Anda di halaman 1dari 8

1.

Batak Pak Pak Dairi

1) Sejarah Batak Pak Pak Dairi


Orang Pakpak berasal dari India Selatan yaitu dari Indika Tondal ke Muara Tapus dekat
Dairi lalu berkembang di Tanah Pakpak dan menjadi Suku Pakpak Pada dasarnya mereka
sudah mempunyai marga sejak dari negeri asal namun kemudian membentuk marga baru
yang tidak jauh berbeda dengan marga aslinya. Tidak semua Orang Pakpak berdiam di atas
Tanah Dairi namun mereka juga meninggalkan negerinya dan menetap di daerah baru.
Sebagian tinggal di Tanah Pakpak dan menajadi Suku Pakpak “Situkak Rube:,”Sipungkah
Kuta” dan “Sukut Ni Talun” di Tanah Pakpak. Sebagian ada pergi merantau ke daerah
lain,membentuk komunitas baru.Dia tahu asalnya dari Pakpak dan diakui bahwa Pakpak
adalah sukunya namun sudah menjadi marga di suku lain. Ada juga yang merantau lalu
mengganti Nama dan Marga dengan kata lain telah mengganti identitasnya.

2) Persebaran Pak Pak Dairi


Orang Pakpak tersebar di beberapa kabupaten/kota di Sumatra Utara dan Aceh, yakni di
Kabupaten Dairi, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Humbang Hasundutan, Tapanuli
Tengah (Sumatra Utara), serta sebagian Kabupaten Aceh Singkil dan Kota Subulussalam
(Aceh).
3) Ragam hias

gambar 1. Jerro

Berdasarkan gambar diatas bisa dilihat beberapa beberapa ragam hias Batak Pak Pak Dairi
yang terdapat pada rumah Jerro ( rumah adat batak Pak Pak Dairi ) :
1. Gerga Tumpak Salah Silima (Kosmos dan Geometris)

gambar 1. Tumpak Salah Silima

Tumpak Salah Silima kira kira mengandung arti Salah satu dari yang lima. Ornamen ini
berisikan harapan harapan agar penghuni rumah atau sipemilik bendanya dijauhkan dari
racun atau bisa. Ornamen ini biasa diletakkan pada bengbeng hari dan juga sendok nasi yang
terbuat dari kayu atau bambu.

2. Gerga Nengger/Nipermunung

gambar 2. Nengger/Nipermunung

Nenggar/Nipermunung adalah sebutan kepada bentuk kepala raksasa. Hiasan ini


melambangkan kedudukan Raja, Pertaki (Penguasa) seorang bangsawan yang bermarga Asli
di daerah tempat dia berdomisili. Hiasan ini melambangkan kejayaan pemerintahan seorang
Raja. Letaknya tegak lurus dari puncak atas sampai pertengahan bagian depan atau tengah
tengah melmelen bonggar.
3. Gerga Perbunga Koning

gambar 3. Perbunga Koning

Bentuk motif meniru bunga kunyit, perbunga koning artinya dibuat seperti bunga
kuning. kuning menyebutkan kunyit Hiasan ini melambangkan puncak keindahan bagi kaum
wanita, gerga ini juga melambangkan keindahan agar penghuninya disukai orang lain seperti
bunga kunyit yang harum semerbak. Gerga ini biasa diletakkan tengah segitiga atap yang
membujur memotong ujung dari pada nengger sebagai bidang yang menghubungkan kedua
sisi atap.

4. Gerga Perkais Manuk Marak

gambar 4. Perkais Manuk Marak

Hiasan ini melambangkan bahwa penghuni rumah mengetahui segala masalah yang
berhubungan dengan adat. Gerga ini biasa diletakkan pada bagian depan rumah bagian atas
yang berbentuk segitiga yang menghubungkan bidang Bengbenghari. Bidang segitiga ini
melambangkan tiga unsur yaitu :
1. Kula-kula (keluarga Pihak Istri)
2. Dengan Sibeltek (Keluarga seketurunan/Saudara)
3. Berru (Keluarga suami anak perempuan)
5. Gerga Perhembun Kemuke

gambar 5. Perhembun Kemuke

Perhembun Kumeke artinya awan berarak, motif ini meniru bentuk awan berarak yang
saling gulung-menggulung. Gerga ini biasa diletakkan di bawah Gerga Perbunga Koning, dan
Gerga ini melambangkan cita-cita agar pemilik rumah mendapat banyak keturunan dan
banyak harta. Jika Gerga ini diletakkan di lesplang maka berfungsi sebagai penangkal dari
segala hal yang buruk..

6. Gerga Perotor Kerra

gambar 6. Perotor Kerra

Hiasan ini menggambarkan kerra yang berbaris berombongan melambangkan agar


manusia bersekutu mencari penghidupannya untuk mendapat rejeki yang tiada hentinya.
Kerra terdepan adalah pemimpinnya yang diikuti oleh anggotanya menggambarkan mereka
tunduk dan setia pada pemimpinnya. Gerga ini biasa dietakkan di sebelah kiri dan kanan
ujung bawah nengger melintang dari ujung lespang bagian dalam.
7. Gerga Adep

gambar 7. Adep

Melambangkan kesuburan untuk mendapatkan banyak keturunan. Letaknya pada sebelah


kiri dan kanan pintu rumah.

8. Gerga Dasa Siwaluh

gambar 8. Dasa Siwaluh

Hiasan ini melambangkan arah mata angin kedelapan penjuru, maka gerga dasa siwaluh
adalah sebagai tangkal aji ajian dan maksud jahat musuh dari segala penjuru. Letaknya pada
dinding muka rumah sebelah bawah.
9. Gerga Persalimbat

gambar 9. Persalimbat

Hiasan ini melambangkan persatuan dan kesatuan/kekeluargaan. Nampak dari ukiran yang
berjalin jalin dan bersambung, berarti yang punya rumah senang akan persatuan dan suka
menjalin persahabatan dan mempunyai pergaulan yang banyak. Letaknya pada bagian muka
rumah diatas tiang/pada melmelen.

10. Gerga Beraspati

gambar 10. Beraspati

Hiasan ini menggambarkan sepasang cecak yang disebut tendi sapo. Ornamen ini
dianggap sebagai pelindung, sebagai lambang tendi (roh) yang akan melindungi sipenghuni
rumah lahir batin. Hiasan ini juga melambangkan dewa penguasa tanah sebagai lambang
kesuburan yang di sebut Beraspati Tanoh.
11. Gerga Bulan

gambar 11. Bulan

Hiasan ini sebagai lambang perhitungan musim, dianggap dasar perhitungan tahun yang
sangat Penting bagi kehidupan petani. Letaknya diantara braspati.

b. Ragam Hias Pakaian Batak Pak Pak Dairi

Ragam hias pakaian adat Pakpak diadopsi dari ornamen Pakpak sehingga menunjukkan
ciri khas budaya Pakpak, adapun ornamen yang digunakan seperti: protor kera, perdori ikan,
persupar kelang, perbunga koning, perbunga kembang, perbunga rintua, perkupkup manun,
perbunga pancur, perbunga paku, tumali sumirpang, persangkut rante, gerga bulan, tumpak
salah silima, adep, cecak (beraspati), nengger, desa siwaluh, niperkelang, ipen-ipen.

Beberapa perlengkapan pada pakaian adat pakpak yaitu: Baju Merapi-api (Baju
manikmanik), Bulang-bulang (Penutup kepala untuk laki-laki), Celana panjang, Oles Sidosdos
(Sarung), Borgot (Kalung terbuat dari emas untuk laki-laki), Sabe-sabe (Selendang), Rempu
Riar (Pisau), Rante Abak (Ikat pinggang), Ucang (Tas), Tongket (Tongkat), Oles Perdabaitak
(Sarung), Saong (Penutup kepala pada wanita), Leppa-leppa (Kalung untuk wanita), Rabi
Munduk (Pisau), Papuren (Sumpit), Culapah (Kotak tembakau), Kancing Emmas (Kancing
emas). Adanya perubahan bentuk, warna dan makna simbolik pada pakaian adat Pakpak di
Pakpak Bharat didasari oleh kreatifitas yang membuatnya dan kurangnya sumber/bahan
untuk mengetahui bentuk, warna dan makna simbolik.

Anda mungkin juga menyukai