Anda di halaman 1dari 6

1.

Dari gambar di bawah, tentukan besarnya beda potensial (V) antara titik P1 dan P2 jika
arus yang diinjeksikan melalui elektroda arus (C1 dan C2) sebesar I.


=
2
1 1
1 = ( )
2 1 2
1 1
2 = ( )
2 3 4
= 1 2
1 1 1 1
= ( + )
2 1 2 3 4

2. Jelaskan kaitan antara apparent resistivity dan true resistivity dalam metode
pengukuran geolistrik.

Nilai resistivitas sebenarnya () diperoleh berdasarkan resistivitas semu (a). Hubungan


antara nilai resistivitas sebenarnya () dan nilai resistivitas semu (a) merupakan
hubungan yang kompleks. Nilai resistivitas sebenarnya () diperoleh melalui melalui
proses inversi nilai resistivitas semu (a). Resistivitas semu merupakan resistivitas dari
suatu medium fiktif homogen yang ekivalen dengan medium berlapis yang ditinjau,
terdiri dari dua lapisan dengan resistivitas berbeda (1 dan 2) dianggap medium satu
lapis homogen yang mempunyai satu harga resistivitas.
3. Sebutkan dan jelaskan proses aliran listrik dalam batuan/mineral.

Pada metode geolistrik tahanan jenis, arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi
melalui dua elektroda arus (terletak diluar konfigurasi). Beda potensial yang
terjadi diukur melalui dua elektroda potensial ya ng berada didalam
konfigurasi.
Aliran arus listrik di dalam batuan dan mineral dapat di golongkan menjadi tiga macam,
yaitu konduksi secara elektronik yaitu terjadi jika batuan atau mineral mempunyai
banyak elektron bebas sehingga arus listrik di alirkan dalam batuan atau mineral oleh
elektron-elektron bebas tersebut; konduksi secara elektrolitik di mana konduksi arus
listrik dibawa oleh ion-ion elektrolitik dalam air, konduktivitas dan resistivitas dari
batuan ini bergantung pada volume dan susunan pori-porinya. Konduktivitas akan
semakin besar jika kandungan air dalam batuan bertambah banyak, dan sebaliknya
resistivitas akan semakin besar jika kandungan air dalam batuan berkurang; dan
konduksi secara dielektrik yaitu terjadi jika batuan atau mineral bersifat dielektrik
terhadap aliran arus listrik, artinya batuan atau mineral tersebut mempunyai elektron
bebas sedikit, bahkan tidak sama sekali. Elektron dalam batuan berpindah dan
berkumpul terpisah dalam inti karena adanya pengaruh medan listrik di luar, sehingga
terjadi poliarisasi.

Dengan adanya aliran arus listrik tersebut maka akan menimbulkan tegangan listrik di
dalam tanah. Tegangan listrik yang terjadi di permukaan tanah diukur
dengan penggunakan multimeter yang terhubung melalui 2 buah Elektroda Tegangan
Dan hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda
tertentu, dapat ditentukan variasi harga hambatan jenis masing -masing
lapisan di bawah titik ukur (titik sounding).
4. Gambarkan perbedaan electrode arrangement dan pseudosection data pattern
antara konfigurasi Wenner dan Schlumberger (ambil contoh sampai n=7, dengan spasi
electrode a).
a. Konfigurasi Wenner
pada konfigurasi ini jarak antara keempat elektroda sama yaitu a dengan dipole
potensial P1P2 berada di tengah-tengah antara C1 dan C2.
b. Konfigurasi Schlumberger
pada konfigurasi ini sering digunakan penamaan yang berbeda yaitu A dan B
sebagai C1 dan C2, M dan N sebagai P1 dan P2. Konfigurasi ini dimaksudkan untuk
mengukur gradient potensial sehingga jarak antar elektroda yang membentuk
dipole potensial MN dibuat sangat kecil dan berada di tengah-tengah antara A dan
B.
5. Jelaskan secara matematika kaitan antara data dan parameter model dalam proses
inversi data geolistrik.

Jika data (d) dan model (m) masing-masing dinyatakan oleh vektor berikut:

Maka secara umum hubungan antara data dan model dapat dinyatakan oleh:

(1)
Dimana g merupakan fungsi umum pemodelan ke depan yang memetakan model
menjadi besaran dalam domain data.
Secara lebih eksplisit setipa komponen pada persamaan (1) dapat ditulis sbb:

(2)
Untuk kasus khusus dimana fungsi yang menghubungkan data dengan parameter
model adalah suatu fungsi linier maka persamaan (1) dan (2) dapat dinyatakan oleh
persamaan yang lebih sederhana berupa perkalian matriks:

(3a)
Atau

(3b)
Dimana G adalah matriks (N x M) yang sering disebut sebagai matriks kernel. Matriks
tersebut pada dasarnya adalah fungsi forward modeling yang tidak mengandung
elemen parameter model.
Dalam bentuk pejumlahan:
Untuk permasalahan yang lebih umum, penyelesaian inversi adalah memperkirakan
parameter m yang memiliki respon yang cocok dengan data lapangan. Maka jmlh
kuadrat kesalahan minimum (least-square) diterapkan untuk memperoleh solusi atau
model m, yaitu:

(4)
Persamaan (4) adalah persamaan matriks dengan vektor parameter model m sebagai
variabel yang tidak diketahui.
Penyusunan kembali persamaan tersebut untuk memperoleh estimasi model m
sebagai solusi inversi linier menghasilkan persamaan berikut:

Matriks GT G adalah matriks bujur sangkar berukuran (MxM) sesuai dengan jumlah
parameter model yang dicari.
6. Gambarkan skema langkah-langkah proses inversi yang dilakukan dalam pengolahan
data geolistrik.

Anda mungkin juga menyukai