Anda di halaman 1dari 10

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS JEJAK KARBON (CARBON

FOOTPRINT ) DARI PENGGUNAAN LISTRIK DI INSTITUT


TEKNOLOGI YOGYAKARTA

Wikan Kusuma Admaja*, Nasirudin*, Handayani Sriwinarno*


*Teknik Lingkungan Institut Teknologi Yogyakarta
email : kusumawikan@gmail.com

INTISARI

Pemanasan global atau Global Warming adalah fenomenameningkatnya


temperatur global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca
(greenhouse effect). Saat ini diperkirakan konsentrasi karbondioksida adalah yang
paling dominan di atmosfer. Nilai emisi karbon yang dihasilkan oleh suatu
organisasi, peristiwa, produk, dan aktivitas manusia disebut sebagai jejak karbon.
Jejak karbon adalah suatu ukuran dari aktivitas manusia yang menimbulkan dampak
terhadap lingkungan. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan oleh manusia, maka
semakin tinggi nilai emisi yang dihasilkan. Hal ini menunjukkan terjadinya
hubungan antara aktivitas manusia dengan kualitas udara di atmosfer. Salah satu
kontribusi pertama bagi suatu institusi untuk melakukan mitigasi pemanasan global
adalah dengan menilai emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari kegiatan sendiri
baik emisi langsung maupun tidak langsung. Penelitian tersebut bertujuan untuk
mengetahui berapa besar emisi CO₂ yang dihasilkan dari penggunaan listrik Institut
Teknologi Yogyakarta, mengetahui sebaran jejak karbon dari tiap – tiap penggunaan
alat elektronik di Institut Teknologi Yogyakarta, mengetahui berapa besar
penurunan emisi CO₂ yang dapat direduksi dari penghematan penggunaan listrik di
Institut Teknologi Yogyakarta.
Metode yang dilakukan pada penelitian kali ini adalah kuantitatif. Metode
kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan
fenomena serta hubungan-hubungannya. Metode ini bertujuan untuk
mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan
hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Institut Teknologi Yogyakarta
menghasilkan jejak karbon (Carbon Footprint) dari penggunaan listrik sebesar
6951,589 KgCO₂/bulan. Jadi setiap tahunnya Institut Teknologi Yogyakarta rata-
rata menghasilkan jejak karbon (Carbon Footprint) sebesar 83419,07 KgCO₂/tahun.
Jejak karbon tertinggi dari penggunaan listrik ada pada ruang B sebesar 53,652
KgCO₂. Untuk mengurangi jejak karbon, dapat dilakukan dengan cara Mematikan
alat elektronik di waktu jam istirahat. Mematikan alat elektronik jika tidak dipakai.
Menggunakan AC hanya pada waktu jam pelajaran saja.

Kata kunci: Global Warming, Jejak Karbon, CO₂.

IDENTIFICATION AND ANALYSIS OF CARBON FOOT


(CARBON FOOTPRINT) FROM ELECTRICITY USE IN
YOGYAKARTA INSTITUTE OF TECHNOLOGY

ABSTRACT

Global warming or Global Warming is a phenomenon of increasing global


temperature from year to year due to the greenhouse effect. At present it is estimated
that carbon dioxide concentrations are the most dominant in the atmosphere. The

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.18/NO.2/Oktober 2018 Page 1


value of carbon emissions produced by an organization, events, products and human
activities is called a carbon footprint. Carbon footprint is a measure of human
activity that has an impact on the environment. The more activities carried out by
humans, the higher the emission value produced. This shows the relationship
between human activity and air quality in the atmosphere. One of the first
contributions for an institution to mitigate global warming is by assessing
greenhouse gas emissions resulting from its own activities, both direct and indirect
emissions. The study aims to find out how much CO ₂ emissions generated from the
electricity use of the Yogyakarta Institute of Technology, knowing the distribution of
carbon footprint from each use of electronic equipment at the Yogyakarta Institute
of Technology, find out how much reduction in CO ₂ emissions can be reduced from
electricity use savings at the Institute of Technology Yogyakarta.
The method used in this study is quantitative. Quantitative methods are systematic
scientific research on parts and phenomena and their relationships. This method
aims to develop and use mathematical models, theories and hypotheses related to
natural phenomena.
The results of this study indicate that the Yogyakarta Institute of Technology
produces a carbon footprint from electricity usage of 6951,589 KgCO ₂ / month. So
every year the Yogyakarta Institute of Technology on average produces a carbon
footprint (Carbon Footprint) of 83419.07 KgCO ₂ / year. The highest carbon
footprint of electricity use is in room B of 53,652 KgCO₂. To reduce the carbon
footprint, it can be done by Turning off electronic devices during breaks. Turn off
electronic devices if not in use. Use AC only during class hours.

Keywords: Global Warming, Carbon Footprint, CO₂.

A. PENDAHULUAN menunjukkan terjadinya hubungan


Pemanasan global atau antara aktivitas manusia dengan
Global Warming adalah kualitas udara di atmosfer. Salah satu
fenomenameningkatnya temperatur kontribusi pertama bagi suatu
global dari tahun ke tahun karena institusi untuk melakukan mitigasi
terjadinya efek rumah kaca pemanasan global adalah dengan
(greenhouse effect). Saat ini menilai emisi gas rumah kaca yang
diperkirakan konsentrasi dihasilkan dari kegiatan sendiri baik
karbondioksida adalah yang paling emisi langsung maupun tidak
dominan di atmosfer. Nilai emisi langsung. Penelitian tersebut
karbon yang dihasilkan oleh suatu bertujuan untuk mengetahui berapa
organisasi, peristiwa, produk, dan besar emisi CO₂ yang dihasilkan dari
aktivitas manusia disebut sebagai penggunaan listrik Institut Teknologi
jejak karbon. Jejak karbon adalah Yogyakarta, mengetahui sebaran
suatu ukuran dari aktivitas manusia jejak karbon dari tiap – tiap
yang menimbulkan dampak terhadap penggunaan alat elektronik di Institut
lingkungan. Semakin banyak Teknologi Yogyakarta, mengetahui
aktivitas yang dilakukan oleh cara penurunan jejak karbon di
manusia, maka semakin tinggi nilai Institut Teknologi Yogyakarta.
emisi yang dihasilkan. Hal ini

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.18/NO.2/Oktober 2018 Page 2


Nilai emisi karbon yang pendingin atau pemanas ruangan,
dihasilkan oleh suatu organisasi, penggunaan perangkat komputer,
peristiwa, produk, dan aktivitas televisi, radio, dan perangkat hiburan
manusia disebut sebagai jejak lainnya adalah bentuk kebiasaan
karbon. Jejak karbon dinyatakan hidup yang berkontribusi terhadap
dalam satuan ton karbon atau ton banyaknya nilai jejak karbon.
karbondioksida ekuivalen. Jejak
karbon adalah suatu ukuran dari Metode
aktivitas manusia yang menimbulkan Metode yang dilakukan pada
dampak terhadap lingkungan. penelitian kali ini adalah kuantitatif.
Semakin banyak aktivitas yang Metode kuantitatif adalah penelitian
dilakukan oleh manusia, maka ilmiah yang sistematis terhadap
semakin tinggi nilai emisi yang bagian-bagian dan fenomena serta
dihasilkan. Hal ini menunjukkan hubungan-hubungannya. Metode ini
terjadinya hubungan antara aktivitas bertujuan untuk mengembangkan
manusia dengan kualitas udara di dan menggunakan model-model
atmosfer. matematis, teori-teori dan hipotesis
Setiap orang dalam yang berkaitan dengan fenomena
aktivitasnya sehari-hari yang alam.
menggunakan energi akan
menghasilkan emisi karbondioksida Hasil dan
(CO2), semakin banyak aktivitas PembahasanPerhitungan Faktor
manusia maka semakin banyak Emisi
energi yang digunakan sehingga Jumlah total emisi CO₂
semakin besar nilai jejak karbonnya merupakan hasil perhitungan emisi
(Rahayu, 2011). Dalam IESR. (2011) CO₂ yang diperoleh melalui
dinyatakan bahwa saat ini penggunaan alat elektronik di Institut
kecenderungan orang untuk hidup Teknologi Yogyakarta. Sebelum
senyaman mungkin mendorong dilakukan perhitungan jejak karbon
munculnya kebiasaan hidup yang terlebih dahulu menghitung faktor
berdampak pada lingkungan. emisi dari beberapa pembangkit
Kebiasaan menggunakan kendaraan listrik PLN. Berikut adalah
pribadi terutama mobil dibandingkan perhitungan faktor emisi rata – rata :
dengan kendaraan umum, perjalanan
dengan pesawat udara, penggunaan
Tabel 1. Perhitungan Faktor Emisi Rata- rata
Nama Jenis Bahan Bakar Faktor Emisi Kapasitas (t CO₂)
Pembangkit Pembangkit (t CO₂/MWh (MWh)
1 2 3=1*2
UP Semarang PLTGU Gas 0,4 1469 588
UP Paiton PLTU Batubara 0,99 1230 1218

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.18/NO.2/Oktober 2018 Page 3


Swasta 1
UP Paiton PLTU Batubara 0,99 1300 1287
Swasta 2
UP Paiton PLTU Batubara 0,99 800 792
BUMN
UP Muara PLTU Batubara 0,99 1000 990
Karang PLTGU Gas 0,4 200 80
UP Cilacap PLTU Batubara 0,99 600 594
UP Pacitan PLTU Batubara 0,99 630 624
Total 7229 6172
Faktor emisi rata – rata (kg CO₂/KWh) 0,85
Data pemakaian listrik per bulan
tersebut digunakan untuk mencari
Faktor emisi rata – rata = besaran jejak karbon yang dihasilkan
∑(𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟𝑒𝑚𝑖𝑠𝑖𝑥𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖)
∑ 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 dari penggunaan listrik di Institut
Teknologi Yogyakarta. Pada tabel 3
6172 𝑡𝐶𝑂₂
= 7229 𝑀𝑊ℎ menunjukan rata – rata jejak karbon
𝑡𝐶𝑂₂ dari penggunaan listrik di Institut
= 0,85 𝑀𝑊ℎ
Teknologi Yogyakarta
𝑘𝑔𝐶𝑂₂
= 0,85 𝑘𝑤ℎ
Tabel 3. Jejak Karbon Penggunaan
Setelah dirata – rata maka faktor
Listrik
emisi yang digunakan untuk
perhitungan selanjutnya adalah 0,85 Bula Faktor Emisi CO₂
kg CO₂/kwh. n Kwh Emisi (KgCO₂)
janua 8441,
Jejak Karbon Penggunaan Listrik ri 04 0,85 7174,884
Besarnya jejak karbon yang Febru 6622,
ari 53 0,85 5629,1505
dihasilkan dari penggunaan listrik
Mare 9765,
bisa dilihat dari habisnya pemakaian t 76 0,85 8300,896
listrik per bulan. Berikut adalah 10625
besarnya Kwh per bulan Institut april ,22 0,85 9031,437
Teknologi Yogyakarta : 10575
Mei ,11 0,85 8988,8435
3040,
Tabel 2. Pemakaian Listrik Per Bulan
Juni 38 0,85 2584,323
Jan Feb rata Rata – rata 6951,589
uar rua Ma Apr Jun -
i ri ret il Mei i rata Tabel di atas menunjukan
84 662 97 106 105 30 817 bahwa besaran jejak kabon dari
41, 2,5 65, 25, 75, 40, 8,3
penggunaan listrik perbulan rata –
04 3 76 22 11 38 4
ratanya adalah 6951,589
KgCO₂/bulan. Maka dalam satu

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.18/NO.2/Oktober 2018 Page 4


tahun Institut Teknologi Yogyakarta tinggi yaitu 53,652 KgCO₂/hari. Hal
menghasilkan jejak karbon sebesar itu disebabkan karena banyaknya alat
83419,07 KgCO₂/tahun. elektronik yang ada di ruang itu.
Penyebab lainya juga di ruang B
12000 memiliki AC yang berdaya 5000
10000 watt jadi membuat jejak karbon lebih
8000 Kwh tinggi jika dibandingkan dengan
6000 ruangan lainnya. Berikut adalah jejak
4000 Faktor Emisi karbon yang dihasilkan dari setiap
2000 alat elektronik yang ada di Institut
0 Emisi CO₂ Teknologi Yogyakarta :
(KgCO₂)

Tabel 4. Jejak Karbon Setiap Alat


Elektronik

Gambar 1. Jejak Karbon Per Bulan Alat elektronik Emisi (Kg CO₂)
Lampu 27,3564
Dari diagram diatas
PC 55,25
menunjukan emisi tertinggi ada
AC 346,256
bulan april yaitu sebesar 9031,437
Printer 1,0846
KgCO₂. Hal tersebut dapat
Kipas Angin 3,06
dipengaruhi oleh lamanya alat
Dispenser 4,08
elektronik yang digunakan setiap TV 4,488
harinya. Sedangkan emisi terendah Proyektor 15,606
ada pada bulan Juni sebesar Jumlah 457,181
2584,323 KgCO₂. Pada bulan Juni
tersebut terjadi penurunan emisi
karena berkurangnya aktifitas
penggunaan alat elektronik yang ada
JEJAK KARBON
di Institut Teknologi Yogyakarta. SETIAP ALAT
ELEKTRONIK
Sebaran Jejak Karbon
Lampu
Berdasarkan Alat Elektronik
Setiap alat elektronik PC
menghasilkan jejak karbon yang AC
berbeda – beda karena memiliki daya
dan lama pemakaian yang berbeda – Gambar 2. Jejak Karbon setiap Alat
beda pula. Pada setiap ruangan Elektronik
memiliki jejak karbon yang
Dari gambar diatas
bervariasi. Ruang B yang ada di
menunjukan bahwa AC
lantai 1 memiliki jejak karbon paling
menghasilkan jejak karbon yang

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.18/NO.2/Oktober 2018 Page 5


paling besar. AC menghasilkan jejak Gambar 3. Pemetaan Jejak Karbon
karbon paling banyak karena Lantai Bawah
memiliki daya yang yang tinggi
sehingga konsumsi listriknya
menjadi banyak. Sedangkan printer
menghasilkan jejak karbon paling
rendah karena dari segi jumlah
printer memiliki jumlah yang paling
sedikit dan juga printer memiliki
penyerapan daya listrik yang kecil.
Besar kecilnya jejak karbon
dipengaruhi oleh beberapa hal seperti
penyerapan daya listrik setiap alat
elektronik, lamanya jumlah
Gambar 4. Pemetaan Jejak Karbon
pemakaian dan jumlah alat elektronik Lantai 1
yang digunakan.

Pemetaan Jejak Karbon


Pemetaan jejak karbon
dilakukan dengan menggunakan
software Autocad untuk mengetahui
ruang mana yang memiliki emisi
yang tinggi dan rendah dengan
menggunakan warna, untuk
menentukan range tinggi dan rendah. Gambar 5. Pemetaan Jejak Karbon
Lantai 2
Emisi Rendah (hijau) = 0 - 30
KgCO₂

Emisi Tinggi (merah) = > 30


KgCO₂

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.18/NO.2/Oktober 2018 Page 6


Gambar 6. Pemetaan Jejak Karbon dari itu kwh per bulan yang telah
Lantai 3 dipakai dikali dengan 900. Berikut
adalah biaya listrik per bulan Institut
Pada ruangan yang ada di
Teknologi Yogyakarta :
lantai bawah memiliki jejak karbon
yang rendah. Hal itu disebabkan oleh
Tabel 6. Biaya Listrik Per Bulan
alat – alat elektronik yang dikapai
memiliki penyerapan daya listrik B Feb
yang rendah. Selain itu juga di lokasi ul Jan ruar Ma Apr Jun
lantai bawah tidak memiliki alat an uari i ret il Mei i
K 844 662 976 106 105 304
elektronik yang cukup banyak.
w 1,0 2,5 5,7 25, 75, 0,3
Sedangkan jejak karbon yang h 4 3 6 22 11 8
tergolong tinggi ada ruang B, ruang Bi 759 596 878 956 951 273
C, ruang H dan ruang perpustakaan. ay 693 027 918 269 759 634
a 6 7 4 8 9 2
Biaya Penggunaan Listrik
Biaya penggunaan listrik Dari tabel berikut
dihitung dari berapa habisnya kwh menunjukan biaya penggunaan listrik
per bulan yang dikalikan dengan tarif tertinggi ada pada bulan April yaitu
dasar listrik. Institut Teknologi sebesar Rp 9.562.698. Pada bulan
Yogyakarta termasuk dalam Juni biaya penggunaan listrik
golongan sosial yang artinya mengalami penurunan menjadi Rp.
mendapat subsidi dari pemerintah. 2.736.342.
Berikut adalah tarif dasar listrik
sosial (subsidi) : Rekomendasi Pereduksian
Ada beberapa hal yang yang
Tabel 5. Tarif Dasar Listrik Sosial ( perlu dilakukan dalam upaya untuk
Subsidi ) menurunkan jejak karbon di Institut
Tarif
Golongan Tarif/ Daya (Rp/Kwh)
Teknologi Yogyakarta. Upaya –
S-1/220VA -
upaya yang perlu dilakukan antara
S-2/450VA 325
lain :
S-2/900VA 455 1. Menggunakan listrik secara
S-2/1300VA 708 bijak.
S-2/2200VA 760 2. Mematikan alat elektronik di
S-2/3500VA - 200 kVA 900 waktu jam istirahat.
S-3/ di atas 200 kVA - 3. Mematikan alat elektronik jika
tidak dipakai.
Institut Teknologi 4. Menggunakan AC hanya pada
Yogyakarta masuk kedalam waktu jam pelajaran saja.
golongan S-2/3500VA – 200kVA 5. Melepas kabel alat elektronik
karena memiliki daya 58kVA. Maka jika tidak dipakai.

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.18/NO.2/Oktober 2018 Page 7


6. Mengganti AC yang berdaya 2. Mengganti AC yang berdaya
tinggi ke yang lebih rendah. tinggi ke yang lebih rendah.
7. Mematikan alat elektronik pada 3. Mematikan alat elektronik
saat meninggalkan ruangan. saat meninggalkan ruangan.

Kesimpulan
Berdasarkan analisis jejak DAFTAR PUSTAKA
karbon (carbon footprint) yang Anonim. 2010. Faktor Emisi tentang
dilakukan di Institut Teknologi definisi pengertian faktor
Yogyakarta didapat kesimpulan emisi, perhitungan faktor
sebagaiberikut: emisi.
1. Institut Teknologi Yogyakarta Anonim. 1996. Revised 1996 Inter-
menghasilkan jejak karbon governmental Panel on Climate
(Carbon Footprint) dari Change (IPCC) Guidelines for
penggunaan listrik sebesar National Green house Gas.
6951,589 KgCO₂/bulan. Jadi Anonim. 2006. Revised 2006 Inter-
setiap tahunnya Institut governmental Panel on Climate
Teknologi Yogyakarta rata-rata Change (IPCC) Guidelines for
menghasilkan jejak karbon National Green house Gas.
(Carbon Footprint) sebesar Hairiah, K. 2007. Perubahan Iklim
83419,07 KgCO₂/tahun. Global: Penyebab Terjadinya
2. Jejak karbon tertinggi dari Peningkatan GRK. Universitas
penggunaan listrik ada pada Brawijaya, Fakultas Pertanian:
ruang B sebesar 53,652 KgCO₂ Malang.
3. Ada beberapa cara untuk Harmoni, A. 2009. Dampak Sosial
mengurangi jejak karbon Ekonomi Perubahan Iklim.
dengan melakukan hal sebagai Fakultas Ilmu Komputer dan
berikut : Teknologi Informasi,
• Mematikan alat elektronik Universitas Gunadarma:
di waktu jam istirahat. Jakarta.
• Mematikan alat elektronik Puri, A.R. 2011. Kajian Emisi CO₂
jika tidak dipakai. Berdasarkan Tapak Karbon
• Menggunakan AC hanya Sekunder dari Kegiatan Non
pada waktu jam pelajaran Akademik di ITS Surabaya.
saja. Tugas Akhir. ITS
Sejati Kuncoro. 2011. “Global
Saran Warming, Food, And Water”
1. Mengganti lampu neon Problems, Solutions, and The
menjadi lampu led. Changes of World Geopolitical

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.18/NO.2/Oktober 2018 Page 8


Constellation. Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.
Walser, M.L. 2010. Carbon
Footprint. Articles of
Encilopedia of Earth.
URL:http://www.eoearth.org/ar
ticle/carbon_foottprint
Wicaksono, A.M. 2011. Studi
Carbon Footprint (CO₂) dari
Kegiatan Pemukiman di
Surabaya Bagian Barat. Tugas
Akhir. ITS Surabaya.
Wiedmann, T. Dan Minx, J.
2008.”Environmental Impact
Assesment Review”A
Definition of ‘Carbon
Footprint’. In: C. C. Pertsova,
Ecological Economics
Research Trends: Chapter 1,
pp. 1-11, Nova Science
Publishers, Hauppauge NY,
USA. (Italy) as a case study,
Vol 29, pp. 39-5

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.18/NO.2/Oktober 2018 Page 9


JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.18/NO.2/Oktober 2018 Page 10

Anda mungkin juga menyukai