1
Materi Kuliah
1. Karakteristik Tsunami
2. Gelombang Tsunami
3. Bencana Tsunami
4. Tsunami di Indonesia
2
Tsunami Dalam Lukisan Kayu Jepang
4
Near-Field Tsunami
300 km 200 km
300 km
sumber
1.500 km
2.000 km
1.200 km
1.100 km
sumber
Continental Oceanic
Lempeng A
Lempeng B
GEMPA
13
Gelombang Tsunami
14
Dimensi Gelombang
Tsunami tergolong sebagai gelombang panjang dengan
panjang gelombang mencapai 100 s/d 200 kilometer.
Perioda gelombang tsunami dapat mencapai sekitar
10 s/d 60 menit.
Tinggi gelombang tsunami sekitar 0,1 1 meter di
pusat tsunami yang terletak di laut dalam.
Tinggi gelombang tsunami dapat mencapai puluhan
meter saat gelombang tiba di pantai.
15
Kecepatan Penjalaran
Gelombang tsunami dapat dianggap sebagai shallow
water wave, dimana panjang gelombangnya jauh lebih
besar dibandingkan dengan kedalaman laut.
Kecepatan rambat gelombang tsunami bergantung
pada kedalaman laut dengan rumusan:
c = g.h
dimana:
c = kecepatan gelombang; g = percepatan gravitasi,
dan h = kedalaman laut
16
Dengan demikian kecepatan gelombang tsunami sangat
besar pada laut dalam dan lambat pada laut dangkal.
Pada kedalaman laut 7.000 meter kecepatan tsunami
mencapai 950 kilometer/jam.
Pada kedalaman laut 10 meter kecepatan tsunami
berkurang menjadi sekitar 35 kilometer/jam.
Travel time (waktu tempuh) tsunami adalah waktu yang
dibutuhkan oleh gelombang tsunami menjalar dari
pusat tsunami ke suatu titik tertentu yang terletak di
laut atau di pantai.
17
Kecepatan Penjalaran Gelombang Tsunami
Popoh Pancer
45 menit 35 menit
Kuta
40 menit
sumber
Amerika Utara
Jepang 19 jam
23 jam
Hawai
15 jam
12 jam
Selandia Baru sumber
24
Inundation
Inundation (genangan/jangkauan) adalah jarak
horizontal antara ujung gelombang tsunami terjauh
yang sampai di pantai (run-up) dengan garis pantai.
Inundation bergantung pada: tinggi tsunami dan
morfologi daratan pantai.
Pada pantai yang landai inundation dapat mencapai
ratusan meter, sedangkan pada pantai yang curam
hanya puluhan meter saja .
25
Tinggi Tsunami, Run-up dan Inundation
30
2. Abe (1979):
Mt = log 2H
dimana H adalah amplitudo maksimum (meter)
3. Abe (1981):
Mt = log H + ln R + D
dimana H adalah amplitudo maksimum (meter), R
adalah jarak antara titik pengukuran ke episenter
(kilometer), dan D adalah konstanta.
31
Magnitudo Tsunami (m)
Magnitudo (m) Run-up rerata Run-up maks.
4.5 16.0 m 73.9 m
4.0 11.3 m 40.3 m
3.5 8.0 m 22.9 m
3.0 5.7 m 13.4 m
2.5 4.0 m 7.9 m
2.0 2.8 m 4.8 m
1.5 2.0 m 3.1 m
1.0 1.5 m 2.1 m
0.5 1.0 m 1.3 m
0.0 0.7 m 0.9 m
- 0.5 0.5 m 0.6 m
- 1.0 0.4 m 0.4 m
33
Bencana Tsunami
Korban dan kerusakan yang terjadi biasanya disebabkan
oleh:
Terjangan langsung gelombang tsunami
Kombinasi antara goncangan tanah akibat gempa
(ground shaking) dan terjangan langsung gelombang
tsunami. Biasanya hal ini terjadi pada daerah yang
dekat dengan pusat gempa.
Genangan (inundation) gelombang tsunami
34
Sekuen gelombang
Tsunami Aleutian 1957
yang teramati di pantai
Hilo, Hawai
35
Tsunami Flores 1992
38
Tsunami Okushiri Japan 1993
45
Tsunami PNG 1998
49
Sebaran Tsunami Merusak
Mindoro 1994
Panay 1948
Sulsel 1969
Sumbar 1861
Sumbawa 1820
Bengkulu 1833 Banda 1674
Krakatau 1883 Taliabu 1998
Lomblen 1979
Banyuwangi 1994 Flores 1992
Sumba 1977
51
Karakteristik Gempa
Terjadi di zona subduksi, back-arc thrusting, dan
zona tumbukan.
73% terjadi di wilayah timur Indonesia dimana
secara tektonik merupakan daerah aktif.
86% mempunyai magnitudo Ms > 6.0.
90% mempunyai kedalaman < 100 km.
Hubungan magnitudo tsunami (m) dan magnitudo
gempa (Ms) adalah: m = 0.81 Ms 4.76.
Sebagian terbesar mempunyai mekanisme fokus
tipe dip-slip.
52
Damages due to 26 December 2004 Aceh tsunami
Earthquake Mw=9.2-9.3;
Max tsunami height 34 m;
More than 200,000 people
killed.
2.1 m
Menara Baiturrahman
10.1 m Pasar Atjeh
10.2 m
2.2 m
BY-PASS/BALAI BARU
BY-PASS
RAWANG PANJANG
SITEBA
LAPAI
TUNGGUL HITAM
ULAK KARANG
67