Kepala Hubungan Masyarakat dan Protokol Masjid Istiqlal Ustadz
Abu Hurairah Abdul Salam mengatakan, dalam keadaan darurat
merenggangkan shaf sholat hukumnya mubah atau diperbolehkan.
"Dalam keadaan darurat yah enggak apa-apa. Apalagi menjadikan
shaf rapat dan lurus itu kan bukan suatu yang prinsip dalam agama. Hal yang prinsip saja boleh ditiadakan kok ketika dalam keadaan darurat," ujarnya saat dihubungi Okezone, Rabu (18/3/2020).
Lebih lanjut, kata Abu, dalam salah satu kaedah fikih menyebutkan tentang kebolehan tentang melakukan sesuatu dalam keadaan darurat, yaitu:
ات تُبِ ْي ُح المحْ ظُوْ َرات
ُ ضرُوْ َر َّ ال
Artinya: "Keadaan darurat membolehkan suatu yang terlarang."
Allah SWT berfirman:
اغ َواَل عَا ٍد فَٓاَل إِ ْث َم َعلَ ْي ِه
ٍ َفَ َم ِن ٱضْ طُ َّر َغي َْر ب
fa maniḍṭurra gaira bāgiw wa lā 'ādin fa lā iṡma 'alaīh
Artinya: "Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa
(memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya."