Anda di halaman 1dari 8

Sejarah

SEPTIA RAMADANA
KERAJAAN SYAILENDRA
Wangsa Sailendra atau Syailendra adalah nama
wangsa atau dinasti raja-raja yang berkuasa di
Kerajaan Medang era Jawa Tengah sejak tahun 752;
dan menguasai Sriwijaya di Pulau Sumatra sejak
kepemimpinan Balaputradewa dari Jawa Tengah.
Sebagian besar raja-rajanya adalah penganut dan
pelindung agama Buddha Mahayana.
ASAL USUL
Istilah Sailendra dalam bahasa Sanskerta artinya "Raja Gunung", merujuk ke
gunung-gunung berapi tinggi seperti Gunung Merapi yang menghadap ke
Borobudur, candi besar agama Buddha yang dibangun oleh wangsa ini.

Di Indonesia, nama Śailendravamsa dijumpai pertama kali di dalam prasasti


Kalasan. Tulisan pada Prasasti Kalasan menggunakan aksara Nāgarī dalam bahasa
Sanskerta dan mencantumkan rangka tahun 700 saka (778Masehi). Dalam Prasasti
Kalasan terdapat keterangan bahwa para penasehat keagamaan Wangsa Sailendra
telah menyarankan pembuatan bangunan suci kepada Maharaja Tejahpurnapana
Panamkarana. Bangunan ini dibuat sebagai tempat pemujaan bagi pendeta
beragama Buddha untuk memuja Dewi Tara. Bangunan ini merujuk ke Candi
Kalasan Dalam Prasasti Kalasan, Wangsa Sailendra disebut dengan nama
Śailendragurubhis, Śailendrawańśatilakasya, dan Śailendrarajagurubhis.
RAJA - RAJA
Berdasarkan Prasasti Kalasan (778 M)
raja-raja yang pernah memerintah dari
Dinasti Syailendra:

Raja Bhanu (752 – 775 M)


Raja Wisnu (775 – 782 M)
Raja Indra (782 – 812 M)
KERAJAAN ISYANA
Wangsa Isyana atau Dinasti Ishana adalah
sebuah dinasti yang pernah berkuasa dan
memerintah di Kerajaan Medang
(kaḍatwanmḍaŋ) periode Jawa Timur pada
abad ke-10 sampai masa akhir Kerajaan
Kadiri (pañjalu) abad ke-13.
ASAL USUL
Istilah Isyana berasal dari nama Sri Isyana Wikramadharmottunggadewa, yaitu gelar Mpu
Sindok setelah menjadi raja Medang (929–947). Dinasti ini menganut agama Hindu aliran Siwa.

Berdasarkan agama yang dianut, Mpu Sindok diduga merupakan keturunan Sanjaya, pendiri
Kerajaan Medang Periode Jawa Tengah. Salah satu pendapat menyebutkan bahwa Mpu
Sindok adalah cucu Mpu Daksa yang memerintah sekitar tahun 910–an. Mpu Daksa sendiri
memperkenalkan pemakaian Sanjayawarsa (kalender Sanjaya) untuk menunjukkan bahwa
dirinya adalah keturunan asli Sanjaya. Dengan demikian, Mpu Daksa dan Mpu Sindok dapat
disebut sebagai anggota Wangsa Sanjaya.

Kerajaan Medang di Jawa Tengah hancur akibat letusan Gunung Merapi menurut teori van
Bammelen. Mpu Sindok kemudian memindahkan ibu kota Medang dari Mataram menuju
Tamwlang. Beberapa tahun kemudian ibu kota dipindahkan lagi ke Watugaluh. Kedua istana
baru itu terletak di daerah sekitar wilayah Jombang sekarang.

Mpu Sindok tidak hanya memindahkan istana Medang dari barat ke timur, tetapi ia juga
dianggap telah mendirikan dinasti baru bernama Wangsa Isyana.
RAJA RAJA

1. Dyah Sindok atau Mpu Sindok alias


Maharaja Isyana
Wikramadharmottunggadewa.
2. Sri Isyana Tunggawijaya, memerintah
bersama suaminya Sri Lokapala.
3. Makutawangsawardhana.
4. Dharmawangsa Teguh memerintah di
Jawa, Mahendradatta memerintah di Bali.
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai