PROSES SIMBOLIK
OLEH
NIM. 2004110049
FAKULTAS DAKWAH
2021
1. PENDAHULUAN
Hal yang dilakukan sutarman di atas tidak sesuai dengan prinsip komunikasi
adalah proses simbolik karena dalam prinsip komunikasi adalah simbolik,lambang
atau simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu lainnya
berdasarkan kesrpakatan sekelompok orang.Lambang meliputi kata-kata ( pesan
verbal ) ,perilaku non verbal dan objek yang maknanya disepakati bersama,misalnya
memasang bendera di halaman rumah untuk menyatakan penghormatan atau
kecintaan kepada negara.
Sedangkan hal yang dilakukan oleh sutarman adalah mengubah kepala burung
garuda yang mulanya menghadap ke kanan menjadi menghadap ke arah depan
dengan alasan hanya ingin meluruskan nya.
3. PEMBAHASAN
Secara umum, Pancasila sebagai landasan dan ideologi bagi bangsa Indonesia
tak hanya sebatas identitas dan simbol saja. Namun, mencerminkan makna dan nilai-
nilai luhur di dalamnya.
1. Burung Garuda
Burung Garuda melambang kekuatan dan gerak yang dinamis yang terlihat
dari sayapnya yang mengembang, siap terbang ke angkasa.
Kedua kaki Burung Garuda yang kokoh mencengkeram pita putih yang
bertuliskan seloka yang berbunyi: Bhinneka Tunggal Ika. Seloka ini diambil dari buku
buku Sutasoma, karangan Empu Tantular.
Bhinneka Tunggal Ika, berarti "berbeda-beda tetapi satu jua". Slogan ini menjadi
kekuatan bangsa Indonesia yang memiliki perbedaan suku, agama, budaya, dan
sebagainya.
3. Warna Emas
Warna pokok dari Burung Garuda, adalah kuning emas. Warna kuning emas
melambangkan keagungan. Bangsa Indonesia senan tiasa menjunjung tinggi
martabat bangsa yang bersifat agung dan luhur.
4. Jumlah Bulu
Jumlah bulu yang berada pada Garuda Pancasila terkait dengan kelahiran
Negara Kesatuan Republik Indonesia, di antaranya:
- Bulu pada sayap kanan dan kiri, masing-masing berjumlah 17 helai (menunjukkan
tanggal 17)
5. Perisai
Garis melintang yang membagi perisai menjadi ruang atas dan bawah
melambangkan garis Khatulistiwa yang memang membelah Kepulauan Indonesia.
Perisai yang merupakan lambang perjuangan dan perlindungan ini terbagi atas lima
bagian, yang masing-masing melambangkan sila-sila dalam Pancasila.
Rantai pada simbol sila kedua terdiri atas mata rantai yang berbentuk segi empat
dan lingkaran yang saling berkaitan membentuk lingkaran.
Keterkaitan itu memiliki makna bahwa bangsa Indonesia saling terkait erat, saling
bahu-membahu, dan saling membutuhkan.
Pohon Beringin merupakan pohon besar yang bisa digunakan oleh banyak orang
sebagai tempat berteduh di bawahnya.
Tak hanya itu saja, pohon beringin memiliki sulur dan akar yang menjalar ke segala
arah. Hal ini dikorelasikan dengan keragaman suku bangsa yang menyatu di bawah
nama Indonesia.
Bunyi sila keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan.
Kepala Banteng memiliki filosofi sebagai hewan sosial yang suka berkumpul, seperti
halnya musyawarah, di mana orang-orang berdiskusi untuk melahirkan suatu
keputusan.
Lambang padi dan kapas merupakan simbol pangan dan sandang yang menyiratkan
makna bahwa syarat utama negara yang adil ialah yang bisa mencapai kemakmuran
untuk rakyatnya secara merata.
4. KESIMPULAN
BUKU :
Rosdakarya.
NON BUKU :
https://binus.ac.id/malang/2017/10/komunikasi-dalam-ilm-dulu-dan-kini/
https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-5169041/mister-sutarman
bicara-makna-lambang-pancasila-yang-diubahnya
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5672294/arti-lambang-pancasila
makna-dan-bunyinya/2
https://m.liputan6.com/hot/read/4665960/pengertian-pancasila-fungsi
kedudukan-dan-makna-setiap-lambangnya
https://www.google.com/amp/s/m.bisnis.com/amp/read/20201004/15/130
356/mahfud-md-ada-3-kelompok-radikal-coba-ganti-ideologi-negara
LAMPIRAN
Hal tersebut kemudian membuat geger. Di sisi lain, para pengikut Sutarman eksis di
media sosial dengan mengunggah beragam dokumentasi berupa foto dan video
aktivitas paguyuban yang bermarkas di Kecamatan Cisewu itu.
Aksi Sutarman tak berhenti sampai di situ.
Dia belakangan diketahui memproduksi uang sendiri. Uang tersebut merupakan
uang rupiah jadul milik Pemerintah RI yang diedit.
Setidaknya ada dua uang yakni pecahan seribu dan sepuluh ribu yang dicetak
Sutarman. Di kedua uang tersebut, nampak jelas wajah sang pemimpin. Di bagian
lain, terdapat kata 'Kun Fayakun' serta lafaz Allah SWT.
Sutarman mengaku sengaja mencetak uang tersebut lantaran tak suka dengan
desain uang yang dicetak pemerintah RI. "Itu saya ingin membongkar kembali
daripada perjanjian awal kenapa beliau-beliau dulu membuatkan uang itu. Kan gitu.
Asal-usulnya dari mana, sejarahnya dari mana, kronologinya seperti apa, historisnya
seperti apa," tutur Sutarman, beberapa waktu lalu.
Sumber :
https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-5176378/sensasi-sutarman-ubah-
lambang-pancasila-cetak-uang-berujung-dibui/2