1. Sisi Hukum
Dari kajian sisi hukum, forum ini sudah memiliki landasan hukum yang kuat
berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku: Kemudian tahun tahun
2009 dikeluarkan Peraturan Menteri Kehutanan No.P.39/Menhut-II/2009
tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan DAS Terpadu,
Permenhut No.P.42/Menhut-II/2009 tentang Pola Umum, Standard dan
Kriteria Pengelolaan DAS Terpadu, serta Peraturan Menteri Kehutanan
Republik Indonesia No. P.61/Menhut-II/2013 tentang Forum Koordinasi
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.
2. Wilayah Kerja
Wilayah kerja forum secara umum berada di dalam konsep konservasi daerah
resapan daerah tangkapan air (DTA).
Adapun wilayah kerja forum meliputi seluruh daerah aliran sungai, yang
berarti wilayah Kabupaten Pasuruan.
5. Pembinaan
Secara umum Forum Komunikasi Pengelolaan DAS sudah ada pembinaan dari
Pemerintah Kabupaten, namun demikian ini masih bisa memberi peluang
pada pihak badan usaha untuk memberikan strengthening terhadap
kelembagaan ini dengan memberikan pembinaan berupa:
a. Refresing/penyegaran teknik konservasi, method konservasi dengan
mendatangkan ahli-ahli dari kalangan akademisi maupun praktisi.
b. Penegaka hukum (law enforcement) terhadap aturan perundangan yang
terkait kualitas effluent, baik dari industry maupun jasa, dengan
menggandeng unsur penyidik dari kejaksaan yang terkait dengan
perusakan lingkungan akibat pembuangan limbah cair tanpa pengolahan.
c. Penyadaran masyarakat akan perlunya efisiensi penggunaan air tanah
untuk keperluan domestik, yang saat ini menjamur tak terkendali.
Diharap dengan kesadarannya sendiri, masyarakat yang dicukupi
kebutuhan airnya, bersedia menutup sumur aretesis yang dimilikinya.
Penyadaran masyarakat juga memuat pesan bahwa air adalah titipan
anak cucu kita, yang harus kita lestarikan, bukan dihabiskan saat ini.
d. Demplot pembentukan sumur terpadu, pemasangan pipa Bernoulli yang
dapat memberikan contoh penghematan air nyata kepada masyarakat.