Pembuatan media
Seleksi mikroba
PEMBAHASAN
Proses seleksi mikroba penghasil enzim protease dilakukan pada medium agar yang
mengandiung susu skim. Metode yang digunakan untuk menuang sampel limbah tempe pada
medium adalah metode sebar atau spread. Setelah proses penuangan belum dapat diamati
secara lagsung pertumbuhan mikroba, dilakukan penginkubasian pada alamari es dan diamati
setiap harinya selama 5 hari. Proses pengamatan dilakukan pada hari pertama, kedua, dan
kelima. Hari ketiga dan ke empat tidak dilakukan pengamatan karena hari libur. Sampel yang
spesifik diamati adalah sampel pengenceran 106 dan dibandingkan dengan sampel
pengenceran lainnya serta sampel dari limbah tahu oleh kelas lain. Pada sampel pengenceran
106 hari pertama terlihat bercak-bercak kecil pada medium. Hari kedua, bercak yang muncul
terlihat jelas. Hari kelima, bercak yang muncul terlihat semakin jelas namun tidak dapat
teramati zona bening tiunggal. Bercak terlihat memblok di beberapa sisi medium. Tidak dapat
ditentukan diamter masing-masing zona karena ukuran yang sangat kecil dan tidak merata.
Berdasarkan pengamatan menandakan bahwa tidak didapatklan koloni tunggal pada proses
seleksi mikroba penghasil enzim protease dari limbah tempe dengan pengenceran 106 oleh
kelompok 7. Hal ini dimungkinkan terjadi karena adanay beberapa faktor, yaitu : kesalahan
praktikan ketika proses penyebaran sampel di atas media. Penyebaran yang tidak merata
dapat menyebabkan penumpukan koloni sehingga mikroba tidak dapat tumbuh dnegan baik,
dan tidak dapat mendegradasi ikatan protein pada susu skim yang ditandai dengan tidak
terbentukanya zona bening. Faktor lain adalah kurang sterilnya media yang digunakan yang
disebabkan saat penuangan sampel pada media terlalu terbuka dan tidak dekat dengan nyala
api sehingga memungkinkan masuknya kontaminan ke dalam media tersebut. Batang
spreader juga dapat berpengaruh pada proses seleksi mikroba. Kurang panasnya batang dapat
menyebabkan masih tumbuhnya kontaminan pada batang pengaduk yang akhirnya
mengganggu pertumbuhan mikroba, selain itu terlalu panasnya batang spreader yang
langsung digunakan untuk meratakan sampel pada media dapat menyebabkan mikroba mati.
Hasil pada pengenceran 106 dibandingkan dengan pengenceran lain yang berbeda pada
sampel yang sama. Pada seluruh pengenceran, (102, 104,106,108, serta tanpa pengenceran)
zona bening dapat diamati dengan jelas pada pengenceran 104 oleh keplompok 2. Diameter
Zona bening yang diperoleh adalah: .... cm. zona bening media adalaah....cm. dari hasil
pengukuran tersebut maka dapat ditentukan jumlah koloni (mikroba) penghasil enzi protease
adalah sebanyak .... (d zona bening/ d media)
Hasil yang didapatkan tersebut dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada isolasi
mikroba dari pabrik tahu oleh offering C. Berdasarkan pengamatan tersebut, data terbaik
yang diperoleh adalah diameter zona bening= ... diameter media=.... jumlah=....
Dari kedua sumber limbah tersebut, limbah yang potensial mengandung mikroba penghasil
enzim protease adalah limbah/......
Kesimpulan: