PROPOSAL SKRIPSI
P1337425218014
Proposal Skripi dengan judul “Hubungan perilaku kesehatan gigi dan mulut
terhadap status karang gigi pada warga usia 25-35 tahun di Perumahan
Griya Bhakti Praja RT 06 RW 07 Kelurahan Mangunjiwan Kabupaten
Demak”
NIM : P1337425218014
Tahun : 2022
Dr. drg. Endah Aryati Ekoningtyas, MDSc Irmanita Wiradona, S.Si.T, M.Kes
NIP. 19791115 200501 2 005
NIP. 19681218 200212 2 001
Telah disetujui untuk diuji di hadapan Tim Validasi Proposal Skripsi Program
Studi Terapi gigi program sarjana terapan Poltekkes Kemenkes Semarang.
2
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL SKRIPSI
Skripsi dengan judul “Hubungan perilaku kesehatan gigi dan mulut terhadap
status karang gigi pada warga usia 25-35 tahun di Perumahan Griya Bhakti
Praja RT 06 RW 07 Kelurahan Mangunjiwan Kabupaten Demak”
NIM : P1337425218014
Tahun : 2022
Telah disetujui untuk diuji di hadapan Tim Validasi Proposal Skripsi Program
Studi Terapi gigi program sarjana terapan Poltekkes Kemenkes Semarang.
Ketua Penguji I
Dr. drg. Endah Aryati Ekoningtyas, MDSc Irmanita Wiradona, S.Si.T, M.Kes
NIP. 19791115 200501 2 005
NIP. 19681218 200212 2 001
3
Ketua
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu tempat perguruan
tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah dan disebutkan dalam bentuk daftar pustaka.
4
5
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
PROPOSAL SKRIPSI iii
PERNYATAAN iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR LAMPIRAN viii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan Penelitian 3
D. Manfaat Penelitian 3
E. Keaslian Penelitian 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
A. Landasan Teori 7
B. Kerangka Teori 23
C. Hipotesis 23
BAB III METODE PENELITIAN 24
A. Kerangka Konsep 24
B. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian 24
C. Subjek Penelitian 25
D. Identifikasi Variabel Penelitian 26
E. Definisi Operasional 27
F. Instrument Penelitian 30
G. Langkah-Langkah Penelitian 31
H. Analisis Data 33
DAFTAR PUSTAKA 34
LAMPIRAN 36
6
DAFTAR GAMBAR
7
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
8
DAFTAR LAMPIRAN
9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua masyarakat menginginkan kehidupan yang sehat dan terhindar
dari berbagai penyakit. World Health Organization (WHO) menjelaskan
bahwa sehat merupakan suatu kondisi terbebas dari penyakit, baik secara
fisik, mental, spiritual, maupun sosial. Kesehatan gigi dan mulut adalah
bagian dari kesehatan jasmani yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain
karena dapat mempengaruhi tubuh secara keseluruhan. (RISKESDAS, 2013)
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) pada tahun
2018 mencatat proporsi masalah gigi dan mulut sebesar 57.6%, terjadi
peningkatan prevalensi masalah kesehatan gigi dan mulut sebesar 31.7% dari
hasil Riset Kesehatan Dasar 2013. Dari hasil riset tersebut terdapat gusi
bengkak sebesar 14% dan prevalensi gusi mudah berdarah sebesar 13,9%.
Sedangkan di Provinsi Jawa Tengah proporsi masalah gigi rusak/gigi
berlubang/sakit sebesar 43.4% dan masalah kesehatan mulut sebesar 13.9 %.
(RISKESDAS 2018)
Masalah kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat Indonesia berawal
dari tingkat kebersihan gigi dan mulutnya. Dalam menjaga kesehatan gigi dan
mulut setiap orang sangat berpengaruh pada setiap penyakit gigi dan mulut
yang berkembang. Karena kebersihan gigi dan mulut penyebab utama
terbentuknya karang gigi. Lalu karang gigi tersebut bisa terbentuk akibat
penumpukan plak pada gigi yang dibiarkan terlalu lama dan tidak
dibersihkan. Plak gigi sendiri adalah lapisan tipis yang terbentuk dari sisa
makanan yang melekat di sela-sela gigi. (Anggraeni, 2021)
Terbentuknya karang gigi bisa dsebabkan oleh beberapa hal yaitu
kebersihan gigi dan mulut yang kurang terjaga, seperti jarang menyikat gigi
atau cara dan teknik menyikat gigi yang salah, tidak menggunakan benang
gigi, kebiasaan mengonsumsi makanan atau minuman manis dan melekat,
1
kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol. Karang gigi yang
menumpuk tidak dapat dibersihkan dengan menyikat gigi saja seperti biasa.
2
2
Hal ini mengakibatkan bakteri yang ada di karang gigi dapat memicu
iritasi dan merusak gusi dan gigi, iritasi yang terjadi menyebabkan penyakit
gusi seperti gingivitis dan periodontits yang bisa berdampak serius bila tidak
diobati. (Pratiwi, 2011)
Salah satu yang dapat memengaruhi derajat kesehatan gigi dan mulut
seseorang adalah perilaku. Perilaku merupakan hal yang penting yang dapat
mempengaruhi kesehatan gigi individu atau masyarakat. Menurut
Notoatmodjo, domain perilaku kesehatan terbagi atas tiga yaitu pengetahuan,
sikap, dan tindakan. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting
untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. (Mintjelungan,dkk
2010).
Perilaku menjaga kesehatan gigi dan mulut merupakan hal yang penting
bagi setiap masyarakat. Perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
tersebut menjadi faktor yang mempengaruhi peningkatan kesehatan gigi dan
mulut. Akibat dari kurangnya kesadaran dalam menjaga kesehatan gigi dan
mulut tidak memandang usia. Pada usia 25-35 tahun sangat rentan terjadi
masalah kesehatan gigi dan mulut.
Dari hasil studi pendahuluan wawancara dan pemeriksaan kondisi rongga
mulut di Perumahan Griya Bhakti Praja RT 06 RW 07 Kel. Mangunjiwan
Kab. Demak 10 dari 20 warga usia 25-35 tahun mereka mengatakan bahwa
permukaan giginya terasa kasar dan setelah dilakukan pemeriksaan sederhana
terlihat adanya karang gigi yang menempel pada permukaan gigi. Oleh karena
itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Perumahan Griya Bhakti
Praja RT 06 RW 07 Kel. Mangunjiwan Kab. Demak karena belum pernah
dilakukan penelitian tentang hubungan perilaku kesehatan gigi dan mulut
terhadap status karang gigi.
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti memilih judul “Hubungan
Perilaku Kesehatan Gigi Dan Mulut Terhadap Status Karang Gigi Pada
Warga Usia 25-35 Tahun Di Perumahan Griya Bhakti Praja RT 06 RW 07
Mangunjiwan Demak”.
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut : “ Apakah terdapat hubungan antara perilaku kesehatan gigi
dan mulut terhadap status karang gigi pada warga usia 25-35 tahun di
Perumahan Griya Bhakti Praja Rt 06 Rw 07 Kelurahan Mangunjiwan
Kabupaten Demak.”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku
kesehatan gigi dan mulut terhadap status karang gigi pada warga usia 25-
35 Tahun Di Perumahan Griya Bhakti Praja Rt 06 Rw 07 Kelurahan
Mangunjiwan Kabupaten Demak.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut
warga terhadap status karang gigi
b. Untuk mengetahui hubungan sikap kesehatan gigi dan mulut warga
terhadap status karang gigi
c. Untuk mengetahui hubungan tindakan kesehatan gigi dan mulut
warga terhadap status karang gigi
d. Untuk mengetahui status karang gigi warga usia 25-35 tahun di
Perumahan Griya Bhakti Praja RT 06 RW 07 Kelurahan
Mangunjiwan Kabupaten Demak
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi masyarakat
Untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai hubungan
perilaku warga/masyarakat dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut
tehadap status karang gigi.
2. Manfaat bagi institusi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dasar untuk
penelitian lanjutan tentang hubungan perilaku kesehatan gigi dan mulut
tehadap status karang gigi.
3. Manfaat bagi peneliti
4
E. Keaslian Penelitian
a. Penelitian sejenis yang pernah dilakukan adalah sebagai berikut :
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
No Subjek
Judul dan Nama Peneliti Variable Metode Penelitian Hasil
. Penelitian
1. Judul : Pengaruh : Ibu hamil di Jenis penelitian ini adalah Hasil penelitian menunjukkan
Hubungan Pengetahuan Pengetahuan tentang Puskesmas survey analitik dengan tingkat pengetahuan ibu hamil
Tentang Karang Gigi karang gigi Karangtengah pendekatan cross sectional tentang karang gigi sebagian besar
Terhadap Skor Kalkulus Terpengaruh : kabupaten dalam kategori sedang (68%)
Indeks Dan Gingival Skor kalkulus indeks Demak dengan skor kalkulus indeks
Indeks Pada Ibu Hamil dan gingival indeks dalam kategori buruk (37%) dan
Di Puskesmas pada ibu hamil skor gingival indeks dalam
Karangtengah Kabupaten kategori inflamasi parah (35%).
Demak Hasil uji bivariat menggunakan
Peneliti : uji Spearman Rank Correlation
Azizah, dkk, 2019 menunjukan bahwa ada hubungan
antara pengetahuan tentang
karang gigi terhadap skor kalkulus
indeks dan gingival indeks pada
ibu hamil di Puskesmas
Karangtengah Kabupaten Demak
dengan nilai p - value 0,00 (<
0,05).
6
2. Judul : Pengaruh : Wilayah Kerja Jenis penelitian ini yaitu Hasil menunjukkan tingkat
Hubungan Pengetahuan Pengetahuan Puskesmas observasional pengetahuan kesehatan gigi dan
Kesehatan Gigi Dan Terpengaruh : Lansia Kalisat mulut para lansia dalam kategori
Mulut Dengan Oral Oral Hygiene Index- Kabupaten cukup (52,5%) dan indeks OHI-S
Hygiene Index-Simplified Simplified (OHI-S) Jember sedang (57,5%) yang paling
(OHI-S) Pada Lansia Di dominan. Dari hasil statistik
Wilayah Kerja didapat ada hubungan yang
Puskesmas Kalisat bermakana antara tingkat
Kabupaten Jember pengetahuan kesehatan gigi dan
Peneliti : mulut dengan indeks OHI-S (p <
Sari, Desi Sandra, dkk 0,05). Kesimpulan: Semakin baik
2016 tingkat pengetahuan kesehatan
gigi dan mulut maka semakin
bagus pula status kebersihan
rongga mulut para lansia.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terdapat pada variabel yang dimana pada penelitian menggunakan variabel
penelitian adalah perilaku, serta pada penelitian ini menggunakan kuantitatif yang bersifat survey analitik. Rancangan dalam penelitian ini
menggunakan pendekatan cross sectional study penelitian yang bertujuan untuk mencari adanya hubungan antara variabel sebab atau resiko
serta akibat atau kasus yang terjadi pada obyek penelitian, diukur atau dikumpulkan secara stimulan (dalam waktu bersamaan)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Perilaku
a. Pengertian Perilaku Kesehatan
Perilaku kesehatan merupakan semua kegiatan atau aktivitas atau
kegiatan manusia baik yang dapat diamati langsung maupun yang
tidak diamati pihak luar yang berkaitan dengan pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan (Nugraheni, 2017). Pemeliharaan kesehatan
mencangkup mencegah atau melindungi diri dari penyakit,
meningkatkan kesehatan, dan mencari penyembuhan bila sakit atau
terkena masalah kesehatan. Oleh karena itu, perilaku kesehatan pada
garis besar dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1) Perilaku orang yang sehat agar tetap sehat dan meningkat.
Perilaku ini disebut perilaku sehat yang mencakup perilaku
mencegah atau menghindari penyebab penyakit atau masalah
kesehatan (perilaku preventif) dan perilaku dalam mengupaya
peningkatan kesehatan (perilaku promotif)
2) Perilaku orang yang sakit atau telah terkena masalah, kesehatan,
untuk memperoleh penyembuhan atau pemecahan masalah
kesehatannya. Perilaku itu disebut perilaku pencarian
pelayanan kesehatan (health seek behavior). Perilaku itu
mencakup tindakan-tindakan yang diambil seseorang bila sakit
atau terkena masalah kesehatan untuk memperoleh kesembuhan.
Tempat pencarian kesembuhan ini adalah tempat atau fasilitas
pelayanan kesehatan, baik fasilitas atau tempat pelayanan
kesehatan tradisional (dukun, sinshe, paranormal), maupun
pengobatan modern atau professional (rumah sakit puskesmas,
poliklinik, dan sebagainya)
7
Menurut Budiharto (2010) perilaku kesehatan adalah respons
seseorang terhadap stimulus yang berhubungan dengan 7 konsep
sehat,
8
8
kalkulus sub gingiva yaitu padat dan keras, berwarna coklat tua
atau hijau kehitam-hitaman, dan melekat erat pada permukaan
gigi. Tidak seperti kalkulus supra gingiva, kalkulus sub lingual
terdapat disetiap prmukaan akar gigi dan didalam saku gusi
c. Pembentukan Karang Gigi
Pembentukan karang gigi atau kalkulus didahului dengan
pembentukan plak. Plak gigi adalah endapan lunak, tidak berwarna,
dan mengandung aneka ragam bakteri yang melekat pada permukaan
gigi. Plak dapat digambarkan sebagai lapisan yang tebalnya mencapai
2 mm pada semua permukaan mulut. Plak gigi paling sering terdapat
pada permukaan gigi, permukaan gingiva dan juga lidah. Plak tidak
terlihat kecuali dengan menggunakan larutan disclosing atau sudah
terwarnai oleh pigmen-pigmen yang ada pada rongga mulut. Plak
tidak bisa dibersihkan hanya dengan berkumur, semprotan air, atau
udara, tetapi plak hanya bisa dibersihkan hanya dengan cara mekanis
seperti menyikat gigi (Ilyas dan Putri, 2012). Plak dapat menyebabkan
terjadinya kerusakan gigi karena dari lapisan yang mengandung
bakteri dapat mengubah karbohidrat atau gula menjadi asam sehingga
dapat merusak jaringan gigi (Ramadhan, 2010).
Terdapat beberapa tahapan dalam pembentukan plak gigi. Tahap
pertama merupakan tahap pembentukan Acquired pellicle, tahap
kedua adalah tahap kolonisasi mikroorganisme dan tahap ketiga
adalah tahap maturasi plak gigi. Acquired pellicle atau pelikel
didefinisikan sebagai lapisan tipis atau kutikel/selaput. Lapisan ini
tipis, licin, tidak berwarna, dan translusen. Acquired pellicle terbentuk
pada permukaan enamel gigi yang baru saja dibersihkan sehingga gigi
berkontak langsung dengan saliva dan disebut acquired enamel
pellicle. Pelikel ini berasal dari komponen saliva dan cairan
crevicular, bakteri dan produk sel jaringan host serta debris
(Listyasari, 2012).
Fase pembentukan pelikel dimulai dengan pelikel awal dimana
sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa acquired enamel
18
sampai 30% dari massa plak, terdiri dari material organik dan
anorganik yang berasal dari saliva, cairan gingival crevicular, dan
produk bakteri. Unsur pokok bahan organik matriks seperti
polisakarida, protein, glikoprotein, dan material lipid. Glikoprotein
yang berasal dari saliva merupakan komponen penting pelikel yang
awalnya melapisi permukaan gigi yang bersih, tapi juga berikatan
dalam perkembangan lapisan biofilm plak. Dengan tidak menjaga
kebersihan mulut, plak selanjutnya akan terakumulasi sampai tercapai
keseimbangan antara penghilangan plak dan pembentukan plak
tersebut.
Terakhir yaitu pembentukan kalkulus. Kalkulus merupakan plak
gigi yang mengalami proses mineralisasi. Plak lunak lama-kelamaan
akan mengeras oleh karena adanya deposit garam mineral, proses ini
biasanya terjadi antara hari pertama dan hari ke-14 pembentukan
plak. Proses klasifikasi dilaporkan terjadi setidaknya membutuhkan
waktu 4-8 jam. Klasifikasi plak 50% akan dimineralisasi dalam 2 hari
dan 60-90% dimineralisasi dalam 12 hari. Tidak semua plak
mengalami kalsifikasi. Derajat pembentukan kalkulus tidak hanya
bergantung pada jumlah plak bakteri yang tampak tapi juga sekresi
dari kelenjar saliva. Pada awalnya plak terdiri dari bahan anorganik
dalam jumlah sedikit, yang bertambah pada saat plak berkembang
menjadi kalkulus. Plak tidak akan berkembang menjadi kalkulus
apabila kandungan maksimal mineral tidak tinggi selama 2 hari (Putri,
dkk 2010).
d. Faktor terbentuknya karang gigi
1) Menyikat gigi yang tidak baik dan benar
2) Kondisi pH saliva yang basa (pH tinggi) akan lebih cenderug
mempercepat pengendapan air liur
3) Gigi geligi yang tidak pernah dipakai untuk mengunyah akan
cenderung mempunyai endapan karang gigi
4) Gigi geligi yang berantakan, berjejal, akan mengakibatakan sisa
makanan tertinggal di sela-sela atau permukaan gigi
20
16 11 26
46 31 36
Kriteria Nilai
Baik 0 – 0,6
B. Kerangka Teori
Pengetahuan
Perilaku
Kesehatan Gigi Sikap
dan Mulut
Tindakan
Host
Mikroorganisme
Faktor Klinis
Substrat
Waktu
Status
karang gigi Gigi Berjejal
Lingkungan
Faktor Non
Klinis
Pelayanan
Kesehatan
Keturunan
C. Hipotesis
Hipostesis adalah suatu jawaban dari penelitian yang kebenarannya akan
dibuktikan dalam penelitian tersebut. Hipotesis dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Ha : Ada hubungan perilaku kesehatan gigi dan mulut terhadap status
karang gigi pada warga usia 25-35 tahun.
Ho : Tidak ada hubungan perilaku kesehatan gigi dan mulut terhadap status
karang gigi pada warga usia 25-35 tahun.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan perilaku kesehatan
gigi dan mulut terhadap status karang gigi pada warga usia 25-35 tahun di
Perumahan Griya Bhakti Praja RT 06 RW 07 Kelurahan Mangunjiwan
Kabupaten Demak Tahun 2022.
24
25
kesehatan gigi dan mulut terhadap status karang gigi pada warga usia 25-35 tahun
di Perumahan Griya Bhakti Praja RT 06 RW 07 Kelurahan Mangunjiwan
Kabupaten Demak tahun 2022.
C. Subjek Penelitian
1. Populasi
Populasi merupakan sekelompok subjek/objek yang mempunyai
karakteristik serta kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan disimpulkan (Sugiyono, 2017). Berdasarkan definisi diatas
yang menjadi populasi penelitian dalam penelitian ini adalah warga usia 25-
35 tahun di Perumahan Griya Bhakti Praja RT 06 RW 07 Kelurahan
Mangunjiwan Kabupaten Demak dengan jumlah 35 warga.
2. Sample
Sample adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh
populasi tesebut (Notoatmodjo, 2010). Sample pada penelitian ini adalah
seluruh populasi warga usia 25-35 tahun di Perumahan Griya Bhakti Praja
RT 06 RW 07 Kelurahan Mangunjiwan Kabupaten Demak.
Pengambilan sample pada penelitian ini menggunakan total sampling
sehingga sample yang didapatkan yaitu seluruh warga usia 25-35 tahun di
Perumahan Griya Bhakti Praja RT 06 RW 07 Kelurahan Mangunjiwan
Kabupaten Demak sebanyak 35 warga.
Responden harus memnuhi kriteria sample sebagai berikut :
1) Kriteria inklusi
a) Warga dengan usia 25-35 tahun
b) Warga usia 25-35 tahun yang bertempat tinggal di Perumahan
Griya Bhakti Praja RT 06 RW 07 Kelurahan Mangunjiwan
Kabupaten Demak
c) Warga usia 25-35 tahun yang bersedia diketahui perilaku menjaga
kesehatan gigi dan mulut
d) Warga usia 25-35 tahun yang bersedia diperiksa rongga mulutnya
untuk mengetahui adanya karang gigi
2) Kriteria eksklusi
a) Warga usia 25-35 tahun yang tidak kooperatif dan tidak bersedia
dilakukan pemeriksaan
26
E. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No
Variabel Definisi Cara Ukur Skala
.
1. Variabel Pengaruh Perilaku kesehatan gigi dan mulut Diukur menggunakan alat Ordinal
Perilaku kesehatan gigi diantaranya adalah : menggosok gigi berupa Kuesioner. Yang terdiri
dan mulut secara teratur dengan baik dan benar, dari masing-masing 10
makan makanan yang menyehatkan pertanyaan, nilai 1 untuk
gigi, mengurangi makanan yang jawaban benar, salah diberi nilai
merusak gigi. 0.
Ranah (Domain) perilaku : Penghitungan skor dilakukan
1. Pengetahuan adalah hasil dengan cara :
penginderaan manusia, atau hasil A
N= ×100
B
tau seseorang terhadap objek
melalui indera yang dimilikinya. Keterangan :
2. Variabel Terpengaruh Skor atau nilai dari endapan keras Pemeriksaan Status karang gigi Ordinal
Status karang gigi (karang gigi) terjadi karena adanya Calculus Indeks (CI), dengan
(kalkulus) plak dan debris yang mengalami kriteria :
pengapuran yang melekat pada gigi 0 = tidak ada kalkulus
dalam jangka waktu yang lama. 1 = kalkulus supragingiva
menutupi tidak lebih dari 1/3
permukaan gigi
2 = kalkulus supragingiva
29
F. Instrument Penelitian
Tabel 3.2 Instrument Penelitian
Untuk mengetahui apakah kuesioner yang kita susun tersebut valid dan
mampu mengukur apa yang kita ukur, maka perlu adanya uji validitas dan
reliabilitas.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur tersebut
apakah benar-benar bisa mengukur apa yang diukur begitu juga dengan
kuesioner menurut (Notoadmodjo, 2018) merupakan alat ukur yang harus
mengukur apa yang harus diukur. Langkah-langkah uji sebagai berikut:
a. Menyiapkan kuesioner
b. Membagikan kuesioner kepada sasaran untuk diuji
c. Menentukan kode skor yaitu jawaban benar skor 1 dan jawaban salah
dengan skor 0.
d. Melakukan korelasi antara skor masing-masing pertanyaan dengan
skor total. Teknik korelasi yang dilakukan adalah korelasi product
moment (r). Suatu variabel (pertanyaan) dikatakan valid bila skor
tersebut berkorelasi secara signifikan dengan skor totalnya.
31
G. Langkah-Langkah Penelitian
Langkah-langkah penelitian ini sebagai berikut :
1. Perizinan
a. Perizinan ke Kelurahan Mangunjiwan
b. Perizinan kepada ketua RW 07 Mangunjiwan
c. Perizinan kepada ketua RT 06 RW 07 Perumahan Griya Bhakti Praja
Mangunjiwan Demak
2. Persiapan
a. Menyiapkan perizinan
b. Menyiapkan alat dan bahan
c. Menyiapkan instrument peneltian
d. Menyiapkan ethical clearance
3. Pelaksanaan
32
H. Analisis Data
1. Analisa Univarat
Menurut Notoatmojo (2012) mengatakan analisa univariat merupakan
analisa yang dilakukan terhadap setiap variabel pengaruh (tingkat perilaku
kesehatan gigi dan mulut) dan variabel terpengaruh (status karang gigi /
kalkulus).
2. Analisa Bivariat
Pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel
perngaruh (Perilaku kesehatan gigi dan mulut) dan variabel terpengaruh
(status karang gigi/kalkulus)
Analisa bivariat adalah analisa data untuk mengetahui hubungan antara
variabel pengaruh dan variabel terpengaruh yang dianalisis dengan uji chi-
square (×2) dengan taraf signifikan (a) = 0.05.
a. Jika p value nilai a adalah (0,05). Maka ada hubungan antara variabel
pengaruh terhadap variabel terpengaruh
b. Jika p value > nilai a (0,05). Maka tidak ada hubungan bermakna
(Signifikan) antara variabel pengaruh dengan variabel terpengaruh.
(Notoatmodjo, 2012)
34
DAFTAR PUSTAKA
Putri, dkk, (2013). Imu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras Dan Jaringan
Pendukung Gigi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_rakorp
op_20 18/Hasil%20Riskesdas%202018.pdf – Diakses Desember 2021
Sari, D. S., Arina, Y. M. D., & Ermawati, T. Hubungan Pengetahuan Kesehatan
Gigi Mulut Dengan Oral Hygiene Index-Simplified (Ohi-S) Pada
Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember (The
correlation between knowledge oral health and Oral Hygiene Index-
Simplified (OHI-S) in the elderly in Public Health Kalisat Jember).
Saumi, dkk (2018) Survey Pengetahuan dan Skor Karang Gigi Pada Pasien
Ruang Gigi Puskesmas Kendal II. Skripsi: Poltekkes Kemenkes
Semarang
Sugiyono, (2017). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung:
Alfabeta.
Worotitjan, I. Minjelungan, C, N. dan Gunawan, P. (2013). Pengalaman Karies
Gigi Serta Pola Makan dan Minum Pada Anak Sekolah DasarDi Desa
Kiawa Kecamatan Kawangkoan Utara. Jurnal e-gigi. 1 (1):59-68.
Tersedia di: http://journal.ums.ac.id - Diakses Desember 2021.
_____________ (2014). Ilmu Perilaku Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta
36
LAMPIRAN
Lampiran 1
JADWAL PENELITIAN
Pelaksanaan
Kegiatan Desember Januari Februari Maret April Mei Juni
2021 2022
2022 2022 2022 2022 2022
Pengajuan Judul
Penyusunan Proposal
Ujian Proposal
Proses Revisi Proposal
Penyerahan skripsi
37
Yudisium
38
Lampiran 2
LEMBAR PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT)
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Lampiran 3
KUESIONER PENELITIAN
39
A. Data Umum
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pendidikan :
No. Telpon :
Alamat :
c. Gigi berlubang
d. Semua jawaban benar
10. Kapan sebaiknya kita kontrol gigi ke klinik gigi?
a. Setiap 3 bulan sekali
b. Ketika sakit gigi saja
c. Bila sempat
d. Setiap 6 bulan sekali
42
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan cara memberi tanda checklist () pada jawaban yang sesuai dengan yang Anda lakukan!
Pilihan Jawaban
No
Pertanyaan Sangat Kurang Tidak
. Setuju Netral
Setuju Setuju Setuju
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan cara memberi tanda checklist () pada jawaban yang sesuai dengan yang Anda lakukan!
Pilihan Jawaban
Lampiran 4
KUNCI JAWABAN KUESIONER
A. Pengetahuan
1. A
2. A
3. B
4. A
5. B
6. C
7. D
8. B
9. D
10. D
47
Lampiran 5
LEMBAR PEMERIKSAAN KALKULUS INDEKS
Kode Responden :
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :
16 11 26
46 31 36
jumlah Kalkulus
CI =
Jumlah gigi Indeks
Kriteria :
a. Baik = 0 – 0,6
b. Sedang = 0,7 – 1,8
48