Sejak saat itu, lambang tunas kelapa kemudian jadi identik dengan gerakan Pramuka ini.
Tanggal 14 Agustus atau tanggal penganugerahan jadi hari bersejarah, dan terus
diperingati sebagai Hari Pramuka Nasional di Indonesia.
Arti Lambang OSIS
Koperasi adalah gerakan ekonomi yang menjadi karakter Indonesia. Di Indonesia, koperasi
memiliki lambang yang biasa digunakan oleh banyak koperasi. Lambang koperasi pertama
ditetapkan dalam Kongres Koperasi I di Tasikmalaya pada 12 Juli 1947. Bentuknya pohon
beringin dengan rantai, kapas dan padi, serta timbangan. Baca juga: Koperasi: Pengertian,
Fungsi, dan Prinsipnya Berikut arti lambang koperasi dan penjelasannya seperti dikutip dari situs
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah: Rantai melambangkan persahabatan
yang kokoh Roda bergigi menggambarkan upaya keras yang ditempuh secara terus menerus.
Kapas dan Padi menggambarkan Kemakmuran rakyat yang diusahakan oleh koperasi.
Timbangan melambangkan Keadilan sosial sebagai salah satu dasar koperasi. Bintang dalam
perisai artinya Pancasila, merupakan landasan idiil koperasi. Pohon beringin menggambarkan
sifat kemasyarakatan dan kepribadian Indonesia yang kokoh berakar. Koperasi Indonesia
menandakan lambang kepribadian koperasi rakyat Indonesia. Warna Merah Putih
menggambarkan sifat nasional Indonesia
ARTI LAMBANG SAKA BAKTI HUSADA
Bentuk : Lambang Saka Bakti Husada berbentuk segi lima beraturan dengan panjang sisi
masing-masing 5 cm
Gambar : Lambang kesehatan, Dua Buah tunas kelapa simetris dan sebuah bintang bersudut
lima, dilengkapi dengan tulisan Saka Bakti Husada
Warna : Warna dasar Lambang Saka Bakti Husada adalah hijau
Lambang Kesehatan berwarna putih, daun mahkota bunga wijayakusuma putih palang hijau,
lima kelopak bunga hijau, dan tulisan Saka Bakti Husada berwarna hitam.
Dua buah tunas kelapa simetris berwarna hijau, Bintang bersudut lima berwarna emas, bergaris
tepi berwarna hitam.
Arti Kiasan :
- Warna dasar hijau : Melambangkan kesuburan
- Bentuk segilima : berarti falsafah pancasila
- Bintang warna kuning berarti usaha memberi penyuluhan dan bimbingan
- Warna hijau di dalam bunga wijayakusuma dengan lima helai daun mahkota : menggambarkan
tujuan pembangunan Kesehatan sesuai dengan sistem Kesehatan Nasional
- Bunga Wijayakusuma di topang oleh lima kelopak daun berwarna hijau. Menggambarkan
panca Karya Husada.
- Palang hijau menggambarkan pelayanan kesehatan. Bunga wijayakusuma dengan lima daun
mahkota berwarna putih dan kelopak daun berwarna hijau : mempunyai makna pengabdian yang
luhur
- Tulisan Saka Bakti Husada berarti Satuan Karya Pramuka yang mengabdi dalam upaya
kesehatan paripurna.
- Dua buah tunas kelapa simetris dan bintang : Menggambarkan bahwa setiap anggota Gerakan
Pramuka ikut serta melaksanakan Pembangunan Kesehatan Nasional dengan menggunakan
prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan, sesuai dengan cita cita luhur Gerakan Pramuka
- Pemakaian lambang Saka Bakti Husada yang terbuat dari kain di pakai pada lengan baju
sebelah kiri, kira kira 5 cm di bawah jahitan pundak baju. Lambang ini hanya di pakai pada saat
mengikuti kegiatan Saka Bakti Husada.
Urutan Lambang Pancasila
Lambang farmasi ( “Bowl of Hygeia” ) tersebut merupakan patung yang menggambarkan dewi
Yunani-Hygieia-sedang memegang mangkuk dengan ular jinak yang mengitarinya dan seolah
minum dari mangkuk tersebut. Hygeia adalah dewi kesehatan, kebersihan dan sanitasi yang
merupakan seorang anak dari Asclepius (Dewa pengobatan dan penyembuhan dalam mitologi
yunani). Beberapa orang berpendapat bahwa mangkuk Hygeia dan ular merupakan simbol
keseimbangan alam di muka bumi. Ular menggambarkan pasien yang bebas memilih untuk
mengobati dirinya sendiri atau tidak. Menurut kepercayaan Yunani kuno, ular yang melilit pada
mangkuk menggambarkan kebijaksanaan dan kesembuhan. Hal ini dikarenakan ketika orang
mati akan berada pada alam baka yang entah baik atau buruk dan ular dipercaya bisa
berkomunikasi dengan orang mati tersebut. Bahkan ular juga dipercaya bisa membawa jiwa
orang yang telah meninggal untuk membantu kehidupan.
Sejarah Logo Tut Wuri Handayani
Logo Tut Wuri Handayani digunakan sejak tahun 1977 yang berawal dari sayembara
pembuatan logo ini. Pada tanggal 14 Februari 1977 dibentuk panitia sayembara
pembuatan lambang departemen ini.
Pada sayembera tersebut memiliki tim juri antara lain, Dr. Soekmono yang merupakan
dosen Departemen Seni Rupa ITB, Prof. Drs. HA Sadali dan Drs. Abdulkadir yang
merupakan Ketua Sekolah Tinggi Seni Rupa (ASRI) Yogyakarta. Saat itu, terdapat 1.600
logo yang diseleksi namun tak satupun terpilih.
Terdapat 10 logo yang dapat digolongkan sebagai logo terbaik. Dari kesepuluh logo
tersebut dimodifikasi menjadi logo tut wuri handayani yang bisa dilihat hingga saat ini.
Pada 6 September 1977, logo tut wuri handayani ditetapkan melalui SK Menteri Nomor
0398/M/1977.
Arti Logo Tut Wuri Handayani
Selain logo dalam bentuk gambar, logo tut wuri handayani juga memiliki arti tersendiri.
Dilansir melalui situs resmi kemendikbud.go.id, berikut adalah uraian logo tut wuri
handayani.
Bidang Segi Lima (Biru Muda) menggambarkan alam kehidupan Pancasila.
Semboyan Tut Wuri Handayani digunakan oleh Ki Hajar Dewantara dalam
melaksanakan sistem pendidikannya. Pencantuman semboyan ini berarti melengkapi
penghargaan dan penghormatan kita terhadap almarhum Ki Hajar Dewantara yang hari
lahirnya telah dijadikan Hari Pendidikan Nasional.
Belencong Menyala Bermotif Garuda Belencong (menyala) merupakan lampu yang
khusus dipergunakan pada pertunjukan wayang kulit. Cahaya belencong membuat
pertunjukan menjadi hidup.
Burung Garuda (yang menjadi motif belencong) memberikan gambaran sifat
dinamis, gagah perkasa, mampu dan berani mandiri mengarungi angkasa luas. Ekor dan
sayap garuda digambarkan masing-masing lima, yang berarti: ‘satu kata dengan
perbuatan Pancasilais’.
Buku merupakan sumber bagi segala ilmu yang dapat bermanfaat bagi kehidupan
manusia.
Warna: Warna putih pada ekor dan sayap garuda dan buku berarti suci, bersih
tanpa pamrih. Warna kuning emas pada nyala api berarti keagungan dan keluhuran
pengabdian. Warna biru muda pada bidang segi lima berarti pengabdian yang tak
kunjung putus dengan memiliki pandangan hidup yang mendalam (pandangan hidup
Pancasila).
Mengenal Arti Lambang NU
Ruhyat Hasby
Pada pasal 4 Anggaran Dasar NU disebutkan bahwa lambang NU adalah bola dunia dengan
memperlihatkan peta Indonesia yang diikat oleh tambang dengan jumlah untaiannya 99 yang
ikatannya longgar. Bola dunia itu dilingkari oleh sembilan bintang. Melintasi bola dunia itu
tertulis " NAHDLATUL ULAMA" dengan huruf Arab.
1. Bola dunia (globe) melambangkan planet bumi sebagai tempat kita tinggal, hidup, bersosial,
berikhtiar, beramal dan bekerja. Bumi juga mengingatkan kita berasal dari tanah dan akan
kembali menjadi tanah sementara ruh kita kembali kepadaNya.
2. Peta Indonesia melambangkan kecintaan NU kepada tanah air dan bangsa. Kita hidup di
negeri ini, menghirup udara, minum air, beranak pinak di negeri ini. Itulah makanya Hadratus
Syekh Hasyim Asy'ari mengeluarkan jargon "hubbul wathon minal iman". Cinta tanah air adalah
bagian dari iman.
3. Tambang yang melingkar memiliki arti persaudaraan (ukhuwwah) yg mengikat kita sebagai
sesama muslim (ukhuwwah Islamiyyah), sesama bangsa Indonesia (ukhuwawh wathoniyyah),
dan sesama manusia (ukhuwwah basyariah). Jumlah untaiannya 99 melambangkan Asmaul
Husna. Tambang itu juga ditalikan dengan longgar, memiliki arti bahwa NU selalu fleksibel dan
dinamis dalam menentukan hukum dan sikap politik.
4. Sembilan bintang yang melingkari bola dunia jika disatukan melambangkan Wali Sanga,
sembilan wali yang menyebarkan Islam di Indonesia. Jika dihitung satu persatu, bintang paling
besar di bagian atas melambangkan Rasulullah Saw, empat bintang di bawahnya adalah
Khulafaur Rasyidin, empat bintang di bawah tulisan NU adalah empat Imam Mujtahid
madzahibul arba'ah; Imam Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hambali.
5. Tulisan NU dengan huruf Arab yang merupakan idlofat dari نهضة dan اء22العلم, yang berarti
kebangkitan ulama. Menurut Gus Dur, Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari memberikan
nama نهضة yang merupakan mashdar marroh dari kata ينهضyang diambil dari salah satu kalam
hikmah Syekh Ibnu Athaillah As-Sakandari dalam kitab Al-Hikam:
التصحب من الينهضك حاله واليدلك على هللا مقاله
“Jangan berteman dengan orang yang tingkahnya tidak membangkitkanmu dan ucapannya tidak
menjadi petunjuk bagimu kepada (jalan) Allah.”
Mari kenali NU, agar timbul cinta dan gairah (ghirah), menjadi pecinta NU karena sudah paham
apa itu NU.
1. Arti dan Makna Logo
Simbol Burung Merpati dalam posisi terbang dengan pandangan lurus ke depan, lima
garis sayap yang berbentuk garis-garis kecepatan, memiliki arti/makna bahwa Perusahaan
dalam menjalankan usahanya mengutamakan pada kecepatan, ketepatan, dan terpercaya
Simbol Bola Dunia melambangkan peran Perusahaan sebagai penyelenggara layanan
yang mampu menjadi sarana komunikasi dalam lingkup Nasional maupun Internasional.
Tipe tulisan “ POS INDONESIA” dengan huruf Futura Extra Bold memberikan cirri khas
sebagai Perusahaan kelas dunia.
Warna Logo menggunakan warna korporat yaitu warna Pos Orange dan Abu-abu.
Warna Pos Orange mengandung arti/makna dinamis dan cepat.
Warna Abu-abu yang merupakan warna natural mengandung arti/makna modern dari sisi
pendekatan bisnis.
2. Warna
Tulisan “POS INDONESIA” terletak di bawah symbol burung merpati dan bola dunia, dengan
spesifikasi teknis:
Panjang tulisan POS INDONESIA sama dengan panjang/jarak horizontal ujung sayap
terjauh dan ujung paruh burung merpati.
Letak huruf “O” pada tulisan INDONESIA tepat di bawah as vertical bola dunia.
Jarak antara sisi bawah bola dunia dengan sisi atas tulisan POS INDONESIA adalah
setengah dari ukuran tinggi huruf POS INDONESIA.
Letak ujung ekor burung merpati tepat di atas huruf “I pertama” pada tulisan
INDONESIA.
Inilah Makna Logo Kemenkes RI
Logo baru Kemenkes merupakan hasil sayembara. Pemenang sayembara tersebut adalah
desainer asal Jakarta bernama Kunto Baskoro yang berhasil menuangkan ide kreatifnya ke dalam
sebuah logo yang minimalis modern.
Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K), berharap logo baru Kemenkes
dapat memberikan suasana dan semangat baru dalam mewujudkan masyarakat sehat.
“Semoga dapat mewujudkan tiga pilar program Indonesia Sehat, memunculkan semangat
universal yang tulus dalam melayani,” kata Menkes.
Lalu, apa sebenarnya makna di balik logo baru Kemenkes RI tersebut? Hal ini tertuang dalam
Kepmenkes RI Nomor HK.02.02/MENKES/589/2016 tentang Penetapan Logo Kementerian
Kesehatan. Di dalam peraturan yang ditandatangani oleh Menkes RI pada 14 November 2016
tersebut dinyatakan bahwa seluruh unit vertikal Kemenkes RI diminta untuk menyesuaikan
paling lambat sampai dengan 31 Desember 2016.
Makna Logo Baru Kemenkes RI
Logo baru menampilkan tiga bidang warna biru turqoise yang melambangkan 3 Pilar Program
Indonesia Sehat, yaitu: Penerapan Paradigma Sehat, Penguatan Pelayanan Kesehatan, dan
Jaminan Kesehatan Nasional.
Bidang warna hijau terang berbentuk hati melambangkan semangat universal yang tulus dalam
mewujudkan seluruh warga negara Indonesia yang sehat tanpa membedakan suku bangsa, ras,
sosial, dan budaya.
Inisial K, mewakili bentuk sederhana dari kata Kesehatan, makna verbal dari bidang lingkup
kerja di Kementerian ini.
Lima ujung bidang yang membulat, mewakili nilai-nilai Kemenkes, yaitu: Pro rakyat, Inklusif,
Responsif, Efektif, dan Bersih serta berlandaskan Pancasila.
Garis busur panah, mewakili target dan tujuan institusi Kemenkes RI yakni mewujudkan
Indonesia Sehat sesuai dengan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 yang pada dasarnya
kesehatan merupakan hak semua warga negara Indonesia dan merupakan tanggung jawab
bersama.
Pilihan warna biru turqoise melambangkan unsur sehat, kepercayaan, dan Integritas. Warna hijau
terang memberikan efek ramah, hangat, dan semangat dalam melayani. Sedangkan warna hitam
melambangkan makna tegas dan formal selaku badan resmi negara dalam pembuat regulasi
khususnya di bidang kesehatan.