Anda di halaman 1dari 4

Sila kelima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat INDONESIA

1.

Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang


mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan.

2.

Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.

3.

Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

4.

Menghormati hak orang lain.

5.

Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat


berdiri sendiri.

6.

Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang


bersifat pemerasan terhadap orang lain.

7.

Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang


bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.

8.

Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan


dengan atau merugikan kepentingan umum.

9.

Suka bekerja keras.

10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat


bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan
kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

MAKNA DAN ARTI LAMBANG GARUDA PANCASILA


Garuda Pancasila terdiri atas tiga komponen utama, yakni Burung Garuda, perisai
dan pita putih.

1. Burung Garuda
Burung Garuda merupakan burung mistis yang berasal dari Mitologi Hindu yang
berasal dari India dan berkembang di wilayah Indonesia sejak abad ke-6. Burung
Garuda itu sendiri melambangkan kekuatan, sementara warna emas pada burung
garuda itu melambangkan kemegahan atau kejayaan. Pada burung garuda,
Jumlah masing-masing sayap bulunya berjumlah 17 yang mempunyai makna,
tanggal kemerdakaan negara kita yakni tanggal 17.
Bulu ekor memiliki jumlah 8 yang melambangkan bulan kemerdekaan negara
kita bulan Agustus yang merupakan bulan ke-8.
Dan bulu-bulu di pangkal ekor atau perisai berjumlah 19 helai dan di lehernya
berjumlah 45 helai.
Sehingga kesemua jumlah bulu yang ada di setiap bagiannya melambangkan
tanggal kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yaitu pada
tanggal 17 Agustus 1945.

Kepala Burung Garuda yang menoleh ke kanan mungkin karena pemikiran orang
zaman dahlu yang ingin Indonesia menjadi negara yang benar dan bermaksud agar
Indonesia tidak menempuh jalan yang salah. Dan anggapan bahwa arah ke kanan
adalah arah yang baik lah yang membuat kepala Garuda dibuat menghadap ke
kanan. Biasanya banyak anggapan yang mengatakan bahwa jalan yang benar itu
dilambangkan dengan arah kanan, makanya kepala garuda Indonesia selalu
mengarah ke kanan.

Sayap yang membentang adalah siap terbang ke angkasa.

Burung Garuda dengan sayap yang mengembang siap terbang ke angkasa,


melambangkan dinamika dan semangat untuk menjunjung tinggi nama baik bangsa
dan negara

2. Perisai
Perisai yang dikalungkan melambangkan pertahanan Indonesia. Pada perisai itu
mengandung lima buah simbol yang masing-masing simbol melambangkan sila-sila
dari dasar negara Pancasila.
Bagian tengah terdapat simbol bintang bersudut lima yang melambangkan sila
pertama Pancasila, Ketuhanan yang Maha Esa. Lambang bintang dimaksudkan
sebagai sebuah cahaya, seperti layaknya Tuhan yang menjadi cahaya kerohanian
bagi setiap manusia. Sedangkan latar berwarna hitam melambangkan warna alam
atau warna asli, yang menunjukkan bahwa Tuhan bukanlah sekedar rekaan
manusia, tetapi sumber dari segalanya dan telah ada sebelum segala sesuatu di
dunia ini ada.
Di bagian kanan bawah terdapat rantai yang melambangkan sila kedua Pancasila,
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Rantai tersebut terdiri atas mata rantai
berbentuk segi empat dan lingkaran yang saling berkait membentuk lingkaran. Mata
rantai segi empat melambangkan laki-laki, sedangkan yang lingkaran
melambangkan perempuan. Mata rantai yang saling berkait pun melambangkan
bahwa setiap manusia, laki-laki dan perempuan, membutuhkan satu sama lain dan
perlu bersatu sehingga menjadi kuat seperti sebuah rantai.
Di bagian kanan atas terdapat gambar pohon beringin yang melambangkan sila
ketiga, Persatuan Indonesia. Pohon beringin digunakan karena pohon beringin
merupakan pohon yang besar di mana banyak orang bisa berteduh di bawahnya,
seperti halnya semua rakyat Indonesia bisa " berteduh " di bawah naungan negara
Indonesia. Selain itu, pohon beringin memiliki sulur dan akar yang menjalar ke
mana-mana, namun tetap berasal dari satu pohon yang sama, seperti halnya
keragaman suku bangsa yang menyatu di bawah nama Indonesia.
Kemudian, di sebelah kiri atas terdapat gambar kepala banteng yang
melambangkan sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan / Perwakilan. Lambang banteng digunakan karena banteng
merupakan hewan sosial yang suka berkumpul, seperti halnya musyawarah di mana
orang-orang harus berkumpul untuk mendiskusikan sesuatu.

Dan di sebelah kiri bawah terdapat padi dan kapas yang melambangkan sila
kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Padi dan kapas digunakan
karena merupakan kebutuhan dasar setiap manusia, yakni pangan dan sandang
sebagai syarat utama untuk mencapai kemakmuran yang merupakan tujuan utama
bagi sila kelima ini.
Ditengah-tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang melukiskan garis
khatulistiwa yang menggambarkan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu
negara tropis yang di lintasi garis khatulistiwa yang membentang dari timur ke barat.
Warna dasar pada ruang perisai adalah warna bendera kebangsaa Indonesia
Merah-Putih. Merah berarti berani dan putih berarti suci. Sedangkan bagian
tengahnya berwarna dasar hitam berarti warna alam atau warna asli.
3. Pita Putih

Pada bagian bawah Garuda Pancasila, terdapat pita putih yang dicengkeram, yang
bertuliskan " BHINNEKA TUNGGAL IKA " yang ditulis dengan huruf latin, yang
merupakan semboyan negara Indonesia. Kata Bhineka berarti beraneka ragam
atau berbeda-beda, Kata Tunggal berarti satu, dan Kata Ika berarti itu. Perkataan
bhinneka tunggal ika merupakan kata dalam Bahasa Jawa Kuno yang berarti "
berbeda-beda tetapi tetap satu jua ". Perkataan itu diambil dari Kakimpoi Sutasoma
karangan Mpu Tantular, seorang pujangga dari Kerajaan Majapahit pada abad ke-14.
Perkataan itu menggambarkan persatuan dan kesatuan Nusa dan Bangsa Indonesia
yang terdiri atas berbagai pulau, ras, suku, bangsa, adat, kebudayaan, bahasa, serta
agama.

Anda mungkin juga menyukai