Disusn Oleh:
I. JUDUL PRAKTIKUM
Sifat Koligatif Larutan, Mengenai Penuruanan Titik Beku Pada Pembuatan Es Krim
1. Susu
2. Garam
3. Es Batu
4. Kaleng
5. Baskom
V. LANGKAH KERJA
2. Tuangkan garam kurang lebih 2 bungkus kedalam baskom yang telah berisi es
batu, kemudian aduk hingga tercampur merata.
3. Letakkan kaleng ketengah baskom yang sudah dikelilingi es batu dan garam.
2. Setelah kaleng yang berisi susu diputar-putar selama kurang kebih 30 menit.
Terlihat pada gambar susu telah berubah menjadi membeku, dan es batu yang
dilarutakan dengan garam pun mencair, juga sudah terbentuk butir-butir kristal
kecil pada es krim.
3. Es krim susu siap untuk dinikmati dan diberi toping sesuai selera.
VII. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada pembuatan Es krim,
ketika proses diputarnya kaleng yang berisi susu, terdapat gumpalan-gumpalan
es kecil pada bagian luar kaleng dan juga di bawah baskom serta es yang mulai
mencair dan menyatu dengan garam. Adonan es krim di dalam kaleng yang
terendam es batu dan telah diberi garam dapat membeku seiring proses
pengguncangan terjadi proses perpindahan kalor dari adonan es krim ke
campuran es batu, dan garam, sehingga es krim dapat memadat. Hal ini terjadi
karena larutan garam memiliki titik beku yang lebih rendah dibandingkan air,
titik beku air 0o C sedangan bahan es krim akan membeku apabila bersuhu
kurang dari -3o C, untuk mencapai suhu tersebut maka garam atau zat terlarut
lainya ditambahkan agar dapat berfungsi untuk menurunkan titik beku larutan,
es batu yang ditaburi garam akan lebih mudah mencair, dikarenakan partikel
garam akan mengganggu kestabilan partikel es sehingga mampu memutus
ikatannya, akibatnya es akan mencair dan titik bekunya dibawah 0o C.
Fungsi garam adalah untuk menurunkan titik beku larutan. Garam larut
dengan es yang mencair membentuk air garam dan menurunkan temperaturnya.
Selama proses ini memerlukan panas. Larutan tersebut mendapat kalor dari
adonan es krim sehingga es krim memadat. Pengguncangan selama proses
pembekuan bertujuan untuk memperkecil ukuran kristal es yang terbentuk
sehingga es krim semakin halus. Hasilnya terbukti dengan tekstur es krim yang
beku memiliki tekstur lembut.
Tafsir Kemenag: Pada ayat ini, Allah menerangkan bahwa ada dua
keistimewaan air, masing-masing mempunyai kegunaan sendiri-sendiri.
Keduanya dapat menjadi tempat berkembang biak ikan yang lezat cita rasanya.
Air tawar di sungai-sungai yang mengalir melalui desa-desa dan kota-kota
besar, sedap diminum, menghilangkan dahaga, menyuburkan tanah, dan
menumbuhkan rumput-rumputan, tanam-tanaman, dan pohon-pohonan. Perahu-
perahu dapat berlayar di atasnya untuk membawa keperluan hidup dari satu
tempat ke tempat lain.
Sedangkan air asin, di dalamnya terdapat mutiara dan karang laut yang
dapat dijadikan perhiasan, dan menjadi tempat berlayarnya kapal-kapal besar
membawa hasil bumi dan tambang dari satu tempat ke tempat-tempat lain, baik
di daerah sendiri maupun ke luar negeri sebagai barang ekspor atau
mendatangkannya dari luar negeri sebagai barang impor, yang tidak dapat
dijangkau oleh perahu-perahu kecil, sebagai barang dagangan untuk mencari
karunia Allah.
Pada akhir ayat ini dijelaskan bahwa kekuasaan Allah dapat menundukkan
air tawar dan air asin sehingga bisa dipergunakan menurut fungsinya masing-
masing. Hal demikian itu bertujuan agar manusia bersyukur atas nikmat-nikmat
yang telah dianugerahkan Allah kepadanya itu.
Menurut para saintis, air nikmat diminum dan terasa segar apabila
mengandung hanya sedikit garam terlarut, sedangkan rasa asin dan pahit air laut
disebabkan oleh tingginya kandungan garam yang terlarut di dalamnya. Ukuran
kandungan garam di dalam air biasa dinyatakan dengan kegaraman atau salinitas
yang satuannya adalah gram garam per kg air, atau karena BD air = 1, dalam
gram/liter.
Empat belas abad yang lalu, ketika ilmu kimia praktis belum ada, ayat ini
telah menyatakan bahwa salinitas air laut berbeda-beda. Kenyataan ini terbukti
kini bahwa apa yang dinyatakan dalam ayat ini benar adanya. Hasil pengukuran
di seluruh dunia memperlihatkan bahwa salinitas rata-rata air laut adalah sebesar
34,72 gr/l.
VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka dapat diketahui
bahwa penurunanan titik beku berarti selisih antara titik beku pelarut dan titik
beku larutan. Maka dapat disimpulkan bahwa Pembuatan es krim dengan
campuran es dan air dapat dilakukan dengan penambahan garam sebagai
penurunan titik beku larutan yang merupakan konsep dari sifat koligatif larutan,
sehingga terjadi proses perpindahan kalor dari adonan es krim ke campuran es
batu air dan garam. Penurunan titik beku larutan juga tergantung pada jumlah
partikel zat terlarut dan zat pelarut, semakin banyak garam yang dilarutkan
dalam es batu maka penurunan titik bekunya semakin tinggi pula.
Es Krim. http://journal.ipb.ac.id/index.php/jikk/article/viewFile/3088/2050