2016
OUTLINE
1.Deret Taylor
2.Matrik Jacobian
3. Inversi non Linear dengan
Pendekatan Linear
4. metode iteratif dengan inversi
5. Aplikasi Penentuan Parameter Kenematik
Gempa Bumi berdasarkan Inversi Non-linier
Deret Taylor
Jika suatu fungsi f(x) diketahui di titik xi dan semua
turunan f terhadap x diketahui pada titik tersebut, maka
dengan deret Taylor dapat dinyatakan nilai f pada titik
xi+1 yang terletak pada jarak ∆x dari titik xi .
x x 2 x 3 n x n
f ( xi 1 ) f ( xi ) f ' ( xi ) f ' ' ( xi ) f ' ' ' ( xi ) ..... f ( xi ) Rn
1! 2! 3! n!
f(xi ) : fungsi di
f(x)
titik xi
Order 2
f(xi+1 ) : fungsi di
Order 1
titik xi+1
f’, f’’,..., f n
: turunan
pertama,
kedua, ...., ke
xi xi+1 n dari fungsi
∆x : jarak antara
xi dan xi+1
Deret Taylor
• Deret
Taylor berguna dalam metode
numerik untuk menghitung atau
menghampiri nilai-nilai fungsi yang
susah dihitung secara manual seperti
nilai sin x, cos x, ex, log x atau ln (x + 1)
• Bentuk umum Deret Taylor :
,
Deret Taylor
•
• Dengan
orde ke-ndemikian deret Taylor yang dipotong sampai suku
dapat ditulis sebagai
• Dimana,
,
Matriks Jacobian
• Matriks Jacobian adalah matriks dengan turunan parsial
pertama dari suatu fungsi (vektor atau skalar).
• n merupakan
Pada prinsipnya, matriks Jacobia
gradien, bukan divergen.
• Misalkan f : Rn Rm adalah fungsi dengan input vektor x ∈ R n dan
menghasilkan output vector f(x) ∈ R m. Maka matriks Jacobian J
dari f adalah matriks m x n, yang didefinisikan sebagai berikut:
Determinan matriks r
Contoh 3
F : R+ x [0 , π] x [0 , 2π] R3 (pada koordinat
• Fungsi
spheris):
Determinan matriks is r2 sin ϕ
Contoh 4
Fungsi F : R3 R4 :
Determinan Matriks JF
Inversi non Linear dengan
Pendekatan Linear
Hubungan data dan parameter model :
d = g(m) …… (1)
d=data
g= fungsi pemodelan ke depan
m= parameter model.
• Parameter model non-linier dapat
didekati secara linier dengan
memakai ekspansi Taylor orde 1 g(m)
di model awal m0
d= g(m0)+J0Δm0 ……..(2)
Dengan
= matrik Jacobi
dengan komponen berupa turunan parsial fungsi g(m)
terhadap setiap elemen parameter model m yang
dievaluasi pada m = m0 dan Δm0 = [ m - m0].
• Persamaan (2) Metode Kuadrat
terkecil
mencari solusi Δm0 kuantitas yang diminimumkan
adalah selisih data pengamatan
yang menghasilkan (d – dengan data perhitungan
(g(m0) + J0 Δm0) dengan menggunakan pendekatan
orde pertama ekspansi Taylor
minimum
• maka model m
pada
n+1 iterasi
= mn + ke[J
n+1,
nT n dapat ditulis:
J ]-1JnT(d -
g(mn)) .............(4)
Aplikasi Inversi non Linier dengan pendekatan
Linier untuk Menentukan Hiposenter
Subarya, 2010
• Persm tsb memiliki 4 anu (unknown) yaitu x0, y0,
z0 dan t0, shg pd prinsipnya data yg diperlukan utk
menentukan hiposenter dan origin time adalah
minimal 4 arrival time hasil pengamatan
(observasi) di 3 stasiun.
• Jika jumlah data hasil observasi ada
n (n > 4)n persamaan sistem
persamaanya over determined.
• Solusi overdetermined?
meminimalkan residual
ri= tiobs - ti arr = tiobs – (titra+ t0)
(6)
- ri = residual stasiun #i
- tiobs = pembacaan (observasi) arrival time
di stasiun #i
• Kenapa terdapat residual?
1. Perbedaan model bumi dengan fakta
sebenarnya
2. Error dalam pembacaan fase2 gel
gempabumi.
3. Asumsi2 parameter hiposenter.
4. Faktor2 kondisi lapangan yang tidak
dimasukkan dalam perhitungan, misal
elevasi stasiun.
• Permasalahannya
menjadi tidak sederhana
karena titra bukan fungsi linier dari
parameter2nya
titra =
• titra bukan fungsi linear dari x0, y0, dan z0
• Bagaimanakah Cara menyelasaikan suatu
persamaan yang non linier ?
... (10)
Metode Iteratif
• Turunan parsial ke arah x0, y0 dan
z0 adalah:
Metode Iteratif