Galur kapang Konsumsi Produksi Produksi Efisiensi produksi asam sit rat
Aspergillus gula-pereduksi biomassa asam sitrat
niger (g/I) (g/I) (g/I) Yp dP/X %-Konversi
Keterangan:
e
1) Data merupakan nilai rata-rata hasil dari percobaan fermentasi dengan 2 replikasi, pada 300 selama 7 hari;
2) Yp, adalah produksi asarn sitrat per-unit gula-pereduksi total yang dikonsumsi (g/g); % konversi, adalah
produksi asam sit rat per-unit gula-pereduksi total (sebagai glukosa) yang dikonsumsi (mol/mol x 100%);
dP IX, adalah produksi asam sitrat per-unit biornassa kapang (mg/g).
Hasil pada Tabel 2 memperlihatkan bahwa fermentasi asam yang sarna, permeabilitas sel dan kondisi lingkungan
sit rat secara biak-rendarn pada medium tetes-tebu A mern- merupakan dua faktor yang sangat berpengaruh pada respirasi
berikan hasil asam sitrat (0.1 - 9.3 g/I) dan konversi (0.1 - kapang. Jika laju-pertukaran material diantara sel dan
8.9%) yang bervariasi, tergantung galur Aspergillus niger yang lingkungannya merupakan faktor yang sangat berpengaruh
dipakai. dalam akumulasi asam sitrat, maka perbedaan kemampuan
galur dalam memproduksi asam sitrat mungkin lebih disebab-
Didapatkan bahwa Aspergillus niger ATCC 11414 mem-
kan oleh perbedaan mereka di dalam permeabilitas membran
berikan hasil asam sitrat yang tertinggi, yaitu 9.3 g/I dengan
sel daripada aktivitas enzimatisnya.
tingkat konversi 8.9%. Disusul kemudian oleh Aspergillus niger
ATCC 9142 yang memberikan hasil asam sitrat 9.1 g/I, dengan Hasil pada Tabel 2 menunjukan bahwa komposisi medium
tingkat konversi 8.0%. tetes-tebu A tidak optimum untuk produksi asam sit rat. Oleh
karena itu medium tetes-tebu B yang mempunyai kandungan
Demikian pula, Aspergillus niger ATCC 11414 memberikan
fosfor lebih rendah (0.07 g/I KH2P04) kemudian dicoba pada
koefisien hasil asam sitrat yang tertinggi (Yp = 0.103 gig)
tahap-penelitian selanjutnya, dengan menggunakan galur
daripada yang diberikan oleh Aspergillus niger ATCC 9142
kapang yang terpilih (Aspergillus niger ATCC 11414).
(Yp= 0.093 gig) ataupun oleh galur lainnya yang diuji (Yp=
0.002 - 0.072 gig). Akan tetapi karena Aspergillus niger ATCC
. Pengaruh konsentrasi awal gula-pereduksi total pada fermen-
11414 mernbentuk biomassa yang lebih banyak, galur ini mem-
berikan produksi asam sitrat spesifik yang sedikit lebih rendah tasi asam sitrat
(172.4 mg/g) daripada kapang Aspergillus niger ATCC 9142
Hasil penelitian dengan medium tetes-tebu B menunjukkan
(192.0 rug/g).
bahwa konsentrasi awal gula-pereduksi total dan pH awal
Berdasarkan keempat indikator hasil asam sitrat tersebut medium keduanya mempunyai pengaruh yang besar pada fer-
diatas, dapat disimpulkan bahwaAspergillus niger ATCC 11414 mentasi asam sit rat secara biak-rendam,
merupakan galur terbaik sebagai penghasil asam sitrat untuk
Hasil fermentasi dengan medium tetes-tebu B (Gambar 1
fermentasi asam sitrat secara biak-rendarn, dibandingkan 7
dan Tabel3) mengungkapkan bahwa konsentrasi awal gula-
buah galur lainnya yang diuji.
pereduksi total 15 - 20% adalah optimum untuk produksi asam
Galur Aspergillus niger mempunyai karateristika yang ber- sitrat oleh Aspergillus niger ATCC 11414. Hasil ini sesuai de-
beda satu dengan lainnya, baik dalam morfologi, sifat biokimia ngan kepustakaan [16, 19, 10, 20, 15, 21, 22) yang menyatakan
maupun dalam kemampuannya untuk memproduksi asam sitrat bahwa konsentrasi glukosa at au sukrosa yang tinggi (14 - 20%)
[15, 9, 16]. Perlman [17) yang telah meneliti 75 galur Aspergillus diperlukan untuk memperoleh produksi asam sitrat yang op-
niger melaporkan adanya variasi diantara mereka di dalam tirnal.
kemampuannya untuk memproduksi asam sitrat secara biak-
rendam. Pengaruh positif konsentrasi glukosa awal yang tinggi pada
akumulasi asam sit rat mungkin ·berkaitan dengan adanya dis-
Kemampuan untuk memproduksi asam sitrat sangat spesifik torsi metabolisme di dalam Aspergillus niger [23). Represi
sifatnya [10]. Cochrane [18] menyatakan bahwa untuk spesies katabolit [23) diduga tidak terlibat pada mekanisme stimulasi
Tabel3 Pengaruh konsentrasi awal gula-pereduksi total pada hasil fermentasi asam sitrat satu-tahap dari teres-
tebu (medium tetes-tebu B), dengan Aspergillus niger ATCC 11414
Keterangan:
1) Data merupakan nilai rata-rata hasil dari percobaan fermentasi dengan 2 replikasi, pada 30DC selama 7 hari;
2) Bi, medium tetes-tebu pekat; B2, medium tetes-tebu encer;
3) Yp, adalah produksi asam sitrat per-unit gula-pereduksi total yang dikonsumsi (gig); % ·konversi, adalah produksi
asam sitrat per-unit gula-pereduksi total (sebagai glukosa) yang dikonsurnsi (mol/mol x 100%); dP IX, adalah
produksi asam sitrat per-unit biomassa kapang (mg/g).
Tabel3 Pengaruh konsentrasi awal gula-pereduksi total pada hasil fermentasi asam sitrat satu-tahap dari teres-
tebu (medium tetes-tebu B), dengan Aspergillus niger ATCC 11414
Keterangan:
1) Data merupakan nilai rata-rata hasil dari percobaan fermentasi dengan 2 replikasi, pada 30DC selama 7 hari;
2) Bi, medium tetes-tebu pekat; B2, medium tetes-tebu encer;
3) Yp, adalah produksi asam sitrat per-unit gula-pereduksi total yang dikonsumsi (gig); % ·konversi, adalah produksi
asam sitrat per-unit gula-pereduksi total (sebagai glukosa) yang dikonsurnsi (mol/mol x 100%); dP IX, adalah
produksi asam sitrat per-unit biomassa kapang (mg/g).
o pH 2.0
Aspergillus terreus K26", J. Ferment. Technol. 53 : 435-442 (1975).
x
..•.. 8. Ogawa, T. and A. Fazeli, "Additive effect of ferrocyanide treat-
a
-0
25 ment and step change of pH on citric acid production from
Iranian beet rholasses with Aspergillus niger", J. Ferment. Technol.
54 : 63 - 66 (1976).
9. Perlman, D. and C.1. Sih, "Fungal synthesis of citric acid, fumaric,
168 192 216
and itaconic acids", Progress. Ind. Microbiol. 2: 167 - 193 (1960).
120 144
10. Kubicek, C and M. Rohr, "Citric acid fermentation", CRC Criti-
(Jam)
cal reviews in Biotech. 3 : 331 - 374 (1968).
Garnbar 3. Produksi spesifik asam sitrat selama tahap produksi dalam 11. American Type Culture Collection, "Catalogue of Strains", vol I,
[ermentasi asam sitrat dua-tahap, dari tetes-tebu pada pH Maryland, U.S.A, 1982.
medium yang berbeda. 12. Rohr, M., O. Zehentgruber and CP. Kubicek, "Kinetics of
dP;x, produksi asam sitrat per-unit biomassa kapang biomass and citric acid production by Aspergillus niger on a pilot
(mg/g). plant scale", Biotech. Bioeng. (1981).
13. American Official of Agricultural Chemists (i\Oi\C), "Official Me-
thods of Analysis of The Association of Official Agricuttural Chemists"
Hasil penelitian ini juga rnenunjukkan bahwa ferrnentasi (Ed. W. Horwitz), 12th ed., A.OAC, Washington, 1975, pp. 574-575.
dengan proses dua-tahap merupakan alternatif yang potensial 14. Vogel, I., "Elementary Practical Organic Chemistry", Part. 3: Quan-
untuk produksi asam sit rat. Oleh karena itu perlu dilakukan titative Organic Analysis, 2nd ed., Longman Group Limited, lon-
penelitian lebih lanjut tentang kedua hal tersebut diatas. don, 1958, Chapter 27.
15. Prescott, S.D. and CG. Dunn, "Industrial Microbiology", McGraw-
Hill Book Inc., New York, 1959, Chapter 28.
16. Berry, D.R., A.R. Chmiel, and Z. AI Obaidi, 'Citric acid produc-
KESIMPULAN tion by Aspergillus niger", In "Genetics and physiology of Aspergil-
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tetes-tebu dapat Ius" (Eds. J.E. Smith, and J.A. Patten), Academic Press, London,
digunakan sebagai substrat untuk produksi asam sit rat dengan 1977, pp. 405 - 426.
proses fermentasi. Didapatkan bahwa strain kapang, kon- 17. Perlman, D., "Citric acid production by various strains of Aspergil-
lus niger", Rep. Proc. -Ith. Congr. Int. Microbiol, 546 (1947).
sentrasi gula- pereduksi total, dan pH medium mempengaruhi
18. Cochrane, V.W., "Physiology of Fungi", John Wiley and Sons,
proses fermentasi asam sitrat denganAspergilllls niger.
Inc., New York, 1963, Chapter 6-9.
Aspergillus niger ATC 11414 merupakan galur terbaik untuk 19. Currie, IN. "Citric acid fermentation",J. Biol. Chcm. 31: 15 - 37 (1917).
produksi asam sitrat secara fermentasi biak-rendarn. Kon- 20. Lockwood, L.11., "Organic acid production", in 'The Filamentous
sentrasi awal gula-pereduksi total (15 - 20%) dan pH medium Fungi'; vol.I, Industrial Mycology (Eds. lE. Smith and D.R.
yang rendah (kurang dari 3.0) adalah optimum untuk Berry), Edward Arnold, 1975, Chapter 8.
akumulasi asam sitrat olehAspergilllls niger ATCC 11414. 21. Rohr, M., CPo Kubicek, and 1. Kominek, "Citric acid", in "Biotechnology"
Hasil penelitian rru juga menunjukkan keuntungan VoL3, (Ed. H. Dellweg), Verlag-Chemie, Weinheim, 1983, Chapter 3d.
22. RC6C,AH. "Chemical microbiology'; ~ Ed., Buttcrworths, London, 1968.
penerapan limitasi nutrien dalam merangsang akumulasi asam
23. Edwards, V.H., "The influence of high substrate concentrations on
sitrat, dan fermentasi dua-tahap sebagai alternatif yang poten-
microbial kinetics", Biotech. Bioeng. 12 : 679 - 712 (1970).
sial untuk produksi asam sit rat. 24. Paigen, K. and B. Williams, "Catabolite repression and other con-
trol mechanisms in carbohydrate utilization", Ad\'. Microbiol.
Physiol. 4 : 252 - 324 (1970).
25. Hossain, M., J.D. Brooks and I.S. Maddox, "The effect of sugar
source on citric acid production by Aspergillus niger", Appl.
DAFfAR PUSTAKA Microbiol. Biotech. 19: 383 (1984).
1. Milono Poesponegoro, Disertasi untuk Doktor, rrB (1990). 26. Cleland, W.W. and M.1. Johnson, "Tracer experiments on the
2. Paturau, 1.M. "By-products of the cane sugar industry", Elsevier mechanism of citric acid formation by Aspergillus niger", J. Bio!.
Publ. Co" London, 1969,Chapter 12 Chem. 208: 679 - 689 (1954).
3. Milono P., T. Soefyan, AT A. Karossi, A Syahrul, D.S. Sinia, L.S. 27. Shadafza, D., T. Ogawa, T. and A. Fazeli., "Comparison of citric
Broto, Sumarsono dan I. Bambang, "Potensi dan pemanfaatan acid production from beet molasses and date syrup with Aspergil-
tetes di Indonesia'; Lembaga Kimia Nasional-LIPI, Bandung, 1984. lus niger", J. Ferment. Technol. 54 : 67 - 75 (1976).