Dengan adanya observasi fisik berupa kegiatan magang I dengan bentuk sekolah tentang pendidikan penengah atas (SMA) ini, menjadikan lembaga pendidikan lebih memperhatikan lagi tentang bagaimana fisik atau kondisi, termasuk sarana prasarana sekolah yang dapat mempengaruhi kegiatan belajar mengajar siswa. Kemudian Ibu Feri Kosantri selaku kepala sekolah yayasan perguruan ira juga mengatakan untuk akan memperbaiki lagi fasilitas sekolah yang dinilai harus diperbaiki dan perlu dikembangkan lagi guna kegiatan pembelajaran siswa di sekolah, sebab kemajuan suatu bangsa di masa sekarang dan masa datang akan sangat ditentukan generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa itu sendiri. Generasi muda yang berkualitas dihasilkan dari adanya sistem pendidikan yang berkualitas pula. Tidak mungkin kemajuan bangsa dapat terwujud di masa mendatang tanpa didukung oleh kemajuan di bidang pendidikan. Pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang sangat berharga dan bernilai luhur, terutama bagi generasi muda yang akan menentukan maju mundurnya suatu bangsa. Maka dengan adanya observasi pembelajaran ini menjadikan kami sebagai calon pendidik untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan baik di masa yang akan datang yang nantinya akan menjalankan sistem pendidikan yang bermutu dengan membutuhkan manajemen pendidikan yang baik. Berbagai dimensi manajemen pendidikan sebagai aspek pembangunan nasional mengarah pada pencapaian hasil pembangunan bangsa yang bermutu. Dimensi-dimensi manajemen pendidikan sebagai aspek pembangunan nasional tersebut dapat terdiri dari dimensi ideologi, politikal, teknik, dan dimensi pembangunan.
3.2 Faktor Penghambat dan Pendukung
Adapun faktor penghambat yang ditemukan pada pembelajaran yang dilaksanakan di yayasan perguruan ira yaitu ditemukan adanya siswa yang memiliki keterbelakangan khusus sehingga guru lebih ekstrim dalam mengajar karna siswa yang memiliki keterbelakangan seperti itu merupakan tantangan seorang guru dalam mendidik siswanya, dan ada juga anak yang belum fokus dalam proses belajar mengajar berlangsung. Maka butuh kurangnya konsentrasi belajar siswa saat guru menerangkan dikarenakan saat kami menganalisis kegiatan pembelajaran siswa terlihat mengantuk, hal ini dapat saja terjadi karena siswa belajar pada saat tengah hari. Kemudian guru juga terlihat tidak memberikan stimulus terlebih dahulu kepada siswa sebelum memulai pembelajaran atau semacam rileksasi kepada siswa sehingga siswa tampak terlihat bosan dan tidak fokus saat proses belajar mengajar berlangsung. Menurut bapak Imam Basroni selalu TU (tata usaha) di sekolah tersebut mengatakan faktor penghambat dalam meningkatkan mutu pendidikan di yayasan perguruan ira salah satunya adalah biaya antara lain: “mengandalkan bantuan dari BOS (Bantuan Oprasional Sekolah) karena di yayasan ini masih swasta jadi kelemahan dari sekolah swasta adalah yang terutama di biaya, selain dari BOS yayasan atau sekolah ini juga mendapat biaya tunjangan dari koperasi dan perpustakaan, serta partisipasi dari wali murid dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang memadai Adapun faktor pendukung yang ditemukan seperti yang dikatakan Ibu Feri Kosantri selaku kepala yayasan perguruan ira seperti adanya strategi yang matang dari pihak pengajar atau guru sehingga dalam pelaksaannya akan berjalan baik meskipun tentunya ada kendala- kendala yang di akan di alami. Sebelum menjalankan strategi mas pihak sekolah akan merencanakan terlebih dahulu stretegi apa yang akan di laksanakan, adapun strategi yang digunakan yaitu pertama mencari tenaga yang sesuai tarap kelulusannya/ijazahnya minimal S1, menerapkan 8 pilar yang ada dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP), a. Standar kompetensi kelulusan, b. Standar isi, c. Standar pendidik dan kependidikan, d. Standar proses, e. Standar sarana dan prasarana, f. Standar pembiayaan, g. Standar pengelolaan, h. Standar penilaian pendidikan, dan membagi rata tupoksi kepada setiap guru, dan kepala sekolahnya lah disini juga harus menjadi contoh yang baik bagi guru dan siswa yang ada di yayasan atau sekolah ini. Selaku kepala dan wakil kepala sekolah yayasan perguruan ira ini, selalu berusaha agar menjadi yang lebih baik lagi dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai seorang pemimpin atau panutan di sekolah ini, selain itu juga harus selalu memastikan proses pembelajaran di sekolah berjalan dengan baik, dan tidak lupa menjalin hubungan dan selalu berkomunikasi dengan Bapak/Ibu guru serta wali murid yang ada. Jadi dapat diketahui faktor yang pendukung dari yayasan perguruan ira ini adalah kepala dan wakil kepala sekolah sangat ikut serta dalam meningkatkan mutu dan kualitas sekolah baik itu dengan para guru maupun siswanya.