Anda di halaman 1dari 9

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

PADA PEMBUATAN ES KRIM

LAPORAN KIMIA

Oleh :

MUHAMMAD ALVIN SYAKHI

XII IPA 1

SMA NEGERI 2 KOTA PANGKALPINANG


TAHUN AJARAN 2021/2022
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Makalah yang berjudul , “ Sifat Koligatif Larutan Pada Pembuatan Eskrim”.

Makalah dibuat dengan harapan supaya pembaca mendapatkan informasi dan


pengetahuan. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun kami harapkan.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami maupun orang yang
membacanya.

Penulis
Daftar Isi
I. Tujuan..............................................................................................................3

II. Landasan Teori..............................................................................................3

A. Sifat Koligatif Larutan...............................................................................3

B. Penurunan Titik Beku Larutan.................................................................3

C. Penurunan Titik Beku Larutan Dalam Pembuatan Es Krim................4

III. Alat Dan Bahan............................................................................................5

IV. Langkah Kerja..............................................................................................5

V. Pembahasan....................................................................................................5

VI. Kesimpulan...................................................................................................6

VII. Lampiran.....................................................................................................7

VIII. Daftar Pustaka...........................................................................................8


I. Tujuan
i. Mengetahui penurunan titik beku larutan dengan membuat es krim.
ii. Membuktikan aplikasi atau penerapan dari sifat koligatif larutan.
iii. Dapat menyelidiki faktor-faktor yang memengaruhi pembuatan es krim.

II. Landasan Teori


A. Sifat Koligatif Larutan
Hukum Roult merupakan dasar dari sifat koligatif. Kata koligatif berasal dari kata
Latin colligare yang berarti berkumpul bersama. Sifat ini bergantung pada pengaruh
kebersamaan (kolektif) semua partikel dan tidak pada sifat dan keadaan partikel. Sifat
koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak dipengaruhi oleh jenis zat pelarut,
melainkan dipengaruhi oleh konsentrasi partikel zat terlarutnya. Larutan yang
memiliki sifat koligatif harus memenuhi dua asumsi yaitu zat terlarut tidak mudah
menguap sehingga tidak memberikan kontribusi pada uapnya. Asumsi yang kedua
adalah zat terlarut tidak larut dalam pelarut padat.

Terdapat 4 macam sifat koligatif larutan, yaitu:

 Penurunan Tekanan Uap Jenuh (ΔP)


 Penurunan Titik Beku (ΔTF)
 Kenaikan Titik Didih (ΔTB)
 Tekanan Osmotik (𝞹)

B. Penurunan Titik Beku Larutan


Titik beku adalah suhu di mana pelarut cair dan pelarut padat berada pada
kesetimbangan, sehingga tekanan uap keduanya sama. Penurunan titik beku adalah
penurunan titik beku pelarut akibat penambahan zat terlarut yang tidak mudah
menguap. Ketika zat terlarut yang tidak mudah menguap ditambahkan ke dalam
pelarut cair yang mudah menguap, tekanan uap larutan akan lebih rendah daripada zat
pelarut murni. Oleh karena terjadinya penurunan tekanan uap larutan dari tekanan uap
pelarut, larutan membeku pada temperatur yang lebih rendah dibanding titik beku
pelarut murni. Perbedaan titik beku akibat adanya partikel-partikel zat terlarut disebut
penurunan titik beku (ΔTF). Penurunan titik beku larutan sebanding dengan hasil kali
molalitas larutan dengan tetapan penurunan titik beku pelarut (KF), dinyatakan dengan
persamaan:

ΔTF = KF · m ·

i, Dimana:

 ΔTF, penurunan titik beku, didefinisikan sebagai TF (pelarut murni) − TF (larutan).

 KF, tetapan krioskopis, yang tergantung pada sifat-sifat pelarut, dan bukan
zat terlarut.
 m adalah molalitas.
 i adalah faktor van 't Hoff.

C. Penurunan Titik Beku Larutan Dalam Pembuatan Es Krim


Temperatur yang diperlukan untuk membekukan es krim adalah -3° C atau lebih
rendah. Sedangkan temperatur normal dari campuran es dan air adalah 0° C. Untuk
mencapai suhu tersebut perlu ditambahkan garam dalam proses pembuatan es krim.
Garam berfungsi untuk menurunkan titik beku larutan. Ketika es diampur dengan
garam, es mencair dan terlarut membentuk air garam serta menurunkan
temperaturnya. Proses ini memerlukan panas dari luar. Adonan es krim berperan
dalam menyediakan panas, sehingga terjadi perpindahan kalor dari adonan ke dalam
campuran es batu, air dan garam. Adonan es krim diputar-putar dalam wadah yang
berisi rendaman es batu dan air yang telah diberi garam agar mendapatkan suhu yang
lebih rendah dari 0° C. Proses tersebut mengakibatkan adonan es krim membeku
dengan titik beku beberapa derajat dibawah titik beku air murni.
III. Alat Dan Bahan
- Kaleng
- Sendok
- Es batu
- Susu
- Garam kasar

IV. Langkah Kerja


- Tuangkan susu cair ke dalam toples
- Masukkan toples ke dalam baskom
- Masukkan es batu dan garam ke dalam baskom hingga menutupi 3/4 tinggi
toples, kemudian tutup toples tersebut
- Putar toples ke kiri dan ke kanan, lakukan kurang lebih selama 10-15 menit
hingga adonan es krim membeku.

V. Pembahasan
Adapun pembahasan dalam Praktikum Pembuatan Es Krim ini adalah sebagai
berikut :

Berdasarkan hasil pengamatan sifat organoleptiknya didapatkan warna produk merah


muda, rasa manis, aroma khas coklat, tekstur lembut dan terlihat menarik. Pembuatan es
krim menggunakan beberapa bahan yaitu air, susu, es batu, garam. Air merupakan
komponen terbesar dalam pembuatan es krim, yang berfungsi sebagai pelarut bahan-
bahan lain dalam campuran. Lemak susu berfungsi untuk meningkatkan nilai gizi es
krim, menambah cita rasa, menghasilkan tekstur yang lembut, membantu memberikan
bentuk, dan kepadatan. Fungsi pencampuran pada es krim diantaranya adalah
pencampuran untuk mencampurkan semua bahan yang akan dibuat es krim sehingga
tercampur rata.

Beberapa ketika diputar, terdapat gumpalan-gumpalan es kecil pada bagian luar


kaleng dan juga di bawah baskom serta es yang mulai mencair dan menyatu dengan
garam. Saat es batu di campur dengan garam, sebagian membentuk air garam dan es
secara terlarut dalam air garam, akibatnya air garam semakin banyak. Adonan es krim di
dalam kaleng yang terendam es batu dan telah diberi garam dapat membeku seiring
proses pengguncangan. Hal ini terjadi karena proses perpindahan kalor dari adonan es
krim ke campuran es batu, dan garam. Temperatur normal campuran es dan air adalah
nol derajat celcius, sedangkan temperatur diperlukan untuk membekukan es krim yakni
lebih kecil sama dengan minus tiga derajat celcius atau lebih rendah. Untuk mencapat
suhu tersebut maka ditambah garam lebih banyak.
Fungsi garam adalah untuk menurunkan titik beku larutan. Garam larut dengan es
yang mencair membentuk air garam dan menurunkan temperaturnya. Selama proses ini
memerlukan panas. Larutan tersebut mendapat kalor dari adonan es krim sehingga es
krim memadat. Pengguncangan selama proses pembekuan bertujuan untuk memperkecil
ukuran kristal es yang terbentuk sehingga es krim semakin halus. Hasilnya terbukti
dengan tekstur es krim yang beku memiliki tekstur lembut.

VI. Kesimpulan
1. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak dipengaruhi oleh jenis zat
pelarut, melainkan dipengaruhi oleh konsentrasi partikel zat terlarutnya.
2. Ketika zat terlarut yang tidak mudah menguap ditambahkan ke dalam pelarut
cair yang mudah menguap, tekanan uap larutan akan lebih rendah daripada zat
pelarut murni. Oleh karena terjadinya penurunan tekanan uap larutan dari
tekanan uap pelarut, larutan membeku pada temperatur yang lebih rendah
dibanding titik beku pelarut murni.
3. Temperatur normal dari campuran es dan air tidak cukup untuk membekukan
adonan es krim. Karena itu, perlu ditambahkan garam dalam proses pembekuan
es krim. Garam berfungsi untuk menurunkan titik beku larutan. Ketika es
dicampur dengan garam, es mencair dan terbentuk larutan air garam serta
menurunkan suhunya menjadi dibawah titik beku air murni. Proses ini
memerlukan kalor dari luar. Adonan es krim berperan dalam menyediakan
panas, sehingga terjadi perpindahan kalor dari adonan ke dalam campuran es
batu, air dan garam. Adonan es krim pun dapat membeku.
VII. Lampiran
VIII. Daftar Pustaka
“Penurunan titik beku.” Id.wikipedia.org. 7 November 2019.
<https://id.wikipedia.org/wiki/Penurunan_titik_beku;

“Sifat koligatif larutan.” Id.wikipedia.org. 8 Juli 2020.


<https://id.wikipedia.org/wiki/Sifat_koligatif_larutan;

“Sifat Koligatif Larutan” Zenius.net.


<https://www.zenius.net/prologmateri/kimia/a/53/Sifat-Koligatif-Larutan;

Al Wahida, Zainab. “Penerapan sifat koligatif larutan.”


keseimbangankimia15a.blogspot.com. 16 Juni 2017.
<http://keseimbangankimia15a.blogspot.com/2017/06/penerapan-sifat-koligatif-
larutan_15.html;

Karina, Elfrida. “Laporan percobaan sifat koligatif.” ekscerita.blogspot.com. 22


Februari 2016. <http://ekscerita.blogspot.com/2016/02/laporan-percobaan-sifat-
koligatif.html;

Mutia, Faiqah. “Penerapan sifat koligatif larutan pada pembuatan es krim.”


faiqahmutia.blogspot.com. 23 Juni 2019.
<https://faiqahmutia.blogspot.com/2019/06/penerapan-sifat-koligatif-larutan-
pada.html.

Anda mungkin juga menyukai