Anda di halaman 1dari 18

6.

4 Bak Filtrasi
Filtrasi yang dipakai dalam perencanaan ini adalah rapid sand filter
dengan jenis media dual media dan sistem aliran downflow. Adapun
skema rapid sand filter dapat dilihat pada aliran di bawah ini:

Gullet

Antrasit
Gutter Backwash

Pasir

Kerikil

Sistem Penyusunan Media Pompa Backwash

Filter
Gutter Filtrasi
Gambar 6.1. Sistem Penyusun Media Filter

6.4.1 Data Perencanaan:


- Debit (Q) = 0,04 m3/dt
- Digunakan sistem rapid sand fillter dual media (pasir dan antrasit)
Dengan pertimbangan lebih efektif dari single media dan periode
pencucian lebih lama.
- Sistem aliran secara gravitasi dan sistem underdrain perforated pipe.
6.4.2 Kriteria desain:
- Kecepatan melalui media (filtrasi) (Vf) = 5 10 m/jam.
- Karakteristik media pasir:
Ukuran efektif (ES) > 0,45 mm
Koefisien keseragaman (US) < 1,5
Ukuran butir d = (0,5-2,0) mm
Tebal media pasir Hpasir = 60 cm = 0,6 m
Porositas f = 0,4
Specific
- Karakteristik media antrasit:
Ukuran efektif (ES) > 0,5 mm
Koefisien keseragaman (US) = 1,7
Ukuran butir d = (0,5 1,1) mm
Tebal media antrasit Hantrasit = 30 cm = 0,3 m
Porositas f = 0,48
Specific gravity Sg = 1,4

6.4.3 Perhitungan :
1. Perhitungan Ukuran Unit
Q = 0,04 m3/detik.
1 jam
Kecepatan filtrasi (vf) = 10 m/jam x
3600 dt
= 2,8.10-3 m/dt.
100 cm
= 2,8.10-3 m/dt x
m
= 0,28 cm/dt.
Q 0,04 m 3 / dt
Atotal = 3
14 m 2
v 2,8.10 m / dt

Ukuran penampang filtrasi jika lebar (l) = 4, maka panjang = A/l =


14/6= 3,5. Jadi panjang= 3,5 m dan lebar = 4 m.
Sebagai antisipasi terhadap pecucian bak, maka ditambah 1 bak
sehingga jumlah bak 2 unit. Jika salah satu bak filtrasi dicuci, maka unit
cadangan yang dioperasikan.
2. Perhitungan Kehilangan Tekanan Ketika Filtrasi
Media filter yang digunakan berupa pasir dan antrasit.
Perhitungan kehilangan tekanan (hf) media pasir pada kondisi bersih
sebagai berikut:
a. Pada media pasir
Tebel 6.4 Distribusi Media Pasir
Nomor Ayakan Diameter rata- Fraksi Berat
Pi/di2
(US) rata (mm) Pi (%)
40-30 0,50 9 0,36
30-20 0,70 29 0,59
20-18 0,92 22 0,25
18-16 1,10 20 0,16
16-12 1,42 18 0,089
12-8 2,00 2 0,005
cm 2
Jumlah Pi/di2 = 1,454 mm2 x 2
= 0,0145 cm2
100 mm
(Sumber: Marsono)
Kehilangan tekanan di media pasir:
2
hf k (1 f ) 2 6 Pi
H media
v. v f
g
f 3
d 2
i

dimana ; k = konstanta = 5.
T = 28 C = 0,9186.10-2 cm2/dt.
vf = kecepatan filtrasi.
= faktor kebulatan, pasir = 0,83
antrasit = 0,7
2
hf 5 2 (1 0,4) 2 6
2
0,9186.10 cm / dt. 0,28 cm / dt 0,83 (0,0145)
H media 981 cm / dt 2 0,4 3
m
hf = 5,59.10-5 x 60 cm = 3,35.10-3 cm 3,35.10 5 m .
100 cm
b. Media antrasit
Tabel 6.5 Distribusi Media Antrasit
Nomor Ayakan Diameter rata-rata Fraksi Berat
Pi/di2
(US) (mm) Pi (%)
40-30 0,50 5 0,2
30-20 0,70 25 0,51
20-18 0,92 60 0,71
18-16 1,10 10 0,08
cm 2
Jumlah Pi/di2 = 1,5 mm2 x 2
= 0,015 cm2
100 mm
(Sumber: Marsono)
Kehilangan tekanan di media antrasit :
2
hl k (1 f ) 2 6 Pi
H media
v. v f
g f 3
d 2
i

2
hl 5 2 (1 0,48) 2 6
2
0,9186.10 cm / dt. 0,28 cm / dt 0,7 (0,015)
H media 981 cm / dt 2 0,483
m
hf = 3,53.10-5 x 30 cm = 1,06.10-3 cm 1,06.10 5 m .
100 cm
3. Cheking saat terjadi pencampuran media
Setelah backwash ada kemungkinan terjadi pencampuran antara
antrasit dan pasir. Untuk mengetahui apakah terjadi pencampuran atau
terpisah dilakukan dengan membandingkan kecepatan mengendap (Vs)
kedua media tersebut.
Syarat kedua media terpisah :
0 , 52
du l ( Sgl 1)
dimana : du = diameter antrasit terbesar (cm)
dl u ( Sgu 1)

dl = diameter pasir terkecil (cm)


Sg = specific gravity.
0 , 52
0,11cm 0,83 (2,65 1)
= 2,2 < 2,41 (OK)
0,05 cm 0,7 (1,40 1)

Ok, kedua media terpisah.


4. Perencanaan media penahan
Media penahan yang digunakan berupa kerikil.
Diambil : Berat jenis kerikil (Sg) = 2,65
Faktor kebulatan () = 0,83
Porositas, f = 0,38
Tebal media, Hkerikil = 50 cm = 0,5 m.
Ukuran butir, di = 0,3 4,9 cm
Tabel 6.6 Distribusi Media Penahan
di (cm) Pi (%) Pi/di2
0,340 10 0,865
0,773 15 0,251
1,550 20 0,083
2,690 25 0,035
4,900 30 0,012
1,246
(Sumber: Marsono)

Kehilangan tekanan pada media penahan :


2
hl k (1 f ) 2 6 Pi
H media
v. v f
g f 3
d 2
i

2
hl 5 2 (1 0,38) 2 6
2
0,8975.10 cm / dt. 0,28 cm / dt 2
0,83 (1,246 cm )
H media 981 cm / dt 2 0,383
m
Hf = 0,00597 x 50 cm = 0,298 cm 2,98.10 3 m .
100 cm

5. Perhitungan tinggi media saat ekspansi backwash


Digunakan untuk menghitung tinggi perpindahan media saat terjadi
backwash guna menghindari media filter terbawa keluar.
Diambil kecepatan backwash, vup = 5 x vf = 5 x 0,28 cm/dt.
= 1,4 cm/dt.
= 0,014 m/dt.
a. Perhitungan ekspansi media pasir
Menggunakan diameter pasir terbesar, karena sistem penyusunannya
diameter terbesar paling atas.
Untuk diameter pasir terbesar d = 0,2 cm, maka:
4 g ( Sg 1) 0,6 1,6 4 .9,81 (2,65 1)
vs = v d = (0,9186.10 2 ) 0,6 0,21,6
3 18,5 3 18 ,5
= 0,53 cm/ det
f = 0,4 ; sehingga vup > 0,53 cm/dt x (0,4)4,5
vup > 8,58.10-3 cm/dt.
1,4 cm/dt > 8,58.10-3 cm/dt (OK).
Memenuhi syarat terjadinya ekspansi.

Tabel 6.7 Distribusi Pasir Terekspansi


Diameter Kecepatan
fe pi pi/(1-fe) Nre
(cm) (cm/dt)
0,050 5,69 0,63 0,09 0,243 23,38
0,070 8,35 0,58 0,29 0,690 48,03
0,092 11,40 0,54 0,22 0,478 86,19
0,110 13,97 0,52 0,20 0,417 126,28
0,142 18,69 0,48 0,18 0,346 218,10
0,200 27,62 0,44 0,02 0,036 453,95
Jumlah 2,21
(Sumber: Marsono)
Posisi Nre: 23,28 < Nre < 453,95 (OK)
Le = Hpasir (1-f) pi /(1 fei )
= 60 cm (1-0,4) 2,21 = 79,56 cm
Le = 32 % dari tebal pasir.
Terjadi kenaikan 19,56 cm dari ukuran semula.

Kehilangan tekanan selama ekspansi :


Hf = Le (1-f) (Sg-1)
= 79,56 (1-0,4) (2,65-1)
m
=78,76 cm x 0,7876 m .
100 cm
b. Perhitungan ekspansi media antrasit
Menggunakan diameter antrasit terbesar, karena sistem penyusunannya
diameter terbesar paling atas.
Untuk diameter pasir terbesar d = 0,11 cm = 1,1 mm, maka :

4 g ( Sg 1) 0,6 1,6 4 .9,81 (1,4 1)


vs = v d = (0,9186.10 2 ) 0,6 0,111,6
3 18,5 3 18,5
= 0,051 cm/dt.
f = 0,48 ; sehingga vup > 0,051 cm/dt x (0,48)4,5
vup > 1,88.10-3 cm/dt.
1,4 cm/dt > 1,88.10-3 cm/dt (OK).
Ok, memenuhi syarat terjadinya ekspansi.

Tabel 6.8 Distribusi Antrasit Terekspansi


Diameter Kecepatan
fe pi pi/(1-fe) NRe
(cm) (cm/dt)

0,050 1,71 0,82 0,05 0,278 5,93


0,070 2,50 0,75 0,25 1,000 12,13
0,092 3,42 0,70 0,60 2,000 21,81
0,110 4,19 0,67 0,10 0,303 31,94

Jumlah 3,581
(Sumber: Marsono)
Posisi NRe: 5,93 < Nre < 31,94 (OK)

Le = Hantrasit (1-f) pi /(1 fei )


= 30 cm (1-0,48) 3,581 = 55,86 cm
Le = 86 % dari tebal antrasit.
Terjadi kenaikan 25,86 cm dari ukuran semula.
Kehilangan tekanan selama ekspansi :
Hf = Le (1-f) (Sg-1)
m
= 55,86 (1-0,48) (1,4-1) =11,62 cm 11,62.10 2 m .
100 cm
6. Cheking ekspansi di media penahan (kerikil)
Syarat terjadinya ekspansi : vup > vs.f4,5
Menggunakan diameter kerikil terkecil, karena sistem penyusunannya
diameter terkecil paling atas.
Untuk diameter kerikil terkecil d = 0,53 cm, maka :
4 g ( Sg 1) 0,6 1,6
vs = v d
3 18,5
4 .981 (2,65 1)
= (0,9186.10 2 ) 0, 6 0,531, 6 = 2,53 cm/ dt
3 18,5
f = 0,38 ; sehingga vup > 2,53 cm/dt x (0,38)4,5
vup > 0,033 cm/dt.
1,4 cm/dt > 0,033 cm/dt (OK).
Ok, memenuhi syarat terjadinya ekspansi.

Tabel 6.9 Dsitribusi Kerikil Terekspansi


Diameter Kecepatan
fe pi pi/(1-pfe)
(cm) (cm/dt)
0,530 2,49 0,88 0,10 0,83
0,773 4,56 0,77 0,15 0,65
1,555 13,96 0,60 0,20 0,50
2,690 33,56 0,49 0,25 0,49
4,900 87,61 0,40 0,30 0,50
Jumlah 2,97
(Sumber: Marsono)
Le = Hkerikil (1-f) pi /(1 fei ) = 50 cm (1-0,38) 2,97
= 92,07 cm
Le = 84,14 % dari tebal kerikil.
Terjadi kenaikan 42,07 cm dari ukuran semula.
Kehilangan tekanan selama backwash :
hf = Le (1-f) (Sg-1)
m
= 92,07 (1-0,38) (2,65-1) = 94,19 cm 94,19.10 2 m .
100 cm
Ekspansi total
(79,56 55,86 92,07) (60 30 50)
= 100% 62,49 %
(60 30 50)
Jadi selama backwash terjadi ekspansi sebesar 62,49% dari ukuran semula
atau 87,49.10-2 m.
7. Sistem underdrain
Direncanakan untuk masing-masing bak :
a. Manifold (pipa bercabang banyak)
Qfiltrasi = 0,04 m3/dt.unit.
Kecepatan aliran manifold 1,0 1,8 m/dt (Bowo, DM)
Kecepatan aliran rencana = 1,2 m/dt.
Q filtrasi 0,04 m 3 / dt
Luas manifold (A) = 0,033 m 2
v 1,2 m / dt
0,5
4 x0,033 m 2
0,5
4. A
Diameter manifold = 0,20 m
3,14
39,37 in
= 0,20 m x = 8,07 8 in.
1m
Panjang manifold = Panjang bak jarak dari dinding
= 3,5 m 0,2 m = 3,3 m.
b. Lateral (pipa berlubang banyak)
Direncanakan diameter (d) lateral = x dmanifold
= x 0,20 m = 0,1 m

Luas lubang permukaan lateral (A) = d2


= .3,14.(0,1 m)2
= 0,0785 m2
Jarak antar lateral maksimum 30 cm (Bowo, DM), dan direncanakan 20
cm atau 0,2 m.
Jumlah lateral (N) = 3,3 m - 0,2 m (N-1) = 0,295 m.N
= 3,3 m 0,2 m.N + 0,2 = 0,295 m.N
= 3,5 m 0,2 m.N = 0,295 m.N
= 3,5 m = 0,495 m.N
3,5 m
N = 7,07 7 buah
0,495 m
Jumlah total lateral = 2 x 7 buah = 14 buah.
lebar bak d manifold (2 jarak ke dinding )
Panjang lateral =
2
4 m 0,20 m (2 0,2 m)
= 1,7 m
2
Diameter lubang pada lateral 0,006 - 0,012 m (Bowo,DM),
Jumlah lubang lateral ;
1,7 m (0,012 m n)
0,2 m =
(n 1)
0,2.n + 0,2 = 1,7 0,012.n
0,212.n = 1,5
1,5
n= 7,07 7 lubang
0,212
Dipasang 2 sisi, sehingga jumlahnya 14 lubang/lateral.
Outlet

Lateral

Lateral

Manifold

Manifold
A A

Backwash

Sistem Penempatan Manifold


Penampang Manifold dan Lateral dan Lateral

Lubang lateral

Pot. A-A

Gambar 6.2. Penampang Manifold dan Lateral

c. Headloss saat filtrasi


Manifold
d = 0,2 m A = 0,033 m2.
vmaksimum = 1,2 m/dt ; l = 3,3 m ; Porositas = 0,028
l v2 3,3 m (1,2 m/dt) 2
hf = f . . 0,028 . 0,03 m
d 2g 0,20 m 2 x 9,81 m/dt 2

Lateral
d = 0,1 m A = 0,0785 m2.
0,04 m 3 / dt
Qtiap lateral = 2,85.10 3 m 3 / dt.lateral
14 buah

Q 2,85.10 3
vmaksimum = 0,036 m / dt ; l = 1,65 m ; f = 0,028.
A 0,0785

l v2 1,65 m (0,036 m / dt ) 2
Hf = f . . 0,028 . 8,47.10 4 m
d 2g 0,1 m 2 x.9,81 m / dt 2
Total hf lateral = 14 x 8,47.10-4 m = 0,01186 m.
d. Headloss saat backwash
Manifold
d = 0,2 m A = 0,033 m2.
Kecepatan maksimum yang digunakan disesuaikan dengan
kecepatan backwash yang telah ditentukan agar tidak terjadi
ekspansi berlebihan media filter.
m
vmaksimum = vup =1,4 cm/dt x 0,014 m / dt
100 cm
l = 3,3 m ; forositas = 0,028
l v2 3,3 m (0,014 m / dt ) 2
hf = f . . 0,028 . 3,3.10 4 m
d 2g 0,20 m 2 .9,81 m / dt 2

Lateral
d = 0,1 m A = 0,0785 m2; l = 1,65 m ; f = 0,028.
0,014 m / dt
vmaksimum = 1.10 3 m / dt ;
14
l v2 1,65 m (1.10 3 m / dt ) 2
hf = f . . 0,028 . 2
2,35.10 5 m
d 2g 0,1 m 2 .9,81 m / dt
Total hf lateral = 14 x 2,35.10-5 m = 3,3.10-4 m.
8. Kehilangan tekanan total
a. Kehilangan tekanan saat filtrasi :
Hf total = hf pasir+hf antrasit+hf media penahan+hf manifold+ hf lateral
= 3,35.10-5 m + 1,06.10-5 m + 2,98.10-5 m + 0,03 m + 0,01186 m
= 0,0419 m.
Kehilangan tekanan saat backwash :
Hf total = Hf pasir+Hf antrasit+Hf media penahan+Hf manifold+ Hf
lateral
= 78,76.10-2 m+11,62.10-2 m+ 94,19.10-2 m+ 3,3.10-4 m+
2,35.10-5 m
= 0,9042 m.
9. Dimensi bak filtrasi
Kedalaman (H) bak = Hpasir + Hantrasit + Hmedia penahan +
Htotal ekspansi + Hunderdrain + Freeboard
= 0,6 m + 0,3 m + 0,5 m + 87,49.10-2 m +
0,2 m + 0,3 m
= 2,9 m.
Sehingga di peroleh dimensi bak:
p = 3,5 m; l = 4 m; H = 2,9 m.

10. Perencanaan gullet


Gullet merupakan lubang untuk menyalurkan air dari proses backwash.
Tinggi gullet tergantung dari nilai ekspansi pada saat backwash, dengan
tujuan pada saat terjadi ekspansi backwash, pasir dan antrasit tidak ikut
masuk ke dalam gullet.
a. Diketahui bahwa :
Kecepatan filtrasi (vs) awal 2,08.10-3 m/dt, dengan catatan head loss
diabaikan.
Kecepatan aliran pada manifold yaitu 1,2 m/dt.
Kecepatan aliran pada manifold > Kecepatan filtrasi (vs) awal
mengartikan bahwa selama filtrasi tidak terjadi penggenangan air di
permukaan lapisan media paling atas.
b. Tinggi ekspansi total media saat backwash = 87,49.10-2 m
Tinggi media saat backwash :
= 0,6 m + 0,3 m + 0,5 m + 0,2 + 87,49.10-2 m
= 2,5 m.
c. Direncanakan tinggi muka air terhadap tinggi media saat backwash,
Hmuka air = 0,5, sehingga tinggi media saat backwash dan muka air = 2,5
m + 0,5 m = 3,0 m.
Jadi gullet ditempatkan pada ketinggian 3,0 m terhadap tinggi bak, dan
freeboard 0,3 m.
d. Dimensi gullet
Direncanakan gullet berbentuk persegi panjang, mengikuti lebar dari
bak.
Debit air backwash tiap bak :
Qbackwash = Aarea backwash x vbackwash
= (4 m x 3,0 m) x 0,014 m/dt.
= 0,168 m3/dt.
3,0 m 3,0 m
Waktu detensi (td) = 214,28 dt.
vbackwash 0,014 m / dt
Volume air backwash (V) = 0,168 m3/dt x 214,28 dt
= 36 m3.
Direncanakan Hgullet = 0,2 m atau 20 cm, maka :
Agullet = lebar x Hgullet = 4 m x 0,2 m = 0,8 m2.
Qbackwash 0,168 m 3 / dt
valiran = 0,21 m / dt.
Agullet 0,8 m 2

11. Perencanaan gutter


Gutter merupakan saluran yang digunakan untuk membawa aliran saat
terjadi backwash dan filtrasi. Gutter direncanakan digunakan 1 unit untuk 2
bak filtrasi, namun tidak digunakan secara bersamaan.
a. Gutter untuk backwash
Gutter direncanakan digunakan 1 unit untuk 2 bak filtrasi, namun tidak
digunakan secara bersamaan.
Volume air backwash (V) = 36 m3.
Panjang (p) gutter = 3,5 m.
Direncanakan l = 0,6 m dan H = 0,8 m ; sehingga
Volume gutter = p x l x H = 3,5 m x 0,6 m x 0,8 m = 1,68 m3
b. Gutter untuk filtrasi
Gutter direncanakan digunakan 1 unit untuk 2 bak filtrasi.
Qfiltrasi = 0,04 m3/dt
60 det ik
Waktu detensi (td) = 5 menit x 300 det ik .
menit
Vgutter = Qfiltrasi x td = 0,04 m3/dt x 300 detik = 12 m3.
vmanifold = 1,2 m/dt x 2 = 2,4 m/dt.
Q filtrasi 0,04 m 3 / dt
Agutter = 0,0167 m 2
v manifold 2,4 m / dt

Direncanakan Hgutter = 0,5 m.

12. Bak Stabilisasi Filtrasi


Bak ini berfungsi untuk menstabilkan air yang masuk ke unit filtrasi, hal ini
bisa berfungsi agar air yang masuk bisa merata dan tidak terjadi
pembentukan lubang pada media filtrasi.
a. Perencanaan bak stabilisasi :
Lebar (l) =4m
Tinggi genang air = tinggi gullet = 3,0 m
60 det ik
Waktu detensi (Td) = 2 menit x 120 det ik
menit
Waktu detensi tidak terlalu berpengaruh, yang teerpenting air
mengalir merata pada permukaan media filtrasi.
Perhitungan :
Debit (Q) = 0,04 m3/detik
Volume Bak (V)
V = Q x td
= 0,04 m3/detik x 120 detik
= 4,8 m3
Panjang (p)
V 4,8 m 3
p = 0,4 m
lxH 4 mx 3,0 m
b. Perencanaan saluran pendistribusian air dari bak sabilisasi:
- Jumlah saluran pendistibusi = 6
- Panjang saluran = 2,2 m
- Lebar saluran = 0,3 m
- Tinggi saluran = 0,3 m
- Valve = 6 buah

13. Pipa Outlet


Pipa outlet digunakan untuk mengalirkan air ke bak reservoir.
a. Direncanakan
- Debit (Q) 0,04 m3/dt
- Kecepatan aliran 1 m/dt
b. Perhitungan
- Direncanakan tiap unit filtrasi terdapat 2 pipa
0,04 m 3 / dt
= 0,02 m 3 / dt
2
Q 0,02 m 3 / dt
- Luas Penampang (A) = 0,02 m 2
v 1 m / dt
c. Direncankan menggunakan 1 pipa outlet, maka:
0,02 m 2
Luas penampang masing-masing pipa (A) = 0,02 m 2
1
Diameter masing-masing pipa outlet:
4 4 0,02 2 1000
A = d2, d = = = 0,1596 m x
3,14 1

= 159,6 mm/pipa
Jadi tiap-tiap bak terdapat 1 pipa outlet dengan diameter 159,6 mm
atau 199,9 mm (8) sesuai dengan ukuran pipa yang tersedia
dipasaran.

Tabel 6.11 Spesifikasi Ukuran Bak Filtrasi

No Item Spesifikasi Ukuran


1 Dimensi Bak :
Panjang 3,5 m
Lebar 4m
Tinggi 2,9 m
2. Media Pasir :
Tinggi media 0,6 m
Headloss 3,35 x 10-5 m
Ekspansi Pasir 0,53 cm/dtk
Kenaikan pada saat ekspansi 19,56 cm
Headloss selama ekspansi 78,76 x 10-2 m
3. Media Antrasit :
Tinggi media 0,3 m
Headloss 1,06 x 10-5 m
Ekspansi Antrasit 5,1 x 10-2 cm/dtk
Kenaikan pada saat ekspansi 25,86 cm
Headloss selama ekspansi 11,62 x 10-2 m
4. Media Penahan (Kerikil) :
Tinggi Media 0,5 m
Headloss 2,98 x 10-3 m
Ekspansi Media Penahan 2,53 cm/dtk
Kenaikan pada saat ekspansi 42,07 cm
Headloss selama ekspansi 94,19 x 10-2 m
5. Pipa Manifold
Kecepatan aliran 1,2 m/dtk
Panjang 3,3 m
Diameter 0,2 m
Pipa Lateral
6. Jumlah total pipa lateral 14 buah
Jarak antar pipa lateral 0,2 m
Panjang 1,65 m
Diameter lateral 0,1 m
Jumlah lubang setiap lateral (1 sisi) 7 lubang
Diameter lubang 0,012 m
7. Bak Stabilisasi :
Panjang 0,4 m
Tinggi 3,0 m
8. Saluran Distribusi Bak Stabilisasi
- Panjang 2,2 m
- Lebar 0,3 m
- tinggi 0,3 m
9. Gullet :
Panjang 1m
Lebar 4m
Tinggi 3,0 m
10 Gutter :
Panjang 3,5 m
Lebar 0,6 m
Tinggi 0,8 m
11. Outlet:
- Diameter pipa 199,9 mm (8)

Anda mungkin juga menyukai