Anda di halaman 1dari 3

FENOMENA

PERPINDAHAN

MASSA

YANG

TERJADI

KETIKA

PEMBUATAN KOPI JOSSS


1. Pelarutan kopi bubuk di dalam air
Ekstraksi bubuk kopi dilakukan secara batch dalam kolom dengan sirkulasi
pelarut air perbandingan 1/3,5 pada suhu 80 oC selama 45 menit. Sisa
bubuk hasil pelarutan dikempa secara manual untuk mengekstrak komponen
kopi yang masih tertinggal. Kisaran rendemen ekstraksi antara 30 32 %
[berat]. Sisa bubuk kopi merupakan limbah untuk diolah menjadi biogas.
2. Pelarutan gula di dalam air
Sebutir kristal gula pasir merupakan gabungan dari beberapa molekul gula.
Jika kristal gula itu dimasukkan ke dalam air, maka molekul-molekul gula
akan memisah dari permukaan kristal gula menuju ke dalam air (disebut
melarut). Molekul gula itu bergerak secara acak seperti gerakan molekul air,
sehingga pada suatu saat dapat menumbuk permukaan kristal gula atau
molekul gula yang lain. Sebagian molekul gula akan terikat kembali dengan
kristalnya atau saling bergabung dengan molekul gula yang lain sehingga
kembali membentuk kristal (mengkristal ulang). Jika laju pelarutan gula
sama dengan laju pengkristalan ulang, maka proses itu berada dalam
kesetimbangan dan larutannya disebut jenuh.
Kristal gula + air larutan gula
3. Penangkapan racun oleh arang
Arang dibakar diatas suhu sekitar 250C, secara alami akan merubah arang
menjadi karbon aktif yang berfungsi mengikat polutan dan racun yang ada
dalam tubuh.
Arang yang dicampur dalam segelas kopi josss bisa mengikat atau
mengurangi kadar kafein yang terdapat dalam kopi.
Arang juga mengandung zat sorbitol, suatu zat sebagai pencahar perut
dengan proses menyerap racun secara alami dan membuangnya secara alami
pula dari saluran pencernaan.

Arang atau karbon aktif sudah dikenal ampuh sebagai obat alami anti racun,
arang diracik sedemikian rupa sebagai bahan dasar utama pembuatan obat
anti racun dalam bentuk suspensi tablet kunyah, cairan, pil dan bubuk.
4. Manipulasi dari tiap-tiap fenomena
a. Pelarutan kopi
b. Pelarutan gula
c. Penangkapan Racun

Kelarutan sering digunakan dalam beberapa faham. Kelarutan menyatakan


pengertian secara kualitatif dari proses larutan (Petruci,1987). Kelarutan juga di
gunakan secara kuantitatif untuk menyatakan komposisi dari larutan. Suatu
larutan dinyatakan merupakan larutan tidak jenuh jika solute dapat
ditambahkan untuk memperoleh berbagai larutan yang berbeda dalam
konsentrasinya. Dalam banyak hal, ternyata proses penambahan solute tidak
dapat berlangsung secara tidak terbatas. Suatu keadaan akan dicapai dimana
penambahan solute pada sejumlah solvent yang tertentu tidak akan
menghasilkan larutan lain yang memiliki konsentrasi lebih tinggi
(Keenan,1986). Istilah kelarutan digunakan untuk menyatakan jumlah
maksimum zat yang dapat larut dalam sejumlah tertentu zat pelarut atau larutan.
Kelarutan bergantung pada jenis zat terlarut, ada zat yang mudah larut tetapi
banyak juga yang sedikit larut. Konsentrasi dari larutan jenuh, yaitu kelarutan,
tergantung pada(Keenan,1986): Sifat solvent Kelarutan yang besar terjadi bila
molekul-molekul solute mempunyai kesamaan dalam struktur dan sifat-sifat
kelistrikan dari molekul-molekul solvent. Bila ada kesamaan dari sifat-sifat
kelistrikan, misalnya momen dipol yang tinggi, antara solvent-solvent, maka
gaya-gaya tarik yang terjadi antara solute solvent adalah kuat. Sebaliknya, bila
tidak ada kesamaan, maka gaya-gaya terik solute solvent lemah. Secara umum,
padatan ionik mempunyai kelarutan yang lebih tinggi dalam solvent polar
daripada dalam pelarut non-polar.Juga, jika solvent lebih polar, maka kelarutan
dari padatan-padatan ionik akan lebih besar. Sifat solute .Penggantian solute
berarti pengubahan interaksi-interaksi solute-solute dan solute-solvent.
Suhu

Kelarutan gas dalam air biasanya menurun jika suhu larutan dinaikkan.
Gelembung-gelembung kecil yang dibentuk bila air dipanaskan adalah
kenyataan bahwa udara yang terlarut menjadi kurang larut pada suhu-suhu yang
lebih kecil. Hal yang serupa, tidak ada aturan yang umum untuk perubahan suhu
terhadap kelarutan cairan-cairan dan padatan-padatan.
Tekanan
Kelarutan dari semua gas naik jika tekanan saham dari gas yang terletak di atas
larutan dinaikkan. Secara kuantitatif, hal ini dinyatakn dalam hukum Henry,
yang menyatakan bahwa pada suhu tetap perbandingan dari tekanan saham dari
solute gas dibagi dengan mol fraksi dari gas dalam larutan adalah tetap.
Pengendapan merupakan metode yang sangat berharga untuk memisahkan suatu
sample menjadi komponen-komponennya. Proses yang dilibatkan adalah proses
dalam zat yang akan dipisahkan itu digunakan untuk membentuk suatu fase
baru endapan padat (R.A. Day, Jr,1992). Pengujian mengenai kelarutan ini
banyak digunakan untuk produk-produk instan seperti jahe instan, kopi instan,
serta dapat pula digunakan untuk tablet. Makin tinggi angka yang diperoleh
menunjukkan kelarutan yang meningkat pula.

Anda mungkin juga menyukai