Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA KELOMPOK ANAK

USIA SEKOLAH DENGAN GIGI BERLUBANG (KARIES) DI DUSUN


NGAGLIK, KELURAHAN TIMBULHARJO, KECAMATAN SEWON,
KABUPATEN BANTUL

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas


Dosen Mata Ajar : Eva Nurlina Aprilia, M.Kep., Ns., Sp.Kep.Kom.

Disusun Oleh :

Kelompok 2
Kelas 3A

Ahyatun Nisa (2720162812)


Arifi Dwi Nugroho (2720162814)
Bekti Suhartimah (2720162818)
Dara Anggun M. (2720162821)
Dewi Lestyo F.M. (2720162824)
Dwestri Octavinda (2720162828)
Ratna Farida N. (2720162853)
Reni Hastomo (2720162854)
Tamim Azhary (2720162863)
Tri Suci R. (2720162866)
Ways Muslikhah (2720162869)

AKADEMI KEPERAWATAN NOTOKUSUMO


YOGYAKARTA
2019
DAFTAR ISI

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG...............................................................................1

B. TUJUAN...................................................................................................2

BAB II......................................................................................................................4

HASIL ANGKET DAN KUEISIONER..................................................................4

A. Data Demografi.........................................................................................4

B. Data Angket...............................................................................................6

C. Data Kuesioner Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku.................................11

Format Analisa Data..............................................................................................20

DIAGNOSA KEPERAWATAN.............................................................................22

RENCANA KERJA (Plan Of Action/POA) ASUHAN KEPERAWATAN


KOMUNITAS.........................................................................................................25

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat yang memerlukan penanganan secara komprehensif karena
dampaknya yang sangat luas sehingga perlu penanganan segera sebelum
terlambat. Karies gigi masih merupakan masalah utama dari sekian banyak
masalah kesehatan gigi dan mulut di dunia, baik di negara-negara industri maupun
negara-negara yang sedang berkembang. Karies gigi merupakan kerusakan gigi
akibat bakteri yang bersifat progresif karena gigi terpajan lingkungan rongga
mulut. Karies gigi merupakan gangguan kesehatan gigi yang paling umum dan
tersebar luas di sebagian penduduk dunia yang ditandai oleh rusaknya email dan
dentin yang progresif yang disebabkan oleh keaktifan metabolism plak bakteri.
Tandanya adalah demineralisasi jaringan keras gigi yang kemudian diikuti oleh
kerusakan bahan organiknya. (Hartono dan Enny, 2010).
Karies gigi terbentuk karena ada sisa makanan yang dibiarkan menempel di
gigi, yang pada akhirnya menyebabkan pengapuran pada gigi. Gigi jadi keropos
dan akhirnya berlubang atau patah. Anak-anak yang giginya mengalami karies
gigi akan kehilangan daya kunyah, sehingga pencernaanya terganggu (Dewanti,
2012).
Menurut Tarigan (2014), sebagian besar negara yang berada di Eropa,
Amerika, dan Asia memiliki prevalensi karies gigi 80-95%. Karies gigi masih
merupakan masalah utama dari sekian banyak masalah kesehatan gigi dan mulut
di dunia, baik di negara-negara industri maupun negara-negara yang sedang
berkembang. Di Indonesia, penyakit gigi dan mulut terutama karies, masih banyak
diderita, baik oleh anak-anak maupun dewasa. Menurut hasil Riset Kesehatan
Dasar Departemen Kesehatan (Riskesdas) tahun 2007, sebanyak 75% gigi
masyarakat Indonesia mengalami karies gigi (gigi berlubang). Data Depkes RI
tahun 2010, prevalensi kesehatan gigi dan mulut di Indonesia terhadap tingkat
karies sebesar 70% dan 50% diantaranya adalah golongan umur balita mengingat

1
penduduk Indonesia berjumlah lebih dari 240 juta jiwa dan masih akan terus
meningkat serta menempati peringkat ke-6 sebagai penyakit yang paling banyak
diderita. Sekitar 93 juta lebih anak – anak di Indonesia mengalami karies aktif,
terlihat pada data yang diperoleh pada tahun 2007 sebayak 43,2% sedangkan pada
tahun 2013 sebanyak 53,2% yang mengalami karies aktif (Departemen Kesehatan
RI, 2013). Menurut data WHO (World Health Organization) (2013), terjadi
peningkatan prevalensi karies gigi pada kelompok umur 12 tahun, yakni sebesar
13,7% dari 28,9% pada tahun 2007 naik menjadi 42,6% pada tahun 2013.
Menurut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM)
Ahmad Syaify mengatakan jumlah penderita karies gigi DI Yogyakarta tertinggi
secara nasional. Sesuai data penelitian dasar kesehatan pada 2015, sebanyak 32,1
% penduduk DI Yogyakarta memiliki masalah pada gigi dan mulut (FKG UGM,
2015).
Tingginya angka karies gigi ini diduga antara lain disebabkan oleh kurang
signifikannya dampak pendidikan kesehatan gigi yang sudah dilaksanakan
terhadap perubahan perilaku anak sekolah tentang kesehatan gigi, sehingga
perilaku anak sekolah tentang kesehatan gigi tetap buruk dan hal ini berpengaruh
terhadap kejadian karies. Berdasarkan latar belakang di atas kelompok kami
tertarik untuk menyusun makalah Asuhan Keperawatan Komunitas pada Anak –
anak disertai Karies Gigi dilanjutkan dengan PoA, pendidikan kesehatan dan
keterampilan kesehatan.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengetahui, memahami dan menyusun asuha
Keperawatan Komunktas pada Aggregate Anak – anak yang memiliki masalah
Karies Gigi di Desa Ngaglik, Timbulharjo, Sewon, Bantul.
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu mengetahui, memahami dan menyusun asuha
Keperawatan Komunktas pada Aggregate Anak – anak yang memiliki masalah
Karies Gigi di Desa Ngaglik, Timbulharjo, Sewon, Bantul yang terdiri dari :

2
a. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian pada agregat anak – anak
dengan masalah karies gigi.
b. Mahasiswa dapat menganalisa data dari hasil pengkajian dan
menentukan diagnosa asuhan keperawatan komunitas.
c. Mahasiswa dapat menyusun kriteria penapisan dan merencanakan
intervensi asuhan keperawatan.
d. Mahasiswa dapat melakukan Musyawarah Mufakat Desa (MMD).
e. Mahasiswa dapat mengimplementasikan rencana yang sudah dibuat.
f. Mahasiswa dapat mengevaluasi pelaksanaan asuhan keperawatn
komunitas.
g. Mahasiswa dapat mendokumentasikan asuhan keperawatan komunitas
dengan prinsip yang benar.
h. Mahasiswa dapat melakukan Simulasi Musyawarah Mufakat desa
(MMD) II, pendidikan kesehatan dan keterampilan kesehatan.

3
BAB II
HASIL ANGKET DAN KUEISIONER

A. Data Demografi
Distribusi agregat anak usia sekolah dengan kesehatan gigi dan mulut
berdasarkan usia, jenis kelamin dan pendidikan di Desa Ngaglik, Timbulharjo,
Sewon Bantul tahun 2019 (n=10).

Tabel 1.1. Tabel Presentase Usia pada Anak dengan masalah Gigi Berlubang
Variabel Jumlah Persentase (%)

Umur 7 Tahun 1 10%


8 Tahun 2 20%
11 Tahun 1 10%
12 Tahun 1 10%
13 Tahun 4 40%
14 Tahun 1 10%
Sumber: Survey Mahasiswa Program DIII Keperawatan Akper
Notokusumo Tahun 2019

4
Tabel 1.2. Tabel Presentase Jenis Kelamin pada Anak dengan masalah Gigi
Berlubang
Variabel Jumlah Persentase (%)

Jenis Kelamin Laki-Laki 6 60%


Perempuan 4 40%
Sumber : Survey Mahasiswa Program DIII Keperawatan Akper
Notokusumo Tahun 2019

Tabel 1.3. Tabel Presentase Pendidikan pada Anak dengan masalah Gigi
Berlubang
Variabel Jumlah Persentase (%)

Pendidikan SD 6 60%
SMP 4 40%
Sumber : Survey Mahasiswa Program DIII Keperawatan Akper
Notokusumo Tahun 2019

5
Interprestasi : Berdasarkan data diatas dengan jumlah n= 10 di Desa Ngaglik,
Timbulharjo, Sewon Bantul dapat dilihat bahwa anak sekolah rata-rata berusia 7
tahun (10%), 8 tahun (20%), 11 tahun (10%), 12 tahun (10%), 13 tahun (40%), 14
tahun (10%) dan anak usia sekolah dengan jenis kelamin laki-laki (60%),
perempuan (40%) untuk anak usia sekolah pendidikan SD (60%), SMP (40%).

B. Data Angket
Distribusi Angket anak usia sekolah dengan kesehatan gigi dan mulut
berdasarkan Pengetahuan gigi berlubang, kegiatan sebelum tidur, waktu menyikat
gigi, mengalami gigi berlubang, pemeriksaan gigi rutin, pemeriksaan gigi dalam
sehari, di Desa Ngaglik, Timbulharjo, Sewon Bantul tahun 2019 (n=10)

Tabel 1.4 Tabel Presentase Pendidikan pada Anak dengan masalah Gigi Berlubang
Variabel Jumlah Persentase (%)

Pengetahuan Gigi Mengetahui 8 80%


berlubang Tidak Mengetahui 2 20%
Sumber : Survey Mahasiswa Program DIII Keperawatan Akper
Notokusumo Tahun 2019

6
Tabel 1.5 Tabel Kegiatan Sebelum Tidur pada Anak dengan masalah Gigi
Berlubang
Variabel Jumlah Persentase (%)

Makan 1 10%
Kegiatan sebelum
Gosok gigi 8 80%
Tidur
Lainnya 1 10%
Sumber : Survey Mahasiswa Program DIII Keperawatan Akper
Notokusumo Tahun 2019

7
Tabel 1.6 Tabel Waktu Menyikat Gigi pada Anak dengan masalah Gigi Berlubang
Variabel Jumlah Persentase (%)

Setelah main 1 10%


Waktu
Sebelum tidur 9 90%
menyikat gigi
Tidak pernah 0 0%
Sumber : Survey Mahasiswa Program DIII Keperawatan Akper
Notokusumo Tahun 2019

Tabel 1.7 Tabel Mengalami Gigi Berlubang pada Anak dengan masalah Gigi
Berlubang
Variabel Jumlah Persentase (%)

Mengalami gigi IYA 6 60%


berlubang TIDAK 4 40%
Sumber : Survey Mahasiswa Program DIII Keperawatan Akper
Notokusumo Tahun 2019

8
Tabel 1.8 Tabel Pemeriksaan Rutin Gigi pada Anak dengan Masalah Gigi
Berlubang
Variabel Jumlah Persentase (%)

RUTIN 2 20%
Rutin
TIDAK PERNAH 5 50%
memeriksa gigi
JARANG 3 30%
Sumber : Survey Mahasiswa Program DIII Keperawatan Akper
Notokusumo Tahun 2019

9
Tabel 1.8 Tabel Sikat Gigi dalam sehari pada Anak dengan Masalah Gigi
Berlubang
Variabel Jumlah Persentase (%)

Sikat Gigi 1 kali 3 30%


dalam sehari 2 kali 7 70%
Lainnya 0 0%
Sumber : Survey Mahasiswa Program DIII Keperawatan Akper
Notokusumo Tahun 2019

Tabel 1.8 Tabel Sikat Gigi dalamseharipada Anak dengan Masalah Gigi Berlubang
Variabel Jumlah Persentase (%)

Sakitgigi 6 PERNAH 3 30%


bulanterakhir TIDAK PERNAH 7 70%
Sumber : Survey Mahasiswa Program DIII Keperawatan Akper
Notokusumo Tahun 2019

10
Interpretasi data :

Berdasarkan data diatas dengan jumlah n= 10 di Desa Ngaglik, Timbulharjo,


Sewon Bantul dapat dilihat bahwa anak mengetahui pengetahuan tentang gigi
berlubang menjawab Ya (80%), Tidak (20%). Kegiatan yang biasa dilakukan
sebelum tidur Makan (10%), GosokGigi (80%), dan Lainnya (10%). Waktu
menyikat gigi yang dilakukan, menjawab Setelah Main (10%), Sebelum Tidur
(90%), Tidak Pernah (0%). Anak sekolah dengan gigi berlubang menjawab Ya
(60%), Tidak (40%). Anak usia sekolah yang mengalami sakit gigi dalam 6 bulan
terakhir, menjawab Pernah (30%), Tidak Pernah dan Lainnya (70%). Anak usia
sekolah yang melakukan pemeriksaan gigi Rutin, menjawab Rutin (20%), Tidak
Pernah (50%), dan Jarang (30%). Anak usia sekolah menyikat gigi dalam satu
hari, menjawab 1 kali (30%), 2 kali (70%), dan Lainnya (0%).

C. Data Kuesioner Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku


Distribusi Frekuensi anak usia sekolah dengan kesehatan gigi dan mulut di
Desa Ngaglik, Timbulharjo, Sewon Bantul tahun 2019 (n=10) . Data kualitatif
hasil angket diubah menjadi data kuantitatif dengan memberikan skor untuk setiap
butir pernyataan dalam angket berdasarkan alternatif pilihan jawaban yang

11
diberikan. Pedoman pemberian skor digunakan skala Likert dengan 3 pilihan
berdasarkan Tabel 9 dan 10 (EkoPutro W, 2009: 116).

Tabel 1.9 Tabel Kuesioner Pengetahuan anak Usia SekolahTentang Gigi


Berlubang
Variabel Ket. Jumlah Persentase
(%)

Pengetahuan 1. Kesehatan gigi dan mulut B 3 30%


anak sekolah dapat mempengaruhi kesehatan
tetang gigi tubuh secara menyeluruh
S 7 70%
2. Makanan yang mengandung B 8 80%
gula menjadi faktor kesehatan
mulut
S 2 20%
3. Buah dan sayur adalah B 10 100%
makanan yang baik untuk
kesehatan gigi
S 0 0%
4. Periksa gigi ke puskesmas atau B 5 5%
dokter gigi minimal 6 bulan
sekali
S 5 5%
5. Salah satu kegunaan gigi B 10 100%
adalah mengunyah dan
menghaluskan makanan
S 0 0%
6. Gigi berlubang terjadi karena B 10 100%
adanya bakteri dipermukaan
gigi
S 0 0%
7. Kebersihan mulut yang buruk B 10 100%
akan mengakibatkan gigi

12
berlubang.
S 0 0%
8. Waktu menyikat gigi yang B 10 100%
tepat adalah pagi setelah
sarapan pagi dan malam
sebelum tidur.
S 0 0%
9. Plak dapat dibersihkan dengan B 7 70%
menyikat gigi
S 3 30%
10. Gigi adalah salah organ B 4 40%
penting untuk berbicara
S 6 60%
Sumber : Survey Mahasiswa Program DIII Keperawatan Akper
Notokusumo Tahun 2019

Tabel 10 Tabel Kuesioner Pengetahuan anak Usia Sekolah Tentang Gigi


Berlubang
Variabel Jumlah Persentase (%)
Baik 10 100%
Cukup 0 0%
Pengetahuan
Kurang baik 0 0%
Total 10 100%
Sumber : Survey Mahasiswa Program DIII Keperawatan Akper
Notokusumo Tahun 2019

13
Tabel 11 Tabel Kuesioner Sikap pada Anak Usia Sekolah Tentang Gigi Berlubang
Variabel Ket. Jumlah Persentase
(%)

Sikap anak 1. Saya tidak maupunyai gigi S 9 100%


sekolah tentang yang berlubang karena
gigi menimbulkan bau busuk.
TS 1 0%
2. Menggosok gigi tidak perlu S 1 0%
menggunakan sikat gigi dan
pasta gigi.
TS 9 100%
3. Saya mau menambal gigi S 8 80%
bila gigi saya berlubang
TS 2 20%
4. Saya mau kedokter gigi S 10 100%
enam bulan sekali untuk
memeriksakan gigi.
TS 0 0%

14
5. Jika sakit gigi tidak perlu S 1 0%
diperiksa kepuskesmas atau
dokter.
TS 9 100%
6. Membersihkan gigi hanya S 2 0%
dengan berkumur-kumur.
TS 8 100%
7. Tidak perlu melakukan S 2 10%
perawatan gigi secara
berkala.
TS 8 90%
8. Menyikat gigi hanya jika S 3 10%
gigi terasa sakit.
TS 7 90%
9. Saya lebih senang berobat S 2 100%
gigi ke dukun di
bandingkan ke dokter gigi
TS 8 0%
10. Saya membeli obat S 4 30%
diwarung jika gigi saya
sakit
TS 6 70%
Sumber : Survey Mahasiswa Program DIII Keperawatan Akper
Notokusumo Tahun 2019

Tabel 12 Tabel Kuesioner Sikap pada Anak Usia Sekolah Tentang Gigi Berlubang

Sikap Baik 8 80%

15
Cukup 2 20%
Kurang baik 0 0%
Total 10 100%
Sumber : Survey Mahasiswa Program DIII Keperawatan Akper
Notokusumo Tahun 2019

Tabel 13 Tabel Kuesioner Perilaku pada Anak Usia Sekolah Tentang Gigi
Berlubang
Variabel Ket. Jumlah Persentase
(%)

Perilaku 1. Saya menggosok gigi setiap hari S 9 90%


anak sekolah J 1 10%
tentang gigi T 0 0%
2. Saya menggosok gigi lebih dari 2 S 4 40%
kali dalam sehari
J 6 60%
T 0 0%
3. Setiap 6 bulan sekali saya S 0 0%
memeriksakan gigi kedokter gigi
J 1 10%
T 9 90%

16
4. Saya tidak pergi ke puskesmas S 1 10%
atau dokter gigi jika sakit gigi
J 4 40%
T 5 50%
5. Saya menggunakan sikat gigi S 0 0%
bergantian dengan keluarga saya
J 0 0%
T 10 100%
6. Saya mencabut gigi saya sendiri S 2 20%
apabila goyang
J 5 50%
T 3 30%
7. Saya menyikat gigi dengan S 1 10%
tekanan yang keras
J 6 60%
T 3 30%
8. Saya menyikat lidah S 1 10%
J 0 0%
T 9 90%
9. Saya menggosok gigi sebelum S 2 20%
tidur
J 8 80%
T 0 0%
10. Saya menyikat gigi tanpa disuruh S 9 90%
orang tua
J 0 0%
T 1 10%
Sumber : Survey Mahasiswa Program DIII Keperawatan Akper
Notokusumo Tahun 2019

Tabel 13 Tabel Kuesioner Perilaku pada Anak Usia Sekolah Tentang Gigi
Berlubang

Perilaku Baik 7 70%

17
Cukup 3 30%
Kurang baik 0 0%
Total 10 100%
Sumber : Survey Mahasiswa Program DIII Keperawatan Akper
Notokusumo Tahun 2019

Interpretasi data :
Berdasarkan data diatas dengan jumlah n= 10 di Desa Ngaglik, Timbulharjo,
Sewon Bantul didapatkan data bahwa responden anak usia sekolah yang
memiliki pengetahuan yang baik tentang kesehatan gigi dan mulut (100%),
sikap yang baik (100%), dan yang memiliki perilaku yang baik (100%). Ada
juga anak usia sekolah yang masih memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku
tentang kesehatan gigi cukup, untuk pengetahuan yang cukup (%), sikap cukup
(%) dan perilaku cukup (%). Akan tetapi ada juga anak usia sekolah yang
masih memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku tentang kesehatan gigi dan
mulut yang kurang baik, untuk pengetahuan yang kurang baik (%), sikap
kurang baik (%) dan perilaku kurang baik (%).

18
Format Analisa Data
Analisa Masalah Kesehatan Pada Agregat Anak Usia Sekolah dengan Masalah
Kesehatan Gigi dan Mulut Di Desa Ngaglik Kowen 1 Timbulharjo Sewon Bantul

Data Masalah
Data Primer: Ketidakefektifan Pemeliharan Kesehatan
Wawancara gigi pada agregat Anak Usia Sekolah di
Anak usia sekolah mengatakan: Desa Ngaglik Kowen 1 Timbulharjo
- Sebulan terakhir mengalami sakit Sewon Bantul
gigi
- Jarang memeriksakan kesehatan gigi
di puskesmas
- Agregat anak usia sekolah mau
menyikat gigi tetapi hanya sekedar

19
menyikat, dan tidak mengetahui cara
menyikat gigi yang benar

Kuisioner (n= 10 Orang)


- Jumlah Responden : 10 Anak usia
sekolah
- Dari total responden yang
mengalami gigi berlubang sebanyak
60 % dari 100%
- Usia anak sekolah yang mengalami
gigi berlubang paling banyak yaitu
pada usia 13 tahun sebanyak 40%
dari 100%
- Jenis kelamin yang mengalami gigi
berlubang paling banyak yaitu laki-
laki sebanyak 60% dari 100 %
- Pendidikan SD memiliki jumlah
yang paling banyak mengalami gigi
berlubang sebanyak 60% dari 100%
- Anak menyikat gigi 1x sehari
sebanyak 30%
- Anak tidak pernah memeriksakan
gigi berlubang sebanyak 50%
- Pengetahuan agregat anak usia
sekolah tentang kesehatan Gigi dan
Mulut baik (100%)
- Sikap agregat anak usia sekolah
tentang kesehatan gigi dan mulut
kurang baik (80%) cukup (20%)
- Perilaku agregat anak usia sekolah
tentang kesehatan gigi dan mulut
baik (70%) cukup (30%)
Data Primer : Kesiapan meningkatkan manajemen
Wawancara kesehatanpada agregat anak usia sekolah
- Anak usia sekolah antusias dalam dengan masalah gigi berlubang (karies)
penanganan faktor risiko gigi karies di Desa Ngaglik Kowen 1 Timbulharjo
dengan pengecekan secara berkala Sewon Bantul
bila perlu
- Anak mengekspresikan keinginan
untuk melakukan penanganan
terhadap gigi karies

Kuesioner (n = 10)
- Dari total responden yang
mengalami gigi berlubang
sebanyak 60 % dari 100%

20
- Anak usia sekolah yang
melakukan pemeriksakan gigi
Rutin (20%), Tidak Pernah (50%),
dan Jarang (30%)

21
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan Pemeliharan Kesehatan gigi pada agregat Anak Usia Sekolah di Desa Ngaglik Kowen 1 Timbulharjo Sewon Bantul
2. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatanpada agregat anak usia sekolah dengan masalah gigi berlubang (karies) di Desa Ngaglik
Kowen 1 Timbulharjo Sewon Bantul

Kriteria Penapisan

Sesuai Jumlah Besarn Kemungki Minat Kemungki Sesuai Sumber Sumber Sumber Adanya Adanya Jumlah
dengan yang ya nan untuk Masyara nan dengan daya daya daya fasilitas SDM Skore
Peran berisiko risiko dilakukan kat untuk masalah program tempat waktu dana kesehata untuk
Perawat pendidikan menyeles untuk kesehata untuk n mengatasi
Komunit kesehatan aikan diatasi n menyeles masalah
as masalah aikan kesehatan
kesehata masalah
Diagnosa
Kep.
Komunitas

22
Ketidakefek 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 58
tifan
Pemeliharan
Kesehatan
gigi pada
agregat
Anak Usia
Sekolah di
Desa
Ngaglik
Kowen 1
Timbulharjo
Sewon
Bantul

Kesiapan 5 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 49
meningkatk
an
manajemen
kesehatan
pada agregat
anak usia
sekolah
dengan
masalah gigi
berlubang
(karies) di
Desa
Ngaglik

23
Kowen 1
Timbulharjo
Sewon
Bantul

Keterangan :
Rentang Skor : 1-5

Keterangan :
1 = Sangat rendah
2 = Rendah
3 = Cukup
4 = Tinggi
5 = Sangat tinggi

24
RENCANA KERJA (Plan Of Action/POA) ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
PADA AGGREGAT ANAK USIA SEKOLAH DENGAN MASALAH KARIES GIGI DI DUSUN NGAGLIK KOWEN 1,
KELURAHAN TIMBULHARJO, KECAMATAN SEWON, KABUPATEN BANTUL

Sumber Daya
Diagnosa Kegiatan Tujuan Penanggung Alokasi
Waktu Tempat Kelanjutan
Jawab Dana
Ketidakefektifan Kegiatan Primer : Meningkatkan
Pemeliharan Kesehatan 1. Penyampaian pengetahuan Mahasiswa Maret – Joglo Dusun Swadaya 6 bulan
gigi pada agregat Anak pendidikan masyarakat khususnya April 2019 Ngaglik RT sekali
Usia Sekolah dengan kesehatan terkait anak sekolah mengenai
masalah karies gigi di penyakit karies gigi penyakit karies gigi
Desa Ngaglik Kowen 1
Timbulharjo Sewon
Untuk pemerataan Mahasiswa Maret – Arisan,
Bantul 2. Penyebaran Swadaya -
informasi dan April 2019 Pengajian
informasi masyara
pemahaman tentang dan TPA
kesehatan melalui kat
penyakit karies gigi Anak
media (leaflet dan
banner) kepada anak usia
sekolah dan
masyarakat kelurahan
Timbulharjo
Mahasiswa Maret –
Kegiatan Sekunder : Joglo Dusun Swadaya 6 bulan
Untuk menambah Kader April 2019
1. Kontrol risiko Keyongan masyara sekali
pengetahuan cara
kesehatan kat

25
pemeriksaan gigi penanganan karies gigi
pada anak dengan
mengajarkan
penanganan karies
gigi

Mahasiswa Maret –
Kegiatan Tersier : Untuk menambah Kader April 2019 Joglo Dusun Swadaya 6 bulan
1. Melibatkan pengetahuan keluarga Keyongan masyara sekali
keluarga dalam hal dalam pemeliharaan kat
pemeliharan kesehatan gigi pada
kesehatan gigi anak yang memilikki
dengan mengurangi gejala karies gigi atau
makanan manis memiliki riwayat
pada anak yang karies gigi
memiliki gejala
karies gigi dan atau
sudah memiliki
riwayat ksries gigi
Kesiapan meningkatkan Kegiatan Primer : Meningkatkan Mahasiswa Maret – Joglo Dusun Swadaya -
manajemen kesehatan 1. Memberikan pengetahuan anak usia Kader April 2019 Ngaglik masyara
pada agregat anak usia penyuluhan tentang sekolah mengenai kat
sekolah dengan masalah cara merawat gigi perawatan gigi
gigi berlubang (karies) di yang baik dan
Desa Ngaglik Kowen 1 benar
Timbulharjo Sewon
Bantul
Kegiatan Sekunder : Untuk meningkatkan Mahasiswa Maret – Joglo Dusun Swadaya
6 bulan

26
1. Melakukan pengetahuan anak usia Kader April 2019 Keyongan masyara sekali
penyuluhan dan sekolah dan kat
demonstrasi cara mempraktikan secara
menyikat gigi yang langsung cara
baik dan benar menggosok gigi yang
baik dan benar

Kegiatan Tersier
1. Melibatkan orang Untuk meningkatkan Mahasiswa Maret – Lapangan Swadaya 6 bulan
tua untuk pengetahuan orang tua Petugas April 2019 Keyongan masyara sekali
memotifasi anak dalam upaya kesehatan kat
agar menggosok pemeliharaan kesehatan
gigi secara rutin gig pada anak usia
yang baik dan sekolah
benar

27
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
PADA AGGREGATEANAK USIA SEKOLAH DENGAN MASALAH GIGI BERLUBANG (KARIES)
DI DUSUN NGAGLIK, KELURAHANTIMBULHARJO, KECAMATAN SEWON, KABUPATEN BANTUL
Tujuan Strategi Rencana Evaluasi Sumber Tempat Penanggu
Dx. Kep Umum Khusus Intervens Kegiatan Kriteria Standar Dana Jawab
i
Ketidakefekt Setelah Setelah dilakukan Pendidika Kegiatan
ifan dilakukan intervensi n Primer : Kognitif 1. 60 % Mahasiswa Joglo Dusun Mahasisw
pemeliharaa intervensi keperawatan kesehatan 1. Penyampaia masyarakat Kader Ngaglik
n kesehatan keperawatan komunitas selama n pendidikan usia anak
pada agregat komunitas 1 bulan, kesehatan sekolah
anak usia selama 1 diharapkan : terkaitpenya dengan
sekolah bulan, 1. Meningkatkan kit karies atau tanpa
dengan diharapkan pengetahuan gigi. masalah
masalah gigi masalah gigi masyarakat karies gigi
berlubang berlubang khususnya mengikuti
(karies) di (karies) di usiadewasa pendidikan
Dusun Dusun tentang kesehatan
Ngaglik, Ngaglik, pendidikan
Kelurahan Kelurahan kesehatan pada
Timbulharjo, Timbulharjo, penyakit karies Penyebara 2. Penyebaran Kognitif 2. Penyebaran Mahasiswa Joglo Dusun Mahasisw
Kecamatan Kecamatan gigi. n informasi informasi Kader Ngaglik
Sewon, Sewon, informasi kesehatan pada
Kabupaten Kabupaten melalui keseluruha

28
Bantul Bantul media n agregat
(leaflet dan dan
banner) mengkamp
anyekan
hidup sehat

Kegiatan Kognitf 1. 50% Mahasiswa Joglo Dusun Mahasisw


Sekunder : anakusiase Kader Ngaglik
1. Kontrol risiko kolahmeru
kesehatan bahperilaku
komunitas:
tradisi budaya yang
tidak sehat berisikome
dengan ningkatkan
mengajarkan faktorpeny
penanganan
pada ebabkekam
masyarakat buhankarie
Pendidika dengan gejala sgigi.
n karies gigi.
kesehatan

1. AnakUsias
ekolahdeng
KegiatanTersier :
1. Melibatkanke ankeluhank
luargadalamh ariesgigida
alpemeilharaa patterfasilit JogloDusun

29
nkesehatanpa Afektif asidalampe Mahasiswa Ngaglik Mahasisw
damasyarakat ndidikanke Kader
yang
memilikigejal sehatandan
akariesgigida mendapatk
natausudahm aninformas
emilikiriwaya imengenaik
tkariesgigiber
ulang ariesgigi.

Kesiapanme Setelah Setelah dilakukan Pendidika Kegiatan Kognitif 1. anakusiase Mahasiswa JogloDusun Mahasisw
ningkatkanm dilakukan intervensi nKesehata Primer : kolahmamp Kader Ngaglik
anajemenkes intervensi keperawatan n 2. Memberikan umelakuka
ehatanpada keperawatan komunitas selama penyuluhant nperawatan
agregatanak komunitas 1 bulan, entangperaw di
usiasekolah selama 1 diharapkan : atan di rumahapabi
dengan bulan, 1. Sikapdanperila rumahtentan lagejalaaki
masalah diharapkan kupositiftentang gpenangana batkariesgi
gigiberluban masalah perawatanpadag nkariesgigi. gidirasakan
g(karies) di gigiberluban igiberlubangdip seperti;
Dusun g(karies) di ertahnakan menggosok
Ngaglik, DusunKeyon gigidengan
Kelurahan ganKidul, baikdanben
Timbulharjo, Kelurahan ardanselalu
Kecamatan Sabdodadi, menyikatgi
Sewon, Kecamatan gisetelahm
Kabupaten Bantul, akan.

30
Bantul KabupatenB
antul
KegiatanSekund 1. Anakusiase Mahasisw
er : kolahikutda
2. Bersamaden Psikomot lammerawa Mahasiswa
Proses gankaderme or tgigisecara Kader
kelompok nignkatkani mandiiride JogloDusun
ntensitaspert nganbenard Ngaglik
emuangunap alamkurun
emeriksaand waktti 1
antindaklanj minggu.
utdariperaw
atanpadausia
dewasadeng
ankariesgigi.

1. Mengetahu
ikondisikes
KegiatanTersier ehatanterut
1. Melibatkank amakondisi
eluargameng gigidanmul
gunakanfasil utsedinimu PetugasKe
itaskesehata ngkinuntuk atan
n yang melakukan Anakusiase
Kerjasam adagunapem Afektif pencegahan kolah

31
a eriksaangigi yang Fasilitaskese
secararutin perludilaku hatanterdeka
kansesuaik t
emampuan
danpengeta
huansetalah
dilakukann
yapendidik
ankesehata
n

32

Anda mungkin juga menyukai