Anda di halaman 1dari 9

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

Topik : Terapi Aktivitas Kelompok Resiko Perilaku Kekerasan


Sub Topik : Mengenal Resiko Perilaku Kekerasan Sesi 1 dan Sesi 2
Sasaran : Pasien dengan Resiko Perilaku Kekerasan
Tempat : RSJ. X
Waktu : 45 Menit

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Klien mampu menyelesaikan masalah yang diaibatkan oleh paparan
stimulus kepadanya.
2. Tujuan Instruksional Khusus
a. Klien mampu menyebutkan penyebab perilaku kekerasan.
b. Klien mampu menyebutkan tanda dan gejala perilaku kekerasan.
c. Klien mampu menyebutkan perilaku kekerasan yang dilakukan.
d. Klien mampu menyebutkan akibat dari perilaku kekerasan yang
dilakukan.
e. Klien mampu mengontrol perilaku kekerasan dengan cara fisik napas
dalam.

B. Latar Belakang
1. Teori
Perilaku kekerasan adalah suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk
melukai seseorang secara fisik maupun psikologis. Perilaku kekerasan
dapat dilakukan secara verbal, diarahkan pada diri sendiri, orang lain, dan
lingkungan. Perilaku kekerasan dapat terjadi dalam dua bentuk, yaitu saat
sedang berlangsung perilaku kekerasan atau perilaku kekerasan terdahulu
(riwayat perilaku kekerasan) (Damaiyanti dan Iskandar, 2012).
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan
tindakan yang dapat membahayakan secara fisik, baik kepada diri sendiri
maupun orang lain. Sering juga disebut gaduh gelisah atau amuk di mana
seseorang marah berespon terhadap suatu stressor dengan gerakan motorik
yang tidak terkontrol (Yosep, 2010 Damaiyanti dan Iskandar, 2012).
2. Bangsal
Pada bulan April, RSJ. X terdapat p1p3 orang dengan masalah
keperawatan sebagai berikut:
a. Resiko Perilaku Sosial : 5 Orang
b. Gangguan Presepsi Sensori: Halusinasi : 4 Orang
c. Isolasi Sosial : 3 Orang
d. Waham : 1 Orang
Oleh sebab itu dibutuhkan keterampilan klien untuk mengontrol emosinya.
Kami sebagai terapis berinisiatif memberikan terapi aktivitas kelompok.

C. Jadwal Kegiatan
1. Tempat pelaksanaan TAK
Dilaksanakan di RSJ. X
2. Lama pelaksanaan TAK
Waktu yang dibutuhkan45 menit
3. Waktu Pelaksanaan
Senin, 23 April 2018

D. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran / stimulasi

E. Media dan Alat


1. Kertas HVS
2. Bolpoin
3. Bola Plastik
4. Speaker
5. Laptop

F. Pengorganisasian
1. Leader
a. Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok.
b. Merencanakan, mengatur, mengontrol, dan mengembangkan jalannya
terapi aktivitas kelompok.
c. Membuka acara terapi aktivitas kelompok.
d. Memimpin diskusi kelompok.
e. Memberikan informasi.
f. Menutup acara.
2. Co leader
a. Mendampingi leader.
b. Mengambil posisi lkeader jika pasif.
c. Mengarahkan kembali posisi pemimpin kepada leader.
d. Menjadi motivator.
3. Fasilitator
a. Membantu dan menjelaskan tugas klien sebagai anggota kelompok.
b. Mempersiapkan klien dan sarana yang dibutuhkan saat kegiatan
aktivitas kelompok dilaksanakan.
c. Memberikan motivasi kepada klien untuk tetap aktif dalam melakukan
terapi aktivitas kelompok.
4. Observasi
a. Mengobservasi persiapan pelaksanaan terapi aktivitas kelompok.
b. Mencatat semua aktivitas terapi aktivitas kelompok.
c. Mengevaluasi hasil kegiatan terapi aktivitas.
G. Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkungan.
2. Ruangan nyaman dan tenang
Keterangan :

Leader Co
Leader Fasilitator

Pasien
Observer

H. Program Antisipasi
1. Penanganan pasien yang tidak aktif saat aktivitas kelompok.
a. Memanggil nama pasien.
b. Memberi kesempatan kepada pasien tersebut untuk menjawab sapaan
perawat atau pasien yang lain.
2. Bila pasien meninggalkan permainan tanpa pamit.
a. Panggil nama pasien.
b. Tanya alasan pasien meninggalkan permainan.
c. Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan beritahukan kepada
pasien bahwa pasien dapat melaksanakan keperluannya, setelah itu
pasien di perbolehkan kembali lagi.
3. Bila pasien lain ingin ikut.
a. Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada pasien
tertentu.
b. Katakana pada pasien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin
dapat diikuti oleh pasien tersebut.
c. Jika pasien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak
memberi peran pada permainan tersebut.
I. Langkah kegiatan
1. Tahap persiapan
a. Memilih klien perilaku kekerasan yang sudah kooperatif.
b. Membuat kontrak dengan klien.
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Tanpa Orientasi
a. Memberikan salam terapeutik kepada klien.
b. Memperkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai) papan nama.
c. Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama).
d. Menanyakan perasaan klien saat ini.
e. Menanyakan masalah yang dirasakan.
f. Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu, mengenal perilaku kekerasan yang
biasa dilakukan dan mencegah perilaku kekerasan.
g. Menjelaskan aturan main sebagai berikut :
1) Jika ada yang ingin meninggalkan kelompok harus minta ijin
kepada terapis.
2) Lama kegiatan 45 menit.
3) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
3. Tahap kerja
a. Bagikan kertas HVS dan bolpoin pada tiap klien.
b. Berikan waktu pada klien kurang lebih selama 5 menit untuk mengisi
kolom yang tersedia mengenai penyebab PK, tanda dan gejala PK, PK
yang dilakukan, dan akibat dari PK yang dilakukan.
c. Nyalakan musik dan mulai mengoper bola plastic secara estafed pada
klien disebelahnya.
d. Hentikan musik secara tiba-tiba dan perintahkan klien yang
mendapatkan bola plastik tersebut untuk membacakan hasil tulisannya,
hingga semua klien mendapatkan kesempatan.
e. Ajarkan cara fisik untuk mengontrol perilaku kekerasan dengan
tekhnik napas dalam.
f. Anjurkan klien untuk mempraktikkan tekhnik napas dalam.
4. Tahap terminasi
a. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
b. Memberikan reinforcement positif terhadap perilau klien yang positif.
c. Menganjurkan klien menilai dan mengevaluasi jika terjadi penyebab
marah, yaitu tanda dan gejala, perilaku kekerasan yang terjadi serta
akibat perilaku kekerasan.
d. Meminta salah satu klien untuk memberikan kesimpulan mengenai
penyebab, tanda dan gejala perilaku kekerasan dan akibat perilaku
kekerasan.
e. Menyarankan klien melakukan kegiatan fisik yang dapat digunakan
untuk menyalurkan kemarahan secara sehat.
f. Menyepakati belajar cara baru yang sehat untuk mencegah perilaku
kekerasan.
g. Menyepakati waktu dan tempat TAK selanjutnya.

J. Evaluasin dan Dokumentasi


1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAK stimulasi resiko perilaku kekerasan, kemampuan klien yang
diharapkan adalah mampu mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejala,
dan akibat dari perilaku kekerasan yang dilakukan.
FORMULIR YANG DI EVALUASI
TAK Stimulasi Resiko Perilaku Kekerasan
Kemampuan Personil / Resiko Perilaku Kekerasan

No Nama Penyebab Memberi tanggapan tentang Cara


Klien PK Tanda Perilaku Akibat mengontrol
& Kekerasan PK tarik nafas
Gejala dalam
PK
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
DAFTAR PUSTAKA

Damaiyanti, M dan Iskandar. 2012. Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika


Aditama

Anda mungkin juga menyukai