Anda di halaman 1dari 8

PROPIONIC ACID

(Naproxen)
Naproxen adalah obat yang mengurangi gejala nyeri, bengkak,
dan kemerahan akibat peradangan yang dapat disebabkan
oleh sejumlah kondisi seperti:
* Penyakit asam urat.
* Rheumatoid arthritis dan juvenile arthritis.
Dosis
Juvenile rheumatoid
arthritis (rheumatoid
arthritis pada anak-anak 10 mg/kgBB per hari, dibagi menjadi 2 jadwal konsumsi
dan remaja usia di
atas 5 tahun)

Rheumatoid arthritis
Osteoarthritis 500 mg-1 gram per hari, dibagi menjadi 2 jadwal konsumsi.
Ankylosing spondylitis
Dosis awal adalah 750 mg. Lalu dilanjutkan dengan 250 mg tiap 8 jam,
Penyakit asam urat hingga nyeri reda.
Dosis awal adalah 500 mg.
Nyeri otot, sendi, Lalu dilanjutkan dengan 250 mg tiap 6-8 jam selama dibutuhkan.
dan nyeri haid
Dosis maksimal adalah 1250 mg per hari
• Absorpsi
• Obat ini mudah diserap dari saluran gastrointestinal. JIka
digunakan bersama makanan akan mengurangi tingkat
penyerapan. Ketersediaan hayati mencapai 95%. Waktu untuk
mencapai konsentrasi plasma puncak kira-kira 2-4 jam.

• Distribusi
• Obat ini mampu berdifusi ke dalam cairan sinovial, melewati
plasenta dan didistribusikan ke dalam ASI (jumlah kecil). Volume
distribusi mencapai 0,16 L / kg. Ikatan protein plasma > 99%.
• Metabolisme

• Naproxen adalah substrat minor CYP1A2 dan CYP2C9 . Ini


dimetabolisme secara luas di hati menjadi 6-O-desmethylnaproxen,
dan kedua obat induk dan metabolit desmethyl menjalani
metabolisme lebih lanjut untuk masing-masing metabolit terkonjugasi
asilglucuronide masing-masing. Analisis dua uji klinis menunjukkan
bahwa waktu naproxen untuk memuncak konsentrasi plasma terjadi
antara 2-4 jam setelah pemberian oral, meskipun natrium naproxen
mencapai konsentrasi plasma puncak dalam 1-2 jam.
• Ekskresi

• Pada umumnya, ekskresi golongan propionic acid terjadi di urine


sebesar 50-90% sebagai metabolit konjugat glukuronida. Hanya
sekitar 1% obat yang dieliminasi dalam bentuk tidak berubah. Ekskresi
di feses hanya sekitar 1-8%.
• Cara kerja

• Naproxen bekerja dengan cara menghambat produksi


senyawa prostaglandin dalam tubuh, yakni senyawa
yang dilepaskan tubuh yang menyebabkan reaksi
peradangan seperti nyeri. Dengan begitu, rasa nyeri
pun bisa ditekan atau dikuran
Kontraindikasi
• Waspadai pemakaian obat untuk lansia yang berusia di atas 65 tahun.
• Beri tahu dokter jika menderita asma, tukak lambung, ulkus duodenum,
peradangan usus seperti penyakit Crohn atau kolitis ulseratif, gangguan
fungsi ginjal, penyakit liver, penyakit jantung, gangguan pembekuan
darah, tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes, kolesterol tinggi
(hiperkolesterolemia), atau lupus.
• Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat-obatan, termasuk
suplemen dan produk herba.
• Beri tahu dokter jika memiliki alergi terhadap naproxen atau OAINS
lainnya, seperti diclofenac, indomethacin, atau ibuprofen.
• Dianjurkan untuk tidak mengemudi atau mengoperasikan mesin
karena obat ini dapat menyebabkan rasa kantuk, pusing, pandangan
kabur, atau lemas pada sebagian orang.
• Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah mengonsumsi
naproxen, segera temui dokter.

Anda mungkin juga menyukai