Anda di halaman 1dari 12

MAKNA LAMBANG-LAMBANG PANCASILA

SEBAGAI PRINSIP KOMUNIKASI ADALAH

PROSES SIMBOLIK

Mata Kuliah Ilmu Komunikasi

Dosen Pengampu: Yunita Indinabila, M.I.KOM

OLEH

MUHAMMAD AMIN AL-KUTBI

NIM. 2004110049

FAKULTAS DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM HAMZANWADI

2021
1. PENDAHULUAN

Pancasila wajib dipahami setiap Warga Negara Indonesia. Pasalnya, Pancasila


merupakan ideologi bangsa Indonesia dan juga merupakan dasar negara. Semua
hukum yang berlaku di Indonesia, bersumber dari Pancasila.Eksistensi Pancasila
merupakan bagian penting bagi bangsa Indonesia. Hal ini disebabkan karena
Pancasila menjadi satu-satunya landasan paling utama bagi bangsa Indonesia untuk
menjalankan kehidupan bernegara.Pengertian Pancasila adalah dasar negara serta
falsafah bangsa dan negara Republik Indonesia yang terdiri atas lima sila, yaitu (1)
Ketuhanan Yang Maha Esa, (2) Kemanusiaan yang adil dan beradab, (3) Persatuan
Indonesia, (4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan (5) Keadilan sosial bagi selurah rakyat Indonesia.

Secara etimologis, pengertian Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yang


terdiri dari dua kata, Panca dan Sila. Pengertian Pancasila yaotu, Panca berarti lima
dan Sila berarti dasar. Sila juga diartikan sebagai aturan yang melatarbelakangi
perilaku seseorang atau bangsa; kelakuan atau perbuatan yang menurut adab (sopan
santun); akhlak dan moral.

Menurut Prof. Darji Darmodiharjo, SH (dalam Kaderi), pengertian Pancasila


telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit pada abad XIV. Istilah Pancasila
terdapat pada buku Negarakertagama Karangan Empu Prapanca, dan buku
Sutasoma karangan Empu Tantular. Dalam buku Sutasoma ini pengertian Pancasila di
samping mempunyai arti “berbatu sendi yang lima” (dari bahsa Sansekerta) dia juga
mempunyai arti pelaksanaan Kesusilaan yang lima. Istilah Pancasila kemudian
diangkat lagi oleh Soekarno saat merumuskan dasar negara Indonesia pasca
kemerdekaan.

Secara terminologi pengertian Pancasila dapat diartikan sebagai lima prinsip


dasar negara. Pasca kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945, keesokan harinya PPKI
mengadakan sidang sebagai sarana untuk melengkapi alat-alat kelengkapan negara
yang telah merdeka. Dalam sidang tersebut telah berhasil mengesahkan UUD negara
Republik Indonesia, yang selanjutnya dikenal dengan nama UUD 1945.
2. IDENTIFIKASI MASALAH

Masalahnya di sini Sutarman telah melakukan tindak pidana yaitu penipuan


dalam hal perubahan lambang pancasila,mencetak uang sendiri dan penipuan
terhadap gelar yang dicantumkan di namanya sehingga sutarman ditetapkan sebagai
tersangka dalam kasus penipuan dan dijerat oleh pasar 93 jo pasal 28 ayat 7 Undang-
Undang Republik Indonesia nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dan
atau pasal 378 KUHP ( penipuan ).

Hal yang dilakukan sutarman di atas tidak sesuai dengan prinsip komunikasi
adalah proses simbolik karena dalam prinsip komunikasi adalah simbolik,lambang
atau simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu lainnya
berdasarkan kesrpakatan sekelompok orang.Lambang meliputi kata-kata ( pesan
verbal ) ,perilaku non verbal dan objek yang maknanya disepakati bersama,misalnya
memasang bendera di halaman rumah untuk menyatakan penghormatan atau
kecintaan kepada negara.

Sedangkan hal yang dilakukan oleh sutarman adalah mengubah kepala burung
garuda yang mulanya menghadap ke kanan menjadi menghadap ke arah depan
dengan alasan hanya ingin meluruskan nya.

3. PEMBAHASAN

Menurut Deddy Mulyana dalam prinsi komunikasi, bahwa komunikasi adalah


proses simbolik yang artinya sekelompok manusia menyepakati lambang tertentu.
Pada awalnya lambang atau simbol tidak bermakna, manusialah yang memberi
makna, karena itu setiap tindakan komunikasi manusia adalah proses simbolik yang
sebelumnya telah disepakati bersama. Komunikasi berlangsung dalam berbagai
tingkat kesengajaan yang artinya komunikasi ini terjadi dengan maksud dan tujuan
tertentu sehingga memang direncakan untuk terjadi. Komunikasi yang semakin mirip
latar belakang sosial-budaya semakain efektif.
Lambang Pancasila adalah burung Garuda dengan 5 perisai yang
melambangkan setiap silanya mulai dari sila ke-1 hingga sila ke-5. Lantas apa arti
lambang Pancasila?

Secara umum, Pancasila sebagai landasan dan ideologi bagi bangsa Indonesia
tak hanya sebatas identitas dan simbol saja. Namun, mencerminkan makna dan nilai-
nilai luhur di dalamnya.

Arti Lambang Garuda Pancasila

Lambang Garuda Pancasila merupakan lambang negara yang terdiri atas


kumpulan lambang-lambang yang memiliki arti dan makna tersurat maupun tersirat.
Berikut ulasannya:

1. Burung Garuda

Lambang Pancasila adalah Garuda Pancasila yang berwujud Burung Garuda.


Burung Garuda merupakan raja dari segala burung yang juga dikenal sebagai Burung
Sakti Elang Rajawali.

Burung Garuda melambang kekuatan dan gerak yang dinamis yang terlihat
dari sayapnya yang mengembang, siap terbang ke angkasa.

Dengan sayapnya yang mengembang siap terbang ke angkasa, melambangkan


dinamika dan semangat untuk menjunjung tinggi nama baik bangsa dan negara
Indonesia.

2. Cengkraman Kaki Burung Garuda

Kedua kaki Burung Garuda yang kokoh mencengkeram pita putih yang
bertuliskan seloka yang berbunyi: Bhinneka Tunggal Ika. Seloka ini diambil dari buku
buku Sutasoma, karangan Empu Tantular.

Bhinneka Tunggal Ika, berarti "berbeda-beda tetapi satu jua". Slogan ini menjadi
kekuatan bangsa Indonesia yang memiliki perbedaan suku, agama, budaya, dan
sebagainya.

3. Warna Emas
Warna pokok dari Burung Garuda, adalah kuning emas. Warna kuning emas
melambangkan keagungan. Bangsa Indonesia senan tiasa menjunjung tinggi
martabat bangsa yang bersifat agung dan luhur.

4. Jumlah Bulu

Jumlah bulu yang berada pada Garuda Pancasila terkait dengan kelahiran
Negara Kesatuan Republik Indonesia, di antaranya:

- Bulu pada sayap kanan dan kiri, masing-masing berjumlah 17 helai (menunjukkan
tanggal 17)

- Bulu ekor berjumlah delapan helai (menunjukkan bulan 8 atau Agustus).

- Di bawah kalung perisai yang menghubungkan dengan ekor terdapat bulu


berjumlah 19 dan bulu pada leher berjumlah 45 (menunjukkan angka tahun 1945).

Angka-angka yang menunjuk tanggal 17 Agustus 1945 ini bermakna historis


untuk membangun proses penyadaran bagi setiap warga negara Indonesia agar
menghargai waktu dan selalu mengingat sejarahnya.

5. Perisai

Perisai merupakan lambang perjuangan dan perlindungan, karena perisai


sering dibawa ke medan perang oleh para prajurit untuk melindungi diri dari
serangan musuh.

Garis melintang yang membagi perisai menjadi ruang atas dan bawah
melambangkan garis Khatulistiwa yang memang membelah Kepulauan Indonesia.

Perisai yang merupakan lambang perjuangan dan perlindungan ini terbagi atas lima
bagian, yang masing-masing melambangkan sila-sila dalam Pancasila.

Arti lambang Pancasila

Arti Lambang Sila Ke-1

Bunyi sila pertama: Ketuhanan yang Maha Esa.


Bintang menjadi simbol sila pertama yang menggambarkan sebuah cahaya, seperti
cahaya kerohanian yang berasal dari Tuhan kepada setiap manusia.

Di bagian bintang, terdapat latar berwarna hitam. Latar tersebut melambangkan


warna alam yang asli yang memiliki Tuhan, bukanlah sekadar rekaan manusia, tetapi
sumber dari segalanya dan telah ada sebelum segala sesuatu di dunia ini ada.

Arti Lambang Sila Ke-2

Bunyi sila kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.

Rantai pada simbol sila kedua terdiri atas mata rantai yang berbentuk segi empat
dan lingkaran yang saling berkaitan membentuk lingkaran.

Keterkaitan itu memiliki makna bahwa bangsa Indonesia saling terkait erat, saling
bahu-membahu, dan saling membutuhkan.

Arti Lambang Sila Ke-3

Bunyi sila ketiga: Persatuan Indonesia.

Pohon Beringin merupakan pohon besar yang bisa digunakan oleh banyak orang
sebagai tempat berteduh di bawahnya.

Hal tersebut dikorelasikan sebagai Negara Indonesia, di mana semua rakyat


Indonesia dapat 'berteduh' di bawah naungan Negara Indonesia.

Tak hanya itu saja, pohon beringin memiliki sulur dan akar yang menjalar ke segala
arah. Hal ini dikorelasikan dengan keragaman suku bangsa yang menyatu di bawah
nama Indonesia.

Arti Lambang Sila Ke-4

Bunyi sila keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan.
Kepala Banteng memiliki filosofi sebagai hewan sosial yang suka berkumpul, seperti
halnya musyawarah, di mana orang-orang berdiskusi untuk melahirkan suatu
keputusan.

Arti Lambang Sila Ke-5

Bunyi sila kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Lambang padi dan kapas merupakan simbol pangan dan sandang yang menyiratkan
makna bahwa syarat utama negara yang adil ialah yang bisa mencapai kemakmuran
untuk rakyatnya secara merata.

4. KESIMPULAN

Hal ini disebabkan karena Pancasila menjadi satu-satunya landasan paling


utama bagi bangsa Indonesia untuk menjalankan kehidupan bernegara.Pengertian
Pancasila adalah dasar negara serta falsafah bangsa dan negara Republik Indonesia
yang terdiri atas lima sila, yaitu (1) Ketuhanan Yang Maha Esa, (2) Kemanusiaan yang
adil dan beradab, (3) Persatuan Indonesia, (4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan (5) Keadilan sosial bagi
selurah rakyat Indonesia.

Dalam buku Sutasoma ini pengertian Pancasila di samping mempunyai arti


“berbatu sendi yang lima” (dari bahsa Sansekerta) dia juga mempunyai arti
pelaksanaan Kesusilaan yang lima.

Masalahnya di sini Sutarman telah melakukan tindak pidana yaitu penipuan


dalam hal perubahan lambang pancasila,mencetak uang sendiri dan penipuan
terhadap gelar yang dicantumkan di namanya sehingga sutarman ditetapkan sebagai
tersangka dalam kasus penipuan dan dijerat oleh pasar 93 jo pasal 28 ayat 7 Undang-
Undang Republik Indonesia nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dan
atau pasal 378 KUHP ( penipuan ).
Hal yang dilakukan sutarman di atas tidak sesuai dengan prinsip komunikasi
adalah proses simbolik karena dalam prinsip komunikasi adalah simbolik,lambang
atau simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu lainnya
berdasarkan kesrpakatan sekelompok orang.Lambang meliputi kata-kata ( pesan
verbal ) ,perilaku non verbal dan objek yang maknanya disepakati bersama,misalnya
memasang bendera di halaman rumah untuk menyatakan penghormatan atau
kecintaan kepada negara.
DAFTAR PUSTAKA

BUKU :

Mulyana, Deddy. 2001. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

NON BUKU :

https://binus.ac.id/malang/2017/10/komunikasi-dalam-ilm-dulu-dan-kini/

https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-5169041/mister-sutarman

bicara-makna-lambang-pancasila-yang-diubahnya

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5672294/arti-lambang-pancasila

makna-dan-bunyinya/2

https://m.liputan6.com/hot/read/4665960/pengertian-pancasila-fungsi

kedudukan-dan-makna-setiap-lambangnya

https://www.google.com/amp/s/m.bisnis.com/amp/read/20201004/15/130

356/mahfud-md-ada-3-kelompok-radikal-coba-ganti-ideologi-negara
LAMPIRAN

Hakim Ghani - detikNews


Kamis, 17 Sep 2020 08:29 WIB

Sensasi Sutarman Ubah Lambang Pancasila-Cetak Uang Berujung Dibui

Garut - Sensasi yang dibuat oleh


Paguyuban Tunggal Rahayu lewat sang pemimpin, Mister Sutarman, dengan
berbagai hal anehnya, kini berakhir. Sutarman akhirnya ditetapkan polisi sebagai
tersangka dan dibui.

Kemunculan Sutarman dan Paguyuban Tunggal Rahayu yang dipimpinnya mulai


terbongkar kala mereka mendaftar ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
(Kesbangpol) Garut awal September lalu. Di Kesbangpol, mereka memohon izin
legalitas.

Keanehan mulai terkuak saat petugas memeriksa berkas organisasi Paguyuban


Tunggal Rahayu kala itu. Petugas menemukan kejanggalan pada lambang organisasi,
di mana, lambang tersebut identik dengan lambang Garuda Pancasila. Hanya saja,
kepala burung pada lambang paguyuban menghadap ke depan.

Hal tersebut kemudian membuat geger. Di sisi lain, para pengikut Sutarman eksis di
media sosial dengan mengunggah beragam dokumentasi berupa foto dan video
aktivitas paguyuban yang bermarkas di Kecamatan Cisewu itu.
Aksi Sutarman tak berhenti sampai di situ.
Dia belakangan diketahui memproduksi uang sendiri. Uang tersebut merupakan
uang rupiah jadul milik Pemerintah RI yang diedit.

Setidaknya ada dua uang yakni pecahan seribu dan sepuluh ribu yang dicetak
Sutarman. Di kedua uang tersebut, nampak jelas wajah sang pemimpin. Di bagian
lain, terdapat kata 'Kun Fayakun' serta lafaz Allah SWT.

Sutarman mengaku sengaja mencetak uang tersebut lantaran tak suka dengan
desain uang yang dicetak pemerintah RI. "Itu saya ingin membongkar kembali
daripada perjanjian awal kenapa beliau-beliau dulu membuatkan uang itu. Kan gitu.
Asal-usulnya dari mana, sejarahnya dari mana, kronologinya seperti apa, historisnya
seperti apa," tutur Sutarman, beberapa waktu lalu.

Uang-uang tersebut diketahui sudah


dipergunakan dan beredar di kalangan internal Paguyuban Tunggul Rahayu. Sensasi yang
dibuat Sutarman Cs akhirnya berakhir. Pada Rabu (16/9) petang, polisi menetapkan
Sutarman sebagai tersangka dalam kasus penipuan.

Selain itu, Sutarman dijerat Pasal 93 jo Pasal 28 ayat 7 Undang-Undang RI Nomor 12


Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi. Sebab, selain mengubah lambang Garuda
Pancasila dan mencetak uang sendiri, Sutarman juga diketahui mengklaim dirinya
bernama Cakraningrat dengan gelar profesor, doktor, insinyur, sarjana hukum hingga
haji.

"Sudah tersangka. Kita jerat Pasal 93 Jo Pasal 28 ayat 7 Undang-undang Nomor 12


Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi dan atau Pasal 378 KUHP (penipuan)," kata
Kasat Reskrim Polres Garut AKP Maradona.

Sumber :

https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-5176378/sensasi-sutarman-ubah-
lambang-pancasila-cetak-uang-berujung-dibui/2

Anda mungkin juga menyukai