PROPOSAL
NURHAINA SALINGGAN
201801270
PROPOSAL
NURHAINA SALINGGAN
20180120
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Prodi
UNIVERSITAS WIDYA NUSANTARA
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR LAMPIRAN v
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan Penelitian 4
D. Manfaat Penelitian 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5
A. Tinjaun Teori 5
B. Kerangka Konsep 5
C. Hipotesis 21
BAB III METODE PENELITIAN 21
A. Desain Penelitian 22
B. Tempat Waktu Penelitian 22
C. Populasi Data Sampel 22
D. Variabel Penelitian 23
E. Definisi Operasional 23
F. Instrument Penelitian 25
G. Teknik Pengumpulan Data 26
H. Analisa Data 26
I. Bagan Alur Penelitian 29
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dipengaruhi oleh
sikap keluarga yang memiliki sikap positif, lebih cenderung akan
melakukan perilaku hidup bersih dan sehat. Semua perilaku kesehatan yang
dapat dilakukan atas dasar kesadaran, sehingga anggota keluarga dapat
menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan
kesehatan masyarakat (Bella Andini, 2018).
Dampak dari perilaku terhadap derajat kesehatan cukup besar maka,
diperlukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku yang tidak sehat
menjadi sehat (Zitty A.R Koem, 2016). Salah satunya melalui program
perilaku hidup bersih dan sehat tidak terdapat perbedaan indikator penilaian
unntuk wilayah kerja masyarakat penduduk desa menggunakan 10 indikator
yang harus di anggap mewakili atau dapat mencerminkan keseluruhan
perilaku hidup bersih dan sehat, indikator tersebut adalah: pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan, bayi di beri ASI ekslusif, menimbang
balita setiap bulan, ketersediaan air bersih, memcuci tangan dengan air
bersih dan sabun, jaman sehat, makan buah dan sayur, beraktifitas fisik
setiap hari. Beberapa kepala keluarga yang tidak melakukan aktifitas fisik
seperti mencuci tangan dengan sabun, makan buah dan sayur, dan merokok
dalam rumah (Yuliana N. Salmon, 2019).
Menurut World Health Organization (WHO). (Husna, 2018), Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat ini akan sangat berpengaruh kepada derajat
kesehatan pada masyarakat. Banyak penyakit yang bisa dicegah, antara lain
munculnya penyakit akibat kuman dan juga seperti penyakit infeksi menular
lainnya. Penyakit ini dapat dicegah dengan menerapkan perilaku hidup
besih dan sehat yang dimulai dari dalam tatanan rumah tangga (Yaslina,
2018).
Perilaku hidup bersih dan sehat adalah upaya memberikan pengalaman
belajar dan menciptakan suatu kondisi bagi perorangan/individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat, dengan cara membuka jalur komunikasi,
1
memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku melalui pendekatan pimpinan, bina suasana
dan pemberdayaan masyarakat. Sehingga pada akhirnya masyarakat mampu
mengenali dan mengetahui masalah kesehatannya sendiri terutama pada
tatanan rumah tangga, agar dapat menerapkan cara-cara hidup bersih dan
sehat (Bella Andini, 2018).
Dampak negatif tidak melakukan perilaku hidup bersih dan sehat dari 6
langkah mencuci tangan, pencegahan penyakit. Dalam kepala keluarga dan
anggota keluarga sering mengabaikan kebiasaan mencuci tangan dengan
sabun, memberantas jentik nyamuk, kebiasaan merokok dalam rumah.
pengetahuan kelapa keluarga dalam memperoleh dan mencerna informasi
untuk menentukan pilihan dalam menerapkan hidup bersih dan sehat (Veni
Mornalita, 2021).
Dampak positif perilaku sehat yang akan dirasakan pada tubuh, karena
makan dan minum yang sehat serta menghindari berbagai kebiasaan negatif,
seperti merokok, bergadang, dan akan meningkatkan kesehatan (Veni
Mornalita, 2021). Keluarga mempunyai peran penting dalam meningkatkan
kualitas sehat masyarakat, karena dalam keluarga terjadi komunikasi dan
interaksi antara anggota keluarga yang menjadi awal penting dalam suatu
proses pendidikan perilaku. Pelaksanaan perilaku hidup besrsih dan sehat
sejak dalam dapat menciptakan keluarga. PHBS adalah semua perilaku yang
dilakukan atas dasar kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga
dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif
dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat, dan PHBS di rumah
tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota keluarga agar tahu,
mau, dan mampu mempraktekan perilaku hidup bersih dan sehat serta
berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Mengumpulkan 10
indikator perilaku hidup bersih dan sehat indikator rumah tangga (Wisnatul
Izzati, 2020).
Menurut (Notoatmodjo, 2018), faktor penyebab seseorang melalukan
perilaku hidup bersih dan sehat yaitu : faktor predisposisi (pengetahuan,
sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai, motivasi, pendidikan, umur, dan
3
C.Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Penelitian Untuk Menganalisis Hubungan Sikap dan Motivasi
Dengan Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada
Keluarga Di Wilayah Kerja Desa Tongkonunuk Kecamatan Pagimana.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengidentifikasi Sikap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) Pada Keluarga Di Wilayah Kerja Desa Tongkonunuk
Kecamatan Pagimana.
b. Untuk Mengidentifikasi Motivasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) Pada Keluarga Di Wilayah Kerja Desa Tongkonunuk
Kecamatan Pagimana.
c. Untuk mengidentifkasi Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) Pada Keluarga Di Wilayah Kerja Desa Tongkonunuk
Kecamatan Pagimana.
d. Menganalisis Hubungan Sikap dan Motivasi Dengan Penerapan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Keluarga Di
Wilayah Kerja Desa Tongkonunuk Kecamatan Pagimana.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Dapat di jadikan sebagai referensi penelitian selanjutnya dan
sebagai dapat pemikiran dalam perpuskataan Universitas Widya
Nusantara.
2. Bagi Masyarakat
Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai tambahan
mengidentifikasi Sikap dan Motivasi Dengan Penerapan Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS).
3. Bagi Tempat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
mengenai Sikap dan Motivasi Dengan Penerapan Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Tinjauan Umum Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)
a. Definisi perilaku hidup dan sehat
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan
sekumpulan perilaku yang dilakukan atas dasar kesadaran sebagai
hasi pembelajaran yang menjadikan seseorang dapat menolong diri
sendiri dibidang kesehatan dan berperan aktid dalam mewujudkan
kesehatan masyarakat (Hendri Hadiyanto, 2017).
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan upaya
untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu
kondisi bagi orang/individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
dengan cara membuka saluran komunikasi, memberikan informasi
tentang melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap
dan perilaku melalui pendekatan dengan masyarakat, sehingga
dengan mengetahui masalah kesehatannya sendiri yang terutama
pada rumah tangga, agar dapat cara hidup bersih dan sehat (Depkes,
2013).
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku hidup bersih dan sehat
Perilaku manusia dalam hal kesehatan dipengaruhi oleh dua
faktor perilaku, yaitu faktor perilaku (behavioral factors) dan faktor
non perilaku (non behavioral fatcors) Notoatmodjo, (Nining
Istighosah, 2020). Menganalisis bahwa faktor perilaku sendiri
ditentukan oleh tiga faktor, yaitu:
1) Faktor Predisposisi
Faktor-faktor yang mempermudah atau terjadinya perilaku
seseorang, antara lain pengetahuan, sikap, keyakinan,
7
2) Faktor pemungkin
Faktor Pemungkin adalah faktor yang memungkinkan
mempermudah perilaku dan kegiatan yang dimaksud oleh faktor
tersebut yaitu sarana prasarana perilaku kesehatan (Nining
Istighosah, 2020).
3) Faktor penguat
Faktor penguat yaitu yang mendorong dan memperkuat
terjadinya perilaku.
c. Tujuan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di rumah tangga
Menurut Maryunani, (Depkes, 2013). Tujuan perilaku hidup
bersih dan sehat di keluarga yaitu :
1) Meningkatkan sikap dan peran aktif petugas kesehatan, kualitas
sector, media, organisasi sosial, masyarakat, lembaga swadaya
masyarakat, tokoh, masyarakat, tim masyarakat, penggalang
pembangunan kesejahteraan keluarga (PKK) dan dunia usaha
untuk perilaku hidup bersih dan sehat keluarga.
2) Meningkatkan kemampuan keluarga untuk melaksanakan
perilaku hidup bersih dan sehat berperan aktif mereka dalam
menggerakkan kesehatan di masyarakat.
d. Manfaat dilaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
Berapa manfaat bagi masyarakat atas dilaksanakan perilaku
hidup bersih dan sehat menurut (Depertemen Kesehatan Ri, 2018),
yakni tercipta keluarga yang bersih dan sehat sehingga perawat dan
masyarakat lingkungan keluarga terlindungi dari berbagai gangguan
atau ancaman penyakit (Depkes, 2013).
1) Manfaat bagi rumah tangga
a) Dalam setiap anggota keluarga akan menjadi sehat dan
tidak mudah sakit.
b) Anak akan menjadi tumbuh menjadi sehat dan cerdas
c) Pengeluaran dari biaya rumah tangga yang tadinyaa untuk
berobat ditujukan untuk memenuhi pendidikan atau modal
usaha untuk bertambah pendapatan keluarga.
2) Manfaat bagi masyarakat
a) Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.
b) Masyarakat bisa mencegah atau menggurangi masalah-
masalah kesehatan yang ada.
c) Masyarakat dapat memmanfaatkan pelayanan kesehatan
yang ada
d) Mampu mengembangkan upaya kesehatan yang bersumber
posyandu desa dan lain-lain.
e. Indikator PHBS tatanan Rumah Tangga
Perilaku bersih dan sehat rumah tangga merupakan rumah
tangga yang memenuhi 10 indikator PHBS Rumah Tangga, secara
rumah tangga tidak ada ibu yang melahirkan, dan tidak ada bayi
balita, pengertian rrumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat
merupakan rumah tangga yang hanya menenuhi 10 indikator.
Menurut (Dinas kesehatan, dan Maryunani).
1) Pertolongan pesalinan oleh tenaga kesehatan
Merupakan ibu bersalin dan mendapatkan pertolongan
dalam persalinan oleh tenaga kesehatan atau kebidanan,
(kedokteran umum dan bidan).
2) Memberi Asi eksklusif
Merupakan usia 0-6 bulan dapat ASI sejak lahir sampai
usia 6 tahun
3) Menimbang balita setiap bulan
Merupakan balita menjadi (umur 12-60 bulan) dapat di
timbang setiap tahuntercatat di kartu menujusehat atau buku
kesehatan ibu dan Anak.
4) Menggunakan Air Bersih
9
b. Fungsi Sikap
Merupakan memiliki sikap beberapa fungsi seperti
mengemukakan para ahli yaitu :
1) Fungsi Instrument
Merupakan fungsi sikap yang dikaitkan dengan alasan
praktis atau manfaat dan menggambarkan keadaan, keinginan,
kita dapat memahami bahwa untuk mencapai tujuan, perlukan
suatu sarana yang disebut sikap. Dan akan sebaliknya positif
terhadap objek sikap tersebut.
2) Fungsi Pertahanan Ego
Merupakan sikap dalam rangka melindungi diri dari
kecemasan atau ancaman harga dirinya.
3) Fungsi Ekspresi
Merupakan sikap atau sistem nilai yang dapat dilihat dari
sikap yang diambil bersangkutan terdapat nilai tertentu.
4) Fungsi Pengetahuan
Merupakan sikapa yang membantu untuk memahami bahwa
keterraturan di dalam macam-macam informasi untuk
memdapatkan banyak pengalaman dan pengetahuan.
5) Fungsi Penyesuaian Sosial
Merupakan membantu individu untuk merasa menjadi
bagian dari masyarakat.
c. Tingkatan Sikap
Menurut Notoadmodjo (Edwina Rudyarti1, Ermaya Sari Bayu
Ningsih, 2019), sikap dapat memiliki empat tingkatan, mulai dri
yang rendah hingga tertinggi, ialah menerima respon tanggung
jawab.
1) Menerima adalah memperhatiakan rangsangan (stimulus) yang
diberikan.
2) Merespon adalah dapat memberikan jawaban apabila ditanya
mengerjakan yang diberikan.
3) Menghargai sikap akan bertanggung jawab menanggungsegala
resiko suatu yang telah dipilih.
d. Determinan Sikap
Mengungkapkan bahwa terdapat tiga hal yang penting menjadi
faktor penentu, faktor fisiologis dan komunikasi sosial.
1) Faktor fisiologis, yaitu yang dalam faktor adalah umur dan
kesehatan, menentukan sikap individu.
2) Faktor pengalaman langsung terhadap objek, pengalaman yang
dialami individu menghadapi sikap tersebut. Misalnya pernah
mengalami peristiwa kerusuhan etnis bersikap negatif terhadap:
pasien yang dirawat sangat baik oleh perawat atau sikap positif
akan perawat.
3) Faktor komunikasi sosial, merupakan informasi diterima akan
dapat menyebabkan perubahan sikap pada indivdu.
e. Ciri-ciri Sikap
Memilki beberapa ciri yang tersendiri, pada prinsip menurut ahli
kesamaan (Mitha Musdalifah, Firdaus Daud, 2016), gerungan yaitu :
1) Sikap tidak dibawa sejak lahir, merupakan (learnability) dan
dibentuk berdasarkan pengalamnan dan latihan sepanjang
perkembangan individu dalam hubungan dnegan objek.
2) Sikap dapat berubah-ubah dalam situasi yang memenuhi syarat
untuk itu sehingga dapat dipelajari.
3) Sikap Tidak Berdiri Sendiri namun selalu berhubungan dengan
objek sikap
4) Sikap dapat tertuju pada satu objek atau pun dapat tertujuu pada
sekumpulan atau banyak objek
13
Sikap
Penerapan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS)
Pada Keluarga
Motivasi
Keterangan :
: Variabel yang akan diteliti
: Mecari Hubungan
23
C. Hipotesis
Berdasarkan kerangka penelitian di atas, maka hipotesis yang diajuhkan
dalam penelitian ini adalah :
Ha : Ada Hubungan Sikap dan Motivasi Dengan Penerapan
Perilaku HidupBersih dan Sehat (PHBS) Pada Keluarga Di
Wilayah Kerja Desa Tongkonunuk Kecamatan Pagimana.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang di gunakan oleh peneliti adalah metode penelitian
kuantitatif yaitu menghubungkan antar variabel dengan menggunakan
pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan waktu
pengukuran/observasi data variabel independen dan dependen hanya satu
kali pada satu saat dimana variabel independen adalah sikap dan motivasi,
sedangkan variabel dependen adalah penerapan perilaku hidup bersih dan
sehat (Husni Abdul Gani, Erdi Istiaji, 2015).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Penelitian ini akan dilakasanakan Di Wilayah Kerja Desa
Tongkonunuk Kecamatan Pagimana.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juni tahun 2023.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi penelitian
Populasi keseluruhan sumber data subjek penelitian yang
diperlukan dalam suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini
Merupakan perilaku hidup bersih dan sehat jumlah data penduduk
kepala keluarga 270 orang KK Di Wilayah Kerja Desa Tongkonunuk
Kecamatan Pagimana (Husni Abdul Gani, Erdi Istiaji, 2015).
2. Sampel
Sampel tersebut merupakan sebagian objek/subjek dari populasi
yang diteliti yang dianggap dapat mewakili keseluruhan populasi
jumlah sampel 73 orang keluarga yang dapat membantu peneliti dalam
melakukan penelitian dengan menggunakan rumus slovin (Husni Abdul
Gani, Erdi Istiaji, 2015).
N
Rumus : n= 2
1+ N ( e )
270
n=
1+270 x (0,01) 2
270
n=
1+270 x (0,01)
270
n=
3,70
n=72,97 dibulatkan menjadi 73
Berdasarkan rumus diatas didapatkan jumlah sampel 73 responden.
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
e = Tingkat Kepercayaan 10%
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Non Probality Sampling yaitu Maksimal Sampling dimana
pengambilan sampel berdasarkan pada unit pengamatan yang dijumpai
sampai sampel yang dibutuhkan terpenuhi (Musriyati, 2019). Adapun
kriteria dalam penelitian terdiri atas.
a. Kriteria inklusi
1) Semua keluarga di Dusun I dan Dusun II Di Wilayah Kerja
Desa Tongkonunuk Kecamatan Pagimana, di bagi menjdi dua
dusun yaitu :
a) Kepala Dusun I
25
b) Kepala Dusun II
2) Keluarga yang bersedia menjadi responden dan Informed
consent.
b. Kriteria Eksklusi
1) keluarga yang tidak berada di tempat saat melakukan penelitian.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat ataupun nilai dari
objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Penelitian ini
menggunakan dua variabel (Husni Abdul Gani, Erdi Istiaji, 2015), yaitu :
1. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang sering disebut variabel
stimulus, predikator, dan merupakan variabel bebas dan variabel ini
sering disebut variabel yang mempengaruhi variabel dependen (terikat).
Variabel independen dalam penelitian ini merupakan sikap dan motivasi
(Nursakinah Hayati, 2020).
2. Veriabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang sering disebut variabel
output, kriteria, dan kuesioner. Variabel ini juga sering disebut variabel
terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
karena adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini
merupakan perilaku hidup bersih dan sehat pada keluarga (Nursakinah
Hayati, 2020).
E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah uraian tentang batas variabel atau tentang
apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan,(Ilham Akhsanu Ridlo,
2020). Definisi operasional dari variabel-variabel yang digunakan dalam
penelitian adalah sebagai berikut :
1. Variabel dependen : perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
a. Definisi penerapan perilaku PHBS ini merupakan suatu rangkain
kegiatan perilaku hidup bersih dan sehat yang sangat penting untuk
ditetapakn guna untuk meningkatkan keluarga serta masyarakat
akan masalah kesehatan mereka dapat menerapkan serta menjaga
kesehatan dan kebersihan lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
b. Alat ukur : Kuesioner
c. Cara ukur : Kengisi kuesioner
d. Skala ukur : Ordinal
e. Hasil ukur : 1. Baik jika > mean/median
2. Tidak baik jika < mean/median
2. Variabel independen : Sikap
a. Definisi salah satu sikap memberikan upaya keluarga yang
berkeyakinan untuk seseorang agar adanya perasaan dalam
keluarga baik secara positif, memberikan semangat pada keluarga
agar terlihat diri sendiri percaya.
b. Alat ukur : Kuesioner
c. Cara ukur : Mengisi kuesioner
d. Skala ukur : Ordinal
e. Hasil ukur : 1. Baik jika > mean/median
2. Kurang baik < mean/median
3. Variabel dependent : Motivasi
a. Definisi merupakan sebuah dorongan seseorang untuk melakukan
sesuatu, dorongan itu bisa bersifat primer dan sekunder.
b. Alat ukur : Kuesioner
c. Cara ukur : Mengisi kuesioner
d. Skala ukur : Ordinal
e. Hasil ukur : 1. Tinggi jika > mean/median
2. Rendah jika < mean/median
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian pengumpulan data primer dalam penelitian ini
untuk diperoleh informasi dari respoden, kuesioner yang digunakan dalam
penelitian ini tersusun secara terstruktur dan berisikan pernyataan yang
27
2. Kuesioner motivasi
Kuesioner sikap adalah mmendorong keluarga agar dapat
mengikuti penerapanP hidup bersih dan sehat PHBS Penelitian terdiri
dari 10 item yaitu : keluarga selalu mendamping, keluarga memberi
support, tetap mencintai dalam keadaan sakit, memberikan ASI
tambahan dan keluarga tidak bisa merokok dalam rumah 10 item
pernyataan. Sedangkan motivasi intrinsik adalah sesuatu adanya
kemauan melakukan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat dalam
rumah tangga ada 7 yaitu: dorongan keluarga, lingkungan keluarga,
tanggung jawab, prestasi kesehatan, tenaga kerja kesehatan, komunikasi
masih kurang, sumber air yang terdiri dari item yang termotivasi
ekstrinsik 5 item pertnyaan motivasi instrinsik dan ekstrinsik
pertanyaan (Bella Andini, 2018).
Skala yang digunakan dalam kuesioner ini adalah skala likert.
Pembuatan kuesioner ini termasuk dalam item atau pernyataan atau
pertanyaan positif yang terdiri dari semua pertanyaan.
G. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini diperolah dari sumber data primer dan data
sekunder.
1. Data primer
Data primer adalah data yang diambil langsung dari objek yang
akan diteliti. Data primer dalam penelitian ini didapatkan melalui
pembagian kuesioner kepada keluarga Di Wilayah Kerja Desa
Tongkonunuk Kecamatan Pagimana.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang dipakai untuk membantu data
primer, dalam penelitian ini data sekunder yaitu data dari penduduk
masyarakat Desa Tongkonunuk.
H. Analisis Data
Analisis data merupakan bagian yang penting dalam penelitian dengan
maksud untuk memcapai tujuan utama penelitian, Nursalam (2022). Tujuan
utama penelitian yaitu menjawab semua pertanyaan yang mengungkapkan
penelitian tersebut :
1. Editing (Pengecekan Data)
Yaitu untuk dilakukan dengan cara mengamati kembali data yang
telah dikumpulkan agar diketahui apakah ada kekeliruan atau tidak.
2. Coding (Pengkodean data)
Adalah dilakukan dengan cara memeberikan kode atau nilai pada
peneliti untuk memalukkan data pada komputer.
3. Tabulating (Tabulasi)
Adalah dilakukan setelah pemeriksaan dan pemberian kode.
Dalam tahap ini data disusun dalam bentuk tabel agar lebih
mempermudah dalam menganalisis data sesuai dengan tujuan
penelitian.
4. Entry (Data)
Adalah memasukan data kedalaman program computer untuk
mempermudah proses perhitungan dalam analisis.
5. Cheaning (Pembersihan Data)
yaitu untuk melihat variabel yang digunakan apakah datanya suah
benar atau belum, oleh karena itu dilakukan pembersihan data.
6. Describing (Memasukkan Data)
29
Keterangan :
X2 : Chi Square
O : Nilai observasi
E : Hasil yang diharapkan
Data yang menggunakan derajat bermakna Asyimp Signifikan hasil
analisis chi square dibandingkan dengan makna secara statistik
bermakna apabilam secara statistik tidak bermakna sedangkan variabel-
variabel tersebut akan dianalisis melalui tahap model analisis
multivariat.
Persyaratan penggunaan Uji Chi Square
a) Sampel ≥ 30
b) Tidak ada sel yang dinilai observasi bernilai nol
c) Nilai yang diambil “continutity correction”
d) Semua expected lebih dari 5 boleh expexted kurang dari 5 asalkan
maksimal 20% dari jumlah sel.
e) Tabel 3x3 maksimal 2 sel
f) Tabel 2x3 maksimal 2 sel
Jika syarat Uji Chi Square tidak terpenuhi, digunakan alternatif lain
diantaranya:
1) Untuk tabel 2x2, alternatif Uji Chi Square adalah fishers
2) Untuk tabel 2x2 adalah uji Kolmogorov-sminorw
3) Penggabungan sel adalah langkah alternatif uji chi square tabel 2x2
sehingga terbentuk suatu tabel yang baru, setelah dilkukan
penggabungan sel, uji hipotesis di pilih sesuai dengan tabel yang baru
tersebut.
31
Identifikasi Masalah
Lokasi penelitian
Di Wilayah Kerja Desa Tongkonunuk Kecamatan
Pagimana
Populasi
Populasi dalam penelitian ini merupakan julmlah data 270 KK
Di Wilayah Kerja Desa Tongkonunuk Kecamatan Pagimana
Sampel
Sampel dalam penelitian ini sebanyak 72 orang
oorang
Sampling
Non Probality Sampling
Desain Penelitian
Cross Sectional
Pengumpulan Data
Peneliti menggunakan kuesioner
Variabel Dependen Variabel Independen
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Sikap dan Motivasi
(PHBS) Pada Keluarga
Pengelohan Data
Editing, Coding, Tabulating, Entry, Cheaning, Desribung,
Univariat Bavariat
Distribusi Frekuensi Uji Chi Square
Kesimpulan
Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Iv Sipin Kota Jambi Tahun 2017”, Jurnal
Ilmiah Dikdaya, 8(2), Bl 298.
Husni Abdul Gani, Erdi Istiaji, P.E.P. (2015) “Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
(PHBS) Pada Tatanan Rumah Tangga Masyarakat Using (Studi Kualitatif Di
Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi)”, Jurnal IKESMA,
11(1), Bll 25–35.
Ilham Akhsanu Ridlo (2020) “Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada
Masyarakat Di Kelurahan Rangkah Kota Surabaya”, Jurnal Promkes, 8(1), Bl
47. Doi:10.20473/Jpk.V8.I1.2020.47-58.
Kadar Ramadhan (2017) “Hubungan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Larangan
Merokok Di Rumah Keberhasilan Berhenti Merokok”, Jurnal Profesi Medika :
Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 11(1), Bll 26–31.
Doi:10.33533/Jpm.V11i1.209.
Kesehatan, D. (2018) “Panduan Pembinaan Dan Penilaian Perilaku Hidup Dan
Sehat Dirumah Tangga Memulai Tim Tatanan Pkk , Kementerian Kesehatan Ri,
Jakarta. Nursing Baclelor Studi Program”, Depertemen Kesehatan, 2(5), Bll 171.
Laila Jamil Faikhotul Jannah (2019) “Hubungan Antara Perilaku Hidup Bersih
Dan Sehat (PHBS) Tatanan Rumah Tangga Dengan Kejadian Diare Pada
Balita”, ARKESMAS (Arsip Kesehatan Masyarakat), 4(1), Bll 125–133.
Doi:10.22236/Arkesmas.V4i1.3144.
Mitha Musdalifah, Firdaus Daud, H.P. (2016) “Analisis Perilaku Hidup Bersih
Dan Sehat (PHBS) Masyarakat Desa Nelayan Di Kabupaten Takalar”, Prosiding
Seminar Nasional Biologi VI, 1(10), Bll 407–416.
Muh. Fajaruddin Natsir (2019) “Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada
Tatanan Rumah Tangga Masyarakat Desa Parang Baddo”, Jurnal Nasional Ilmu
Kesehatan (JNIK ), 1(3), Bll 54–59.
Musriyati, S. (2019) “Perilaku Masyarakat Dalam Menggunakan Jamban Bersih
Dan Sehat Di Dusun Banglandek, Desa Gunung Kesan, Kecamatan Karang
Penang”, Wiraraja Medika, 9(1), Bll 11–16. Doi:10.24929/Fik.V9i1.690.
Ni Komang Lisa Anggraeni (2018) “Hubungan Pengetahuan Dan Sikap
Keluarga Denagn Penerapan Hidup Bersih Dan Sehat Payangan Wilayah Kerja
Puskesmas Marga 1 Tabanan”, BMJ (Online), 5(2), Bll 144–156.
Nining Istighosah (2020) “Minat Keluarga Dalam Melaksanakan Perilaku”,
Media Informasi Kesehatan, 7(2), Bll 1–13.
Notoatmodjo (2018) “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi
Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas Dalam Melaksanakan Program PHBS Di
Sekolah Dasar”, Persada Husada Indonesia, 5(18), Bll 1–12.
Nunun Nurhajati (2011) “Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Masyarakat
Desa Samir Dalam Meningkatkan Kesehatan Masyarakat”, Kesehatan
Masyarakat, 3(1), Bll 1–18.
Nursakinah Hayati, R.H. (2020) “Upaya Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
(PHBS) Menuju Adaptasi Kebiasaan Baru Di Kecamatan Binjai Barat Kelurahan
Sukaramai”.
Rizsanti Meirina Satar (2013) “Peningkatan Derajat Kesehatan Melalui Promosi
Kesehatan Pola Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Di Dusun Sawahan Desa
Pendowoharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul”, Khazanah, 6(1), Bll 27–
33. Doi:10.20885/Khazanah.Vol6.Iss1.Art3.
Rotua Sumihar, R.F. (2021) “Penyuluhan Tentang Pola Hidup Sehat Di
Kelurahan Tanjung Gusta”, Jurnal Mitra Keperawatan Dan Kebidanan Prima,
1(2), Bl 7.
Sitti Aminah (2019) “Pengetahuan Dan Sikap Keluarga Dalam Pelaksanaan
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di Wilayah Kerja Puskesmas Sombaopu
Gowa”, Kemenkes, 53(9), Bll 1689–1699.
Sri Rezeki, Aras Mulyadi, N. (2013) “Strategi Promosi Kesehatan Terhadap
Peningkatan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Individu Pada Masyarakat
Perkebunan Di Wilayah Puskesmas Sei Kijang Kabupaten Pelalawan”, Ilmu
Lingkungan, 7(1), Bll 38–48.
Sri Rukaiyah (2018) “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Perilaku
Hidup Bersih Dan Sehat Pada Tatanan Rumah Tangga Di Wilayah Kerja
Puskesmas Poned X”, Jurnal Ilmu Kesehatan, 14(1), Bll 7–14.
Veni Mornalita, S.K.D. (2021) “Pengetahuan Dan Sikap Ibu Rumah Tangga
Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Di Desa Palamaki Kecamatan
Kulawi Selatan Kabupaten Sigi”, Kesmas, 2(1), Bll 58–64.
Wisnatul Izzati, D.O.B. (2020) “Hubungan Sikap Dan Motivasi Dengan
Penerapan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Pada Keluarga”, Prosiding
Seminar Kesehatan Perintis, 3(2), Bll 12–18.
Yaslina, N. (2018) “Hubungan Sikap Dan Motivasi Dengan Penerapan Perilaku
Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs)Pada Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas
Gulai Bancah Kota Bukittinggi Tahun 2018”, Jurnal Kesehatan Perintis
(Perintis’s Health Journal), 5(1), Bll 65–72. Doi:10.33653/Jkp.V5i1.97.
Yuliana N. Salmon (2019) “Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Dengan
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs)Tatanan Rumah Tangga Di Kelurahan
Kima Atas Kota Manado”, Kesmas, 8(6), Bll 455–464.
Zitty A.R Koem (2016) “Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Dengan
Perilaku Hiup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Kecamatan Air Madidi
Kabupaten Minahasa Utara”, Revista CENIC. Ciencias Biológicas, 152(3), Bll
1–28. Available At:
35
A. Identitas Responden
1. Inisial Responden :
3 SMA/Sederajat 4 D3
5 S1/S2 6 Diplomwra
4. Umur : 1 35-39
2 40-56
3 60-76
2 Swasta 4 Pelajaran/Mahasiswa
6. Alamat :
B. Petunjuk Pengisian
1. Tunjukkan hasil anda pada setiap pernyataan berikut dengan memberi
check (√) salah satu pilihan pada kotak jawaban dengan ketentuan
sebagai berikut:
2. Tidak ada jawaban benar atau salah untuk pernyataan berikut, Anda
bebas memilih jawaban yang tersedia menurut terhadap pernyataan-
pernyataan berikut. pada dirimu yang sebenarnya.
A. Petunjuk pengisian
1. Nyataan pendapat anda terhadap setaip pernyataan dengan memberi
check (√) salah satu pilihanpada lembar jawaban dengan ketentuan
sebagai berikut.
a. Selalu (SL) Jika pernyataan tersebut merupakan tindakan sikap
untuk memperkenalkan pola hidup bersih dan sehat ke dalam
keluarga, yang selalu dilakukan dalam bulan terakhir.
b. Kadang-kadang (KK) Jika pernyataan merupakan kegiatan sikap
penerapan PHBS keluarga dilakukan selama 3 bulan terakhir.
c. Jarang (JR) Jika ada pernyataan merupakan kegiatan yang dilakukan
selama 1-2 bulan terakhir.
d. Tidak pernah (TP) Jika ada pernyataan merupakan kegiatan yang
tidak pernah dilakukan sama sekali.
2. Tidak ada jawaban yang benar atau terhadap pernyataan berikut ini yang
bebas pilihan jawaban yang dapat tersedia, sesuai dengan keadaan diri
yang sebenarnya.
SIKAP
NO PERNYATAAN SL KK JR TP
MOTIVASI
NO PERTANYAAN YA TIDAK
Motivasi Instrinsik
Motivasi Ekstrinsik
NO PERTANYAAN YA TIDAK
NO PERTANYAAN YA TIDAK