gambar 1. Jerro
Berdasarkan gambar diatas bisa dilihat beberapa beberapa ragam hias Batak Pak Pak Dairi
yang terdapat pada rumah Jerro ( rumah adat batak Pak Pak Dairi ) :
1. Gerga Tumpak Salah Silima (Kosmos dan Geometris)
Tumpak Salah Silima kira kira mengandung arti Salah satu dari yang lima. Ornamen ini
berisikan harapan harapan agar penghuni rumah atau sipemilik bendanya dijauhkan dari
racun atau bisa. Ornamen ini biasa diletakkan pada bengbeng hari dan juga sendok nasi yang
terbuat dari kayu atau bambu.
2. Gerga Nengger/Nipermunung
gambar 2. Nengger/Nipermunung
Bentuk motif meniru bunga kunyit, perbunga koning artinya dibuat seperti bunga
kuning. kuning menyebutkan kunyit Hiasan ini melambangkan puncak keindahan bagi kaum
wanita, gerga ini juga melambangkan keindahan agar penghuninya disukai orang lain seperti
bunga kunyit yang harum semerbak. Gerga ini biasa diletakkan tengah segitiga atap yang
membujur memotong ujung dari pada nengger sebagai bidang yang menghubungkan kedua
sisi atap.
Hiasan ini melambangkan bahwa penghuni rumah mengetahui segala masalah yang
berhubungan dengan adat. Gerga ini biasa diletakkan pada bagian depan rumah bagian atas
yang berbentuk segitiga yang menghubungkan bidang Bengbenghari. Bidang segitiga ini
melambangkan tiga unsur yaitu :
1. Kula-kula (keluarga Pihak Istri)
2. Dengan Sibeltek (Keluarga seketurunan/Saudara)
3. Berru (Keluarga suami anak perempuan)
5. Gerga Perhembun Kemuke
Perhembun Kumeke artinya awan berarak, motif ini meniru bentuk awan berarak yang
saling gulung-menggulung. Gerga ini biasa diletakkan di bawah Gerga Perbunga Koning, dan
Gerga ini melambangkan cita-cita agar pemilik rumah mendapat banyak keturunan dan
banyak harta. Jika Gerga ini diletakkan di lesplang maka berfungsi sebagai penangkal dari
segala hal yang buruk..
gambar 7. Adep
Hiasan ini melambangkan arah mata angin kedelapan penjuru, maka gerga dasa siwaluh
adalah sebagai tangkal aji ajian dan maksud jahat musuh dari segala penjuru. Letaknya pada
dinding muka rumah sebelah bawah.
9. Gerga Persalimbat
gambar 9. Persalimbat
Hiasan ini melambangkan persatuan dan kesatuan/kekeluargaan. Nampak dari ukiran yang
berjalin jalin dan bersambung, berarti yang punya rumah senang akan persatuan dan suka
menjalin persahabatan dan mempunyai pergaulan yang banyak. Letaknya pada bagian muka
rumah diatas tiang/pada melmelen.
Hiasan ini menggambarkan sepasang cecak yang disebut tendi sapo. Ornamen ini
dianggap sebagai pelindung, sebagai lambang tendi (roh) yang akan melindungi sipenghuni
rumah lahir batin. Hiasan ini juga melambangkan dewa penguasa tanah sebagai lambang
kesuburan yang di sebut Beraspati Tanoh.
11. Gerga Bulan
Hiasan ini sebagai lambang perhitungan musim, dianggap dasar perhitungan tahun yang
sangat Penting bagi kehidupan petani. Letaknya diantara braspati.
Ragam hias pakaian adat Pakpak diadopsi dari ornamen Pakpak sehingga menunjukkan
ciri khas budaya Pakpak, adapun ornamen yang digunakan seperti: protor kera, perdori ikan,
persupar kelang, perbunga koning, perbunga kembang, perbunga rintua, perkupkup manun,
perbunga pancur, perbunga paku, tumali sumirpang, persangkut rante, gerga bulan, tumpak
salah silima, adep, cecak (beraspati), nengger, desa siwaluh, niperkelang, ipen-ipen.
Beberapa perlengkapan pada pakaian adat pakpak yaitu: Baju Merapi-api (Baju
manikmanik), Bulang-bulang (Penutup kepala untuk laki-laki), Celana panjang, Oles Sidosdos
(Sarung), Borgot (Kalung terbuat dari emas untuk laki-laki), Sabe-sabe (Selendang), Rempu
Riar (Pisau), Rante Abak (Ikat pinggang), Ucang (Tas), Tongket (Tongkat), Oles Perdabaitak
(Sarung), Saong (Penutup kepala pada wanita), Leppa-leppa (Kalung untuk wanita), Rabi
Munduk (Pisau), Papuren (Sumpit), Culapah (Kotak tembakau), Kancing Emmas (Kancing
emas). Adanya perubahan bentuk, warna dan makna simbolik pada pakaian adat Pakpak di
Pakpak Bharat didasari oleh kreatifitas yang membuatnya dan kurangnya sumber/bahan
untuk mengetahui bentuk, warna dan makna simbolik.