menerapkan hukum bernouli. Ada 4 gaya yang bekerja pada pesawat, yaitu gaya berat, gaya angkat, gaya dorong, dan gaya gesek. - Gaya berat merupakan gaya yang ditimbulkan akibat adanya gaya gravitasi yang menarik pesawat ke bawah - Gaya angkat ialah gaya yang ditimbulkan akibat adanya perbedaan tekanan udara pada bagian atas dan bawah pesawat sehingga pesawat dapat terangkat - Gaya dorong merupakan gaya yang timbul karena adanya dorongan mesin ke belakang sehingga pesawat dapat bergerak maju ke depan - Gaya gesek ialah gaya yang timbul karena adanya pergesekan antara badan pesawat dengan udara yang dipengaruhi oleh bentuk dan luas permukaan pesawat, kecepatan pesawat, serta viskositas udara. Pesawat harus bergerak maju terlebih dahulu dengan sangat cepat agar dapat terbang. Ketika pesawat bergerak maju maka aliran udara akan melewati bagian atas dan bagian bawah sayap pesawat dengan cepat sehingga pesawat dapat bergerak naik. Adanya perbedaan tekanan dan kecepatan udara pada sayap menyebabkan pesawat dapat terbang. Tekanan pada sayap bagian bawah pesawat lebih besar dari tekanan sayap bagian bawah, sedangkan kecepatan udara pada bagian atas sayap lebih besar dari kecepatan udara pada bagian bawah sayap. Ini sesuai dengan hukum bernouli bahwa semakin cepat kecepatan udara (fluida) maka tekanannya akan semakin rendah. Dari keterangan di atas, untuk lebih mudah memahaminya, dapat dituliskan sebagai berikut: V1 < V2 , P1 > P2 Keterangan: V1 = Kecepatan udara pada sayap bagian bawah V2 = Kecepatan udara pada sayap bagian atas P1 = Tekanan udara pada sayap bagian bawah P2 = Tekanan udara pada sayap bagian atas Cara mengukur ketinggian pesawat yaitu dengan menggunakan alat ukur altimeter. Altimeter menggunakan prinsip kerja berdasarkan tekanan udara. Semakin tinggi tekanan udara, maka semakin rendah ketinggiannya dan sebaliknya. Altimeter mengukur ketinggian berdasarkan rata-rata ketinggian permukaan laut.