Anda di halaman 1dari 3

1.

Pembuatan Bandeng Presto/Ayam Presto (Tulang Lunak)


Proses pembuatan bandeng presto/ayam presto menggunakan prinsip tekanan yang
dipengaruhi oleh kenaikan titik didih air. Dengan menggunakan panci presto yang terbuat
dari bahan stainless dilengkapi dengan penutup panci yang rapat, ketika air mendidih pada
suhu 100°C, uap air yang dihasilkan tidak dapat keluar dan mengakibatkan kenaikan suhu
serta tekanan yang sangat tinggi (>100°C). Proses tersebut menyebabkan partikel akan
kembali dan bertumbukan dengan partikel uap lainnya sehingga dapat melunakkan
bandeng atau tulang pada ayam dalam waktu yang relatif lebih singkat.
Seperti pada persamaan gas ideal yaitu PV = CT, dimana P = tekanan, V = volume, C =
konstanta hukum gay lussac, T = suhu. Hubungan antara P dan T bahwa penambahan
tekanan menaikkan titik didih dan titik lebur zat.
Berbeda jika kita menggunakan panci biasa untuk melunakkan bandeng atau tulang ayam
akan membutuhkan waktu yang relatif lebih lama, karena pada panci biasa, uap air yang
dihasilkan akan langsung terbuang dan mengakibatkan perubahan volume air.

2. Mesin Uap/Kereta Uap


Prinsip kerja mesin uap/kereta uap yaitu dengan memanfaatkan uap hasil pemanasan
air sebagai media pengahantar kalor pada boiler dengan pembakaran yang menggunakan
kayu bakar atau batu bara dengan suhu dan tekanan yang tinggi (>100°C). Semakin tinggi
suhu uap, maka akan semakin besar pula tekanan yang dihasilkan karena suhu berbanding
lurus dengan tekanan. Ketika tekanan tinggi, uap akan bergerak masuk menuju ke silinder
piston dan akan memuai terhadap piston. Setelah masuk menuju silinder piston, uap akan
bergerak ke kanan dan ke kiri, dan ketika memuai sebagian kalor atau panas pada uap
akan berubah menjadi energi kinetik.
Roda yang dihubungkan dengan piston akan bergerak setengah putaran ketika piston
bergerak ke kanan, dan ketika piston bergerak ke kiri maka katup masukan akan tertutup
dengan sendirinya, jika katup masukan terbuka dengan sendirinya maka uap tersebut akan
dikondensasi oleh kondensor. Air yang ada di dalam kondensor akan didihkan lagi ke
wadah dengan cara dipompa. Proses ini akan terus-menerus berulang, sehingga roda pun
berputar secara terus-menerus yang dapat digunakan untuk menggerakkan sesuatu.

3. Terbentuknya Angin atau Perubahan Cuaca


Angin merupakan akibat dari udara yang bergerak yang memiliki perbedaan tekanan
udara dengan arah aliran angin. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi
menuju ke tempat bertekanan udara rendah atau sebaliknya. Angin dapat terjadi
disebabkan oleh pergerakan benda sehingga mendorong udara untuk bergerak ke tempat
lain. Apabila terjadi kenaikan suhu, maka udara akan memuai dan naik, udara yang telah
memuai akan lebih ringan sehingga tekanan udara menurun. Bersamaan dengan peristiwa
tersebut, aliran udara akan mengalir ke tempat yang rendah, kemudian udara akan
menyusut dan menjadi lebih berat kemudian akan turun ke tanah, pada saat di tanah udara
akan panas lagi akibat adanya sinar matahari, dan udara akan kembali naik, proses ini akan
terjadi secara terus-menerus. Proses naik turunnya aliran udara ini dinamakan konveksi.
Pada intinya, proses terjadinya angin dipengaruhi oleh suhu dan tekanan.
Terbentuknya perubahan cuaca terjadi karena dipengaruhi berbagai unsur yang paling
berhubungan satu sama lain, seperti sinar matahari, sinar matahari tersebut akan
memengaruhi temperatur, temperatur akan menyebabkan penguapan, penguapan akan
menyebabkan kelembaban, pembentukan awan, dan terjadi hujan. Selain itu, tekanan
udara akan menyebabkan udara bergerak yang disebut angin. Hal tersebutlah yang disebut
dengan cuaca mengalami perubahan dalam waktu yang cukup singkat dan wilayah yang
sempit.

4. Memanaskan Makanan/Minuman dengan Microwave Oven


Microwave oven merupakan alat yang digunakan untuk memasak dengan
menggunakan bantuan gelombang mikro dan merupakan alat yang bekerja secara cepat
dan efisien dikarenakan adanya gelombang elektromagnetik yang menembus makanan dan
mengeksitasi molekul-molekul air dan lemak secara merata. Prinsip kerja microwave ini
yaitu perpindahan kalor secara radiasi. Adanya gelombang mikro dalam oven dapat
didistribusikan melalui pemantulan oleh kipas dan dinding-dinding metal, sehingga energi
radiasi yang dipantulkan terhadap dinding menyebabkan dinding tidak panas.
Oven microwave bekerja menggunakan pancaran radiasi gelombang mikro dengan
frekuensi 2450 MHz melalui makanan, sehingga dapat menembus makanan cukup dalam.
Energi dari gelombang mikro akan diserap oleh molekul-molekul dalam makanan. Adanya
pancaran gelombang mikro tersebut membuat molekul-molekul yang bermuatan positif
maupun yang bermuatan negatif berputar untuk mensejajarkan diri dengan medan listrik
yang berubah-ubah. Gerakan molekuler inilah yang menimbulkan panas pada makanan.

5. Mengapa Pesawat/Helikopter Dapat Terbang?


Pesawat merupakan alat transportasi jarak jauh yang dapat terbang dengan waktu yang
relatif singkat. Pesawat dapat terbang dengan massa puluhan ton karena memiliki sayap
dan mesin pendorong yang menerapkan hukum bernouli. Ada 4 gaya yang bekerja pada
pesawat, yaitu gaya berat, gaya angkat, gaya dorong, dan gaya gesek.
- Gaya berat merupakan gaya yang ditimbulkan akibat adanya gaya gravitasi yang
menarik pesawat ke bawah
- Gaya angkat ialah gaya yang ditimbulkan akibat adanya perbedaan tekanan udara pada
bagian atas dan bawah pesawat sehingga pesawat dapat terangkat
- Gaya dorong merupakan gaya yang timbul karena adanya dorongan mesin ke belakang
sehingga pesawat dapat bergerak maju ke depan
- Gaya gesek ialah gaya yang timbul karena adanya pergesekan antara badan pesawat
dengan udara yang dipengaruhi oleh bentuk dan luas permukaan pesawat, kecepatan
pesawat, serta viskositas udara.
Pesawat harus bergerak maju terlebih dahulu dengan sangat cepat agar dapat terbang.
Ketika pesawat bergerak maju maka aliran udara akan melewati bagian atas dan bagian
bawah sayap pesawat dengan cepat sehingga pesawat dapat bergerak naik.
Adanya perbedaan tekanan dan kecepatan udara pada sayap menyebabkan pesawat dapat
terbang. Tekanan pada sayap bagian bawah pesawat lebih besar dari tekanan sayap bagian
bawah, sedangkan kecepatan udara pada bagian atas sayap lebih besar dari kecepatan
udara pada bagian bawah sayap. Ini sesuai dengan hukum bernouli bahwa semakin cepat
kecepatan udara (fluida) maka tekanannya akan semakin rendah. Dari keterangan di atas,
untuk lebih mudah memahaminya, dapat dituliskan sebagai berikut:
V1 < V2 , P1 > P2 Keterangan: V1 = Kecepatan udara pada sayap bagian bawah
V2 = Kecepatan udara pada sayap bagian atas
P1 = Tekanan udara pada sayap bagian bawah
P2 = Tekanan udara pada sayap bagian atas
Cara mengukur ketinggian pesawat yaitu dengan menggunakan alat ukur altimeter.
Altimeter menggunakan prinsip kerja berdasarkan tekanan udara. Semakin tinggi tekanan
udara, maka semakin rendah ketinggiannya dan sebaliknya. Altimeter mengukur
ketinggian berdasarkan rata-rata ketinggian permukaan laut.

Anda mungkin juga menyukai