Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BONTOSUNGGU
KECAMATAN BONTOHARU
Alamat : Jln. Poros Bandara H. Aroeppala Kode Pos : 92811
Email : pkmbontosunggu1@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


KUNJUNGAN RUMAH LANSIA RESIKO TINGGI
UPTD PUSKESMAS BONTOSUNGGU

I. PENDAHULUAN

Kesehatan adalah hak asasi menusia dan merupakan investasi, juga merupakan karunia
Tuhan, oleh karenanya perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya. Promosi kesehatan
sangat efektif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan tersebut. Factor perilaku dan
lingkungan mempunyai peranan sangat dominandalam peningkatan kualitas kesehatan. Hal
– hal tersebut merupakan bidang garapan promosi Kesehatan.

Masalah perilaku menyangkut kebiasaan, budaya, dan masalah – masalah lain yang tidak
mudah diatasi. Untuk itu semua perlu peningakatn kesadaran dan kepsedulian masyarakat
untuk hidup sehat, perlunya pengembangan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat, dan
untuk diperlukan peningkatan upaya promosi kesehatan.

Kunjungan rumah (home visit) adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang
komperhensif bertujuan memandirikan pasien dan keluarganya, pelayanan kesehatan
diberikan ditempat tinggal pasien dengan melibatkan pasien dan keluarganya sebagai subyek
yang ikut berpartisipasi merencanakan kegiatan pelayanan, pelayanan dikelola oleh suatu
unit/sarana/institusi baik aspek administrasi maupun aspek pelayanan dengan mengkoordinir
berbagai kategori tenaga profesional dibantu tenaga non profesional, dibidang kesehatan
maupun non kesehatan serta untuk memenuhi kebutuhan pelayanan dan memperbaiki
kualitas hidup lanjut usia yang tinggal di rumah di lingkungan keluarga atau masyarakat.

II. LATAR BELAKANG

Peningkatan usia harapan hidup di indonesia mempengaruhi jumlah lanjut usia dari tahun
ke tahun. Jumlah penduduk Indonesia pada 2016 lebih kurang 21 juta jiwa. Jumlah itu
bertambah sering dengan meningkatnya usia harapan hidup. Jumlah penduduk lansia di
indonesia tahun 2010 sebanyak 18,1 juta jiwa (7,6 % dari total populasi), tahun 2014
meningkat menjadi 20,24 juta jiwa (8,030 % populasi) dan diperkirakan akan mencapai 36
juta jiwa pada 2025. Perubahan pola demografi dimana jumlah lanjut usia semakin
meningkat juga diikuti dengan perubahan pada sistem nilai dan struktur sisoal
keluarga.Keluarga yang diharapakan dapat menjadi penyangga dan penyedia dukungan sosial
bagi lanjut usia tidak lagi sepenuhnya dapat menjalankan fungsi dan peranannya.
Konsekuensi dari perubahan tersebut adalah tidak sedikit lanjut usia yang berjuang mengatasi
permasalahn sosial, ekonomi dan psikologis di rumah mereka sendiripun tanpa kehadiran
keluarga.Perubahan struktur penduduk pada masa depan akan mempengaruhi kesejahteraan
lansia. Riset LDUI menunjukkan, jumlah lansia tinggal sendiri atau berdua dengan pasangan
pada 1995-2014 kian banyak. Pada 2014, lansia yang tinggal sendiri 9,66 %, lansia tinggal
denagn pasangan 13,10 % dan tinggal dengan orang 12,21 %.

III. TUJUAN

a. Tujuan umum
Memantau keadaan kesehatan lansia resti serta penanganan secara aktif untuk
miningkatkan kulaitias hidup lansia dan keluarga.
b. Tujuan Khusus
1. Terpenuhi kebutuhan dasar ( bio-psiko-sosial-spritual) secara mandiri
2. Meningkatkan kemandirian keluarga dalam pemeliharaan kesehatan
3. Meningkatkan kualitas pelaayanan kesehatan di rumah

IV. KEGIATAN POKO DAN RINCIAN KEGIATAN

A. KEGIATAN POKOK
Koordinasi lansia resiko tinggi dan keluarga
B. RINCIAN KEGIATAN
1. Memberi asuhan keperawatan secara komprehensif
2. Melakukan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarganya
3. Mengembangkan pemberdayaan pasien dan keluarga

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

A. Persiapan
1. Pastikan identitas pasien
2. Pastikan perlengkapan pasien untuk di rumah
3. Menyiapkan register
4. Siapkan alat bantu media untuk pendidikan
B. Pelaksanaan
1. Perkenalkan diri dan jelaskan tujuan
2. Observasi lingkungan yang berkaitan dengan keamanan lansia
3. Lengkapi data hasil pengkajian dasar pasien
4. Membuat rencana pelayanan
5. Lakukan perawatan langsung
6. Memberikan pendidikan kesehatan terkait penyakit yang tidak diderita lansia
7. Dokumentasikan kagiatan
C. Monitoring dan Evaluasi
1. Keakuratan dan kelengkapan pengkajian awal
2. Kesesuaian perencanaan dan ketepatan tindakan
3. Efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tindakan oleh pelaksana

VI. SASARAN
a. Lansia usia > 70 tahun (resti)
b. Lansia umur 60 Tahun disertai masalah kesehatan (penyakit kronis)
c. Keluarga Lansia

VII. PELAKSANA KEGIATAN


1. Dokter (tim medis)
2. Penanggung jawab program / Paramedis
3. Analis kesehatan

VIII. JADWAL DAN TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN


Bulan
No Nama Wilayah Juli Agust Sept Ket
1 Desa Bontotangnga   
2 Kelurahan Bontobangun   
3 Desa Bontoborusu   
4 Desa Kalepadang   
5 Desa Kahu – Kahu   
6 Desa Bontosunggu   

IX. BIAYA
Suber biaya pelaksanaan kegiatan adalah Dana Bantuan Operasional Kesehatan tahun 2023.

X. EVALUASI KEGIATAN
Evaluasi dilakukan langsung setelah pelaksanaan kunjungan dan disampaikan pada saat loka
karya lintas program dan lintas sektor di Puskesmas Bontosunggu.

XI. PENCATATAN DAN PELAPORAN


A. PENCATATAN
Semua kegiatan dicatat dan didokumentasikan dalam bentuk format sesuai dengan format
laporan dari dinkes Kesehatan Kabupaten Kepulauan Selayar.
B. PELAPORAN
Laporan hasil cakupan dilaporkan setiap tanggal 5 di bulan berikutnya ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Kepulauan Selayar dan dilaporkan ke instansi atau tempat
pelaksanaan kegiatan dan lintas sektor terkait.

C. EVALUASI
Evaluasi dilakukan setiap selesai kegiatan dan setiap satu bulan setelah kegiatan
dilaksanakan pada saat lokakarya mini lintas program di Puskesmas Bontosunggu.

Mengetahui, Bontosunggu, Januari 2023


Kepala UPTD Puskesmas Bontosunggu Penanggung Jawab program

H. FAISAL ANAS, SKM SALPINA TONAPA, A.Md.Keb


NIP.198402162006041006 NIP. 19700414 199203 2 015

Anda mungkin juga menyukai