Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PEMBUATAN

LAMPU LAVA SEDERHANA

D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
Dahliani Ramandha
Indi Vauziah
Nurul Hasanah Lubis
Sarah Aulia Putri

1
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat islam,
iman, dan sehat sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Dan kepada nabi
kita semua Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat nya yang telah membawa
kita dari zaman jahiliyah hingga zaman modern seperti ini.

Sebelumnya kami ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dan memberikan support kepada kami:

1. Kami berterima kasih kepada Allah SWT yang tanpa kehendak-Nya kami
tidak akan dapat menyelesaikan makalah ini.
2. Kami berterima kasih kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
memperjuangkan Islam hingga sekarang ini.
3. Kami berterima kasih kepada orang tua yang telah sabar mendidik kami
hingga sekarang ini.
4. Kami berterima kasih kepada kepala sekolah SMA SAINS TAHFIDZ
QUR’AN AL-AMMAR Mualimah Fauziah Rosni Harahap M.Pd
5. Kami berterima kasih kepada Mualimah Sri Utari S.Pd. yang telah
membantu memberi pengarahan.
6. Kami berterima kasih kepada semua teman-teman dan yang kami sayangi
yang telah memberikan support kepada kami.

Karena mereka semua, kami dapat menyelesaikan makalah berjudul Membuat


Lampu Lava Sederhana. Semoga makalah ini bermanfaat bagi yang membaca dan
ilmunya bisa dipakai di kehidupan sehari-hari karena memang banyak sekali
manfaat yang dapat kita ambil dari sini. Kurang lebihnya mohon maaf karena
kesempurnaan hanya milik Allah SWT dan kekurangan hanya milik hambanya.
Dan karena kurangnya pengetahuan tentang ini, jadi jika ada kesalahan mohon
dimaklumi. Sekian dari kami, semoga bermanfaat.

2
DAFTAR ISI

3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Lampu Listrik adalah suatu perangkat yang dapat menghasilkan cahaya saat dialiri arus
listrik. Arus listrik yang dimaksud ini dapat berasal tenaga listrik yang dihasilkan oleh
pembangkit listrik terpusat (Centrally Generated Electric Power) seperti PLN dan Genset
ataupun tenaga listrik yang dihasilkan oleh Baterai dan Aki.Lampu listrik adalah salah satu
alat untuk membuat Lampu Lava. Sebuah lampu lava adalah tabung berbentuk dekoratif
lampu bohlam yang berisi cairan, berwarna berminyak yang mengalir ke atas ke bawah di
seluruh ruang lampu dengan cara mengingatkan lava cair. Sebagai naik cairan dan tenggelam
dalam ruang lampu berubah bentuk dan pecah menjadi butiran dengan berbagai ukuran,
memberikan efek psikedelik dari pola yang selalu berubah Kredit untuk menciptakan lampu
lava diberikan kepada insinyur Inggris Craven Walker yang, pada akhir tahun 1940an,
melihat ookepe lampu di sebuah pub di Hampshire, Inggris. Versi awal, menurut legenda
Walker, terbuat dari “shaker koktail, kaleng tua dan hal.” Dia membeli fixture yang berisi
cairan dan berangkat untuk membuat sendiri. Walker membentuk Perusahaan Crestworth di
Dorset, Inggris, dan selama 15 tahun berikutnya mencoba untuk membangun sebuah lampu
lava yang lebih baik. Ketika pertama kali dipasarkan dengan nama Astro Lite di ook-toko
Inggris di awal 1960-an, itu bukan sebuah kesuksesan. Kemudian, di pameran dagang 1965
Jerman, dua pengusaha Amerika melihat model awal pada layar, dan membeli hak untuk
produsen lampu di Amerika Utara. Di Amerika Serikat, mereka mengubah nama dari Astro
Lite, untuk Lampu Lava Lite jauh hipper dan mulai operasi manufaktur di Chicago. Dengan
munculnya psychedelia dan pop-art kemudian ooke, Walker aneh gimmicky menjadi sebuah
trend utama. Pada saat Walker meninggalkan bisnis pada tahun 1990, ia telah menjual lebih
dari tujuh juta dari ciptaannya. Hari ini, kapal perusahaan lampu 400.000 setahun ke toko-
toko di seluruh dunia..Saat ini, Haggerty Usaha adalah produsen AS hanya Lampu Lava Lite
dan mereka mendistribusikannya secara nasional melalui sejumlah outlet untuk ritel dan
mail.Lava Lamp biasa digunakan sebagai media dekorasi dalam ruangan untuk memperindah
atau memberikan kesan aesthetic suatu ruangan.Selain menjadi media dekorasi,Lava Lamp
juga bisa memberikan penerangan yang berbentuk lampu tidur dan juga menjadi ladang
rezeki bagi yang menjual lampu tersebut dikarenakan harga yang terbilang EXPENSIVE bagi
pembeli yang ingin membelinya.

4
1.2 Rumusan Masalah

1.Apa itu Lava Lamp?


2.Bagaimana cara pembuatan Lava Lamp!
3.Apa hubungan pembelajaran fisika dan kimia dengan pembuatan Lava Lamp?
4.Apa kegunaan Lava Lamp?
5.Apakah Lava Lamp dapat menjadi ladang rezeki bagi yang menjualnya?

1.3 Tujuan

Dari penjelasan latar belakang diatas,kami santriwati kelas X SMA SAINS TAHFIDZ
QURAN AL-AMMAR berkeinginan untuk membuat Lava Lamp sederhana yang terbuat dari
barang bekas tanpa mengeluarkan biaya yang mahal,mudah dibuat oleh banyak
orang,menarik dan dapat digunakan sebagai media pembelajaran fisika dan kimia agar siswa
dapat memahami dan mempratekkan pembelajaran tersebut dan juga membuat siswa merasa
tidak bosan dalam proses belajar-mengajar.

1.4 Manfaat
1. Siswa diajak untuk berperan aktif dalam pembelajaran.
2. Siswa dilatih keterampilan dan kekreatifan dalam membuat alat dengan menggunakan alat
sederhana
3.Media ini dapat melatih siswa membangun kerja sama yang baik dan bersikap koopertif
dengan Campuran soda kue dengan cuka menghasilkan gelembung-gelembung gas.
Gelembung-gelembung gas tersebut adalah gas karbondioksida.
4. Siswa dapat belajar secara mandiri karena dituntut untuk memahami persoalan yang
diberikan guru.
5.Siswa dapat mengemukakan pendapatnya serta berbagai ilmu yang ia miliki dengan rekan
sekelompoknya saat berdiskusi, bukan saat memepresentasikan kepada kelompok yang lain
didepan kelas
6. Agar dapat mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang di ajarkan dengan
secara langsung melakukan evaluasi pembelajaran setelah pelaksanaan.

5
BAB II TINJAUAN TEORITIS 🌿
2.1 DASAR TEORITIS
Lampu lava merupakan pencampuran alkohol,air,minyak dan pewarna yang digabung masing-
masing secara terpisah.Pencampuran air dan alkohol dapat menyebabkan minyak mengambang dan
dapat membentuk gelembung-gelembung kecil yang berwarna dan berminyak yang mengalir keatas
dan kebawah.Dalam pembuatan lampulava sederhana ini erat kaitannya dengan massa
jenis.Sehingga kita harus mengetahui pengertian massa jenis itu sendiri.
Massa jenis merupakan nilai yang menunjukkan besarnya perbandingan antara massa benda dan
volume benda tersebut.Massa jenis suatu benda bersifat tetap artinya jika ukuran dan bentuk benda
diubah,massa jenis benda tidak berubah.Walaupun kedua besaran yang menunjukan ukuran benda
tersebut makin besar,tetapi massa jenisnya tetap.Hal ini disebabkan oleh kenaikan massa benda
atau sebaliknya oleh kenaikan massa benda diikuti secara linier dengan kenaikan volume benda
atau massa benda.
Massa jenis atau kerapatan merupakan karakteristik yang dimiliki zat.Rapatan adalah sifat fisik dari
materi.Rapatan digunakan untuk membandingkan dua zat yang memiliki volume yang sama.Sbuah
objek dengan massa per volume yang lebih besar dan lebih rapat daripada objek dengan massa
pervolume yang lebih kecil.Zat yang kurang rapat mengapung diatas zat yang lebih rapat.
Zat atau materi adalah sesuatuyang memiliki massa dan menempati ruang.Ada beragam jenis
zat,salah satu yang membedakan adalah massa jenisnya.Massa jenis rata-rata setiap benda
merupakan total massa dibagi dengan total volumenya.Sebuah benda yang memiliki massa jenis
yang lebih tinggi akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda bermassa sama yang
memiliki massa jenis yang lebih rendah.

6
2.2 TEORI BUNYI HUKUM ARCHIMEDES
“Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami
gaya ke atas yang besarnya sama dengan zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut.
(Anonimous,2016) Berdasarkan bunyi dan rumus hukum Archimede diatas, suatu benda yang
akan terapung, tenggelam atau melayang didalam zat cair tergantung pada gaya berat dan
gaya keatas. Maka dari itu, berdasarkan hukum diatas, terciptalah 3 hukum turunan dari
hukum Archimedes yang berbunyi:
1.Benda akan terapung jika masa jenis benda yang dimasukan ke dalam air lebih kecil dari
massa jenis zat cairnya.
2. Benda akan tengelam jika massa jenis benda yang dimasukan ke dalam air lebih besar dari
pada massa jenis zat cairnya
3.Benda akan melayang jika massa jenis benda yang dimasukan ke dalam air sama dengan
massa jenis zat cairnya (Anonimous, 2013)
Akibat adanya gaya apung, berat benda dalam zat cair akan berkurang. Benda yang diangkat
dalam zat cair akan terasa lebih ringan dibandingkan diangkat di darat. Jadi, telah jelas bahwa
berat benda seakan berkurang bila benda dimasukkan ke dalam air. Hal itu karena adanya
gaya ke atas yang ditimbulkan oleh air dan diterima benda. Dengan demikian maka resultan
gaya antara gaya berat dengan gaya ke atas merupakan berat benda dalam air. Selanjutnya
berat disebut dengan berat semu yaitu berat benda tidak sebenarnya karena benda berada
dalam zat cair.

2.3 TEORI TENTANG ASAM CUKA+SODA KUE


Campuran soda kue dengan cuka menghasilkan gelembung-gelembung gas. Gelembung-
gelembung gas tersebut adalah gas karbondioksida. Campuran cuka dengan soda kue dapat
dirumuskan sebagai berikut :

NaHCO3(s) + CH3COOH(aq) → CH3COONa(aq) + CO2(g) + H2O(l).

Cuka merupakan asam sedangkan soda kue merupakan basa. Setelah kedua larutan ini di
campur, pH nya menjadi netral
Hasil dari reaksi cuka dengan soda kue menghasilkan gas karbondioksida yang dapat
mendorong gas oksigen diatasnya sehingga lama kelamaan balon yang tadinya kecil akan
berubah menjadi lebih besar.Reaksi yang terjadi antara cuka dengan soda kue ini merupakan
reaksi endoterm, karena setelah cuka dan soda kue dicampurkan ke dalam botol, permukaan
botol terasa dingin. Ini karena terjadi perpindahan panas atau kalor dari lingkungan ke sistem
sehingga suhu lingkungan berkurang dan menyebabkan suhu pada permukaan botol terasa
dingin.

7
2.4 TEORI PERBEDAAN KEPOLARAN ANTARA MINYAK DAN AIR

Senyawa dibedakan menjadi dua berdasarkan kepolarannya, yaitu senyawa yang polar dan
senyawa yang nonpolar. Senyawa yang polar atom-atom penyusunnya mempunyai perbedaan
keelektronegatifan yang tinggi. Sebaliknya senyawa yang nonpolar, atom-atom penyusunnya
mempunyai perbedaan keelektronegatifan yang rendah. Oleh karena itu senyawa polar akan
mempunyai dua kutub yang berbeda sehingga sering disebut sebagai dipol, di mana kutub
pertama akan bermuatan parsial positif dan kutub lain akan bermuatan parsial negatif.
Senyawa nonpolar tidak memiliki dua kutub seperti senyawa polar, tetapi ada waktunya
senyawa nonpolar tiba-tiba membentuk dua kutub namun sangat tidak stabil yang kemudian
disebut sebagai dipol sesaat. Muatan pada senyawa polar merupakan muatan parsial karena
mereka tidak benar-benar bermuatan positif dan negatif. Hal ini berbeda dengan senyawa
ionik yang benar-benar bermuatan positif dan negatif atom-atom penyusunnya.

Pengetahuan akan hal ini penting untuk memprediksi kelarutan dari suatu senyawa. Teori
dasar kelarutan adalah teori like dissolve like, yang berbunyi senyawa polar hanya akan larut
dalam senyawa polar. Senyawa nonpolar akan larut dalam senyawa nonpolar. Sedangkan
senyawa polar tidak akan larut dalam senyawa nonpolar.

Air merupakan senyawa polar karena mempunyai H dan O yang perbedaan


keelektronegatifan besar. Di mana H bermuatan parsial positif dan O bermuatan parsial
negatif. Larutan garam (NaCl) merupakan senyawa ionik di mana Na akan bermuatan positif
dan Cl akan bermuatan negatif. Pada saat ini maka kedua senyawa tersebut dapat saling larut
sesuai dengan prinsip like dissolve like. Muatan parsial positif pada air akan berinteraksi
dengan muatan negatif dari NaCl, muatan parsial negatif dari air akan berinteraksi dengan
muatan positif dari NaCl. Lalu kedua nya akan dilingkupi oleh air dan terjadi proses
pelarutan. Bagaimana dengan minyak dan heksana? Minyak merupakan senyawa nonpolar,
karena tersusun atas rantai hidrokarbon panjang. Demikian pula heksana yang merupakan
senyawa nonpolar. Sesuai prinsip like dissolve like, kedua senyawa ini pada saat-saat tertentu
dapat membentuk dipol sesaat sehingga akan terjadi interaksi dipol sesaat-dipol terimbas
yang membuat kedua senyawa dapat larut.

Lain lagi dengan air dan minyak. Air merupakan senyawa polar tidak akan pernah larut
dengan minyak yang merupakan senyawa nonpolar. Hal ini dikarenakan minyak hanya dapat
membentuk dipol sesaat. Misalkan saja suatu saat ujung pertama minyak bermuatan positif
dan ujung keduanya bermuatan negatif. Maka ujung pertama yang positif akan berinteraksi
dengan O dari air yang parsial negatif. Demikian sebaliknya. Namun jika tiba-tiba, muatan
minyak berganti, ujung pertama menjadi negatif dan ujung kedua menjadi positif, maka
interaksi akan hancur dan rusak. Oleh karena itu antara minyak dan air tidak akan larut.

8
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

Waktu Penelitian
▢ 10.00 WIB
▢ Kamis-Thursday
▢ 16 Desember 2021

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

TEMPAT PENELITIAN
AN AL-AMMAR. DUSUN 6 PSR 15 DESA MEDAN SINEMBAH KEC.TANJUNG MORAWA KA

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

9
3.2 TAHAP PENELITIAN

Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang dibutuhkan pada pembuatan lampu lava sederhana yaitu, sebagai
berikut :
A.Botol Plastik

Botol adalah tempat penyimpanan dengan bagian leher yang lebih sempit daripada
badan dan "mulut"-nya. Alat yang digunakan untuk menutup mulut botol disebut
tutup botol (eksternal) atau sumbat (internal).

B. Minyak

Minyak adalah turunan karboksilat dari ester gliserol yang disebut gliserida. Sebagian
besar gliserida berupa trigliserida atau triasilgliserol yang ketiga gugus -OH dari
gliserol diesterkan oleh asam lemak. Jadi hasil hidrolisis lemak dan minyak adalah
asam karboksilat dan gliserol.

C. Air
Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam
ketiga wujudnya tersebut. Air adalah substansi kimia dengan rumus H2O, satu atom
oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi
standar.

D.Pewarna makanan
Pewarna makanan merupakan bahan tambahan pangan yang dapat memperbaiki
penampakan makanan agar menarik, serta menutupi perubahan warna akibat proses
pengolahan dan penyimpanan. Zat warna yang sudah sejak lama dikenal dan
digunakan, misalnya daun pandan atau daun suji untuk warna hijau dan kunyit untuk
warna kuning.

10
F.Cuka
Cuka atau juga disebut dengan Asam asetat merupakan senyawa kimia asam
organik yang digunakan untuk menambahkan rasa asam dan aroma ke dalam
makanan.

G.Baking powder/Baking soda

Baking powder merupakan bahan yang terdiri dari baking soda dan asam kering,
seperti cream of tartar atau sodium alumunium sulfat. Karena asam di baking powder
berbentuk kering, maka baking soda di dalam baking powder tidak akan tereaksi
sebelum kontak dengan cairan

H.CDR

CDR adalah vitamin tulang yang didalamnya terdapat vitamin C,D,dan B6


HCI.Tetapi dalam eksperimen kali ini CDR digunakan sebagai zat asam basa yang
akan membuat lava di dalam botol bergerak keatas dan kebawah.

I.Fetting
J.Lampu paralel
K.Kabel USB
L.Kepala Charger
M.Kawat
N.Wadah bekas(untuk tempat lampu)
N.Hiasan
 Tali Rami
 Kain Panel
 Mutiara
 Kupu-kupu

11
Proses Pembuatan
 Buatlah tempat untuk lavanya(Botol plastik)
 Dan buatlah tempat untuk lampunya(wadah dari bekas lulur)
 Lalu rangkailah Lampunya
 Sambungkan fitting dengan kabel

Dalam hal ini,kami menggunakan dua cara dengan masing-masing bahan yang
berbeda.yang pertama yaitu:

 Dengan Baking Powder/Baking soda

1.Pertama,siapkan wadah/botol plastik


2.Lalu,siapkan bahan-bahan yang akan digunakan(minyak,baking
powder/baking soda,cuka,pewarna)
3.Masukkan Baking Powder/baking soda ke dalam wadah/botol plastik
secukupnya
4.Kemudian masukkan minyak secukupnya
5.Di wadah yang lain,larutkan pewarna kedalam cuka
6.Tuang Cuka yang sudah diberi pewarna ke dalam wadah berisi minyak dan
baking powder/baking soda
7.Tunggu sampai reaksi asam basa dalam zat muncul

 Dengan CDR

1.Siapkan Wadah/botol plastik


2.Masukkan air secukupnya
3.Lalu tuang pewarna ke dalam air,dan aduk sampai rata
4.Kemudian masukkan minyak ke dalam wadah
5.Masukkan CDR ke dalam wadah dan lihatlah reaksinya

Lava
Lamp
~~~~~~

12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENELITIAN

Dalam hal ini,kami melakukan tiga kali percobaan yaitu dengan menggunakan baking
powder,baking soda dan juga CDR.Untuk melihat apakah ada perbedaan dari percobaan
tersebut,ternyata dari ketiga percobaan tersebut menghasilkan perbedaan,dimana perbedaan
tersebut terletak di tabel dibawah ini.

N PENELITIAN HASIL PENELITIAN


O
1 Baking Powder Ketika cuka dituangkan ke dalam wadah
yang berisi minyak dan baking powder
dibawahnya,gelembung-gelembung
karbondioksida akan naik keatas langsung
pada saat cuka dituangkan.Gelembung-
gelembung tersebut berukuran kecil dan
membutuhkan waktu yang lama untuk
naik keatas dikarenakan kandungan
natrium bikarbonat dalam baking powder
tidak terlalu banyak.
2 Baking Soda Ketika cuka dituangkan,gelembung-
gelembung yang terangkat keatas
berukuran lebih besar dan lebih cepat naik
dibandingkan dengan gelembung baking
powder dikarenakan didalam baking soda
terdapat 100% kandungan bahan kimia
natrium bikarbonat.
3 CDR Ketika tablet CDR dimasukkan kedalam
wadah yang berisi minyak dan air
dibawahnya,akan menghasilkan
gelembung-gelembung yang berukuran
kecil-besar dan gelembung tersebut lebih
cepat naik dan bereaksi dibandingkan
dengan menggunakan baking powder
ataupun baking soda.Gelembung-
gelembung yang membawa air terangkat
ketas itu adalah gelembung
CO2.Dikarenakan memiliki kerapatan
massa jenis yang berbeda dengan air,maka
gelembung tersebut dapat melewati
minyak.

13
4.2 PEMBAHASAN

Hal pertama yang dilakukan dalam membuat lampu lava jika menggunakan baking soda atau
baking powder adalah memasukkan air sekiranya setengah botol. Lalu, setelah masukkan
minyak nabati atau sayur sekiranya seperempat dari volume air. Kita ketahui bahwa air dan
minyak tidak dapat menyatu walaupun kita coba untuk mencampurkannya dengan cara
mengocoknya terus menerus.Hal ini disebabkan karena koefisien lebih besar daripada
koefisien air. Minyak nabati ini bisa diganti dengan alkohol 70%. Tetapi karena penulis ingin
menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat, digunakanlah minyak nabati ini. Setelah itu
masukkan pewarna makanan sekiranya 3 tetes untuk memperindah cairan tersebut. Tahap
selanjutnya adalah memasukkan baking soda atau tablet effervescent. Hal yang terjadi ketika
tablet effervescent atau baking soda terkena air, maka akan bereaksi dan menghasilkan
gelembung karbon dioksida (sama halnya ketika kita mencampur cuka dengan soda kue).
Gelembung karbon dioksida tersebut membuat air pada dasar botol terangkat ke atas. Ketika
sampai ke permukaan, gas karbon dioksida terlepas dan menyebabkan air yang tadinya
berada di atas, menjadi turun kembali ke dasar botol. Percobaan ini bisa diulang tergantung
banyaknya baking soda atau yang dimasukkan.
Jika menggunakan tablet CDR,ketika CDR terkena air,maka akan bereaksi dan menghasilkan
karbondioksida(sama halnya ketika kita mencampur cuka dengan baking powder/baking
soda).Gelembung karbondioksida tersebut membuat air pada dasar botol terangkat
keatas.Ketika sampai ke permukaan,gas karbondiksida terlepas dan menyebabkan air yang
tadinya berada diatas,menjadi turun kembali ke dasar botol.Percobaan ini bisa diulang
tegantung banyaknya tablet/baking soda yang dimasukkan meskipun percobaan ini cara
kerjanya berbeda dengan lampu lava yang memanfaatkan panas,tetapi percobaan ini
memberikan efek yang hampir sama dengan lampu lava.Dalam percobaan ini minyak sayur
mengapung jika dimasukkan kedalam air,hal ini dikarenakan massa jenis air lebih besar dari
pada minyak sayur.Sebenarnya air dan minyak adalah dua molekul yang tak pernah menyatu
bila berada di satu tempat yang sama.sebab,molekul air lebih berat ketimbang minyak.
Akibatnya minyak akan tampak mengapung di atas permukaan air.Namun kondisi itu dapat
disiasati dengan menambahkan pewarna makanan,yang akhirnya,berat jenis air dan minyak
sama berat dan menyatu.Selain pewarna makanan bubuk deterjen dapat membuat minyak dan
air manyatu.Mengapa demikian?Karena pewarna makanan dan deterjen memiliki emulsi (zat
yang bersifat cair dan padat) yang dapat berubah sebagai penyimbang/penyerap molekul satu
zat yang dominan.
Pada percobaan ini, minyak tetap berada di atas air karena minyak lebih ringan dari air atau
kurang padat dibandingkan dengan air. Minyak dan air tidak bercampur karena adanya
polaritas antarmolekul (gaya tarik antarmolekul).Polaritas molekul berarti molekul air tertarik
ke molekul minyak lainnya. Tetapi struktur dari dua molekul tersebut tidak memungkinkan
mereka untuk bersatu.Ketika potongan tablet  tengelam ke bagian bawah dan mulai larut serta
menimbulkan gas, gas tersebut naik dan mengambil beberapa bagian air. Ketika gumpalan air
tersebut mencapai ke atas, gas dari tablet kemudian melarikan diri dan pergi kebagian bawah
air.

14
BAB V PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapatkan dari percobaan ini, bahwa lampu lava adalah sejenis lampu
dekoratif. Efek yang ditimbulkan lampu lava sederhana ini hampir sama dengan lampu lava
lain yang memanfaatkan sumber panas tetapi dengan bahan bahan yang sederhana dan mudah
didapat.Percobaan ini dapat diulang berdasarkan banyaknya tablet CDR ataupun baking soda
dan baking powder yang dimasukkan.Dan lampu ini dapat berguna sebagai penerang atau
sumber cahaya,lampu lava juga dapat digunakan sebagai lampu tidur dan hiasan di dalam
suatu ruangan.Proses pembuatan lampu lava sederhana ini juga erat kaitan hubungan nya
dengan pembelajaran fisika dan juga kimia.Lalu,lampu lava ini juga dapat menjadi ladang
rezeki bagi yang menjualnya dikarenakan bentuknya yang unik dan indah sehingga menarik
banyak pembeli serta lampu lava ini juga memiliki harga yang EXPENSIVE.

5.2 SARAN
Saran dari kami ketika ingin melakukan eksperimen yang sama ketika menggunakan baking
powder ataupun baking soda masukkan baking soda atau baking baking powder lebih banyak
dan tuangkan cuka dengan takaran yang lebih banyak agar menghasilkan gelembung-
gelembung yang lebih banyak dan lebih besar.
Lalu ketika menggunakan CDR adalah memasukkan tablet yang banyak sekaligus agar
gelombang lebih tampak tetapi proses gelembungnya lebih cepat ataupun bisa juga
memasukkannya sedikit lebih sedikit tetapi gelombang nya tidak terlalu tampak dan
prosesnya gelembungnya lebih lama.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://leopardarl.wordpress.com/2014/11/08/membuat-lampu-lava-sederhana/

http://adeesudarti.blogspot.com/2014/05/lampu-lava-sederhana.html

https://www.dekoruma.com/artikel/98069/perbedaan-baking-soda-dan-baking-powder

https://youtu.be/r5fRGAnGh8s

https://bisakimia.com/2013/01/28/air-dan-minyak-like-dissolve-like/

Purba, Michael. 2007. Kimia X SMA. Jakarta: Erlangga

House, J. E. (2008). Inorganic Chemistry. USA: Academic Press.

J.Gillespie, R dan Paul L.A.Popelier. (2001). Chemical Bonding and Molecular Geometry.
New York: Oxford University Press.

16
17

Anda mungkin juga menyukai