Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR KERJA MAHASISWA

SUHU

Dosen pembimbing : Tatik Indayati, M.Pd.


Kelompok : 1- 2D
Anggota Kelompok :
1. Difa Rif’ah Auliya (06040721093)
2. Diva Ikrima Azmi (06040721094)
3. Dwi Ariyanti (06040721095)
4. Elvita Indah Cahyani (06040721096)
5. Fadia Dwi Adis S. (06040721097)
6. Faricha Ajeng M.U. (06040721098)

PRODI PENDIDIKAN GURU MI


JURUSAN PENDIDIKAN DASAR
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAM AMPEL SURABAYA
MARET 2022
LEMBAR KERJA MAHASISWA
MENGANALISIS PEMUAIAN ZAT CAIR: MINYAK DAN LARUTAN
PEWARNA

A. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang kami paparkan adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana kenaikan volume minyak dalam botol kaca yang direndam
dengan air panas dalam waktu 10 menit?
2. Bagaimana kenaikan volume larutan pewarna dalam botol kaca yang
direndam dengan air panas dalam waktu 10 menit?

B. Hipotesis
1. Jika minyak dalam volume 100mL dimasukkan ke dalam air yang
mendidih selama 10 menit, maka akan mengalami kenaikan volume
lebih tinggi.
a) Variabel
Variabel Manipulasi : Minyak dan Larutan Pewarna
Variabel Respon : Volume Perubahan Minyak dan Larutan
.../Pewarna
Variabel Kontrol : Suhu, Jenis Air, Volume Air, dan Waktu
b) Definisi Operasional
DOVM : Zat cair yang kami gunakan dalam
percobaan ini adalah minyak dan larutan
pewarna
DOVR : Peningkatan volume pada minyak dan
larutan pewarna dalam waktu 10 menit.
DOVK :
1) Suhu yang digunakan dalam pengujian minyak adalah 81° C.
2) Suhu yang digunakan dalam pengujian larutan pewarna
adalah 81° C.
3) Jenis air yang digunakan pada air panas untuk pengujian
minyak adalah air PDAM.
4) Jenis air yang digunakan pada air panas untuk pengujian
larutan pewarna adalah air PDAM.
5) Volume air yang digunakan dalam pengujian minyak adalah
100ml.
6) Volume air yang digunakan dalam pengujian larutan pewarna
adalah 100ml.
7) Waktu yang digunakan dalam pengujian minyak adalah 10
menit.
8) Waktu yang digunakan dalam pengujian larutan pewarna
adalah 10 menit.

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, kami menetapkan tujuan praktikum
ini antara lain sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui adanya kenaikan volume minyak dalam botol kaca
yang direndam dengan air panas dalam waktu 10 menit.
2. Untuk mengetahui adanya kenaikan volume larutan pewarna dalam
botol kaca yang direndam dengan air panas dalam waktu 10 menit.

D. Dasar Teori
1. Definisi Pemuaian
Pemuaian adalah bertambahnya volume suatu zat akibat
bertambahnya suhu zat. Semua zat umumnya memuai jika dipanaskan.
Pemuaian dapat digambarkan sebagai berikut. Jika sekelompok orang
berdiri pada tempatnya dan tidak bergerak, mereka dapat berdiri pada
posisi yang berdekatan sehingga tidak mengambil ruang yang besar.
Tetapi, jika mereka mulai bergerak (misalkan, menari-nari), mereka
akan mengambil ruang yang lebih besar.
Hal yang sama terjadi jika suatu zat dipanaskan. Molekul-
molekul pembentuk zat bergerak lebih cepat, sehingga mereka
mengambil ruang yang lebih besar. Perhatikan, molekul-molekul itu
sendiri tidak bertambah ukurannya. Tetapi, sebagai satu kesatuan
mereka mengambil ruang yang lebih besar. Ruang yang ditempati
molekul-molekul pembentuk zat bergantung pada suhunya.

2. Perbedaan Pemuaian Zat Padat, Cair, dan Gas


a) Pemuaian pada zat padat
Zat padat seperti besi dan kaca dapat memuai jika terpapar
suhu panas. Pemuaian ini terjadi karena partikel-partikel di dalam
zat tersebut selalu bergerak. Saat suatu zat padat menerima energi
panas, partikel di dalamnya akan bergerak lebih cepat. Karena
pergerakan ini, partikel membutuhkan ruang antar partikel yang
lebih besar.
Jarak partikel menjadi semakin besar sehingga
menyebabkan pemuaian panjang, luas, dan volume dari suatu
benda padat. Pada pemuaian panjang zat padat, nilai lebar dan luas
lebih kecil dari nilai panjang benda tersebut. Akibatnya, nilai lebar
dan luas dianggap tidak ada. Contoh pemuaian panjang zat padat
adalah kawat kecil atau kabel listrik yang memanjang setelah
dipanaskan.
b) Pemuaian pada zat cair
Berbeda dengan zat padat, pemuaian pada zat cair tidak
melibatkan muai panjang dan luas. Hal ini disebabkan karena sifat
zat cair yang menyesuaikan bentuk wadahnya. Pemuaian pada zat
cair melibatkan muai ruang atau muai volume. Suhu yang
diberikan akan menentukan besar pemuaian volume zat cair.
Karenanya jika zat cair diberikan suhu yang tinggi, maka
semakin tinggi juga pemuaian volumenya. Air raksa atau alkohol
yang ada di termometer bisa menjadi contoh pemuaian zat cair. Air
raksa akan bereaksi terhadap perubahan suhu dengan memuai atau
menyusut sesuai dengan suhu yang diberikan
c) Pemuaian pada zat gas
Sama seperti zat cair, zat gas hanya mengalami pemuaian
volume saja. Volume gas akan meningkat jika diberikan suhu yang
tinggi. Contoh dari pemuaian zat gas adalah pengisian angin pada
ban kendaraan. Saat kita akan mengisi angin ban sepeda motor atau
mobil tidak boleh terlalu penuh.

3. Koefisien Muai Volume Pada Pemuaian Zat Cair


Zat cair akan memuai jika dipanaskan. Karena sifat zat cair
bentuknya selalu mengikuti tempatnya sehingga zat cair mengalami
muai volume. Pemuaian zat cair lebih besar dibandingkan dengan
pemuaian zat padat. Zat cair yang berbeda jenisnya memiliki muai
volume yang berbeda.

E. Alat dan Bahan


Alat:
1. 2 botol kaca
2. 2 sedotan
3. Heatter/Panci Panas
4. Penggaris
5. Spidol permanen

Bahan:
1. Plastisin
2. Air
3. Minyak goreng
4. Pewarna

F. Prosedur Praktikum
a) Percobaan I: Minyak
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan.
2. Masukkan minyak ke dalam botol kaca.
3. Tandai sedotan menggunakan spidol permanen.
4. Lapisi sedotan menggunakan plastisin agar sedotan tidak bergerak,
kemudian masukkan ke dalam botol yang berisi minyak.
5. Didihkan air menggunakan heater.
6. Tuangkan air yang mendidih ke dalam baskom.
7. Masukkan botol yang berisi minyak ke dalam baskom yang berisi
air mendidih.
8. Gunakan stopwatch untuk menghitung waktu.
9. Amati dan ukur perbedaan kenaikan setiap larutan.
b) Percobaan II: Larutan Pewarna
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan.
2. Campurkan pewarna dengan air sehingga membentuk sebuah
larutan.
3. Masukkan larutan tersebut ke dalam botol kaca.
4. Tandai sedotan menggunakan spidol permanen.
5. Didihkan air menggunakan heater.
6. Tuangkan air yang mendidih ke dalam baskom.
7. Lapisi sedotan menggunakan plastisin agar sedotan tidak bergerak,
kemudian masukkan ke dalam botol yang berisi larutan pewarna.
8. Hidupkan kompor, kemudian didihkan air.
9. Matikan kompor, dan tuangkan air yang mendidih ke dalam
baskom.
10. Masukkan botol yang berisi larutan pewarna ke dalam baskom
yang berisi air mendidih.
11. Gunakan stopwatch untuk menghitung waktu.
12. Amati dan ukur perbedaan kenaikan setiap larutan.
G. Data Hasil Praktikum

No. Zat Cair Suhu Waktu Volume Volume Akhir


(°C) (menit) Awal (mL) (Tetap/Naik)
1 Larutan 81 5 100 100
Pewarna
2 Minyak 81 5 100 110,1

H. Pertanyaan Diskusi
1. Bagaimana reaksi minyak saat dimasukkan ke dalam air panas?
2. Berapa suhu yang digunakkan untuk menaikkan volume minyak?
3. Pada menit ke berapa volume minyak naik?
4. Apakah terdapat perbedaan volume pada masing-masing zat cair?
5. Apakah masing-masing zat cair mengalami pemuaian pada waktu
bersamaan?

I. Analisis Hasil Praktikum


Pada praktikum yang kami lakukan, kami mengamati dua objek
yang berbeda yaitu minyak dan larutan perwarna dengan menggunakan
media yang sama yakni botol kaca dan ditutup dengan dilapisi
plastisin.platisin berfungsi perekat ujung botol agar tidak berongga. Botol
tersebut dimasukkan ke dalam panci yang berisi air panas.
Pada percobaan pertama, kami mengamati kenaikan volume pada
minyak. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan suhu air 81°C.
Berdasarkan pengamatan, objek terlihat mengalami perubahan yakni
bertambahnya volume pada menit 5 dari 100 ml menjadi 110,1 ml.
Pada percobaan kedua, kami juga menggunakan menggunakan
suhu air yang sama yakni 81°C. Dalam waktu 5 menit, volume awal yaitu
100mL terlihat tidak mengalami peningkatan. Melainkan larutan pewarna
hanya menguap di dinding-dinding botol kaca sehingga menyebabkan
penurunan pada volume larutan pewarna.
Alasan perbedaan dari kedua hasil percobaan tersebut adalah
karena tingkat kerapatan partikel di antara keduanya. Minyak memiliki
kerapatan partikel lebih tinggi daripada larutan pewarna.

J. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil praktikum yang telah didapatkan, dapat
ditarik kesimpulan bahwa pada minyak mengalami kenaikan volume
lebih tinggi daripada larutan pewarna dengan perlakuan yang sama.

K. Referensi

Jua, S. K., Sarwanto, S., & Sukarmin, S. (2017, August). Pengembangan


alat percobaan muai panjang zat padat sebagai alat praktikum fisika
pada materi pemuaian. In Prosiding SNPF (Seminar Nasional
Pendidikan Fisika) (pp. 122-129).

Maulidiyah, M. (2018). Suhu dan Pemuaian. Universitas Muhammadiyah


Sidoarjo.

Mikrajuddin Abdullah. (2004). IPA FISIKA. Penerbit Erlangga.

Sastra, Egon. (2016). Fisika SMA. Palembang : Universitas Sriwijaya.

Wahyono, Endro. (2008). Rumus Fisika Matematika. Diakses pada tanggal


16 Maret 2022.

Anda mungkin juga menyukai