Anda di halaman 1dari 22

KIMIA

FISIKA
JUDUL PERCOBAAN : KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI
SUHU

NAMA PRAKTIKAN : MOCH. FAJAR SYARIF H.


NIM : 2032010017
KELAS/GRUP : TK-3A / IV
TANGGAL PRAKTIKUM : 02 NOVEMBER 2021
ASISTEN : AYU NINDIA KUSUMAWATI

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA


UNIVERSITAS INTERNASIONAL SEMENINDONESIA
TAHUN AJARAN 2021/2022
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU ii

KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU


Fajar, Moch, Hidayatullah, Syarif, Kusumawati, Ayu Nindia
Departemen Teknik Kimia, Universita Internasional Semen Indonesia
Jl. Veteran, Kompleks PT. Semen Indonesia, Gresik, 61122, Indonesia
e-mail : ayu.kusumawati19@student.uisi.ac.id

ABSTRAK

Larutan merupakan campuran homogen yang terdiri dari berbagai jenis zat dan dapat
dikelompokkan sesuai dengan jenis larutannya. Pada percobaan kali ini digunakan
larutan jenuh yang merupakan larutan dengan kandungan zat terlarut atau endapan
berjumlah maksimum. Kemampuan suatu zat untuk bisa larut dalam suatu pelarut
menjadi larutan jenuh disebut dengan kelarutan. Kelarutan dapat dipengaruhi oleh
suhu yang mana pada percobaan digunakan suhu air es mencair, suhu air dingin, dan
suhu air dalam ruangan. Prinsip yang digunakan adalah Le-Chateliers yang
menjelaskan bahwa semakin tinggi suhu maka semakin besar pula kelarutan dan
konsentrasi suatu larutan. Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa apabila suhu
dinaikkan maka kelarutan akan bertambah diikuti dengan kesetimbangannya.

Kata kunci : Larutan, Kelarutan, Suhu.


JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU iii

ABSTRACT

Solution is a homogeneous mixture consisting of various types of substances and can be


grouped according to the type of solution. In this experiment, a saturated solution is
used which is a solution with a maximum amount of solute or precipitate content. The
ability of a substance to dissolve in a solvent into a saturated solution is called
solubility. Solubility can be affected by the temperature at which the temperature of the
ice water melts, the temperature of cold water, and the temperature of the water in the
room. The principle used is Le-Chateliers which explains that the higher the
temperature, the greater the solubility and concentration of a solution. From the
experimental results it can be concluded that if the temperature is increased, the
solubility will increase followed by the equilibrium.

Keywords: Solution, Solubility, Temperature.


JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU 1

I. PENDAHULUAN mengetahui cara menguji konsentrasi


larutan baking soda pada ketiga variabel
D alam kehidupan sehari-hari
manusia pastinya akan selalu yang diberikan.
Asam asetat atau yang biasa
membutuhkan air untuk diminum
ataupun dimanfaatkan sebagai media dikenal dengan asam cuka merupakan
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Air salah satu jenis senyawa organik.
akan selalu dihubungkan dengan larutan Rumus kimia dari asam asetat adalah
yang merupakan campuran homogen C2H4O2. Asam asetat ketika larut dalam
dari zat-zat yang dilarutkan. Setiap jenis air akan menjadi asam lemah. Hal ini
larutan pastinya memiliki tingkat menunjukkan bahwa asam asetat
kelarutan, konsentrasi, maupun berubah menjadi ion H+ dan CH3COO-.
kesetimbangannya masing-masing. Asam asetat biasa digunakan dalam
Larutan memang cukup mudah industri polimer dan makanan. Seperti
ditemukan dalam kehidupan manusia. dalam rumah tangga, asam asetat yang
Contohnya sederhananya adalah ketika dikenal sebagai asam cuka digunakan
manusia melarutkan bubuk kopi ke sebagai pengatur keasaman pada
dalam air mendidih yang nantinya akan makanan [3].
dihasilkan sebuah larutan kopi [1]. Asam cuka (CH3COOH) memiliki
Dalam larutan terdapat kemampuan material safety data sheet. Senyawa
suatu zat untuk bisa larut dengan yang bernama Asam asetat ini
pelarutnya. Hal tersebut biasa dikenal merupakan senyawa asam lemah
dengan istilah kelarutan atau solubility berbentuk cairan tidak berwarna dan
[1]. Seperti halnya ketika melarutkan berbau menyengat. Memiliki pH 2,4 di
kopi, bubuk kopi akan larut ketika 60,05 g/l, titik lebur 16,2oC, titik didih
banyak bubuk setimbang dengan 117-118oC, dan kepadatan relatif 1,049
pelarut, diaduk menggunakan g/cm3 di suhu 25oC. Senyawa ini
pengaduk, dan dalam temperatur pelarut berbahaya dan mudah terbakar. Untuk
yang tinggi. Hal ini sesuai dengan penangannannya harus menggunakan
prinsip Le-Chateliers yang mana sarung tangan, pakaian, dan pelindung
menyebutkan bahwa kandungan panas mata yang lengkap. Jika terhirup maka
dari sistem suatu larutan akan segera mencari udara segar. Jika terjadi
meningkat sesuai dengan jumlah energi kontak dengan kulit harus segera dibilas
termalnya. Hal ini menunjukkan bahwa dan dicuci menggunakan sabun. Jika
semakin tinggin suhu maka akan terkena mata, basuh dengan air yang
semakin besar pula kelarutan dari suatu mengalir paling sebentar 15 menit. Jika
larutan [2]. tertelan jangan dimuntahkan, cukup
Pada praktikum kelarutan sebagai basuh mulut dengan air sebanyak
fungsi suhu ini, dapat dipertanyakan mungkin dan segera konsultasikan ke
rumusan masalah dari praktikum yaitu dokter [3].
bagaimana cara membuat larutan asam Tirasi adalah prosedur untuk
asetat dan bagaimana cara menguji menentukan konsentrasi suatu larutan
konsentrasi larutan baking soda pada dengan membiarkan volume larutan
variabel es batu setengah mencair, air bereaksi dengan larutan lain. Zat atau
dingin, dan pada suhu ruangan. Dari larutan standar untuk titrasi harus
pernyataan di atas, dapat diketahui diketahui konsentrasinya. Dengan
tujuan dari praktikum kelarutan sebagai mengetahui volume larutan standar
fungsi suhu yakni mengetahui cara yang bereaksi dengan volume terukur
membuat larutan asam asetat dan
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU 2

larutan kedua, konsentrasi larutan basa, baik dalam lingkungan air maupun
pertama dapat dihitung [4]. dalam lingkungan bebas air (Titrasi
Untuk melihat cara kerja titrasi, Bebas Air/TBA) [5].
misalkan terdapat larutan HCl (asam) Dalam kehidupan sehari-hari
yang konsentrasinya tidak diketahui banyak peristiwa yang menunjukkan
direaksikan dengan NaOH (basa) proses kesetimbangan. Contohnya saja
dengan hasil persamaan reaksi NaCl reaksi kesetimbangan dalam tubuh
dan H2O. Dapat dilakukan titrasi ataupun reaksi kesetimbangan
dengan mengukur volume larutan HCl perubahan zat cair. Kesetimbangan
yang tidak diketahui dengan yang biasa disebut dengan chemical
menambahkan sedikit indikator. equilibrium menjelaskan bahwa ketika
Misalkan senyawa fenolftalein yang laju reaksi maju dan reaksi balik dari zat
tidak berwarna dalam larutan asam sama besar dengan reaksi majunya.
tetapi berubah menjadi warna merah Kesetimbangan juga dapat diketahui
dalam larutan basa. Selanjutnya buret ketika konsentrasi zat yang bereaksi dan
dikalibrasi dengan larutan standar zat dari hasil reaksi tetap tidak berubah
NaOH yang telah diketahui seiring berjalannya waktu.
konsentrasinya. Perlahan-lahan Kesetimbangan kimia ini mencakup
tambahkan NaOH sampai terjadi pemahaman bahwa proses perubahan
perubahan warna menjadi merah jambu. molekul zat dipengaruhi oleh perubahan
Tutup kran buret dan lihat volume konsentrasi, tekanan dari molekul, dan
larutan standar NaOH yang telah perubahan suhu [2].
ditambahkan untuk bereaksi dengan Kelarutan atau solubilitas adalah
volume yang diketahui. Dengan begitu kemampuan suatu zat kimia (cair, padat,
dapat dihitung konsentrasi HCl [4]. gas) untuk larut dalam suatu pelarut.
Titrasi terdiri dari berbagai macam Kelarutan ini membentuk larutan yang
jenis. Pada percobaan kali ini dilakukan homogen dari zat terlarut. Kelarutan
perlakuan titrasi asidimetri dan dapat diklasifikasikan menjadi kelarutan
alkalimetri. Asidi alkalimetri secara kuantitatif dan kelarutan secara
merupakan salah satu golongan titrasi kualitatif. Kelarutan secara kuantitatif
berdasarkan reaksi kimia yang terjadi. merupakan konsentrasi zat terlarut
Reaksi asidi alkalimetri sering disebuat dalam larutan jenuh pada temperatur
sebagai reaksi asam basa karena tertentu, sedangkan kelarutan secara
prosesnya yang timbal balik antara kualitatif merupakan interaksi spontan
keduanya. Reaksi ini merupakan reaksi dari dua atau lebih zat untuk
netralisasi yaitu reaksi untuk membentuk dispersi molekuler
menghasilkan air yang bersifat netral, homogen. IUPAC mengartikan
dari asam yaitu ion hidrogen dengan kelarutan sebagai komposisi secara
basa yaitu ion hidroksida. Asidimetri analitik atau terukur dari larutan jenuh
ialah titrasi dengan menggunakan yang dinyatakan sebagai sejumlah
larutan asam untuk mengetahui tertentu solute di dalam sejumlah
kandungan basa. Sedangkan alkalimetri tertentu solvent. Kelarutan dapat
adalah titrasi yang menggunakan larutan dinyatakan dalam satuan molalitas,
standar basa untuk mengetahui fraksi mol, rasio mol, dan lainnya [1].
kandungan asam. Untuk penetapan Aplikasi kelarutan dalam industri
kadarnya didasarkan pada perpindahan banyak dijumpai dalam proses
proton dari zat yang bersifat asam atau produksinya. Salah satu contoh
perpindahan OH dari zat yang bersifat pengaplikasiannya adalah pada industri
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU 3

minuman. Dalam industri produksi cenderung mengurangi pengaruh dari


minuman jahe merah instan di Desa aksi tersebut. Hal ini menjelaskan jika
Benteng, Bogor, diterapkan konsep sistem kesetimbangan itu dinamik dan
kelarutan pada percobaan mutunya. mendapatkan gangguan dari luar
Ketika dilakukan percobaan waktu sehingga meneyebabkan kesetimbangan
rehidrasi, formula akan terdispersi terganggu maka sistem pun akan
secara sempurna ketika ditambahkan air berubah sampai gangguan itu berkurang
panas. Penambahan gula pada minuman dan mungkin saja bisa kembali ke
juga mempengaruhi terdispersinya keadaan setimbang lagi. Jadi dapat
formula. Semakin banyak penambahan disimpulkan dari azas Le-CHatelier
gula, memberikan kecenderungan bahwa reaksi sama dengan minus aksi.
indeks kelarutan dalam air yang [2]
semakin meningkat. Kecepatan Entalpi merupakan energi yang
kelarutan memang sangatlah penting dikandung oleh suatu bahan sesuai
untuk dimiliki oleh sebuah produk dengan temperatur dan massa dari
minuman instan. Dan terbukti pada bahan tersebut. Dalam proses
percobaannya, minuman jahe merah pemindahan kalor pastinya akan
instan sangat cepat larut dalam air [6]. didapatkan perubahan entalpi.
Kelarutan zat biasa disebut juga Perubahan entalpi merupakan sejumlah
sebagai konsentrasi maksimum zat saat kalor yang diambil dalam setiap satuan
tercapai keadaan jenuh. Faktor-faktor massa melalui proses tekanan konstan.
yang mempengaruhi kelarutan dari Nilai entalpi dapat dihitung dengan
suatu zat adalah bergantung pada persamaan H = E+PV. Dimana H
pelarut, suhu, adukan, dan juga tekanan merupakan entalpi, E adalah energi
pada saat proses melarutkan. Volume internal, P merupakan tekanan, dan V
pelarut dengan volume besar akan lebih yang disebut volume [7].
mudah melarutkan zat terlarut. Suhu Dalam perubahan panas ataupun
yang lebih tinggi ketika melarutkan zat kalor ataupun energi yang dihasilkan
akan mempercepat larutnya zat terlarut. seuatu benda. Suatu reaksi kimia dapat
Dan dengan ukuran kecil akan dibedakan menjadi dua yakni reaksi
memudahkan pelarutan zat ditambah eksotermis dan reaksi endotermis.
lagi dengan metode pengadukan. Reaksi eksotermis adalah kondisi proses
Tingkat kelarutan dari suatu zat dalam reaksi yang menghasilkan panas atau
pelarut diukur sebagai konsentrasi kalor. Contoh reaski eksotermis adalah
jenuhnya (saturation) yang artinya reaksi pembakaran karbon, reaksi
penambahan suatu solute tidak akan penetralan, dan reaksi pelarutan.
membuat konsentrasi dalam larutan Sedangkan reaksi endotermis adalah
meningkat [1]. ketika suatu reaksi menyerap panas atau
Berbicara mengenai konsep kalor dari lingkungannya untuk
kesetimbangan, Henri ouis Le Chatelier kepentingan reaksi tersebut. Contoh
berhasil menyimpulkan pengaruh faktor reaksi endotermis adalah reaksi
lingkungan luar terhadap pelarutan urea [8].
kesetimbangan larutan dengan
diperkenalkannya azas Le-Chatelier. II. URAIAN PENELITIAN
Azas Le-Chatelier berbunyi bahwa bila Praktikum kelarutan sebagai fungsi
terhadap suatu kesetimbangan suhu dilaksanakan dengan pertama-
dilakukan suatu tindakan (aksi), maka tama mempersiapkan alat dan bahannya
sistem itu akan mengadakan reaksi yang terlebih dahulu. Alat dan bahan yang
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU 4

dibutuhkan antara lain termometer sebanyak 10 ml dengan ditambahkan 4


alami, 1 buah penggaris, 1 buah spuit, 1 tetes indikator alami buah naga. Lalu
buah bulpoin, 1 buah baskom, 1 buah dilakukan titrasi menggunakan larutan
kertas hvs, es batu secukupnya, asam asam asetat hingga gelembung habis
cuka 40 ml, air secukupnya, baking dan mengalami perubahan warna
soda secukupnya, dan larutan indikator menjadi merah muda.
alami buah naga. Percobaan keempat adalah
Langkah kerja pertamanya adalah pengujian konsentrasi larutan baking
pembuatan larutan asam asetat. soda variabel es batu setengah mencair.
Langkah awalnya adlah memasukkan Langkah pertama adalah mengukur
air sebanyak 120 ml dan asam cuka suhu es setengah mencair menggunakan
sebanyak 40 ml ke dalam satu gelas. termometer alami selama 15 menit.
Untuk memindahkan asam cuka, Kemudian mengambil baking soda
digunakan spuit. Setelah tercampur sebanyak 10 ml dengan ditambahkan 4
larutan diaduk sampai homogen. Lalu tetes indikator alami buah naga. Lalu
mencuci spuit yang telah digunakan dilakukan titrasi menggunakan larutan
sebelumnya. Selanjutnya melakukan asam asetat hingga gelembung habis
titrasi dengan mengambil larutan asam dan mengalami perubahan warna
cuka sebanyak 10 ml dengan menjadi merah muda.
dimasukkan ke dalam gelas yang
berbeda. Lalu gelas ditetesi dengan UCAPAN TERIMA KASIH
indikator alami buah naga sebanyak 4 Penulis mengucapkan terima
tetes dan diaduk hingga larutan kasih kepada asisten laboratorium kak
homogen. Langkah akhirnya adalah Ayu Nindia Kusumawati atas
melakukan titrasi larutan asam asetat bantuannya dalam praktikum kelarutan
menggunakan larutan baking soda jenuh sebagai fungsi suhu. Terima kasih atas
yang telah dibuat sebelumnya hingga bimbingan dan arahan selama
tidak terdapat gelembung dan praktikum berlangsung.Terima kasih
mengalami perubahan warna menjadi juga atas kesabarannya dalam proses
merah muda. praktikum, pembuatan jurnal, dan juga
Percobaan kedua adalah pengujian pembuatan laporan pada praktikum ini.
konsentrasi larutan baking soda variabel Penulis juga mengucapkan terima kasih
suhu ruangan. Langkah pertama adalah kepada teman-teman kelompok 4 yang
mengukur suhu ruangan menggunakan sangat kompak dalam bekerja sama
termometer alami selama 15 menit. selama praktikum. Semoga diberi
Kemudian mengambil baking soda balasan yang terbaik bagi praktikan
sebanyak 10 ml dengan ditambahkan 4 maupun asisten laboratorium.
tetes indikator alami buah naga. Lalu
dilakukan titrasi menggunakan larutan
DAFTAR PUSTAKA
asam asetat hingga gelembung habis
[1] Imtihani, Wahyuono, Permatasari.
dan mengalami perubahan warna
(2020). Biopolimer Kitosan dan
menjadi merah muda.
Penggunaannya dalam Formulasi Obat.
Percobaan ketiga adalah pengujian
Gresik : Graniti.
konsentrasi larutan baking soda variabel
[2] Dewi, Erawati. (2009).
air dingin. Langkah pertama adalah
Pengembangan Media Pembelajaran
mengukur suhu air dingin menggunakan
Reaksi Kesetimbangan Kimia. Jurnal
termometer alami selama 15 menit.
Undiksha Vol. 6, No. 2, Hal. 71-80.
Kemudian mengambil baking soda
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU 5

[3] Smart Lab. (2017). Lembar Data


Keselamatan Bahan-Acetic Acid
Glacial. Tangerang.
[4] Murry, Fay. (2012) Chemistry Sixth
Edition. United States of America :
Pearson.
[5] Rohman, Martono, Sudjadi,
Mursyidi. (2021). Analisis Obat Secara
Volumetri. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.
[6] Koswara, Diniari. (2015).
Peningkatan Mutu dan Cara Produksi
pada Industri Minuman Jahe Merah
Instan di Desa Benteng, Ciampea,
Bogor. Jurnal Ilmiah Kampus IPB Vol 1
(2) : 149-161.
[7] Ridhuan, Angga. (2014). Pengaruh
Media Pendingin Air pada Kondensor
terhadap Kemampuan Kerja Mesin
Pendingin. Jurnal Universitas
Muhammadiyah Metro Vol. 3 No. 2.
[8] Widjajanti, Endang. (2004).
Pelatihan tentang Keterampilan
Mempersiapkan Praktikum bagi
Laboran Laboratorium Kimia.
Yogyakarta.
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU iv

LAMPIRAN
SKEMA KERJA
1. Skema Kerja Praktikum Pembuatan Larutan Asam Asetat

Asam Cuka

Dimasukkan 120 ml air ke dalam gelas


Ditambahkan 40 ml asam cuka ke dalam gelas

Diambil 10 ml larutan asam cuka

Ditetesi 10 ml larutan asam cuka dengan 4 tetes indikator alami


Dititrasi menggunakan larutan baking soda jenuh

Dihentikan ketika tidak ada gelembung dan berubah warna pink

Hasil

2. Skema Kerja Praktikum Pengujian Konsentrasi Larutan Baking Soda Variabel


Suhu Ruangan

Baking Soda

Diukur suhu ruangan dengan termometer

Dimasukkan larutan baking soda 10 ml

Ditetesi 4 tetes larutan indikator alami

Dititrasi menggunakan larutan asam asetat sampai gelembung habis


dan berubah warna menjadi pink

Hasil
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU v

3. Skema Kerja Praktikum Pengujian Konsentrasi Larutan Baking Soda Variabel


Air Dingin

Baking Soda

Diukur suhu air dingin dengan termometer

Dimasukkan larutan baking soda 10 ml

Ditetesi 4 tetes larutan indikator alami

Dititrasi menggunakan larutan asam asetat sampai gelembung habis


dan berubah warna menjadi pink

Hasil

4. Skema Kerja Praktikum Pengujian Konsentrasi Larutan Baking Soda Variabel


Es Batu Setengah Mencair

Baking Soda

Diukur suhu es batu setengah mencair dengan termometer


Dimasukkan larutan baking soda 10 ml

Ditetesi 4 tetes larutan indikator alami

Dititrasi menggunakan larutan asam asetat sampai gelembung habis


dan berubah warna menjadi pink

Hasil
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU vi

SKEMA ALAT
Tabel 1.1 Skema Alat Praktikum Pembuatan Larutan Asam Asetat

No Skema Alat Keterangan

1 Dicampurkan 120 ml air dengan 40 ml asam


cuka ke dalam gelas

2 Diambil 10 ml larutan asam cuka

3 Ditetesi 4 tetes larutan indikator alami buah


naga

4 Dititrasi menggunakan larutan baking soda


jenuh

5 Dihentikan ketika gelembung habis dan


berubah warna pink
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU vii

Tabel 1.2 Skema Alat Praktikum Pengujian Konsentrasi Larutan Baking Soda Variabel
Suhu Ruangan

No Skema Alat Keterangan

1 Diukur suhu ruangan dengan termometer

2 Dimasukkan larutan baking soda 10 ml

3 Ditetesi 4 tetes larutan indikator alami dan


diaduk

4 Dititrasi menggunakan larutan asam asetat


sampai gelembung habis dan berubah warna
pink
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU viii

Tabel 1.3 Skema Alat Praktikum Pengujian Konsentrasi Larutan Baking Soda Variabel
Air Dingin

No Skema Alat Keterangan

1 Diukur suhu air dingin dengan termometer

2 Dimasukkan larutan baking soda 10 ml

3 Ditetesi 4 tetes larutan indikator alami dan


diaduk

4 Dititrasi menggunakan larutan asam asetat


sampai gelembung habis dan berubah warna
pink
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU ix

Tabel 1.4 Skema Alat Praktikum Pengujian Konsentrasi Larutan Baking Soda Variabel
Es Batu Setengah Mencair

No Skema Alat Keterangan

1 Diukur suhu es batu setengah mencair dengan


termometer

2 Dimasukkan larutan baking soda 10 ml

3 Ditetesi 4 tetes larutan indikator alami dan


diaduk

4 Dititrasi menggunakan larutan asam asetat


sampai gelembung habis dan berubah warna
pink
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU x

BUKTI LITERATUR
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU xi
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU xii
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU xiii
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU xiv
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU xv
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU xvi
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU xvii

Anda mungkin juga menyukai