A. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang kami paparkan adalah sebagai
berikut.
1. Bagaimana kecepatan larutnya zat (White Coffe dan Susu Bubuk) jika
dilarutkan dengan menggunakan air panas pada Volume air yang
berbeda?
B. HIPOTESIS
Berdasarkan rumusan masalah di atas, peneliti menetapkan hipotesis
sebagai berikut.
1. Jika suatu zat dilarutkan dengan menggunakan Volume air panas yang
lebih banyak, maka akan lebih cepat dilarutkan.
C. VARIABEL
Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis yang telah dipaparkan
di atas, maka peneliti menentukan variabel antara lain sebagai berikut.
1. Variabel Manipulasi : Volume Air
2. Variabel Respon : Kecepatan larutnya White Coffe dan Susu Bubuk
3. Variabel Kontrol : Suhu Air, Jenis air, Cara Mengaduk Kedua Zat,
dan Massa White Coffe dan Susu Bubuk.
E. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, kami menetapkan tujuan
praktikum ini antara lain sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui kecepatan larutnya zat (White Coffe dan Susu Bubuk)
jika dilarutkan dengan menggunakan air panas pada Volume air yang
berbeda.
F. DASAR TEORI
1. Definisi Campuran
Campuran merupakan gabungan antara dua zat atau lebih yang
berbeda tanpa reaksi kimia yang terjadi. Dalam kehidupan sehari hari
banyak terdapat contoh dari campuran antar lain adalah sungai, udara,
makanan, minuman, larutan garam, larutan gula, dan sebagainya. Dalam
sifat asli zat pembentuk campuran terdapat campuran yang tidak bisa
dibedakan (Homogen) dan juga zat pembentuk campuran yang bisa
dibedakan (Heterogen).
Jika dilihat dari perubahan fisik dalam campuran, bahan
campuran dapat berbeda dari komponen sebelumnya, atau pada saat
titik lelehnya akan menghasilkan sesuatu yang baru. Campuran dapat
dipisahkan menjadi komponen aslinya secara mekanis yakni Homogen
dan Heterogen.
Dalam udara yang kita hirup ini tercampur beberapa unsur yang
berbentuk gas yakni: nitrogen, oksigen dan gas lainnya, kandungan
oksigen yang sangat banyak dibandingkan dengan polusi udara.
2. Jenis-jenis Campuran
a. Campuran Homogen
Campuran homogen adalah campuran yang setiap bagiannya
serba sama, baik warna, rasa serta perbandingan zat-zat tercampur
juga sama, serta tidak memiliki bidang batas standar antara
komponen-komponennya. Contohnya adalah larutan garam dalam
air dan larutan gula dalam air.
Homogen adalah Larutan serba sama mempunyai ukuran
partikel yang kecil dan sangat halus, sehingga susah untuk
dibedakan. Misalkan kamu memasukkan dua sendok teh gula ke
dalam segelas air. Kemudian, kamu mengaduk gula tersebut secara
merata. Berarti, kamu telah mendapatkan larutan gula.
Air dan gula yang bercampur tidak berubah menjadi zat lain.
Gula masih terasa manis, meskipun tidak tampak lagi. Sementara
itu, air juga tidak berubah menjadi zat lain. Jika larutan gula
diambil sesendok, kemudian dicicipi maka kita akan mengecap rasa
manis. Jika larutan diambil sesendok lagi, kemudian dicicipi maka
larutan masih terasa manis. Demikian seterusnya. Setiap kali
larutan diambil dan dicicipi, larutan gula tetap terasa manis.
Dengan demikian, rasa manis larutan gula tersebar secara
merata pada semua bagian larutan. Untuk membuat larutan gula,
zat-zat penyusun (air dan gula) tidak mempunyai perbandingan
yang tetap. Larutan gula dapat dibuat dengan memasukkan dua,
tiga, atau empat sendok teh gula ke dalam segelas air. Jadi, larutan
termasuk campuran homogen.
b. Campuran Heterogen
Campuran heterogen adalah campuran yang zat-zat
pembentuknya dapat dibedakan satu sama lainnya. Contoh
campuran heterogen : tanah, air sungai, makanan, minuman, air
laut, adonan kue, adonan beton cor, dll.
Pada campuran heterogen dinding pembatas antar zat masih
dapat dilihat, misal campuran air dengan minyak, campuran besi
dan pasir, campuran serbuk besi dan air, dil. Di dalam campuran
heterogen dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu:
1) Koloid
Partikel-partikel pada koloid hanya dapat dilihat dengan
mikroskop ultra. Ukuran partikel antara 0,5 m s.d 1 mm.
Contoh koloid: susu, asap, kabut, agar-agar.
2) Suspensi
Partikel-partikel pada suspensi hanya dapat dilihat dengan
mikroskop biasa. Ukuran partikel antara lebih besar dari 0,3 m.
Contoh suspensi: minyak dengan air, air keruh, dan air kapur.
4. Sifat-sifat Campuran
Suatu campuran dapat berisi zat-zat pembentuk dengan berbagai
perbandingan. Berikut ini ciri-ciri dari campuran.
a. Terdiri Atas Dua Jenis Zat Tunggal atau Lebih Beberapa campuran
mengandung dua senyawa atau lebih. Contoh: teh manis adalah
campuran dari gula, teh, dan air. Air garam adalah campuran dari
garam dan air. Udara adalah campuran dari bertbagai jenis gas
terutama nitrogen dan oksigen.
b. Komposisinya tidak Tetap Campuran mempunyai komposisi yang
tidak tetap, tergantung dari perbandingan jumlah zat yang
bercampur. Contoh: larutan gula dapat dibuat berbagai macam
dengan mengubah- ubah perbandingan jumlah gula dan air.
c. Masih Mempunyai Sifat dari Zat Campuran masih mempunyai
semua sifat dari zat yang membentuknya. Contohnya pada larutan
gula maka sifat gula (manis) tidak hilang, tingkat kemanisan larutan
gula bergantung pada perbandingan antara gula dengan air yang
ingin dicampurkan.
d. Dapat Dipisahkan Menjadi Komponennya Suatu campuran dapat
dipisahkan menjadi komponen-kom- ponen pembentuknya melalui
cara-cara fisika. Terdapat sejumlah cara untuk memisahkan zat-zat
dalam suatu campuran. Hal ini tergantung pada sifat fisik dari zat-zat
yang terdapat dalam campuran. Contoh: garam dapat dipisahkan dari
air garam melalui pengkristalan (penguapan).
5. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kelarutan antara lain
a. Suhu
b. pH
c. Pelarut
d. Ukuran partikel
H. PROSEDUR PRAKTIKUM
Percobaan I: Volume air 150mL
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan.
2. Siapkan 2 gelas air panas dengan suhu sama yang akan digunakan
untuk praktikum.
3. Siapkan kopi sebanyak 20 gram atau setara dengan 4 sdt yang akan
digunakan untuk praktikum.
4. Siapkan susu bubuk sebanyak 20 gram atau setara dengan 4 sdt yang
akan digunakan untuk praktikum.
5. Kemudian, masukkan takaran kopi tersebut ke dalam gelas.
6. Lalu, masukkan air yang telah disiapkan ke dalam gelas yang sudah
berisi kopi.
7. Sementara itu, masukkan juga takaran susu tersebut ke dalam gelas
yang berbeda.
8. Kemudian, masukkan air yang telah disiapkan ke dalam gelas yang
sudah berisi susu.
9. Aduk kedua gelas yang berisi kopi dan susu tersebut menggunakan
sendok secara bersamaan.
10. Kemudian amati apakah ada perubahan di antara keduanya dan catat
sebagai hasil pengamatan.
J. PERTANYAAN DISKUSI
1. Apa yang dimaksud dengan campuran?
2. Sebut dan jelaskan jenis-jenis campuran!
3. Apa saja sifat-sifat dari campuran?
4. Faktor apa saja yang memengaruhi kelarutan suatu zat?
5. Jika volume pelarut lebih banyak, maka apa yang terjadi pada
kecepatan kelarutan zat terlarut?
L. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil data praktikum yang telah kami dapatkan, dapat
disimpulkan bahwa jika volume zat pelarut lebih banyak, maka suatu zat
terlarut akan lebih cepat dilarutkan. Dibuktikan dengan perbedaan volume
air yang kami gunakan yakni 150 mL dan 200 mL, larutan white coffee dan
susu bubuk lebih cepat larut jika menggunakan volume air 200 mL.
M. REFERENSI
Ashari, Avisena. (2017). Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013. Jakarta:
Cerdas Bahagia.
Antasari, F. M. (2010). Identifikasi konsep sukar dan kesalahan konsep pada
pokok bahasan unsur, senyawa dan campuran pada siswa kelas VII-F
SMP Negeri I Sumenep. Journal of Research and Education Chemistry
(JREC), Vol. 1, No. 2, hlm. 15-22.
Apsari, K. & Chaerunisa, A. (2020). UPAYA PENINGKATAN
KELARUTAN OBAT. Jurnal Farmaka, Volume 18 (No. 2), Hlm. 58.
Foster, Bob. & Joko Sutrisno. (2019). Fokus Belajar Inti Sari Pengetahuan
Alam. Jakarta: Penerbit Duta.
Darma, Dian. (2018). Komponen Penyusun Campuran dan Apa Sifat
Campuran Air Kopi. Journal Discovery Learning, Vol. 2, No. 2, hlm.
123-132.
Desi, Juwitaningsih. (2018). Ilmu Pengetahuan Alam SD/MI Kelas V.
Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan.
Fardhilah, Novita. (2010). Memahami Unsur, Senyawa, dan Campuran.
Semarang: ALPTIN
Halimah, Nur. (2015). JAWARA UJIAN KIMIA SMA Kelas 10, 11, 12.
Jakarta: PT. Tangga Pustaka.
Harwanto, Dwi, Sherwin R.U.A. Sompie, dan Virginia Tulenan. (2019).
"Aplikasi Game Edukasi Pengenalan Unsur Dan Senyawa Kimia".
Jurnal Teknik Informatika Vol. 14 No. 1. Hlm. 62-70.
Mikrajuddin, Saktiyono, dan Lutfi. (2007). IPA TERPADU SMP dan MTs
Jilid 1A untuk Kelas VII Semester 1: KTSP Standar Isi 2006. Jakarta:
ESIS.
Partana, Crys Fajar. (2009). Seri IPA KIMIA 1 untuk SMP Kelas VII.
Jakarta: Quadra.
Paula, Julio De. (2006). “Campuran,” Journal Phycal Chemistry, Vol. 1, No.
7, hlm. 156-162.
Sugiyarto, Eny Ismawati. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam 1: untuk
SMP/MTs/ Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.