Anda di halaman 1dari 2

BAB III

ANALISIS KEGIATAN DAN HASIL

3.1 Kontribusi yang Diberikan Kepada Lembaga


Dengan adanya observasi fisik berupa kegiatan magang I dengan bentuk sekolah
tentang pendidikan penengah atas (SMA) ini, menjadikan lembaga pendidikan lebih
memperhatikan lagi tentang bagaimana fisik atau kondisi, termasuk sarana prasarana sekolah
yang dapat mempengaruhi kegiatan belajar mengajar siswa. Kemudian Ibu Feri Kosantri
selaku kepala sekolah yayasan perguruan ira juga mengatakan untuk akan memperbaiki lagi
fasilitas sekolah yang dinilai harus diperbaiki dan perlu dikembangkan lagi guna kegiatan
pembelajaran siswa di sekolah, sebab kemajuan suatu bangsa di masa sekarang dan masa
datang akan sangat ditentukan generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa itu sendiri.
Generasi muda yang berkualitas dihasilkan dari adanya sistem pendidikan yang berkualitas
pula. Tidak mungkin kemajuan bangsa dapat terwujud di masa mendatang tanpa didukung
oleh kemajuan di bidang pendidikan. Pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang
sangat berharga dan bernilai luhur, terutama bagi generasi muda yang akan menentukan maju
mundurnya suatu bangsa.
Maka dengan adanya observasi pembelajaran ini menjadikan kami sebagai calon
pendidik untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan baik di masa yang akan
datang yang nantinya akan menjalankan sistem pendidikan yang bermutu dengan
membutuhkan manajemen pendidikan yang baik. Berbagai dimensi manajemen pendidikan
sebagai aspek pembangunan nasional mengarah pada pencapaian hasil pembangunan bangsa
yang bermutu. Dimensi-dimensi manajemen pendidikan sebagai aspek pembangunan
nasional tersebut dapat terdiri dari dimensi ideologi, politikal, teknik, dan dimensi
pembangunan.

3.2 Faktor Penghambat dan Pendukung


Adapun faktor penghambat yang ditemukan pada pembelajaran yang dilaksanakan di
yayasan perguruan ira yaitu ditemukan adanya siswa yang memiliki keterbelakangan khusus
sehingga guru lebih ekstrim dalam mengajar karna siswa yang memiliki keterbelakangan
seperti itu merupakan tantangan seorang guru dalam mendidik siswanya, dan ada juga anak
yang belum fokus dalam proses belajar mengajar berlangsung. Maka butuh kurangnya
konsentrasi belajar siswa saat guru menerangkan dikarenakan saat kami menganalisis
kegiatan pembelajaran siswa terlihat mengantuk, hal ini dapat saja terjadi karena siswa
belajar pada saat tengah hari. Kemudian guru juga terlihat tidak memberikan stimulus
terlebih dahulu kepada siswa sebelum memulai pembelajaran atau semacam rileksasi kepada
siswa sehingga siswa tampak terlihat bosan dan tidak fokus saat proses belajar mengajar
berlangsung.
Menurut bapak Imam Basroni selalu TU (tata usaha) di sekolah tersebut mengatakan
faktor penghambat dalam meningkatkan mutu pendidikan di yayasan perguruan ira salah
satunya adalah biaya antara lain: “mengandalkan bantuan dari BOS (Bantuan Oprasional
Sekolah) karena di yayasan ini masih swasta jadi kelemahan dari sekolah swasta adalah yang
terutama di biaya, selain dari BOS yayasan atau sekolah ini juga mendapat biaya tunjangan
dari koperasi dan perpustakaan, serta partisipasi dari wali murid dalam meningkatkan kualitas
pendidikan yang memadai
Adapun faktor pendukung yang ditemukan seperti yang dikatakan Ibu Feri Kosantri
selaku kepala yayasan perguruan ira seperti adanya strategi yang matang dari pihak pengajar
atau guru sehingga dalam pelaksaannya akan berjalan baik meskipun tentunya ada kendala-
kendala yang di akan di alami. Sebelum menjalankan strategi mas pihak sekolah akan
merencanakan terlebih dahulu stretegi apa yang akan di laksanakan, adapun strategi yang
digunakan yaitu pertama mencari tenaga yang sesuai tarap kelulusannya/ijazahnya minimal
S1, menerapkan 8 pilar yang ada dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP), a. Standar
kompetensi kelulusan, b. Standar isi, c. Standar pendidik dan kependidikan, d. Standar
proses, e. Standar sarana dan prasarana, f. Standar pembiayaan, g. Standar pengelolaan, h.
Standar penilaian pendidikan, dan membagi rata tupoksi kepada setiap guru, dan kepala
sekolahnya lah disini juga harus menjadi contoh yang baik bagi guru dan siswa yang ada di
yayasan atau sekolah ini. Selaku kepala dan wakil kepala sekolah yayasan perguruan ira ini,
selalu berusaha agar menjadi yang lebih baik lagi dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai
seorang pemimpin atau panutan di sekolah ini, selain itu juga harus selalu memastikan proses
pembelajaran di sekolah berjalan dengan baik, dan tidak lupa menjalin hubungan dan selalu
berkomunikasi dengan Bapak/Ibu guru serta wali murid yang ada. Jadi dapat diketahui faktor
yang pendukung dari yayasan perguruan ira ini adalah kepala dan wakil kepala sekolah
sangat ikut serta dalam meningkatkan mutu dan kualitas sekolah baik itu dengan para guru
maupun siswanya.

Anda mungkin juga menyukai