NIM : 2205106010066
Kelas : 03
Sambutan pembuka:
Dr.rer.hort.Indera Sakti Nasution,S.TP,M.sc
(Ketua Prodi Teknik Pertanian FP USK)
Moderator:
Dinda Ayu Sabrina
(Mahasiswa Teknik Pertanian FP USK)
Host:
Fachruddin,S.TP,M.Si
(Dosen Prodi Teknik Sipil FT UTU)
Industri gula nasional memegang peranan penting untuk dapat memenuhi tingkat permintaan
gula yang terus meningkat. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi, kegiatan
produksi gula dapat menyebabkan dampak terhadap lingkungan. Identifikasi siklus hidup pada proses
produksi gula meliputi penggunaan bahan baku, efisiensi penggunaan energi, dan analisis terhadap
dampak lingkungan yang ditimbulkannya.
LCA merupakan salah satu metode untuk menganalisis dampak lingkungan dari budidaya
tebu tanpa mempertimbangkan penggunaan tebu panen sebagai bahan baku industri gula.
Cradle to gate: meliputi semua proses dari ekstraksi bahan baku melalui tahap produksi
(proses dalam pabrik), digunakan untuk menentukan dampak lingkungan dari suatu produksi sebuah
produk.
Gate to gate, merupakan ruang lingkup pada analisis daur hidup yang terpendek karena hanya
meninjau kegiatan yang terdekat.
Cradle to gate
Seperti proses dari tebu diangkut kemudian dibawa ke pabrik gula,di pabrik gula lah tebu di olah
menjadi gula,ampas tebu,biotong,molase Dan air.Ampas tebu dan biotong bisa diolah lagi menjadi
energi listrik.
Alat yang digunakan menghitung beban lingkungan dan dampak dari aktivitas proses
produksi adalah LCA
Kebun tebu memerlukan air,energy,pupuk dan pestisida.transportasi untuk membawa tebu dari
kebun ke pabrik gula memerlukan energi.pabrik gula pun memerlukan air,energi,bahan kimia untuk
proses produkusi.Dari aktivitas tersebut pasti menimbulkan dampak lingkungan bagi sekitar.Contoh
dampak lilngkungan yang ditimbulkan oleh pabrik gula adalah seperti pencemaran
udara,eutrofikasi,penipisan lapisan ozon dan efeknrumah kaca.
Meliputi
Tujuan
Unit fungsional
Ruang lingkup
Perkembangan industry selain membawa dampak positif namun juga membaa dampak negatif
bagi lingkungan , baik dari emisi yang ditimbulkan maupun penngunaan energi
Lca Gkp Pabrik Gula
Tujuan:
untuk mengidentifikasi dan meninjau area yang signifikan dampak lingkungan potensial di seluruh
siklus hidup GKP.
Ruang lingkup mencakup produksi tebu dan panen, transportasi, serta pengolahan gula dan ko-
generasi listrik (CRADLE TO GATE).
Fungsional unit:
Klasifikasi (Classification) adalah korelasi inventori dan kategori dampak. Pada tahap ini
mengelompokkan inventori yang berbeda menjadi satu kategori dampak. Contoh gas rumah kaca
(CO,, CH,, N,O) menjadi kelompok dampak perubahan iklim.
Dalam langkah karakterisasi (Characterization), hasil inventori yang tercantum dalam setiap kategori
dibandingkan dan digabungkan ke indikator kategori tunggal. Karakterisasi melibatkan konversi hasil
LCI ke unit umum dan agregasi hasil yang dikonversi dalam kategori dampak yang sama. Konversi
ini menggunakan faktor karakterisasi dan hasil perhitungan adalah hasil indikator numerik.
Karakterisasi kategori dampak perubahan iklim menghasilkan potensi pemanasan global 100 tahun
(GWP) dikalikan dengan faktor karakterisasi spesifik:
2. CO,eq (kg) 25 x CH, (kg), artinya melepaskan 1 kg CH, ke atmosfer setara dengan melepaskan 25
kg CO
3. CO,eq (kg)=298 x N,O (kg), artinya melepaskan 1 kg N,O ke atmosfer setara dengan melepaskan
298 kg CO,.
Pada langkah penilaian (Valuation), indikator kategori digabungkan untuk menghasilkan penilaian
kinerja lingkungan secara keseluruhan. Pada tahap penilaian, indikator kategori dibandingkan satu
sama lain. Potensi pemanasan global (GWP) dan potensi toksisitas manusia (HTP) adalah metode
karakterisasi untuk kategori perubahan iklim dan efek racun pada manusia
Berdasarkan hasil inventarisasi dan penilaian dampak, kontribusi proses siklus hidup GKP:
1. Kebun tebu memiliki kontribusi terbesar terhadap pemanasan global dan perubahan iklim berasal
dari pupuk dan pembuatan herbisida untuk kategori dampak emisi GRK.
2. Untuk mengurangi emisi transportasi optimalisasi rute pengiriman tebu untuk penghematan dalam
penggunaan energi fosil
SimaPro adalah sebuah software yang dapat digunakan untuk melakukan penilaian dampak
lingkungan dengan pendekatan LCA . Keunggulan utama Simapro adalah dapat menerapkan berbagai
aplikasi LCA, seperti pelaporan keberlanjutan, analisa jejak karbon dan air, proses desain produk,
pembuatan produk ramah lingkungan, dan penentu indikator kinerja utama. Selain itu, keuggulan
lainnya yang diperoleh dari SimaPro adalah sebagai berikut :
Mampu memodelkan dan menganalisis siklus hidup produk yang kompleks dengan cara yang
sistematis dan transparan.
Mampu mengukur dampak lingkungan dari produk dan layanan di seluruh tahap siklus hidup
produk.
Mampu mengidentifikasi informasi-informasi penting yang saling bertautan dalam rantai pasok,
mulai dari ekstraksi bahan baku hingga akhir umur produk.
Memiliki berbagai metode analisis LCA pendukung, diantaranya: Impact 2002+, TRACI 2.1,
ReCiPe 2016, Ecosistem Damage Potential, Greenhouse Gas Protocol, dan Cummulative Energy
Demand.