Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

PEMBUATAN ES KRIM

Disusun oleh :
Nama :
1. Nazwa ramadhani
2. Hanny purwanti
3. Meutia syahrani
4. Khalisa azalia
5. M syarif

Kelas : XII IPA 7


Guru : USNI, S.PD

SMA NEGERI 2 PAYAKUMBUH

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat dan hidayat-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Pembuatan Es Krim ini. Laporan ini
disusun dengan tujuan untuk memenuhi Tugas Mata Pelajaran KIMIA.
Terima kasih atas bantuan dari semua pihak, semoga bantuan yang diberikan itu
mendapatkan balasan yang setimpal dari Tuhan YME serta mendapatkan kebahagian dunia
dan akhirat kelak.
Dalam penyusunan karya ilmiah ini, masih banyak sekali kekurangan dan jauh dari
sempurna, maka dengan senang hati kami mengharap saran dan kritik yang bersifat
membangun.
Akhir kata penulis harapkan semoga karya ilmiah ini dapat berguna dan bermanfaat
bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

payakumbuh, 12 Agustus 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

COVER.................................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR........................................................................................... iii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iv

I. BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................... 1
I.1 Latar Belakang.................................................................................... 1
I.2 Rumusan masalah............................................................................... 1
I.3 Tujuan dan manfaat…………………………………………………. .1
I.4 Landasan teori…………………………………………………………2

II. BAB 2 METODE PRAKTIKUM................................................................ 6


II.1 Waktu dan tempat .............................................................................. 6
II.2Alat dan bahan .........................................................................................6
II.3Langkah kerja ..........................................................................................7

III. BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAAN..................................................... 9


III.1.......................................................................Data dan hasil pratikum 9
III.2.............................................................................................. pembahasan 9

IV. BAB 4 PENUTUP....................................................................................... 10


IV.1...........................................................................................kesimpulan 10

V. DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 11

iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Saat ini es krim telah berada dikalangan masyarakat luas baik dari kalangan
menengah ke atas maupun kalangan menengah ke bawah. Semua orang dapat menikmati
es krim. Terlepas dari rasanya yang unik, pembuatan es krim pun bermacam-macam, dari
yang menggunakan mesin canggih sampai yang pembuatannya manualdan sederhana
seperti yang kami praktikkan. Kami menerapkan metode sifat koligatif larutan yaitu
penurunan titik beku es oleh NaCl (garam).
Dalam hal ini,yang kami lakukan adalah pembuatang secara manual yaitu
menggunakan media sederhanadengan cara yang sederhana pula. Selain itu, pembuatan es
krim ini dapat menambah pengetahuan dan menjadikan kita kreatif serta menjadi prospek
masa depan untuk menambah penghasilan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Dari latar belakang yang telah kami tuliskan di atas dapat ditemukan beberapa
rumusan masalah.
1. Bagaimana penerapan penurunan titik beku dalam pembuatan es krim?
2. Apa mengaruh garam terhadap penurunan titik beku?

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT


Tujuan: mengaplikasikan ilmu kimia yang berkaitan dengan sifat koligatif larutan, yaitu
penurunan titik beku larutan serta penerapannya dalam kehidupan kehari hari salah satunya
adalah pembuatan es krim
Manfaat : kita dapat mengetahui penerapan sifat koligatif larutan di kehidupan kehari hari
dan juga dapat mengetahui proses pembuatan es krim yang unik dengan cara yang berbeda.

1
SMA Negeri 12 Semarang
1.4 LANDASAN TEORI

1.Sifat Koligatif Larutan


Larutan merupakan campuran homogen antara dua atau lebih zat. Adanya interaksi
antara zat terlarut dan pelarut dapat berakibat terjadinya perubahan sifat fisis dari
komponen-komponen penyusun larutan tersebut. Salah satu sifat yang diakibatkan oleh
adanya interaksi antara zat terlarut dengan pelarut adalah sifat koligatif larutan. Sifat
koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya dipengaruhi oleh jumlah partikel zat
terlarut di dalam larutan, dan tidak dipengaruhi oleh sifat dari zat terlarut.
Hukum Ralout merupakan dasar bagi empat sifat larutan encer yang disebut sifat
koligatif (dari bahasa lain colligare, yang berarti “megumpul bersama”) sebab sifat-sifat itu
tergantung pada efek kolektif jumlah partikel terlarut, bukannya pada sifat partikel yang
terlibat. Keempat sifat itu ialah:
1. Penurunan tekanan uap larutan relatif terhadap tekanan uap pelarut murni.
2. Peningkatan titik didih.
3. Penurunan titik beku.
4. Gejala tekanan osmotik.

2 Penurunan Titik Beku Larutan


Proses pembekuan suatu zat cair terjadi bila suhu diturunkan, sehingga jarak antar
partikel sedemikian dekat satu sama lain dan akhirnya bekerja gaya tarik menarik
antarmolekul yang sangat kuat. Adanya partikel-partikel dari zat terlarut akan
mengakibatkan proses pergerakan molekul-molekul pelarut terhalang, akibatnya untuk
dapat lebih mendekatkan jarak antarmolekul diperlukan suhu yang lebih rendah. Jadi titik
beku larutan akan lebih rendah daripada titik beku pelarut murninya. Perbedaan titik beku
akibat adanya partikel-partikel zat terlarut disebut penurunan titik beku (∆T f). Penurunan
titik beku larutan sebanding dengan hasil kali molalitas larutan dengan tetapan penurunan
titik beku pelarut (Kf), dinyatakan dengan persamaan:
∆Tf = Kf m atau ∆Tf = Kf (n x 1000/p)
Dimana:
∆Tf = penurunan titik beku
Kf = tetapan penurunan titik beku molal
n = jumlah mol zat pelarut
2
SMA Negeri 12 Semarang
p = massa zat pelarut
Titik beku larutan merupakan titik beku pelarut murni dikurangi dengan penurunan titik
bekunya atau Tf = Tf o- ∆Tf.

3 Penyebab dan Definisi Penurunan Titik Beku Larutan


Apakah yang dimaksud dengan penurunan titik beku? Air murni membeku pada
suhu 0o C, dengan adanya zat terlarut misalnya saja ditambahkan gula kedalam air tersebut
maka titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0o C, melainkan akan turun dibawah
0o C, inilah yang dimaksud sebagai “penurunan titik beku”.
Jadi larutan akan memiliki titik beku yang lebih rendah dibandingkan dengan
pelarut murninya. Sebagai contoh larutan garam dalam air akan memiliki titik beku yang
lebih rendah dibandingkan dengan pelarut murninya yaitu air, atau larutan fenol dalam
alkohol akan memiliki titik beku yang lebih rendah dibandingkan dengan pelarut murninya
yaitu alkohol.
Mengapa hal ini terjadi? Apakah zat terlarut menahan pelarut agar tidak membeku?
Penjelasan mengapa hal ini terjadi lebih mudah apabila dijelaskan dari sudut pandang
termodinamik sebagai berikut.
Contoh, air murni pada suhu 0o C. pada suhu ini air berada pada kesetimbangan
antara fasa cair dan fasa padat. Artinya kecepatan air berubah wujud dari cair ke padat atau
sebaliknya adalah sama, sehingga bisa dikatakan fasa air dan fasa padat. Pada kondisi ini
memiliki potensial kimia yang sama, atau dengan kata lain tingkat energi kedua fasa adalah
sama.
Besarnya potensial kimia dipengaruhi oleh temperatur, jadi pada suhu tertentu
potensial kimia fasa padat atau fasa cair akan lebih rendah daripada yang lain, fasa yang
memiliki potensial kimia yang lebih rendah secara energi lebih disukai, misalnya pada
suhu 2o C fasa cair memiliki potensial kimi yang lebih rendah dibanding fasa padat
sehingga pada suhu ini maka air cenderung berada pada fasa cair, sebaliknya pada suhu -
1o C fasa padat memiliki potensial kimia yang lebih rendah sehigga pada suhu ini air
cenderung berada pada fasa padat.
Apabila ke dalam air murni kita larutkan garam dan kemudian suhunya kita
turunkan sedikit demi sedikit, maka dengan berjalannya waktu pendinginan maka
perlahan-lahan sebagian larutan akan berubah menjadi fasa padat hingga pada suhu
tertentu akan berubah menjadi fasa padat secara keseluruhan. Pada umumnya zat terlarut
lebih suka berada pada fasa cair dibandingkan dengan fasa padat, akibatnya pada proses
3
SMA Negeri 12 Semarang
pendinginan berlangsung, larutan akan mempertahankan fasanya dalam keadaan cair,
sebab secara energi larutan lebih suka berada pada fasa cair dibandingkan dengan fasa
padat. Hal ini menyebabkan potensial kimia pelarut dalam fasa cair akan lebih rendah
(turun) sedangkan potensial kimia pelarut dalam fasa padat tidak terpengaruh. Maka akan
lebih banyak energi yang diperlukan untuk mengubah larutan menjadi fasa padat karena
titik bekunya menjadi lebih rendah dibandingkan dengan pelarut murninya. Inilah sebab
mengapa adanya zat terlarut akan menurunkan titik beku larutannya. Rumus untuk mencari
penurunan titik beku larutan adalah sebagai berikut:
∆Tf = Kf . m . i
Keterangan:
∆Tf = penuruna titik beku
∆ m = molalilatis larutan
Kf = tetapan konstanta titik beku larutan
Jangan lupa untuk menambahkan faktor Van Hoff pada rumus di atas apabila
larutan yang ditanyakan adalah larutan elektrolit.

4 Penerapan Penurunan Titik Beku Larutan Dalam Pembuatan Es Krim


Bagaimana es krim dibuat?
Adonan es krim ditempatkan dalan bejana yang terendam es batu dan air yang telah
diberi garam dapur sambil diputar-putar untuk memperoleh suhu yang lebih rendah dari
0o C. Proses tersebut mengakibatkan adonan es krim membeku dengan titik beku es
beberapa derajat dibawah titik beku air murni. Hal ini terjadi karena proses perpindahan
kalor dari adonan es krim ke dalam campuran es batu, air dan garam dapur.
Temperatur normal campuran es dan air adalah 0o C. akan tetapi itu tidak cukup
dingin untuk membekukan es krim. Temperatur yang diperlukan untuk membekukan es
krim adalah -3o C atau lebih rendah. Untuk mencapai suhu tersebut perlu ditambahkan
garam dalam proses pembekuan es krim. Sebenarnya banyak bahan kimia lain yang dapat
digunakan tetapi garam relatif murah. Garam berfungsi menurunkan titik beku larutan.
Ketika es diampur dengan garam, es mencair dan terlarut membentuk air garam serta
menurunkan temperaturnya. Proses ini memerlukan panas dari luar. Campuran itu
mendapatkan panas dari adonan es krim maka hasilnya adalah es krim padat dan lezat
seperti yang diinginkan.
Es krim merupakan makanan dengan gizi tinggi. Hidangan yang sudah tersaji sejak
zaman Romawi atau 400 SM itu ternyata mampu menyembuhkan influenza, serta
4
SMA Negeri 12 Semarang
mengandung zat anti tumor. Pada tahun 1851 es krim dapar dikatakan sebagai jenis
hidangan paling populer di dunia. Pada tahun 2003, produksi es krim dunia mencapai lebih
dari satu miliar liter dan dikonsumsi oleh miliaran konsumen per tahun. Es krim adalah
anggota kelompok hidangan beku yang memiliki tekstur semi padat. Banyak fakta
menyebutkan bahwa es krim merupakan salah satu makanan bernilai gizi tinggi. Nilai gizi
es krim sangat tergantung pada nilai gizi bahan bakunya. Bahan-bahan yang digunakan
dalam pembuatan es krim adalah lemak susu, padatan susu tanpa lemak (skim), gula pasir,
bahan penstabil, pengemulsi, dan pencita rasa. Proses pembuatan es krim terdiri dari
pencampuran bahan, tes teurisasi, homogenasi, aging didalam refrigerator, pembekuan
sekaligus pengadukan didalam votator, dan terakhir adalah pengerasan (hardening)
didalam freezer. Dibalik kelembutan dan rasa manisnya, es krim terbukti memiliki
beberapa fakta gizi yang tak terduga. Keunggulan es krim didukung oleh bahan baku
utamanya, yaitu susu tanpa lemak dan lemak susu. Susu disebut sebagai makanan yang
hampir sempurna karena kandungan zat gizi yang lengkap. Para penelliti menemukan lebih
dari 100.000 jenis molekul yang terkandung di dalam susu, selain air dan lemak, molekul-
molekul tersebut mencakup protein, karbohidrat, mineral, enzim-enzim, gas serta vitamin
A, C dan D. terdapat beberpa peneliti yang menyatakan bahwa susu termasuk dalam
golongan pangan fungsional. Sebagian besar komponen dalam susu telah diketahui
fungsinya secara biologis bagi tubuh. Komponen yang telah diketahui fungsinya adalah
protein terutama bagian whey, termasuk didalamnya alfalaktalbumin, betakloglobulin,
imunoglobulin, laktoferin,dan glikomakropeptida. Alfalaktalbumin berperan serta dalam
metabolisme karbohidrat. Enzim ini memiliki kemampuan berinteraksi dengan
enzim galaktotransferase. Fungsi enzim tersebut mentransportasikan galaktosa ke pool
glukosa. Beberapa penelitian membuktikan alfalaktalbumin sebagai zat anti tumor.

5
SMA Negeri 12 Semarang
BAB 11
METODE PRAKTIKUM

2.1 PELAKSANAAN PERCOBAAN

Hari, tanggal : Senin, 7 Agustus 2023


Waktu : 12.00 WIB – selesai
Tempat : SMA N 2 PAYAKUMBUH

2.2 ALAT DAN BAHAN


1. Ember Plastik
2. Sendok makan
3. Susu kotak Frisian flag rasa strawberry
4. Buah strowberry
5. Susu saset indomilk

6
SMA Negeri 12 Semarang
6. Garam
7. kaleng
8. Es Batu
9. Cup es

2.3 CARA KERJA


1. Siapkan Alat dan Bahan yang diperlukan

7
SMA Negeri 12 Semarang
2. Masukkan susu kotak rasa strawberry dan susu saset rasa vanila ke dalam
kaleng.
3. Siapkan es batu yang telah di hancurkan kasar ditambahkan dengan garam
dapur pada sebuah ember. Kemudian meletakkan kaleng berisi susu tersebut .
Kemudian pemutar panci hingga susu bertekstur padat dan mendingin.

4. Pada es krim rasa strawberry ditambahkan dengan topping buah strawberry.


5. Es krim siap disantap.

8
SMA Negeri 12 Semarang
BAB 111
HASIL DAN PEMBAHASAAN

3.1 DATA HASIL PERCOBAAN


Sebelum es ditaburkan sesudah es ditaburkan garam
garam

Es batu -suhu es batu 0 derajat -es batu mengalami


celcius penurunan titik bekudari 0
-es mencair lebih cepat menjdi -10 derajat celcius
- es batu bercampur dengan
garam

sebelum di goyangkan Sesudah digoyangkan

Susu strawberry Masih cair sebagai mana Menjadi padat dan lembut
awalnya sebagaimana es krim pada
umumnya

3.2 PEMBAHASAAN
1.Penerapan titik beku dalam pembuatan es krim. Es memiliki suhu rata rata dibawah 0
derajat celcius dalam pembuatan es krim ini terdapat menambahan garam, sehingga es
mengalami peleburan tanpa adanya penambahan panas dan air yang terbentuk dari proses
peleburan tersebut juga akan memiliki suhu dibawah 0 derajat celcius. Inilah sebabnya
mengapa penambahan garamdapat menurunkan titik lebur air,karena es dapat melebur
dibawah titik lebur normalnya yaitu 0 derajat celcius.
2.pengaruh garam dalam penurunan titik beku
Partikel garam merupakan pemicu leburnya es. Disisi lain, peleburan memerlukam
energy (menyerap kalor). Karena di sini kalor tidak di suplai dari luar, maka es menyerap
kalor dari dirinnya sendiri, sehingga suhu menjadi jauh turunya. Es yang suhunya sangat

9
SMA Negeri 12 Semarang
dingin ini kemudian akan banyak menyerap banyak kalor dari adonan es krim sehingga
adonan es krim dapat membeku.

BAB 1V
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN

1. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya bergantung pada jumlah
partikel zat terlarut dalam larutan, dan tidak bergantung pada jenis zat terlarut.
Sifat Koligatif larutan mencakup penurunan tekanan uap jeuh, kenaikan titik
didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis.
2. Perbedaan titik beku akibat adanya partikel-partikel zar terlarut disebut
penurunan titik beku (∆Tf) .penuruna titik beku larutan sebanding dengan hasil
kali molalitas larutan dengan tetapan penutrunan titik beku pelarut (Kf),
dinyatakan dengan persamaan:

∆Tf = Kf m atau ∆Tf = Kf (n x 1000/p)

3. Temperatur normal campuran es dan air adalah 0oC akan tetapi tidak cukup
dingin untuk membekukan es krim. Temperatur yang diperlukan untuk
membekuka es krim adalah -3 oC atau lebih rendah. Untuk mencapai suhu
tersebut perlu ditambahkan garam dalam proses pembuatan es krim. Garam
berfungsi menurunkan titik beku larutan. Ketika es dicampur dengan garam, es
mencair dan terlarut membentuk air garam serta menurunkan temperaturnya.
Proses ini memerlukan panas dari luar. Campuran itu mendapatkan panas dari
adonan es krim maka hasilnya adalah es krim padat sesuai keinginan.

10
SMA Negeri 12 Semarang
DAFTAR PUSTAKA

Parning,dkk.2007. KIMIA 3 SMA/MA Kelas XII.Tanpa Tempat.KDT (Katalog Dalam


Terbitan).

Anonim.2013.Penerapan sifat koligatif pada pembuatan es krim. Diunduh di


http://izzahfahma.blogspot.com/2013/10/penerapan-sifat-koligatif-pada.html [18 Agustus
2014]

Anonim.2014.Pembuatan Es Krim. Diunduh di


http://indrajid21.blogspot.com/2014/02/laporan-pembuatan-eskrim.html [ 18 Agustus
2014]

Haryanto, Untung Tri.2013. LKS KIMIA Kelas XII Semester Gasal.Klaten:Viva Pakarindo.

Anonim.Tanpa Tahun.Es Krim. Diunduh di http://id.wikipedia.org/wiki/Es_krim [18


Agustus 2014]

11
SMA Negeri 12 Semarang

Anda mungkin juga menyukai