XE. 11
Nama-nama Anggota Kelompok :
ADVEN SETYA BUDI (1)
FEBRYAN EKA WIDIYANTO (14)
HAVRILIANDRA DWI PAMUNGKAS (16)
M. ZAKY ARREHAN (23)
RAAYDA TRYSTAN SETYATAMA (28)
YAAFI ADIYATMA (34)
Kata Pengantar
Pekalongan, 15 Agustus
Bab I
Pendahuluan
1.2 Pembahasan
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditas perdagangan
utama. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat. Gula digunakan untuk
mengubah rasa menjadi manis dan dengan keadaan makanan atau minuman. Gula sederhana, seperti
glukosa (yang diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau hidrolisis asam), menyimpan energi yang akan
digunakan oleh sel. Pada molekul gula, terdapat banyak gugus OH yang dapat menimbulkan interaksi
dengan molekul air. Kutub-kutub positif pada molekul gula akan membentuk interaksi yang kuat dengan
kutub-kutub negatif dari air. Begitupun sebaliknya, kutub-kutub negatif molekul gula akan mendekat
dengan kutub-kutub positif air.
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh suhu zat pelarut (air) terhadap zat terlarut (gula),
Untuk mengetahui seberapa cepat gula larut di dalam ketiga air yang memiliki suhu berbeda.
1.4 Variabel
Ada 3 macam variabel dalam percobaan ini, yaitu:
A. Variabel Bebas : Suhu
B. Variabel Terikat : Waktu
C. Variabel Terkontrol : Gula dan Air
Bab II
Landasan Teori
2.1 Suhu
Suhu menunjukan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, maka benda
tersebut semakin panas. Suhu jugas disebut juga temperatur yang diukur dengan alat termometer. Empat
macam termometer yang paling dikenal adalah Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin.
2.2 Gula
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditi perdagangan
utama. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat. Gula digunakan untuk
megubah rasa menjadi manis dan keadaan makanan atau minuman.
2.3 Air
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini
dibumi. Air sebagian besar terdapat dilaut dan lapisan lapisan es, akan tetapi juga dapat hadir sebagai
awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, yaitu melalui penguapan, hujan, dan aliran air diatas
permukaan tanah menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia.
2.4 Hipotesis
Gula akan lebih cepat larut, apabila:
A. Suhu pelarutnya lebih tinggi
B. Ukuran zat terlarut lebih kecil
C. Volume pelarutnya lebih besar
b. Langkah Kerja:
• Tuangkan 100ml air pada gelas pertama beri tanda (10°C),
• Hangatkan 100ml air hingga memiliki suhu (45°C) dan diberi tanda,
• Panaskan 100ml air hingga memiliki suhu (75°C) dan diberi tanda,
• Jika semua air sudah siap, masukan gula secukupnya dengan jumlah yang sama pada masing-masing
gelas,
• Siapkan sendok pada setiap gelas,
• Siapkan Stopwatch untuk mengukur waktu gula larut dalam air di setiap gelas,
• Aduk setiap gelas dengan gaya dan frekuensi yang sama,
• Amati dan catat yang terjadi.
Gambar 3.1 Alat dan Bahan Gambar 3.2 Air dengan suhu yang berbeda
Bab VI
Hasil dan Kesimpulan
4.1 Hasil
Air Suhu Rendah 10°C 54 Detik 40 Putaran Sendok
Air Suhu Sedang 45°C 47 Detik 34 Putaran Sendok
Air Suhu Tinggi 75°C 39 Detik 30 Putaran Sendok
• Dengan suhu 10° dan frekuensi pengadukan yang sama jika gula dilarutkan dengan air biasa maka tidak
cepat ataupun tidak sulit melarut.
• Dengan suhu 45° dan frekuensi pengadukan yang sama ternyata gula lebih cepat larut dengan air hangat
dibanding dengan air biasa.
• Dengan suhu 75° dan frekuensi pengadukan yang sama ternyata gula lebih cepat larut dengan air panas
dibanding dengan air biasa dan air hangat.
A. Penjelasan Hasil
Proses pelarutan disebabkan oleh pelarut, yaitu zat yang bisa melarutkan zat lain. Dalam hal ini, air
merupakan pelarut yang baik. Meskipun air adalah pelarut yang baik, ada suhu tertentu di mana gula yang
padat lebih mudah larut yaitu pada suhu yang tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh pergerakan molekul yang
ada pada air bersuhu tinggi dan membuat zat padat seperti gula lebih mudah larut. Pada air panas,
terdapat lebih banyak molekul yang bergerak dibandingkan pada air dingin, inilah yang menyebabkan
tumbukan antara zat pelarut dengan zat terlarut. Jadi, itulah yang menyebabkan mengapa gula akan lebih
cepat larut dengan menggunakan air panas.
4.3 Evaluasi
A. Kelebihan Eksperimen
• Mengetahui pengaruh suhu zat pelarut terhadap pelarutan zat terlarut
• Mudah di praktekan di rumah
• Menambah pengetahuan tentang pelarutan
• Bisa di terapkan dalam kehidupan sehari-hari
B. Kekurangan Eksperimen
• Beberapa Alat tidak bisa di temukan di sembarang tempat. seperti, Termometer, Beaker Glass, DLL
4.4 Saran
Jika kita akan melarutkan gula maka sebaiknya menggunakan air atau bahan pelarut lainnya
yang memiliki suhu panas/hangat , karena semakin tinggi suatu pelarut maka zat terlarut akan
semakin cepat larut . Contohnya , jika kita akan membuat es teh manis maka air teh yang kita gunakan
adalah air teh hangat , sehingga mempercepat terlarutnya gula setelah larut barulah kita tambahi
dengan kristal es.
Daftar Pustaka