NIM : 1011811171
Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen : Pdt (Em). Lotnatigor Sihombing, M.Th.
Judul : Laporan Baca dari buku: Rindjin, Ketut. Pendidikan Pancasila: Untuk
Perguruan Tinggi (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2012), 1-276.
Di dalam bab pertama dari buku ini, dijelaskan bahwa Pendidikan Pancasila adalah
pendidikan wajib di dalam MPK (Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian). Terdapat dasar
dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, kurikulum pendidikan tinggi mencakup kelompok
digantinya mata kuliah Pendidikan Pancasila menjadi mata kuliah Bahasa Indonesia.
Padahal salah satu landasan dan dasar hukum SK Dirjen Dikti adalah SK Mendiknas
pendidikan tinggi, sehingga sikap pimpinan perguruan tinggi dan pengajar Pendidikan
Pancasila ada yang masih mengajar mata kuliah Pendidikan Pancasila dan yang tidak.
dengan pemahaman yang dalam dan logis, bukan menjadikan mahasiswa menerimanya
secara pasif dan tidak mempertanyakan alasannya. Terdapat harapan yang besar untuk
Pendidikan Pancasila agar mampu mewujudkan tujuan yang ideal, yaitu Manusia,
Masyarakat, dan Negara Pancasila. Harapan ini tentu menjadi tanggung jawab bersama
kebudayaan tidak mungkin dapat dilepaskan, karena tidak mungkin ada kebudayaan tanpa
manusia yang hidup dalam masyarakat. Kebudaayan juga dapat berubah karena faktor
dalam maupun luar. Menurut Soekmono, terdapat empat zaman dalam masyarakat
Indonesia yaitu zaman prasejarah (± 600.000 SM - ± 500 M), zaman purba (± 500 M - ±
1500 M), zaman Madya (± 1500 M - ± 1900 M), dan zaman modern (± 1900 – 18/8/1945).
Zaman prasejarah meliputi zaman batu tua, zaman batu muda, dan zaman megalithikum,
zaman purba ditandai dengan munculnya kerajaan di Indonesia, zaman madya adalah
zaman datangnya agama Islam, munculnya kerajaan Islam, datangnya kolonialisme Barat,
dan zaman modern adalah zaman dimana timbulnya pergerakan nasional, lahirnya
organisasi politik, usaha Belanda melawan pergerakan nasional, penjajahan Jepang, dan
merdekanya Indonesia.
BPUPKI tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945. Muh. Yamin menyampaikan pidato dengan judul
“asas dan Dasar Negara Kebangsaan Republik Indonesia” yaitu 1. Peri kebangsaan, 2. Peri
adalah orang pertama yang menyampaikan gagasan dasar negara ini yang akhirnya
dinamakan sebagai Pancasila oleh Bung Karno pada 1 Juni 1945, berlanjut menjadi
pendapat panitia Sembilan yang disebut piagam Jakarta pada 22 Juni 1945, rancangan
pembukaan oleh BPUPKI 12 Juli 1945, sampai akhirnya disahkan pembukaan UUD oleh
Dalam bab ketiga, Setelah merdekanya Indonesia, Indonesia masih belum memiliki
1950 pemerintah membentuk Panitia Lencana Negara yang dipimpin oleh Muhammad
Yamin dan Sultan Hamid II. Tetapi perubahan bentuk negara federal menjadi negara
kesatuan, Konstitusi RIS 1949 diubah menjadi pasal 3 UUDS 1950 yang menegaskan
lambang negara ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini terwujud dalam PP No.66/1951
tanggal 17 Oktober 1951, menetapkan lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila
dan mulai berlaku tanggal 17 Agustus 1945. Garuda yang digantungi perisai dengan
memakai paruh, sayap, ekor dan cakar melambangkan tenaga pembangunan. Perisai
dikenal dengan kebudayaan Indonesia yang menggunakan perisai dalam perjuangan untuk
mencapai tujuan dengan melindungi diri, pita yang sedikit melengkung bertuliskan Bineka
Tunggal Ika menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, tubuh garuda
yanga berwarna emas melambangkan kebesaran dan keluhuran negara, sedangkan bulu-
bulu yang ada pada Garuda melukiskan hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, garis
Perisai yang terdapat di Garuda Pancasila memiliki lima ruang, satu di tengah-
tengah dan empat di tepi. Tiap ruang diisi dengan lambing sila-sila Pancasila yang berbeda,
terdiri dari:
1. Bintang yang dilukiskan warna kuning di atas warna hitam. Melambangkan sila
ketuhanan Yang Maha Esa yang menjadi dasar kerohanian negara bahwa Indonesia
percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Simbol bintang melambangkan kesucian
tersebut terdiri dari 9 buah bundar yang melambangkan laki-laki, sedangkan 8 buah
kesetaraan antara akar, batang, dahan, dan daunnya yang saling mendukung dan
4. Kepala banteng melambangkan sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah dan
5. Padi dan kapas melambangkan sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Padi merupakan lambang pangan dan kapas merupakan lambang sandang. Dua hal
1. Ketuhanan Yang Maha Esa, dapat dimaknai nilai yang meliputi seluruh hidup
kebatinan manusia. Segala bentuk kepercayaan ditujukan kepada Tuhan Yang Maha
aman, damai, dan sejahtera. Karena itu dibutuhkan pemimpin yang dapat menjadi
proses penyatuan dari berbagai unsur. Kata Indonesia mengacu pada wilayah
dan Perwakilan, sering disebut sebagai demokrasi. Demokrasi berasal dari bahasa
Yunani, yaitu demos, artinya rakyat dan cratein, artinya memerintah. Jadi demokrasi
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, adalah melakukan perbuatan yang
Di dalam bab kelima, dijelaskan bagaimana Pancasila dapat dikatakan sebagai suatu
sistem filsafat menurut beberapa tokoh. Filsafat berasal dari bahasa Yunani, yaitu
philosophia. Menurut kaum phytagorean, filsafat bukan hanya sekedar cinta akan kearifan,
tetapi menjadikannya sebagai pegangan hidup (way of life). Setiap orang memiliki
pandangan hidupnya sendiri. Demikian bangsa pun mempunyai pandangan hidup sendiri.
Dalam kehidupan berbangsa, pasti terdapat sebuah nilai yang menjadi pedoman yang
dijunjung tinggi sebagai nilai normatif. Nilai inilah yang disebut pandangan hidup bangsa.
Tanpa pandangan hidup, sebuah bangsa akan mudah goyah dalam pedoman memecahkan
sebuah masalah, baik politik, ekonomi, sosial, budaya, maupun pertahanan dan keamanan.
Bagi bangsa Indonesia, pancasila adalah nilai yang telah berakar dalam sosio budaya
yang menjadi kepribadian bangsa. Hal inilah yang membedakan bangsa Indonesia dengan
bangsa lainnya, seperti dalam gotong royong, tolong menolong, musyawarah, seni budaya,
toleransi, dan lain-lain. Menurut Bung Karno, Pancasila adalah suatu sistem filsafat. Hal ini
berarti pandangan tentang dunia, kata-kata ini berasal dari seorang filsuf Jerman Karl
Japspers. Jaspers menyatakan bahwa filsafat tidak hanya member teori, tetapi member arti
dan tujuan hidup bagi manusia. S. Takdir Alisjahbana mengatakan bahwa filsafat layak
Muh. Yamin juga memberikan bukti dalam bukunya berjudul Sistem Falsafah
Pancasila. Beliau mengutip pengertian filsafat menurut Hegel yang menyatakan filosofi
adalah sebuah pikiran yang muncul dari antithesis. Sebagai bukti, di dalam alinea pertama
pembukaan UUD 1945 menyatakan kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Alinea
pertama mengandung thesis bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, ini merupakan
antithesis dari penjajahan. Dapat disimpulkan, Pancasila adalah suatu sistem falsafah.
Dalam bab yang sama juga menjelaskan perbedaan Pancasila dengan liberalisme
dan Komunisme. Pancasila mempercayai Tuhan Yang Maha Esa, Negara menciptakan
sekularisme, agama adalah urusan pribadi dan negara tidak ikut campur di dalamnya,
ateisme, tidak boleh mengenal agama bahkan boleh antiagama, menolak nasionalisme dan
Hukum ini mengikat pemerintah, lembaga negara, lembaga masyarakat, serta warga negara
Indonesia. UUD juga bersifat singkat dan luwes, tetapi tidak mengabaikan kepastian
hukum. Aturan-aturan pokok di dalam UUD justru memberikan kejelasan dan kepastian
hukum. Karena itu sangat penting memiliki seorang pemimpin yang memiliki semangat
UUD juga merupakan sumber motivasi dan inspirasi perjuangan, dan tekad bangsa
Indonesia serta cita-cita hukum dan moral yang ditegakkan bangsa Indonesia dalam
1. Alinea pertama memiliki makna bahwa kemerdekaan adalah hak asasi manusia.
sebagai bangsa. Maka dari itu, di dalam aline pertama ini ditekankan hak
bangsa Indonesia yang telah melepaskan diri dari penjajahan. Ini berarti keadaan
sekarang tidak dapat dipisahkan dengan keadaan kemarin dan keputusan yang
diambil sekarang tidak dapat dilepaskan dengan keadaan yang akan datang,
3. Alinea ketiga memiliki makna bahwa kemerdekaan itu bukanlah perjuangan secara
fisik saja, tetapi karena rahmat Tuhan. Hal ini menggambarkan keseimbangan
1. Pada periode 17/ 08/ 1945 – 27- 12- 1949 Indonesia menghadapi kedatangan
tentara sekutu dan NICA. Belanda berusaha untuk menjajah Indonesia kembali.
Masa ini merupakan masa revolusi fisik menghadapi NICA dan dalam keadaan
kalangan elit politik dan pemerintahan dalam upaya menyelesaikan masalah yang
ada.
2. Pada periode 27/ 12/ 1949 – 17/ 08/ 1950 Indonesia bergumul dengan bentuk
negara, dari negara federal menjadi negara kesatuan tetapi dengan sistem
3. Pada periode 17/ 08/ 1950 – 05/ 07/ 1959 terjadi berbagai pemberontakan seperti
APRA, Andi Azis, berdirinya RMS, dll. Pemilu tahun 1955, pembentukan
4. Pada periode 05/ 07/ 1959 – 11/ 03/ 1966 dikeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959
rencana membentuk MPRS dan DPAS. Terdapat Gimnastik revolusioner PKI untuk
5. Pada periode Orde Baru 11/ 03/ 1966 – 21/ 05/ 1998 diciptakan Tap MPRS No. XX/
MPRS/ 1966 tentang Memorandum DPR- GR, Pembubaran PKI dan larangan
DPA, BPK, dan MA. Pemilu yang diikuti oleh 10 partai politik pada tahun 1971, serta
pemilu tahun 1977, 1982, 1987, 1992, 1997 hanya diikuti 3 partai politik, stabilitas
politik dan pemerintahan, serta Krisis moneter, ekonomi, dan politik yang menjadi
6. Pada periode Orde Reformasi 21/ 05/ 19981 – Sekarang terjadi pembentukan
Kabinet Reformasi Pembangunan oleh B. J. Habibie, lepasnya Timor Leste dari NKRI,
pemilu tahun 1999 yang diikuti 48 partai politik, Presiden Abdurachman Wahid dan
diangkat menjadi Presiden RI pada tahun 2001, Amandemen pertama UUD 1945
pada 19 Oktober 1999, Pemilu 5 April 2004 diikuti 24 partai politik, terpilih dan
dilantiknya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Yusuf Kalla sebagai Wakil
Presiden, Konflik antara lembaga tinggi negara, seperti DPR vs DPD, KPK vs POLRI,
dll, terjadinya krisis moral dan hukum, pemilu 2009 yang diikuti 44 partai politik,
pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang dimenangkan oleh Susilo Bambang