Anda di halaman 1dari 54

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PADA Ny.

S
DENGAN MASALAH GASTRITIS DI RUANG 303
RS. MEGA BUANA PALOPO

KARYA TULIS ILMIAH PROFESI

Disusun oleh :

NELLY SULASTRI S

N.21.04.010

UNIVERSITAS MEGA BUANA PALOPO


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS PALOPO
TAHUN 2022
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PADA Ny.S
DENGAN MASALAH GASTRITIS DI RUANG 303
RS MEGA BUANA PALOPO

KARYA TULIS ILMIAH PROFESI


Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Ners
Pada Program Studi Pendidikan Profesi Ners
Universitas Mega Buana Palopo

UNIVERSITAS MEGA BUANA PALOPO


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS PALOPO
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Pada
Ny.S Dengan Masalah Gastritis Di Ruang 303 Rs Mega Buana Palopo” ini telah
disetujui untuk diujikan pada Ujian Sidang dihadapan Tim Penguji pada tanggal
12 Juli 2022.

Pembimbing

Fadli S.Kep.,Ns.,M.Kep

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Pada Ny.S
Dengan Masalah Gastritis Di Ruang 303 Rs Mega Buana Palopo” ini telah
diujikan dan dinyatakan “Lulus” dalam Ujian Sidang dihadapan Tim Penguji
pada tanggal 12 Juli 2022

Pembimbing Penguji

Fadli S.Kep.,Ns.,M.Kep Justiani S.Kep.,Ns


NIDN : 090908808

Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Ners

Hera Heriyanti, S.Kep.,Ns.,M.Kep


NIDN: 0913039102

iii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : Nelly Sulastri S

NIM : N.21.04.010

Program Studi : Profesi Ners

Tahun Akademik : 2022

Menyatakan bahwa karya tulis ilmiah (KTI) ini adalah hasil karya saya sendiri
dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan
benar. Saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan KTI saya yang berjudul :
“ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PADA Ny.S DENGAN
MASALAH GASTRITIS DI RUANG 303 RS MEGA BUANA PALOPO”

Apabila suatu saat nati terbukti bahwa saya melakukan plagiat, maka saya akan
menerima sanksi yang telah ditetapkan.

Demikian surat peryataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Palopo,12 Juli 2022

(Nelly Sulastri S)

iv
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesikan karya tulis ilmiah ini
dengan judul penelitian “Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Pada Ny.S
Dengan Masalah Gastritis Di Ruang 303 Rs Mega Buana Palopo”.
Penulis menyadari bahwa penyusunan KTI ini jauh dari kesempurnaan
disebabkan terbatasnya pengetahuan yang dimiliki oleh penulis olehnya itu
dengan rendah hati mengharapkan saran dan kritik. Penulis ucapkan banyak
terima kasih kepada pembimbing Pak Fadli S.Kep.,Ns.,M.Kep yang telah
membimbing dan memberikan arahan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan KTI ini.
Ucapan terimakasih dan apresiasi setinggi-tingginya penulis sampaikan
terkhusus kepada kedua orang tua Bapak Sukaimal dan Ibu Sariana yang
senangtiasa mendidik, mendoakan dan selalu sabar dalam memberikan nasehat,
serta pihak-pihak yang telah membantu proses penelitian maupun penyusunan
laporan hasil penelitian ini, diantaranya kepada yang terhormat:
1. Bapak Rahim Munir, SP., MM selaku Pembina Yayasan Pendidikan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mega Buana Palopo.
2. Ibu Dr. Nilawaty Uly, S.Si.,Apt., M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Mega Buana Palopo.
3. Ibu Evawati Uly, S.Farm.,Apt selaku Wakil Ketua Bidang Keuangan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mega Buana Palopo.
4. Ibu Hera Heriyanti S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Ketua Program Profesi Ners
Universitas Mega Buana Palopo.
5. Ibu Justiani S.Kep.,Ns selaku penguji
6. Ibu Ratnasari Iskandar S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku Penasehat Akademik
7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Universitas Mega Buana Palopo.
8. Teman-teman seperjuangan program Profesi Ners tahun 2022
Akhir kata semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan
rahmat, berkat dan karunia-Nya kepada kita semua dan memberikan
imbalan yang setimpal atas semua jerih payah dari pihak yang telah memberikan

v
bantuan dan dukungan kepada penulis serta senantiasa menambah ilmu
pengetahuan yang bermanfaat dan menjadikan kita sebagai hambanya yang
selalu bersyukur.

Palopo, 12 Juli 2022

Nelly Sulastri S

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................. iii
KATA PENGANTAR........................................................................................... v
DAFTAR ISI........................................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Tujuan Penelitian......................................................................................... 2
1. Tujuan umum.......................................................................................... 2
2. Tujuan khusus......................................................................................... 2
C. Manfaat Penulisan........................................................................................ 3
D. Metode Penulisan ....................................................................................... 3
E. Ruang Lingkup............................................................................................ 3
F. Sistematika Penulisan.................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN TEORI................................................................................. 5
A. Pengertian .................................................................................................... 5
B. Etiologi........................................................................................................ 5
C. Patofisiologi................................................................................................. 7
D. Manefestasi Klinik........................................................................................ 8
E. Komplikasi................................................................................................... 8
F. Penatalaksanaan Medis................................................................................ 9
G. Pengkajian Keperawatan.............................................................................. 9
H. Diangonosa Keperawatan.......................................................................... 12
I. Perencanaan Keperawatan........................................................................ 12
J. Implementasi dan Evaluasi........................................................................ 15
K. Discharge Planning................................................................................... 15
BAB III METODE PENELITIAN.................................................................... 17
A. Desain Penelitian........................................................................................ 17
B. Waktu dan Tempat Penelitian.................................................................... 17

vii
C. Populasi dan Sampel.................................................................................. 17
D. Prosedur pengambilan data.............................................................................. 17
E. Alat Pengumpulan Data............................................................................. 18
F. Cara pengumpulan Data............................................................................. 19
BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................... 20
A. Pengkajian Keperawatan........................................................................... 20
B. Diagnosa Keperawatan.............................................................................. 20
C. Perencanaan Keperawatan......................................................................... 21
D. Impelementasi Keperawatan..................................................................... 22
E. Evaluasi Keperawatan............................................................................... 23
BAB V PENUTUP............................................................................................... 25
A. KESIMPULAN......................................................................................... 25
B. SARAN................................................................................................…. 25
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................26
DAFTAR LAMPIRAN

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan saat ini dihadapkan pada dua masalah yaitu


penyakit menular dan penyakit tidak menular. Penyakit tidak menular
kebanyakan disebabkan oleh gaya hidup modernisasi dan globalisasi salah
satunya penyakit gastritis (Monica, 2019). Gastritis merupakan salah satu
penyakit yang banyak dijumpai di klinik atau ruangan penyakit dalam dan
merupakan salah satu penyakit yang banyak di keluhkan oleh masyarakat,
baik remaja maupun orang dewasa. Gastritis atau sakit pada ulu hati ialah
terjadi peradangan pada mukosa dan sub mukosa lambung. Gastritis
ditandai dengan rasa mual muntah, perdarahan pada kasus lanjut, rasa
lemah dan nafsu makan menurun (Suwindiri, 2021).
Masyarakat pada umumnya mengenal gastritis dengan sebutan
penyakit maag yaitu penyakit yang menurut mereka bukan suatu masalah
yang besar, gastritis terjadi pada semua usia mulai dari anak-anak, remaja,
dewasa sampai tua (Sepdianto et al., 2022). Gastritis dapat mengganggu
aktivitas sehari-hari, karena penderita akan merasa nyeri dan rasa sakit
tidak enak pada perut. Banyak penderita gastritis itu berawal dari
kesibukan yang berlebihan sehingga mengakibatkan seseorang lupa
makan. Terkadang gejala gastritis pada awalnya diabaikan saja, padahal
jika penyakit gastritis itu dibiarkan maka bias terjadi kondisi komplikasi
yang cukup parah (Nim, 2019).
Beberapa survei menunjukkan bahwa gastritis paling sering
menyerang usia produktif. Pada usia produktif rentan terserang gejala
gastritis karena tingkat kesibukan serta gaya hidup yang kurang
memperhatikan kesehatan serta stres yang mudah terjadi akibat pengaruh
faktor - faktor lingkungan. Pada usia produktif masyarakat rentan
terserang gejala gastritis, dari tingkat kesibukan serta gaya hidup yang
kurang memperhatikan kesehatan serta stres yang mudah terjadi akibat

1
2

pengaruh faktor - faktor lingkungan yang bisa menyebabkan munculnya


gejala gastritis (Hoesny & Nurcahaya, 2019).
Menurut Wort Health Organization (WHO) mendapatkan hasil dari
angka persentase gastritis di dunia, diantaranya Inggris 22%, China 31%,
Jepang 14,5%, Kanada 35%, dan Prancis 29,5%. Insiden terjadinya
gastritis di Asia Tengggara sekitar 583.635 dari jumlah penduduk setiap
tahunnya (WHO, 2018).
Angka kejadian gastritis di Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi
274,396 kasus dari 238,452,952 jiwa penduduk. Berdasarkan Data
Kesehatan Indonesia terdapat sepuluh penyakit terbanyak di rumah sakit di
Indonesia, pada pasien rawat inap gastritis berada pada posisi keenam
dengan jumlah kasus sebesar 33.580 kasus yang 60,86% terjadi pada
perempuan. Pada pasien rawat jalan gastritis berada pada posisi ketujuh
dengan jumlah kasus 201.083 kasus yang 77,74% terjadi pada perempuan
(Kementrian Kesehatan RI, 2018).
Berdasarkan data-data yang didapatkan pada RS Mega Buana pada
tahun 2021 terdapat 28 orang yang terkena gastritis.
B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Mengidentifikasi asuhan keperawatan pada pasien dengan diagnosa
gastritis di Universitas Mega Buana Palopo.
2. Tujuan Khusus
a. Mengkaji pasien dengan diagnosa gastritis di Rs Mega Buana
Palopo
b. Merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien dengan diagnosa
gastritis di RS Mega Buana Palopo
c. Merencanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan diagnosa
gastritis di RS Mega Buana Palopo
d. Melaksanakan tindakan asuhan keperawatan pada pasien dengan
diagnosa gastritis RS Mega Buana Palopo
e. Mengevaluasi asuhan keperawatan pada pasien dengan diagnosa
gastritis di RS Mega Buana Palopo
3

C. Metode Penulisan
Metode yang digunakan yaitu deskriptif, dimana metode ini
sifatnya mengungkapkan peristiwa atau gejala yang terjadi pada waktu
sekarang yang meliputi studi kepustakaan yang mempelajari,
mengumpulkan, membahas data dengan studi pendekatan proses
keperawatan dengan langkah-langkah pengkajian, diagnosis, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi.
D. Manfaat penulisan
1. Mahasiswa
Hasil penulisan ini dapat menjadi salah satu rujukan bagi mahasiswa
yang akan melakukan studi kasus pada asuhan keperawatan pada
pasien dengan gastritis
2. Lahan praktek
Hasil studi kasus ini, dapat menjadi masukan bagi pelayanan di RS
agar dapat melakukan asuhan keperawatan pada pasien gastritis
dengan baik
3. Institusi pendidikan
Hasil studi kasus ini merupakan sumbangan bagi ilmu pengetahuan
khususnya dalam hal asuhan keperawatan pada pasien gastritis.
4. Profesi keperawatan
Sebagai tambahan ilmu bagi profesi keperawatan dan memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang asuhan keperawatan pada pasien
dengan gastritis
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam peyusunan karya tulis ilmiah ini yaitu pada
kasus Asuhan keperawatan medical bedah dengan masalah gastritis.
F. Sistematika Penulisan
Supaya lebih jelas dan lebih mudah dalam mempelajari dan
memahami studi kasus ini, secara keseluruhan di bagi menjadi tiga bagian,
yaitu :
1. Bagian awal, memuat halaman judul, lembar persetujuan, lembar
pengesahan, kata pengantar, dan daftar isi.
4

2. Bagian inti, terdiri dari lima bab, yang masing-masing bab terdiri dari
sub bab berikut ini :
a. Bab 1 : pendahuluan, berisi latar belakang masalah, tujuan,
metode penulisan, ruang lingkup, dan sistematika penulisan.
b. Bab 2 : Tinjauan pustaka, berisi tentang konsep penyakit dari
sudut pandang medis dan asuhan keperawatan klien dengan
diagnosa gastritis serta kerangka masalah
c. Bab 3 : Tinjauan kasus berisi tentang diskripsi data hasil
pengkajian, diagnose, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
d. Bab 4 : Pembahasan berisi tentang perbandingan antara teori
dengan kenyataan yang ada di lapangan
e. Bab 5 : Penutup, berisi tentang simpulan dan saran
3. Bagian akhir, teridiri dari daftar pustaka dan lampiran
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian

Istilah gastritis digunakan secara luas untuk gejalah klinis yang


timbul di abdomen bagian atas atau yang disebut dengan daerah
epigastrum. Pada pemeriksaan edoskopi, gastritis di deskripsikan sebagai
edema pada mukosa lambung, namun temuan edema pada pemeriksaan
endoskopi tidak spesifik menunnjukkan inflamasi pada mukosa
(Miftahussurur, 2021).
Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung paling sering
diakibatkan ketidakteraturan diet, misalnya makan terlalu banyak dan
cepat atau makan-makanan yang terlalu berbumbu atau terinfeksi oleh
penyebab yang lain seperti alcohol, aspirin, refluk empedu atau terapi
radiasi (Nim, 2019).
Gastritis merupakan penyakit yang cenderung mengalami
kekambuhan sehingga menyebabkan pasien harus berulang kali untuk
berobat. Gastritis dapat terjadi tiba-tiba (gastritis akut) atau secara
bertahap (gastritis kronis). Kebanyakan kasus gastritis tidak secara
permanen merusak lambung tetapi seseorang yang menderita
gastritis sering mengalami serangan kekambuhan yang
mengakibatkan nyeri ulu hati (Zainurridha, 2020).
Gastritis akut merupakan inflamasi akut dari dinding lambung
terbatas pada mukosanya, sedangkan gastritis kronis inflamasi kronik
terjadi dalam waktu yang lama pada permukaan lambung (Eka
Novitayanti, 2020).
B. Etiologi
Penyebab gastritis yang paling umum adalah infeksi bakteri
helicobacter pylori. Gastritis yang disebabkan oleh infeksi H.pylory
menjadi faktor resiko penting timbunlnya ulkus peptikum beserta
komplikasinya dan kanker lambung, karena H.pylory dapat menyebabkan
kerusakan progresif pada mukosa lambung. Beberapa faktor lainnya yang

5
6

dapat menyebabkan terjadinya gastritis adalah konsumsi kopi, pola diet


yang tidak baik, merokok, penggunaan obat-obatan inflamasi non steroid,
stress dan trauma (Miftahussurur, 2021).
Makanan dengan tekstur kasar atau dimakan pada suhu yang sangat
tinggi dapat pula merusak mukosa lambung. Menelan zat korosif seperti
alkali atau pembersih saluran, juga menyebabkan gastritis akut dengan
merusak atau menghilangkan lapisan mukosa (Joyce, 2014).
1. Pola Diet tidak baik
Kebiasaan makan yang tidak teratur memicu sekresi asam
lambung yang menyebabkan lambung sulit mengenali waktu makan
sehingga produksi asam lambung tidak terkontrol/meningkat.
2. Minum Kopi
Kopi adalah minuman yang terdiri dari berbagai jenis bahan dan
senyawa kimia seperti lemak, karbohidrat, asam amino, asam nabati
yang disebut dengan fenol, vitamin dan mineral. Kopi diketahuhi
merangsang lambung untuk memproduksi asam lambung sehingga
menciptakan lingkungan yang lebih asam dan dapat mengiritasi
lambung. Ada 2 unsur yang bisa mempengaruhi kesehatan perut dan
lapisan lambung yaitu kafein dan asam chologenic.
3. Merokok
Merokok adalah silinder kertas yang berisi daun tembakau cacah.
Dalam sebatang rokok, terkandung berbagai zat-zat kimia barbahaya
yang berperan seperti racun. Dalam asap rokok yang disulut, terdapat
kandungan zat-zat kimia berbahaya sepetri gas karbon monoksida,
nitrogen oksida, bensaldehin, arsen, benzopyrene, urethane,
coumarine, ortocrosol, nitrosamine, nikotin, tar, dan lain-lain. Selain
nikotin, peningkatan paparan hidrokarbon, oksigen radikal, dan
substansi racun lainnya turut bertanggung jawab pada berbagai
dampak rokok terhadap kesehatan.
4. Penggunaan obat-obatan inflamasi non steroid
OAINS adalah salah satu golongan obat besar yang secara kimia
heterogen menghambat aktivitas siklooksigenase, menyebabkan
7

penurunan sintesis dan precursor tromboksan dari asam arakhidonat.


Siklooksigenase merupakan enzim yang penting untuk pembentukan
dari asam arakhidonat. Obat-obatan yang sering dihubungkan dengan
gastritis erosive adalah aspirin dan sebagian besar obat anti inflamasi
non steroid.
5. Stress
Stress merupakan reaksi fisik, mental, dan kimia dari tubuh
terhadap situasi yang menakutkan, mengejutkan, membingungkan,
membahayakan, dan merisaukan seseorang. Definisi lain menyebutkan
bahwa setres merupakan ketidakmampuan mengatasi ancaman yang
dihadapi mental (psikis), fisik emosional, dan spiritual manusia, yang
pada suatu saat dapat mempengaruhi kesehatan fisik manusia tersebut.
C. Patofisilogi
Gastritis terjadi akibat peradangan pada dinding lambung. Dinding
lambung tersusun dari jaringan yang mengandung kelenjar untuk
menghasilkan enzim pencernaan dan asam lambung. Selain itu, dinding
lambung juga dapat menghasilkan lendir (mukus) yang tebal untuk
melindungi lapisan mukosa lambung dari kerusakan akibat enzim
pencernaan dan asam lambung. Beberapa hal yang dapat menyebabkan hal
tersebut adalah seperti serangan bakteri, usia yang bertambah, berlebihan
dalam konsumsi alcohol ataupun pereda nyeri, serta autoimun (Hoesny &
Nurcahaya, 2019).
Gangguan keseimbangan faktor agresif (asam lambung dan pepsin)
dan faktor defensi (ketahanan mukosa). Penggunaan aspirin atau obat anti
inflamasi non steroid (AINS) Lainnya, obat obatan kortikosteroid,
penyalahgunaan alkohol, menelan substansi erosif, merokok, atau
kombinasi dari faktor-faktor tersebut dapat mengancam ketahanan mukaos
lambung. Obat-obatan, alkohol, pola makan yang tidak teratur, setres, dan
lain lain dapat merusak mukosa lambung, mengganggu pertahanan
mukosa lambung, dan memungknkan difusi kembali asam pepsin ke dalam
jaringan lambung, hal ini yang menyebabkan peradangan pada lambung.
Masuknya zat-zat seperti asam dan basa kuat yang bersifat korosif
8

mengakibatkan peradangan dan nekrosis pada dinding lambung sehingga


dapat mengakibatkan perforasi pada dinding lambung dengan akibat
berikutnya perdarahan dan peritonitis (Nim, 2019).
Ketika asam hidroklorida (asam lambung) mengenai mukosa
lambung, maka terjadi luka pada pembuluh kecil yang diikuti dengan
edema, perdarahan, dan mungkin juga terbentuk ulkus sehingga seseorang
merasakan sensasi nyeri. Kerusakan yang berhubungan dengan gastritis
akut biasanya terbatas jika diobati dengan tepat (Joyce, 2014).
D. Manefestasi klinik

Penderita gastritis umumnya mengalami gangguan pada saluran


pencernaan atas, berupa nafsu makan menurun, perut kembung dan
perasaan penuh di perut, mual, muntah, dan bersendawa (Hoesny &
Nurcahaya, 2019). Ulserasi superfisial dapat terjadi dan dapat
menimbulkan hemoragik, ketidaknyamanan abdomen (dengan sakit
kepala, mual dan anoreksia) dan dapat terjadi muntah, serta cegukan
beberapa pasien adalah asimtomatik, kolik dan diare dapat terjadi jika
makanan pengiritasi tidak dimuntahkan, tetapi jika sudah mencapai usus
besar, pasien biasanya 13 sembuh kira-kira dalam sehari meskipun nafsu
makan kurang atau menurun selama dua–tiga hari (Nim, 2019).
E. Komplikasi

Gastritis dapat menyebabkan beberapa komplikasi penyakit. Penyakit


yang timbul sebagai komplikasi penyakit gastritis antara lain anemia
pernesiosa, gangguan penyerapan vitamin B 12, penyempitan daerah
antrum pylorus, gangguan penyerapan zat besi. Apabila di biarkan tidak
terawat akan menyebabkan ulcus pepticus, perdarahan pada lambung, serta
dapat juga menyebabkan kanker lambung terutama apabila lambung sudah
mulai menipis ada perubahan selsel pada dinding lambung. Gasteritis ini
dapat diatasi dan dicegah kekambuhanya dengan makan dengan jumlah
kecil sedikit tapi sering, minum air putih untuk menetralkan asam lambung
yang tinggi, dan mengkonsumsi makan makanan yang tinggi serat seperti
buah dan sayur untuk memperlancar saluran pencernaan (Eka Novitayanti,
2020).
9

F. Penatalaksanaan medis
Penatalaksanaan medikal untuk gastritis akut di lakukan dengan
menghindari alkohol dan makanan yang dapat meningkatkan asam
lambung sampai gejala berkurang. Bila gejala menetap, diperlukan cairan
intravena. Bila terdapat perdarahan, penatalaksanaan serupa dengan pada
hemoragik saluran gastroentestinal atas. Pengobatan dapat di lakukan
dengan pemberian antasida dan antagonis H2 sehingga mencapai pH
lambung 4 meskipun hasilnya masih jadi perdebatan, tetapi pada
umumnya tetap di anjurkan. Pencegahan ini terutama bagi pasien yang
menderita penyakit dengan keadaan klinis yang berat. Untuk pengguna
aspirin atau antiinfalamsi non steroid pencegahan yang terbaik adalah
dengan misaprostol dan derviat prostaglandin. Pemberian antasida,
antagonis H2 dan sukralfat tetap di anjurkan walapun efek terapeutiknya
masih di ragukan. Biasanya perdarahan akan segera berhenti bila keadaan
si pasien membaik dan lesi mukosa akan segera normal kembali, pada
sebagian pasien bisa mengancam jiwa. Tindakan-tindakan itu mialnya
dengan endoskopi skleroterapi, embolisasi arteri gastrika kiri atau
gastrektomi. Gastrektomi sebaiknya di lakukan hanya atas dasar absolut.
Pengobatan gastritis kronis berfariasi, tergantung pada penyakit yang
dicurigai. Bila terdapat ulkus duodenum, dapat di berikan antibiotik untuk
membatasi Helicobacter pylori. Namun demikian, lesi tidak selalu muncul
dengan gastritis kronis alkohol dan obat yang diketahui mengiritasi
lambung harus dihindari. Bila terjadi anema defisiensi besi (yang di
sebabkan oleh perdarahan kronis), Maka penyakit ini harus di obati, pada
anemia pernisiosa harus diberi pengobatan vitamn B12 dan terapi yang
sesuai.
G. Pengkajian keperawatan
Pengkajian merupakan langkah utama dan dasar utama dari proses
keperawatan. Pengumpulan data yang akurat dan sistematis akan
membantu dalam menemukan suatu kesehatan dan pola pertahanan
penderita, mengidentifikasikan kekuatan dan kebutuhan penderita yang
10

dapat diperoleh melelui anamnesia, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan


laboratorium (Nim, 2019).
1. Identitas Klien
Biasanya identitas klien terdiri dari nama, Umur, jenis kelamin, status,
agama, pekerjaan, pendidikan, alamat.
2. Alasan masuk
Adanya nyeri epigastrium kiri menyebar ke tengah dan menjalar
tembus ke pinggang 1-2 jam setelah makan dan biasanya disertai
muntah darah/hematemesis. Untuk memperoleh pengkajian yang
lengkap tentang rasa nyeri pasien digunakan :
a. Provoking inciden: apakah ada peristiwa yang menjadi faktor
presipitasi nyeri
b. Quality of pain: seperti apa rasa nyeri yang dirasakan atau
digambarkan pasien. Apakah seperti terbakar, berdenyut, atau
menusuk.
c. Region : radiation, relief : apakah rasa sakit bisa reda, apakah rasa
sakit menjalar, dan dimana rasa sakit terjadi.
d. Severity (Scale) of pain : seberapa jauh rasa nyeri yang dirasakan
pasien, bisa berdasarkan skala nyeri atau pasien menerangkan
seberapa jauh rasa sakit mempengaruhi kemampuan fungsinya.
e. Time : berapa lama nyeri berlangsung, kapan, apakah bertambah
buruk pada malam hari atau siang hari.
3. Pengkajian riwayat kesehatan
a. Riwayat penyakit saat ini : Meliputi perjalanan penyakit pasien,
awal dari gejala yang dirasakan kalien. Keluhan timbul dirasakan
secara mendadak atau betahap, faktor pencetus, untuk mengatasi
masalah tersebut
b. Riwayat penyakit dahulu : Meliputi penyakit yang berhubungan
dengan penyakit sekarang, riwayat dirumah saki dan riwayat
pemakaian obat.
11

c. Riwayat penyakit keluarga : Terdapat keluarga menderita penyakit


yang behubungan dengan penyakit yang diderita penyakit yang
diderita oleh pasien.
4. Pengkajian Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Tampak kesakitan dari pemeriksaan fisik terdapat
nyeri tekan dikuadran epigastrik:
a. B1 (breath) = takhipnea
b. B2 (blood = takikardi, hipotensi, distrinia, nadiperiver lemah,
pengisian perifer, warna kulit pucat.
c. B3 (brain) = Sakit kepala, kelemahan, tingkat kesadaran
terganggu, bisorientasi, nyeri epigastrum.
d. B4 (bladder) = Oliguria ( gangguan keseimbangan cairan).
e. B5 (bowel) = Anemia, anorexia, mual, muntah, nyeri ulu hati,
tidak toleran makanan pedas.
f. B6 (bone ) = Kelelahan, kelemahan.
5. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan darah: Tes ini digunakan untuk memeriksa apakah
terdapat H. Pylori.
b. Uji nafas urea : Suatu metode diagnostik berprinsip bahwa urea
diubah oleh ureaseha.
c. Pemeriksaan Feces : Suatu metode yang dapat membuktikan
apakah ada bahteri H. Pylori dalam veses atau tidak.
d. Pemeriksaan Endoskopi saluran cerna bagian atas: Tes ini dapat
terlihat adanya ketidak normalanpada saluran cerna baian atas
yang mungkin tidak terlihat dari sinar-X.
e. Rontgen saluran cerna bagian atas: Tes ini akan melihat adanya
tanda-tanda gastritis atau penyakit pencernaan lainnya.
f. Analisis lambung : Tes ini untuk mengetahui sekresi asam dan
merupakan teknik penting untuk menegakan diaknosis penyakit
lambung.
g. Analisis Stimulasi : Tes ini untuk mengetahui terjadinya
aklorhidria atau tidah.
12

H. Diagnosa keperawatan
1. Kekurangan volume cairan b/d masukan cairan tidak cukup dan
kehilangan cairan karena muntah
2. Nyeri akut b/d mukosa lambung teriritasi
3. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan
4. Resiko Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d
masukan nutrient yang tidak adekuat
I. Perencanaan keperawatan

1. Resiko Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d


masukan nutrient yang tidak adekuat
No Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional

1 Setelah dilakukan 1. Kaji status nutrisi dan 1. Untuk mengetahui


intervensi selama 3x24 faktor-faktor penyebab sejauh mana
jam, diharapkan kurangnya intake perkembangan dari
kebutuhan nutrisi nutrisi keadaan pasien dan
terpenuhi dengan 2. Menganjurkan pasien perubahan yang
Kriteria hasil : makan dalam porsi terjadi.
a. Pasien tidak mual kecil tapi sering 2. Mencegah
muntah lagi 3. Hindari makanan yang perangsangan yang
b. Pasien keras dan meransang mendadak pada
menghabiskan porsi peningkatan asam lambung
makan lambung 3. Untuk menghindari
c. Peningkatan Berat 4. Kolaborasi pemberian kerja lambung yang
badan obat penurun sekresi berat dan
d. Konjungtiva tidak lambung meminimalkan
anemis iritasi pada lambung
4. Untuk mencegah
mual muntah.

2. Kekurangan volume cairan b/d masukan cairan tidak cukup dan


kehilangan cairan karena muntah.
No Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional

1 Setelah dilakukan 1. Catat karakteristik 1. Membantu dalam


intervensi selama 3x24 membedakan distress
muntah drainase
jam diharapkan
13

kebutuhan cairan pasien 2. Observasi ttv gaster


terpenuhi dengan 2. Hipotensi postural
3. Catat respon fisiologi
kriteria hasil : menunjukkan
individual pasien
a. TTV Dalam batas penurunan volume
normal terhadap perdarahan sirkulasi
b. Turgor kulit baik, 3. Memburuknya
4. Awasi masukan dan
membrane mukosa gejala dapat
keluaran dan hubungkan
lembab menunjukkan
c. muntah berhenti dengan perubahan berat berlanjutnya
perdarahan
badan
4. Memberikan
5. Kolaborasi pemberian
pedoman untuk
cairan atau darah sesuai penggantian cairan
5. Pengantian cairan
indikasi
tergantung pada
derajat hypovolemia
dan lamanya
perdarahan

3. Nyeri akut b/d mukosa lambung teriritasi

No Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional

1 Setelah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Mnegetahui


2. Kaji skala nyeri perkembangan klien
Tindakan selama 2x24
3. Atur posisi yang 2. Mengetahui
jam diharapkan nyeri
nyaman bagi klien perkembangan nyeri
pasien berkurang 4. Ajarkan Teknik klien
rileksasi 3. Posisi yang tepat
dengan kriteria hasil :
5. Kolaborasi pemberian dan dirasa nyaman
a. Nyeri klien berkurang
analgetik oleh klien dapat
atau hilang mengurangi resiko
klien terhadap nyeri
14

b. Skala nyeri 1 4. Dapat membuat


klien jadi lebih baik
c. Klien dapat rileks
dan melupakan nyeri
d. Keadan umum klien
5. Analgetik dapat
baik memblok reseptor
nyeri pada susunan
saraf pusat.

4. Intoleransi Aktivitas b/d kelemahan fisik


No Tujuan dan kriteria Intervensi Rasional
Hasil
1 Intoleransi aktifitas b/d 1. Observasi sejauh mana 1.Mengetahui aktivitas
kelemahan fisik Tujuan : klien dapat melakukan yang dapat dilakukan
Klien dapat beraktivitas. aktivitas. klien.
Kriteria hasil : 2. Berikan lingkungan 2.Menigkatkan
-Klien dapat yang tenang. istirahat klien.
beraktivitas tanpa 3. Berikan bantuan dalam 3.Membantu bila
bantuan aktivitas. perlu, harga diri
- Skala aktivitas 0-1 4. Jelaskan pentingnya ditingkatkan bila klien
beraktivitas bagi klien. melakukan sesuatu
5. Tingkatkan tirah sendiri.
baring atau duduk dan 4.Klien tahu
berikan obat sesuai pentingnya
dengan beraktivitas.
indikasi 5.Tirah baring dapat
meningkatkan stamina
tubuh pasien
sehinggga pasien
dapat beraktivitas
kembali.
15

J. Pelaksanaan keperawatan

Pelaksanaan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien di


sesuaikan dengan prioritas masalah yang telah disusun. Yang paling
penting pelaksanaan mengacu pada intervensi yang telah ditentukan
dengan maksud agar kebutuhan klien terpenuhi secara optimal (Putra,
2018).
K. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi dilakukan dengan mengacu pada tujuan dan kriteria yang


telah ditetapkan (Putra, 2018). Evaluasi dilakukan terus menerus pada
respon pasien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan,
evaluasi dapat dibagi dua yaitu evaluasi hasil dan formatif yang dilakukan
setiap selesai melakukan tindakan dan efaluasi proses atau sumatif yang
dilakukan dengan membandikan respon pasien pada tujuan khusus dan
umum yang telah ditemukan. Evaluasi dapat dilakukan dengan
menggunakan pendetaan SOAP :
S: Respon subyektif pasien terhadap tindakan keperawatan yang
dilaksanakan.
O: Respon obyektif pasien terhadap tindakan keperawatan yang
dilaksanakan.
A: Analisa ulang atas data subyektif dan dan obyektif untuk
menyimpulkan apakah masalah masih tetap muncul atau ada masalah
baru atau ada masalah yang kontradiktif dengan masalah yang ada.
P : Perencanaan atau tindak lanjut berdasarkan hasil analisa respon pasien.
L. Discharge Planning
Menurut (Kusuma, 2015) yang menjadi Discharge planning pada
penderita gastritis diantaranya :
1. Hindari minuman alcohol karena dapat mengiritasi lambung sehingga
terjadi inflamasi dan perdarahan
2. Hindari merokok karena dapat mengganggu lapisan dinding lambung
sehingga lambung lebih mudah mengalami gastritis dan ulkus. Dan
rokok dapat meningkatkan asam lambung dan memperlambat
penyembuhan tukak.
16

3. Atasi stress sebaik mungkin


4. Makan makanan yang kaya akan buah dan sayur namun hindari sayur
dan buah yang sifat asam (misal jeruk, lemon, nanas)
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desai Penelitian
Metode yang digunakan yaitu deskriptif, dimana metode ini
sifatnya mengungkapkan peristiwa atau gejala yang terjadi pada waktu
sekarang yang meliputi studi kepustakaan yang mempelajari,
mengumpulkan, membahas data dengan studi pendekatan proses
keperawatan dengan langkah-langkah pengkajian, diagnosis, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di ruang 303 RS Mega Buana Palopo
tahun 2022. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei. Asuhan
Keperawatan Medikal Bedah pada pasien dengan masalah Gastritis di
ruang 303 RS Mega Buana Palopo di laksanakan dari tanggal 22-24 Mei
2022.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi pasien sengan Gastritits sebanyak 1 orang.
2. Sampel
Sampel yang diambil berjumlah 1 orang yang di dapat dari populasi.
D. Prosedur Pengambilan Data
1. Prosedur administrasi
Prosedur administrasi yang dilakukan peneliti diantaranya :
a. Peneliti meminta izin dari instansi yaitu Universitas Mega Buana
Palopo
b. Meminta izin ke Kepala RS Mega Buana Palopo
c. Meminta izin ke Kepala Keperawatan Ruang RS Mega Buana
Palopo
d. Melakukan pemilihan sampel yaitu berdasarkan pasien yang ada
waktu penelitian.

17
18

e. Mendatangi pasien dan keluarganya serta menjelaskan tentang


tujuan penelitian.
f. Keluarga memberikan persetujuan untuk dijadikan responden
dalam penelitian.
g. Keluarga diberikan kesempatan untuk bertanya.
h. Keluarga dan pasien menandatangani informed concent.
i. Selanjutnya peneliti dan keluarga melakukan kontrak waktu untuk
pertemuan selanjutnya.
2. Prosedur Asuhan Keperawatan
Proses keperawatan yang dilakukan peneliti yaitu:
a. Peneliti melakukan pengkajian kepada responden menggunakan
metode wawancar dan pemeriksaan fisik.
b. Peneliti merumuskan diagnosis keperawatan yang muncul pada
pasien.
c. Peneliti membuat intervensi keperawatan yang akan dilakukan
kepada pasien.
d. Peneliti melakukan asuhan keperawatan pada pasien.
e. Peneliti mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah dilakukan
pada pasien.
E. Alat Pengumpulan Data
1. Pengkajian Menggunakan format pengkajian (format terlampir) yang
berisi identitas pasien, riwayat kesehatan, dan pola kesehatan.
2. Pemeriksaan fisik Alat yang digunakan yaitu tensimeter, reflek
hammer, penlight, thermometer, stetoskop.
3. Diagnosis keperawatan
a. Analisa data pada pasien Ny. S mencakup data pasien, masalah dan
penyebabnya.
b. Diagnosa keperawatan yang beirisi problem, etiologi, dan
symptom, tanggal ditemukan masalah serta tanggal dipecahkan
masalah.
19

c. Intervensi Rencana asuhan keperawatan terdiri dari beberapa


komponen diantaranya diagnosis keperawatan, tujuan, kriteria
hasil, serta perncanaan.
d. Implementasi keperawatan terdiri dari hari tanggal dilakukan
asuhan keperawatan, diagnosis keperawatan, tindakan keperawatan
berdasarkan intervensi keperawatan.
e. Evaluasi terdiri dari nama pasien, hari tanggal, evaluasi berupa
SOAP.
F. Cara Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi dilakukan pada partisipan dengan wawancara,
pemeriksaan, pengukuran, pendokumentasian selama pasien dirawat.
Pengukuran Pada hari pertama melakukan asuhan keperawatan,
didapatkan hasil pengukuran pada partisipan yaitu Ny.S, pengukuran
yang dilakukan adalah pengukuran tekanan darah, nadi, pernapasan,
suhu.
2. Wawancara
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pedoman
wawancara bebas terpimpin. Caranya adalah dengan menanyakan
kepada keluarga perihal kejadian yang sebenarnya terjadi pada
partisipan dan riwayat kesehatan sebelumnya yang berkaitan dengan
penyakit yang dialami pasien saat ini.
3. Dokumentasi
Dokumen berbentuk status pasien serta catatan keperawatan yang
di dokumentasikan ulang menggunakan gambar serta buku kegiatan
penelitian.
G. Jenis-Jenis Data
1. Data primer
Data ini diantaranya: Identitas pasien, riwayat kesehatan pasien, pola
aktifitas sehari-hari dirumah, dan pemeriksaan fisik terhadap pasien.
2. Data sekunder
Data sekunder berupa hasil laboratorium.
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pengkajian

Pada tahap pengumpulan data, penulis tidak mengalami kesulitan


karena penulis telah mengadakan perkenalan dan menjelaskan maksud
penulis yaitu untuk melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien
sehingga pasien dan keluarga terbuka dan mengerti serta kooperatif.
Di tinjau secara umum, maka hasil pengkajian pada tinjauan kasus
tidak jauh berbeda dengan pengkajian pada tinjauan pustaka. Setelah
penulis melakukan pengkajian pada Ny.S dengan Gastritis di dapatkan
hasil pengkajian pada tinjauan kasus pasien mual, muntah dan nyeri di
bagian abdomen, wajah pasien tampak menyeringai. Pada tinjauan pustaka
juga di jumpai hal demikian, pada tinjauan kasus hal-hal tersebut
ditemukan dan dialami oleh pasien.
Pada pengkajian dalan tinjauan pustaka tidak ada diagnosa pada
penyakit Gastritis tentang Resiko jatuh. Sedangkan pada tinjauan kasus di
jumpai tanda dan gejala resiko jatuh pada penyakit Gastritis.Untuk
menegakkan diagnosa keperawatan Gastritis dalam hal ini diperlukan
pemeriksaan diagnostik. Dimana pada tinjauan pustaka ditemukan
pemeriksaan Endoskopi, Rontgen, Uji nafas urea, Pemeriksaan feses. Pada
tinjauan kasus juga dilakukan pemeriksaan diagnostik, tetapi pemeriksaan
yang dilakukan itu laboratorium, sedangkan Endoskopi, Rontgen, Uji
nafas urea, Pemeriksaan feses, tidak dilakukan pemeriksaan karena yang
tidak ada anjuran dokter dan juga keterbatasan alat-alat fasilitas rumah
sakit.
B. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan yang muncul berdasarkan tinjauan pustaka


yaitu nyeri akut berhubungan dengan mukosa lambung teriritasi,
ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan pemenuhan nutrisi tidak adekuat, kekurangan volume cairan
berhubungan dengan masukan cairan tidak cukup dan kehilangan cairan

20
21

karena muntah, dan intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan


fisik.
Ada pun diagnosa yang terdapat pada tinjauan pustaka tetapi tidak
terdapat pada tinjauan kasus yaitu Kekurangan volume cairan
berhubungan dengan dengan masukan cairan tidak cukup dan kehilangan
cairan karena muntah, intoleransi aktivitas berhubungan dengan
kelemahan fisik yang di tandai dengan klien merasa lemas.
Sedangkan Resiko jatuh berhubungan dengan adanya pusing saat
melakukan aktivitas, Diagnosa ini tidak terdapat pada tinjauan pustaka
tetapi terdapat pada tinjauan kasus, hal ini penulis menjumpai langsung
keluhan dari pasien pada saat anamneses / pengkajian. Diagnosa ini
muncul dikarenakan terdapatnya Nyeri akut berhubungan dengan mukosa
lambung teriritasi karena peningkatan asam lambung. Dalam hal ini teori
dengan kasus yang di dapatkan tidak jauh berbeda.
C. Intervensi

Pada tahap perencanaan penulis tidak banyak menemui


permasalahan dalam merencanakan intervensi. Sesuai permasalahan yang
dialami pasien, maka rencana keperawatan juga menurut sesuai prioritas
agar pemenuhan kebutuhan pasien dapat terpenuhi. Dan perencanaan yang
ada pada tinjauan kasus tidak jauh berbeda dengan perencanaan pada
tinjauan pustaka.
Seperti pada Nyeri akut berhubungan dengan mukosa lambung
teriritasi karena peningkatan asam lambung. Pada tinjauan pustaka
terdapat perencanaan periksa tanda-tanda vital, kaji skala nyeri, lokasi
nyeri, atur posisi yang nyaman bagi pasien, ajarkan teknik distraksi dan
relaksasai, dan kolaborasi dalam pemberian analgesik. Berdasarkan
perencanaan tersebut penulis juga melakukan perencanaan yang tidak jauh
berbeda dengan tinjauan Pustaka.
Diagnosa keperawatan Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan pemenuhan nutrisi tidak adekuat.
Kaji status nutrisi dan faktor-faktor penyebab kurangnya intake nutrisi,
menganjurkan pasien makan dalam porsi kecil tapi sering, timbang berat
22

badan setiap hari, dan kolaborasi dengan ahli gizi. Berdasarkan hal
tersebut penulis melakukan perencanaan dalam diagnosa ini juga sesuai
karena untuk memaksimalkan asuhan keperawatan yang diberikan kepada
pasien.
D. Implementasi
Pelaksanaan rencana keperawatan mengacu pada rencana yang telah
ditetapkan dalam teori. Namun, penulis tidak dapat melaksanakan semua
rencana yang ada pada teori tetapi penulis melaksanakan semua rencana
sesuai dengan diagnosa keperawatan pada Ny.S dengan kasus Gastritis di
ruang 303 RS Mega Buana Palopo. Dalam rencana tindakan semua
dilaksanakan oleh penulis untuk membantu melengkapi tindakan
keperawatan maka penulis melihat tindakan yang dilakukan perawat
ruangan, penulis melihat dan membaca di buku laporan tindakan yang
ditulis oleh perawat. Tindakan keperawatan dilakukan sesuai waktu yang
telah ditetapkan.
Berdasarkan hal tersebut penulis dalam mengelola pasien dalam
implementasi dengan masing-masing diagnose.
Pertama Nyeri akut berhubungan dengan mukosa lambung teriritasi
karena peningkatan asam lambung. Pada diagnosa ini penulis selama 2x24
jam melakukan pengkajian nyeri dengan metode PQRST, dan respon
pasien secara subyektif yaitu klien mengatakan nyeri pada pada perut P :
mukosa lambung teriritasi, Q : seperti diiris, R : abdomen kuadran kiri
atas, S : skala 4 T : hilang timbul, respon obyektifnya wajah pasien tampak
meringis. Tujuan dilakukan pengkajian nyeri yaitu untuk mengetahui
tindakan perawatan selanjutnya untuk pasien. Dan untuk mengurangi nyeri
penulis memberikan posisi yang nyaman dan melatih pasien distraksi dan
relaksasi. Untuk diagnosa pertama penulis juga mengajarkan pada pasien
untuk menghindari makanan yang dapat meningkatkan asam lambung.
Monitoring tanda-tanda vital pada pasien untuk implementasi diagnosa
pertama, tujuan dilakukannya monitoring tanda-tanda vital ini yaitu untuk
mengetahui tingkat kesehatan dari pasien dan mengetahui perkembangan
kesehatan pasien. Dari tindakan implementasi ini diperoleh data tanda-
23

tanda vital sebagai berikut : TD : 110/80mmHg, Nadi : 82x/menit, Suhu :


36,7 C, Respirasi : 24x/menit.
Kedua Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan pemenuhan nutrisi tidak adekuat. Selama 2x24 jam
penulis melakukan implementasi untuk mengatasi masalah mual dan
muntah pada tanggal 22 mei 2022 s/d 24 mei 2022, tindakan yang
dilakukan antara lain mengkaji pola dan porsi makan pasien contohnya
memberikan makanan sedikit tapi sering sedangkan untuk respon
obyektifnya pasien porsi makannya tidak dihabiskan hanya ¼ porsi,
respon subyektifnya yaitu pasien mengatakan bahwa kurang nafsu makan.
Berdasarkan hal-hal di atas penulis melakukan implementasi sesuai
dengan tinjauan teori yang ada.
E. Evaluasi

Evaluasi merupakan suatu proses kontinyu yang terjadi saat


melakukan kontak dengan pasien dan penulis menggunakan teori SOAP
yaitu S (subyektif) berisi data pasien melalui anamnesis yang
mengungkapkan perasaan langsung, O (obyektif) berisi data yang
ditemukan setelah melakukan tindakan, dapat dilihat secara nyata dan
dapat diukur, A (assasment) merupakan kesimpulan tentang kondisi pasien
setelah dilakukan tindakan dan P (planning) adalah rencana lanjutan
terhadap masalah yang dialami pasien.
Pada diagnosa Nyeri akut berhubungan dengan mukosa lambung
teriritasi. Yang sudah di evaluasi pada tanggal 24 mei 2022 pasien
mengatakan nyeri berkurang dari skala 4 ke 2. Keadaan umum baik, pasien
tampak tenang, pemeriksaan tanda-tanda vital TD : 100/70mmHg, Nadi :
84x/menit, Suhu : 36,5 C, Respirasi : 20x/menit. Pada diagnosa nyeri akut
ini masalah hanya teratasi sebagian dan intervensi dilanjutkan oleh
perawat jaga.
Pada diagnosa Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan pemenuhan nutrisi tidak adekuat, yang sudah
di evaluasi pada tanggal 24 Mei 2022 pasien mengatakan sudah tidak
sering mual tapi masih malas makan. Keadaan umum baik,
24

makan/minum : ¼ porsi 4-5 gelas dalam sehari, pemeriksaan tanda-tanda


vital TD : 120/80mmHg, Nadi : 84x/menit, Suhu : 36,5 C, Respirasi :
20x/menit. Pada diagnosa Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan pemenuhan nutrisi tidak adekuat ini
masalah hanya teratasi sebagian dan intervensi dilanjutkan oleh perawat
jaga.
25
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil uraian yang telah diuraikan tentang asuhan keperawatan

pada pasien dengan masalah Gastritis, maka penulis dapat mengambil

kesimpulan bahwa: Hasil pengkajian pada Ny.S didapatkan keluhan utama

pasien mengatakan perutnya sakit seperti diiris. Data obyektifnya berupa

keadaan umum pasien tampak lemah, pasien tampak meringis dan

pemeriksaan tanda-tanda vital : TD : 110/80 mmHg, Nadi : 82x/menit, Suhu :

36,7ºC RR : 24x/menit.

Diagnosa keperawatan yang utama ditegakkan adalah Nyeri akut

berhubungan dengan mukosa lambung teriritasi dan Ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan pemenuhan nutrisi

tidak adekuat.

Pada tahap ini intervensi yang dilaksanakan disesuaikan dengan intervensi

yang terdapat dalam teori. Tahap pelaksanaan asuhan keperawatan Ny.S

didasarkan pada perencanaan yang telah disusun penulis.

Hasil evaluasi yang dilakukan selama tiga hari masalah belum dapat

teratasi karena pasien telah lama menderita penyakit gastritis sehingga

memerlukan waktu yang relatif lama untuk penyembuhannya.

B. Saran

Untuk pencapaian hasil keperawatan yang diharapkan, diperlukan hubungan

yang baik dan keterlibatan pasien, keluarga dan tim kesehatan lainnya.

25
DAFTAR PUSTAKA

Eka Novitayanti. (2020). Identifikasi Kejadian Gastritis Pada Siswa Smu


Muhammadyah 3 Masaran. Infokes: Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan
Informatika Kesehatan, 10(1), 18–22.
https://doi.org/10.47701/infokes.v10i1.843
Hardi kusuma. (2015). Nanda NIC-NOC (2nd ed). Mediaction Jogja.
Hoesny, R., & Nurcahaya, N. (2019). Stres Dan Gastritis: Studi Crss Sectional
Pada Pasien Di Ruang Rawat Inap Di Wilayah Kerja Upt Puskesmas Bone-
Bone Tahun 2018. Jurnal Fenomena Kesehatan, 2(2), 302–308.
Joyce, M. B. (2014). Keperawatan medikal bedah:Manejemen Klinis untuk hasil
yang di harapkan. In faqihani ganiajri Aklia susila (Red), 2 (8th ed, bl 101).
CV Pentasada Media Edukasi.
Miftahussurur. (2021). Buku ajar aspek klinik GASTRITIS ( miftahussur dan
Titong (red); 1st ed). Airlangga University Press.
Monica, T. (2019). Hubungan Antara Pengetahuan dan Tingkat Stres terhadap
Kambuh Ulang Gastritis di Wilayah Kerja Puskemas Kota Sungai Penuh
Tahun 2018. Menara Ilmu Vol. XIII No. 5 April 2019. ISSN 16932617. Akper
BIna Insani Sakti Sungai Penuh., XIII(5), 176–184.
https://jurnal.umsb.ac.id/index.php/menarailmu/article/view/1370/1204
Nim, B. (2019). KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S
DENGAN DIAGNOSA MEDIS PNEUMONIA DI RUANG MELATI RSUD
BANGIL.
Putra, N. (2018). Asuhan Keperawatan Ny M dengan Gastritis di Puskesmas
Kambang Kec. Lengayang Kab. Pesisir Tahun 2018. In Stikes Perintis
Padang.
Sepdianto, T. C., Abiddin, A. H., & Kurnia, T. (2022). Asuhan Keperawatan pada
Pasien Gastritis di RS Wonolangan Probolinggo: Studi Kasus. Jurnal Ilmiah
Kesehatan Sandi Husada, 11, 220–225.
https://doi.org/10.35816/jiskh.v11i1.734
Suwindiri. (2021). FAKTOR PENYEBAB KEJADIAN GASTRITIS DI
INDONESIA : LITERATURE REVIEW Mahasiswa IKesT Muhammadiyah
Palembang , Sumatera Selatan , Indonesia IKesT Muhammadiyah Palembang
, Sumatera Selatan , Indonesia. Jurnal Keperawatan Merdeka (JKM),
1(November), 209–223.
Zainurridha, Y. A. (2020). Pengetahuan Dengan Perilaku Pencegahan Gastritis:
Literature Review. Medical Jurnal of Al Qodiri, 5(2), 1–7.
https://doi.org/10.52264/jurnal_stikesalqodiri.v5i2.45
LAMPIRAN
Lampiran 3 : Tinjauan Kasus

Klien Ny.S umur 42 th datang ke UGD RS Mega Buana jam 09.30 WIB

dengan keluhan + 3 hari perut sakit dan kembung, nyeri pada ulu hati seperti

teriris, klien mengatakan mual dan muntah, kepala terasa pusing, perasaan ingin

jatuh saat berdiri, nafsu makan berkurang. Klien tampak lemas dan tampak

meringis sambil memegang perutnya.

A. Pengkajian Keperawatan

1. Pengumpulan data

a. Identitas Klien
1) Nama : Ny S
2) Tempat-Tgl Lahir : Tandipau, 13 April 1980
3) Jenis Kelamin : Perempuan
4) Status Kawin : Menikah
5) Agama : Islam
6) Pendidikan : SMA
7) Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
8) Alamat : Tandipau
9) Diagnosa Medis : Gastritis
b. Riwayat kesehatan Saat Ini
1) Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri pada ulu hati seperti teriris, perut
sakit dan kembung, mual dan muntah.
2) Alasan Masuk Rs
Klien mengatakan nyeri pada ulu hati seperti teriris, perut
sakit dan kembung, mual dan muntah. Skala nyeri 4-5 (nyeri
sedang). Klien mengatakan jika telat makan perut terasa sakit.
Klien mengatakan saat makan merasakan mual dan muntah,
Muntah klien + ½ gelas. Badan terasa lemas kepala terasa
pusing, perasaan ingin jatuh saat berdiri,nafsu makan
berkurang, porsi makan yang dihabiskan hanya ½ porsi.
3) Riwayat Penyakit
P : Mukosa lambung teriritasi
Q : Seperti Teriris
R : Abdomen kiri atas
S : Skala 4
T : Hilang timbul
c. Riwayat Kesehatan masa lalu
Klien mengatakan mengalami penyakit ini sudah 3 tahun yang
lalu, keluhan yang dirasakan yaitu nyeri di ulu hati, perut sakit dan
kembung, dan klien mengatakan pernah dirawat dirumah sakit 5
bulan yang lalu dengan penyakit gastritis. Klien mengatakan jarang
berobat atau kontrol ke pelayana kesehatan. Saat ditanya klien
tidak memperhatikan pola makannya dan sering menkomsumsi
makanan pedas.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan ada anggota keluarganya yang menderita
penyakit gastritis yaitu anak sulungnya. Keluarga klien juga
mempunyai penyakit keturunan yaitu hipertensi, dan keluarga klien
tidak pernah dirawat dirumah sakit.
e. Riwayat Psiko-Sosio-Spiritual
1) Pola Koping :
2) Harapan Klien terhadap penyakitnya : klieb berharap agar
segera sembuh dari sakitnya
3) Pengetahuan klien tentang penyakitnya : Klien tahu tentang
penyakit gastritis, klien tahu bahwa jika makan makanan pedis
akan mengakibatkan terjadinya penyakit gastritis
4) Hubungan dengan anggota keluarga : hubungan Klien dengan
keluarga baik
5) Hubungan dengan masyarakat : Klien berhubungan baik
dengan masyarakat terutama tetangganya
6) Bahasa yang sering digunakan : Klien menggunakan Bahasa
Indonesia saat di ajak berbicara
7) Keadaan lingkungan : bersih
8) Kegiatan keagamaan : Klien shalat 5 waktu
9) Keyakinan tentang kesehatan : Klien yakin kesehatannya
akan segera membaik
f. Kebutuhan dasar / Pola Kebiasaan sehari-hari
1) Makan : Klien mengatakan sebelum masuk RS kurang nafsu
makan, klien hanya makan sedikit
2) Tidur : Klien mengatakan susah tidur karena sakit yang ia
rasakan
3) Eliminasi Fekal : klien mengatakan 2x BAB sehari, tidak ada
rasa nyeri saat BAB
4) Eliminasi urine : Klien BAK 5x sehari, tidak ada rasa nyeri
yang di rasakan saat BAK.
5) Aktifitas dan Latihan : setiap pagi klien jalan santai di sekitar
rumahnya selama -+15 menit
6) Personal hygine : Klien mandi 2x sehari, setelah mandi klien
berganti pakaian. Kuku pasien bersih dan tidak Panjang,
rambut pendek dan bersih.
g. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan Umum : Pasien lemah, berbaring di tempat tidur GCS
4,5,6
2) TTV :
TD : 110/80 mmHg
N : 82X/menit
S : 36,7oC
P : 24x/Menit
3) Sistem pernafasan
Bentuk dada simetris, tidak nampak retraksi dada, tidak
ada masa, pola nafas normal, tidak ada nyeri tekan, irama nafas
teratur, suara paru vesikuler, tidak terdengar wheezing dan
ronkhi.
4) Sistem kardiovaskuler
Tidak nampak rektraksi dada, bentuk dada simetris, tidak
ada nyeri tekan, tidak teraba masa, batas batas jantung normal,
suara redup, suara paru reguler.
5) Sistem pencernaan
Permungkaan perut datar dan rata, bentuk perut kembung,
gerakan dinding perut datar, ada nyeri tekan di abdomen
bagian kiri dengan karakteristik P : Mukosa lambung teriritasi,
Q : Seperti Teriris, R : Abdomen kiri atas, S : Skala 4, T :
Hilang timbul, tidak terasa pembesaran hepar, tak teraba
adanya masa, mukosa bibir tampak kering, lidah tampak putih
dan kotor, Klien mengatakan nafsu makan menurun karena
nyeri pada abdomen.
6) Sistem persyarafan
Kesadaran composmentis, GCS 4-5-6, klien kooperatif,
tidak ada kejang, tidak ada kaku kuduk, tidak ada nyeri kepala,
pusing (+). Tidak ada tremor, reflex cahaya pupil bagus,
gerakan bola mata bebas ke segala arah.
7) Sistem Endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjer thyroid, Tidak ada
pembesaran getah bening, tidak ada nyeri tekan.
8) Sistem Genitourinaria
Klien tidak terpasang kateter, Pasien tidak ada mengalami
gangguan genital/kelamin.
9) Sistem musculoskeletal
Bentuk anggota gerak semestris kiri dan kanan (kaki,
tangan), tidak ada lesi pada kulit anggota gerak, tidak ada
edema, tugor kulit baik, tidak ada nyeri gerak, nyeri terkan,
tidak ada pembekakan pada sendi, tidak ada menggunakan alat
bantu.

10) Sistem Intagumen


Warna kulit sawo matang, tidak ada luka, tidak ada edema,
tidak ada benjolan, tidak ada memar, lesi, tugor kulit baik.

2. Genogram

Keterangan :

: Laki-Laki : Perempuan : Pasien X: Meninggal

3. Pemeriksaan Penunjang
DARAH LENGKAP HASIL NILAI RUJUKAN

Leukosit (WBC) 4,624 3,70 – 10,1

Neutrofil 3,3

Limfosit 1,0

Neutrofil% 70,4% 39,3 – 73,7

Limfosit% 20,8% 18,0 – 48,3

Monosit% 7,4% 4,40 – 12,7

Eosinofil% 0,4% 0,600 – 7,30

Basofil% 1,0% 0,00 – 1,70

Eritrosit (RBC) 2,232 10e6/ul 4,6 – 6,2

Hemoglobin (HGB) 6,52 g/dl 13,5 – 18,00

Hematokrit (HCT) 18,47% 40 – 54

MCV 82,,74 um 81,1 – 96,0

MCH 29,20 pg 27,0 – 31,2

MCHC 35,29 g/dl 31,8 – 35,4

RDW 14,23 % 11,5 – 14,5

PLT 333 10e3/ul 155 – 366

MPV 5,400 fl 6,90 – 10,6

4. Terapi

a. Infus Asering 14 tpm : salah satu cairan infuse yang mampu


membantu mencukupi gizi dan nutrisi. Asering masuk ke dalam
golongan obat keras sehingga memerlukan pengawasan ketat dokter
atau tenaga medis lainnya dalam menggunakan asering.
b. Injeksi Ceftriaxone 1 gr : obat yang digunakan untuk mengatasi
berbagai infeksi bakteri. Obat ini bekerja dengan cara menghambat
pertumbuhan bakteri atau membunuh bakteri dalam tubuh.
c. Injeksi Santagesik 3 x 1 gr : obat yang digunakan untuk mengatasi
nyeri akut atau nyeri kronik berat seperti sakit kepala, sakit gigi,
tumor, nyeri pasca operasi dan nyeri pasca cidera
d. Drip Omeprazol 8 mg/8 jam s/d 72 jam : obat yang digunakan
dalam pengobatan penyakit refluks gastroesofagus, ulkus peptikum,
dan sindrom Zollinger – Ellison. Obat ini juga digunakan untuk
mencegah perdarahan saluran cerna atas pada orang yang beresiko
tinggi. Obat ini diminum atau disuntikkan ke pembuluh darah.
B. Diagnosa Keperawatan

N Data Etiologi Masalah

1 DS : Perangsangan Nyeri Akut

1.Pasien mengatakan nyeri pada pada ujung syaraf


ulu hati
Sensari nyeri
P : Mukosa lambung teriritasi
Q : Seperti Teriris
R : Abdomen kiri atas Nyeri Akut
S : Skala 4
T : Hilang timbul
DO :
1. Klien tampak meringis
sambal memegang
perutnya
2. TTV :
- TD :110/80mmHg
- N : 82x/menit
- S : 36,7oC
- P : 24x/menit

2 DS : Dinding lambung Resiko


menipis
1. Klien mengatakan mual Ketidakseimbanga
muntah
n nutrisi kurang
Absorbsi makan
2. Klien mengatakan nafsu
terganggu dari kebutuhan
makan berkurang
tubuh
DO : Metabolisme KH,
1. Klien tampak lemah Protein terganggu
2. Klien terbaring di tempat
tidur Anoreksia mual,
3. TTV : muntah
- TD:110/80mmHg
- N : 82x/menit Resiko
- S : 36,7oC Ketidakseimbang
- P : 24x/menit an nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh

3 DS : Adanya pusing Resiko Jatuh


1. Klien mengatakan pusing saat berdiri
2. Klien mengatakan ingin
jatuh saat berdiri
Resiko jatuh
DO :
1. Klien tampak lemah
2. TTV :
- TD:110/80mmHg
- N : 82x/menit
- S : 36,7oC
- P : 24x/menit
3. Hemoglobin : 6,52 g/dl
C. Intervensi Keperawatan

Dx.Kep Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional

Nyeri Akut Setelah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Mnegetahui


2. Kaji skala nyeri perkembangan
Tindakan selama 2x24
3. Atur posisi yang klien
jam diharapkan nyeri
nyaman bagi klien 2. Mengetahui
pasien berkurang dengan 4. Ajarkan Teknik perkembangan
rileksasi nyeri klien
kriteria hasil :
5. Kolaborasi 3. Posisi yang
a. Nyeri klien berkurang pemberian tepat dan dirasa
analgetik nyaman oleh
atau hilang
klien dapat
b. Skala nyeri 1 mengurangi
resiko klien
c. Klien dapat rileks terhadap nyeri
4. Dapat
d. Keadan umum klien
membuat klien
baik jadi lebih baik
dan melupakan
nyeri
5. Analgetik
dapat memblok
reseptor nyeri
pada susunan
saraf pusat.

Resiko Setelah dilakukan 1. Kaji status 1. Untuk


Ketidakseimbangan intervensi selama 3x24 nutrisi dan mengetahui
jam, diharapkan faktor-faktor
Nutrisi kurang dari sejauh mana
kebutuhan nutrisi penyebab
Kebutuhan tubuh terpenuhi dengan kurangnya perkembanga
Kriteria hasil : intake nutrisi n dari
e. Pasien tidak mual 2. Menganjurkan
keadaan
muntah lagi pasien makan pasien dan
f. Pasien dalam porsi perubahan
menghabiskan porsi kecil tapi sering
yang terjadi.
makan 3. Hindari
g. Peningkatan Berat makanan yang 2. Mencegah
badan keras dan perangsangan
h. Konjungtiva tidak merangsang
yang
anemis peningkatan
asam lambung mendadak
4. Kolaborasi pada lambung
pemberian obat
3. Untuk
penurun sekresi
lambung menghindari
kerja lambung
yang berat
dan
meminimalka
n iritasi pada
lambung
4. Untuk
mencegah
mual muntah.

Resiko jatuh Setelah dilakukan 1. Modifikasi 1. Menghindari


intervensi 2x24 jam di lingkungan resiko cedera
harapkan tidak ada 2. Anjurkan
2. Membantu
resiko jatuh pada pasien klien duduk
yang ditandai dengan dan berdiri klien dalam
kriteria hasil : secara keseimbangan
a. meningkatkan perlahan
tubuh
ketajaman 3. anjurkan
penglihatn melakukan 3. Hemoglobin
b. Hemoglobin transfusi dalam batas
dalam batas darah
normal
normal

D. Implementasi Keperawatan

Dx.Kep Tgl/jam Implementasi Evaluasi


Nyeri Akut 22/05/2022 1. Mengobservasi 23/05/2022 ( 08.00 am)
TTV S : Klien mengatakan
09.00 am
TTV : nyeri pada ulu hati masih
TD : 110/80 mmHg ia rasakan
N : 82x/menit O : -Klien tampak lemas
S : 36.7OC dan berbaring d tempat
P : 24x/menit tidur
09.30 am
2. Mengkaji skala TTV :
nyeri TD : 110/80 mmHg
P : Mukosa lambung N : 82X/menit
teriritasi S : 36,7 C
Q : Seperti Teriris P : 24x/menit
R : Abdomen kiri A : Intervensi belum
atas teratasi
S : Skala 4 P : Lanjutkan intervensi
09.50 am
T : Hilang timbul
10.15 am 3. Mengajarkan
Teknik rileksasi
10.30
4. Berkolaborasi

pemberian analgetic

- Pemberian Infus

Asering 14 tpm

- Injeksi Santagesik 3

x 1 gr

- Drip Omeprazol 8

mg/8 jam

Resiko 09.30 am 1. Mengkaji status 23/05/2022


Ketidakseimbangan nutrisi dan faktor-
nutrisi kurang dari faktor penyebab
S: - Klien mengatakan
kebutuhan tubuh kurangnya intake
tidak mual dan muntah
nutrisi
10.00 am 2. Menganjurkan
O : Klien tampak lemah
pasien makan dalam
porsi kecil tapi A : Intervensi belum
sering
teratasi
10.30 am 3. Kolaborasi
pemberian obat P : Intervensi dilanjutkan
penurun sekresi
lambung
- Infus Asering 14
tpm

Resiko Jatuh 09.00 am 1. Memodifikasi 23/05/2022


lingkungan
S : Klien mengatakan
= Lingkungan
masih merasa pusing
dipastikan tidak
09.30
licin O : Klien masih tampak
2. Menganjurkan klien
lemas
duduk dan berdiri
A : Intervensi belum
secara perlahan
= Pasien berdiri dan teratasi
duduk secara
P : Lanjutkan Intervensi
perlahan
3. Menganjurkan
melakukan
transfuse
= Telah dilakukan
transfuse darah

Nyeri Akut 23/05/2022 1. Mengobservasi 24/05/2022


TTV S : Klien mengatakan
TTV : nyeri berkurang
12.10 pm
TD : 100/70 mmHg O : Klien Nampak
N : 86x/menit tenang, Keadaan Umum
S : 36.5OC Baik
P : 24x/menit TTV :
2. Mengkaji skala TD : 100/70 mmHg
12.30 pm
nyeri N : 86x/menit
P : Mukosa lambung S : 36.5OC
teriritasi P : 24x/menit
Q : Seperti Teriris A : Intervensi Teratasi
R : Abdomen kiri sebagian
atas P : Intervensi Di hentikan
S : Skala 2
T : Hilang timbul
3. Mengajarkan
12.50 pm Teknik rileksasi
4. Berkolaborasi

pemberian analgetic
13.00 pm
- Pemberian Infus

Asering 14 tpm

- Injeksi Santagesik 3

x 1 gr

- Drip Omeprazol 8
mg/8 jam

Resiko 12.30 pm 1. Kaji status nutrisi S: - Klien mengatakan


ketidakseimbanagn dan faktor-faktor tidak mual dan muntah
Nutrisi Kurang dari penyebab kurangnya - Klien mengatakn
kebutuhan Tubuh intake nutrisi masih malas makan
2. Menganjurkan O : Keadaan Umum baik
pasien makan dalam
-TTV :
porsi kecil tapi
sering TD : 100/70 mmHg

3. Hindari makanan N : 86x/menit

yang keras dan S : 36.5OC

merangsang P : 24x/menit

peningkatan asam A : Intervensi teratasi


lambung sebagian
4. Kolaborasi
P : Intervensi dilanjutkan
pemberian obat
penurun sekresi
lambung

Resiko jatuh 12.40 1. Memodifikasi 24/05/2022


lingkungan S: Klien mengatakan rasa
2. Meganjurkan klien pusingnya berkurang
duduk dan berdiri O: Keadaan Umun Baik
secara perlahan TTV :
3. Menganjurkan TD : 100/70 mmHg
melakukan N : 86x/menit
transfusi S : 36.5OC
P : 24x/menit
A : Intervensi teratasi
sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

Lampiran 4 : Daftar Riwayat Hidup


A. Identitas
Nama : Nelly Sulastri S
Nim : K.17.01.008
Tempat, Tanggal Lahir : Komba, 12 April 1999
Suku/Bangsa : Bugis/Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Jl.Muntalaka Desa Barowa

B. Nama Orang Tua


Ayah : Sukaimal
Ibu : Sariana
Agama : Islam
Alamat : Jl.Muntalaka Desa Barowa

C. Riwayat Pendidikan
1. Tamat SD tahun 2011 dari SDN 478 Barowa
2. Tamat SMP tahun 2014 dari SMP Negeri 1 Bua
3. Tamat SMA tahun 2017 dari SMK Analis Mandala Bhakti Palopo
4. Melanjutkan pendidikan S1 Ilmu Keperawatan di Universitas Mega Buana
Palopo tahun 2017
Lampiran 2 : Pathway

Endoktosia, Bakteri, Alkohol, Aspirin, Luka, Stres, Nikotin, Makan berbumbu

Sekresi asam
lambung

Mengiritasi mukosa gaster

Inflamasi pada mukosa gaster

Gastritis

Perlukaan pada mukosa gaster Atropi progresif epitel gaster

Pelapasan mediator kimia Ulcerasi superfsial Kehilangan sel pariental dan chief sel
(kimia, brakinin, prostaglandin)
Hemororagi
Dinding lambung menjadi tipis

Vasodilatasi dan P Hematenesis/ melena


Perangsangan pada ujung syaraf/
permeabilitas kapiler Absorbsi makanan terganggu
pusat nyeri

Metabolisme KH. Protein


Eritema mukosa
Kekurangan Volume
Eritema mukosa Sensasi nyeri Anemia Syok Hemoragik
terganggu
gaster gaster
Cairan
Mual - muntah Nyeri Anoreksia mual, muntah
Intoleransi
aktivitas
Nyeri Akut Resiko Ketidakseimbangan Nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh

Anda mungkin juga menyukai