Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN PERTUSIS

MATA KULIAH KEPERAWATAN ANAK

Disusun Oleh :
TINGKAT 2C
KELOMPOK 2

Nama Angggota:
1. Imelda Arum Nugraheni (P1337420221120)
2. Eris Bahtiar Hamzah )P1337420221121)
3. Aulia Cahya Ardyani (P1337420221122)
4. Leni Marlina (P1337420221123)
5. Arum Puspita Rahayu (P1337420221124)
6. Adellia Oktavia Sari (P1337420221125)
7. Fairus Aulia Rahma (P1337420221127)
8. Falakh Shafa Maurallia (P1337420221128)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PURWOKERTO


PROGRAM DIIIKEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
2023
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANAK
DENGAN DIAGNOSA MEDIS PERTUSIS
A. PENGKAJIAN
1. Identitas pasien
Nama : An. T

Umur : 11 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Tanggal lahir : 12 Januari 2012

Status : Belum menikah

Pekerjaan : Pelajar

Agama : Islam

Alamat : Purwokerto timur

Tanggal masuk : 5 Februari 2023

Tanggal pengkajian : 6 Februari 2023

Diagnosa Medis : Pertusis


2. Identitas penanggung jawab
Nama : Ny. S

Hubungan : Ibu kandung

Alamat : Purwokerto timur

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Agama : Islam
3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Klien mengatakan batuk berdahak selama 3 minggu
b. Keluhan tambahan
Klien mengatakan mual muntah, tidak nafsu makan, terkadang sesak nafas
c. Riwayat penyakit sekarang
Klien terdiagnosa pertusis atau batuk rejan
d. Riwayat penyakit dahulu
Ibu klien mengatakan bahwa klien tidak mengalami sakit sebelumnya
e. Riwayat penyakit keluarga
Ibu klien mengatakan bahwa keluarganya tidak mengalami sakit sebelumnya
4. Riwayat Imunisasi

NO Jenis Imunisasi Waktu Imunisasi Reaksi klien

1 Hepatitis Umur 1 hari Tidak diketahui

2 BCG Umur 1 bulan (sekali) Panas

3 Polio Umur 1-4 bulan Tidak diketahui

(I, II, III, IV)/ IPV (setiap satu bulan sekali)


- Umur 2-4 bulan (setiap satu
4 DPT (I, II, III) Panas
bulan sekali)
- Umur 18 bulan (sekali)
 Umur 9 bulan (sekali)
5 Campak (MR) Tidak diketahui
 Umur 24 bulan (sekali)
5. Riwayat Perkembangan
a. Waktu tumbuh gigi : 6 bulan , tanggal gigi umur 4 tahun
b. Perkembangan tiap tahap
Usia anak saaat :

1) Berguling : 4 bulan

2) Duduk : 8 bulan

3) Merangkak : 10 bulan

4) Berdiri : 11 bulan

5) Berjalan : 12 bulan

6) Senyum pertama kali kepada orang lain pada umur 5 bulan

7) Bicara pertama kali : 8 bulan


8) Berpakaian tanpa bantuan : lupa
6. Riwayat Nutrisi
a. Pemberian ASI
1) Pertama kali disusui : sejak dilahirkan
2) Cara pemberian : disusui langsung
3) Lama pemberian : sampai anak berusia 2 tahun
b. Pemberian susu formula
Tidak diberikan
c. Pemberian makanan tambahan
1) Pertama kali diberikan usia : 6 bulan
2) Jenis makanan : bubur lunak dan pisang
d. Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai pada nutrisi saat ini

Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian

0 – 6 bulan Air Susu Ibu (ASI) 6 bulan

6 – 8 bulan ASI + bubur lunak 2 bulan

9 – 12 bulan + ASI + makanan cincang 3 bulan

1 – 2 tahun ASI + nasi + lauk + sayur 2 tahun

+ buah

2 tahun – saat ini NASI+ lauk + sayur + -


buah
e. Riwayat Psikososial
1) Anak tinggal bersama ibunya
2) Hubungan antar anggota keluarga harmonis
3) Anak diasuh ibunya
f. Riwayat Spiritual
Klien selalu melaksanakan ibadah atau kewajibannya sebagai umat islam
g. Riwayat Hospitalisasi
1) Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap
 Klien sadar bahwa dirinya berada di rumah sakit dan sedang menjalani
perawatan
 Klien tidak tahu apa yang menyebabkan dirinya sakit
2) Pemahaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
 Ibu mengetahui bahwa anaknya sakit sudah beberapa minggu tetapi baru
membawanya ke rumah sakit karena batuknya tidak kunjung sembuh
 Perasaan ibu lebih tenang karena anaknya dirawat dengan baik di rumah sakit
sakit
h. Aktivitas Sehari – hari
1) Nutrisi

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit


Selera makan Baik Berkurang
Menu makan Nasi + lauk + sayur Nasi + lauk + sayur + buah
+ buah
Frekuensi makan 3 kali sehari 3 kali sehari tidak habis
Makanan yang disukai Mie goreng Tidak ada
Makanan pantangan Tidak ada Makanan berminyak, pedas dan
minuman dingin
Pembatasan pola makan Tidak ada Makanan biasa
Cara makan Makan sendiri Dibantu dengan orang tua
Ritual saat makan Berdoa sebelum makan Berdoa sebelum makan

2) Cairan

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit


Jenis minuman Air dan jus buah Air putih
Frekuensi minum 8 gelas 5 gelas
Kebutuhan cairan 2.000 ml 3.000 ml
Cara pemenuhan minum Minum + cairan infus
3) Eliminasi BAB dan BAK

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit


BAB

Tempat pembuangan Toilet Toilet


Frekuensi (waktu) Sekali sehari Sekali sehari
Konsistensi Lunak Lunak
Kesulitan Tidak ada Terpasang infus
Obat pencahar Tidak digunakan Tidak digunakan
BAK

Tempat pembuangan Toilet Toilet


Frekuensi (waktu) 3-4 kali sehari 3-5 kali sehari
Konsistensi Jernih Jernih
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
Obat pencahar Tidak ada Tidak ada

4) Istirahat Tidur

Kondisi Sebelum sakit Sesudah sakit


Jam tidur

Siang 13.00-15.00 14.00-15.00


Malam 21.00-05.00 22.00-06.00
Pola tidur Baik Baik
Kebiasaan sebelum tidur Tidak ada Tidak ada
Kesulitan tidur Tidak ada Tidak ada

5) Olahraga

Kondisi Sebelum tidur Saat sakit


Program olahraga Tidak ada Tidak ada
Jenis dan frekuensi Tidak ada Tidak ada
Kondisi setelah olahraga Tidak ada Tidak ada
6) Personal hygiene

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit


Mandi

Cara Mandi sendiri Menyeka badan


Frekuensi 2 kali sehari 2 kali sehari
Cuci rambut

Frekuensi 2 kali sehari Belum pernah


Cara Menggunakan shampo Tidak ada
Gunting kuku

Frekuensi 3 kali sebulan Belum pernah


Cara Dibantu oleh ibu Tidak ada

7) Aktivitas Mobilitas Fisik

Kondisi Sebelum sakit Sesudah sakit


Kegiatan sehari-hari Sekolah dan bermain Tidak ada
Pengaturan jadwal harian Tidak ada Tidak ada
Penggunaan alat bantu Tidak ada Nasal kanul
aktivitas
Kesulitan pergerakan Rekreasi dan bermain Tertahan oleh infus
tubuh

8) Rekreasi

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit


Perasaan saat sekolah Senang dan gembira Tidak ada
Waktu luang Pada waktu hari libur Tidak ada
Perasaan saat sekolah Senang Tidak ada
Waktu senggang keluarga Pada saat hari libur Tidak ada
Kegiatan hari libur Rekreasi dan bermain Tidak ada
i). Pemeriksaan Fisik

1) Keadaan Umum : Composmentis


2) Tanda – tanda vital
 Suhu : 37,5℃
 Nadi : 95 x/menit
 Tekanan darah : 95/80 mmHg
 Respirasi :35x/menit
 Saturasi oksigen : 90x/menit
3) Antropometri
 Tinggi badan :144 cm
 Berat badan : 38 kg
 Lingkar lengan atas : 21 cm
 Lingkar kepala : 50 cm
 Lingkar dada : 54 cm
 Lingkar perut : 49 cm
4) Pernafasan
Bentuk dada normal , pola nafas tidak teratur dengan pola cepat dan dalam, suara
nafas ronchi dengan adanya hambatan atau benda padat yang menghambat saluran
nafas yang mengakibatkan suara grok – grok. Terjadi sesak nafas karena adanya
secret , batuk dimulai pada malam hari, siang hari semakin hebat ditandai oleh
whoop (batuk yang bunyinya nyaring) dan diakhiri muntah. Klien memakai otot
bantu pernafasan sehingga pernafasannya berat. Klien juga memakai nasal kanul.
5) Kardiovaskuler
Irama jantung regular, tidak ada nyeri dada, bunyi jantung normal, dan akral
kering hangat merah.
6) Persyarafan
 Penglihatan (mata) : kelopak mata normal, bentuk bola mata lonjong, tidak
ada peradangan, sclera tidak ikhterik, konjungtiva berwarna merah muda
 Pendengaran (telinga) : Simetris, dapat mendengar dengan baik,tidak ada
serumen,tidak terdapat benjolan,tidak menggunakan alat bantu
 Penciuman (hidung) : Simetris,ada secret,menggunakan alat bantu nasal kanul
 Perabaan (kulit) : Dapat merasakan sentuhan
 Pengecapan (lidah) : Dapat mengecap dengan baik
7) Perkemihan
Bentuk alat kelamin normal, uretra normal, Tidak terdapat edema palpebrae ,
moon face, edema anasarka, dan nocturia. Tidak menggunakan alat bantu kateter
8) Pencernaan
Nafsu makan menurun, porsi makan tidak habis, mulut bersih, dan mukosa
lembap
9) Musculoskeletal
Sendi dapat bergerak dengan bebas , warna rambut hitam, tidak mudah dicabut,
warna kulitsawo matang,temperaturhangat
10) Tes Diagnostik
- pemeriksaan laboratorium

- pemeriksaan darah

- pemeriksaan radiologi

B. ANALISA DATA
No Problem Etiologi Symptom
1. Pola nafas tidam Peningkatan produksi Frekuensi nafas tidak normal, bunyi
efektif sputum nafas tidak normal
Ds : pasien mengatakan sesak nafas
Do : pasien tampak sesak nafas
2. Nutrisi kurang dari Mual muntah Penurunan berat badan,enggan makan
kebutuhan IMT : 54,72
Lila : 21 CM
Ds : pasien mengatakan sering mual dan
muntah
Do : pasien tampak lemas
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi sputum dibuktikan
dengan
a) Frekuensi nafas tidak normal
b) Bunyi nafas tidak normal
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan muntah di tandai
dengan
a) Penurunan berat badan
D. INTERVENSI
DX Tujuan/Kriteria Intervensi Keperawatan Rasional
Hasil
I Setelah dilakukan Manajemen Jalan Napas - Mengetahui pola napas
(D. 0005) intervensi selama (L.01011) (frekuensi, kedalaman,
3x24 jam Observasi : usaha, napas)
diharapkan pola - Monitor pola napas - Mengetahui bunyi
napas membaik, (frekuensi,kedalama,usaha, nafas
dengan napas) - Mengetahui jalan
kriteriahasil: - Monitor bunyi nafas napas
Pola Napas tambahan (mis.Gurgling, - Edukasi jumlah cairan
(L.01004) mengi, weezing,
- Dispnea ronkhikering)
menurun Terapeutik :
- Orthopnea - Pertahankan
menurun kepatenanjalan napas
- Frekuensi napas dengan head-tilt dan chin-
membaik lift (jaw-thrust jika curiga
- Kedalaman trauma serviks)
napas membaik - Posisikan semi fowler atau
fowler
- Berikan minum hangat
- Berikan oksigen,jika perlu
Edukasi :
- Anjurkan konsumsi cairan
2000 ml/hari, jika tidak
kontra indikasi
- Ajarkan teknik batuk
efektif
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
broncodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu
II Setelah dilakukan ManajemenNutrisi (I.03119) - Untuk mengetahui
(D.0019) intervensi selama Observasi status nutrisi pasien
3x24 jam - Identifikasi status nutrisi - Untuk mengetahui
diharapkan status - Identifikasi alergi dan apakah ada alergi atau
nutrisi membaik intoleransi makanan. intoleransi makanan
dengan kriteria - Identifikasi makanan yang pada pasien.
hasil : disukai. - Untuk mengetahui
Status Nutrisi - Monitor asupan makanan makanan yang disukai
(L.03030) - Monitor berat badan pasien.
- Porsi makanan Terapeutik - Untuk mengontrol
yang dihabiskan - Sajikan makanan secara asupan makanan
meningkat. menarik dan suhu yang pasien.
- Frekuensi makan sesuai. - Untuk mengontrol
membaik. berat badan pasien.
- Nafsu makan Terapeutik
membaik. - Agar pasien lebih
tertarik untuk makan
E. IMPLEMENTASI
No. Hari/Tgl Implementasi ResponPasien
1. Senin, 6  Monitor pola napas DS :
Februari  Monitor bunyi nafas  Pasien terliha tmasih
2023 Jam  Identifikasi status nutrisi merasakan tidak enak
12.21 WIB  Identifikasi alergi dan intoleransi badan dan lemas
makanan.  Pasien terlihat masih
 Identifikasi makanan yang batuk
disukai.  Keluarga pasien
 Monitor asupan makanan mengatakan makanan

 Monitor berat badan pasien tidak habis


DO :
 Pasien terlihat masih
batuk
 TTV :

S : 37,5℃

N : 95 x/menit

TD :95/80 mmHg

RR :35x/menit

SPO2:90x/menit
 Bunyi nafas :Mengi
 Status nutrisi: Kurang
baik
 Makanan yang disukai
: Nasi + lauk + sayur +
buah
 TB : 144 cm

 BB : 38 kg
2. Selasa, 7  Pertahankan kepatenan jalan DS :
Februari napas dengan head-tilt dan chin-  Pasien terlihat sedikit
2023 Jam lift sesak nafas
09.46 WIB  Posisikan semifowler atau fowler  Pasien masih lemas
 Berikan minum hangat dan batuk
 Berikan oksigen, jika perlu DO :
 Sajikan makanan secara menarik  Pasien lebih suka
dan suhu yang sesuai. dengan posisi
semifowler
 Setelah diberikan
minum air hangat
sejenak tidak batuk,
beberapa menit
kemudian batuk
kembali
 Pasien diberikan kanul
oksigen 10 lpm
 Pasien menghabiskan
makan pagi
3. Rabu, 8  Anjurkan konsumsi cairan 2000 DS :
Februari ml/hari, jika tidak kontra indikasi  Pasien terlihat sudah
2023 Jam  Ajarkan teknik batuk efektif lebih segar daripada
08.41 WIB  Kolaborasi pemberian sebelumnya
bronkodilator, ekspektoran,  Pasien mengatakan
mukolitik, jika perlu tidak sesak
 Pasien terlihat batuk
tidak seperti
sebelumnya
DO :
 Pasien mengkonsumsi
cairan cukup
 Pasien sudah lebih
baik dari hari-hari
sebelumnya
 Sudah tidak sesak
 Batuk mereda

F. EVALUASI

Hari/tanggal Dx Evaluasi
Senin, 6 1 S : Keluarga pasien mengatakan makanan pasien tidak habis
Februari 2023 O: Pasien terlihat masih batuk, lemas, suara nafas terdengar mengi
12.21 WIB - KU cukup, compos mentis
- TD : 95/80 mmHg
- N : 95 x/menit
- S : 37,5
- RR : 35X/menit
- SPO2 : 90x/menit
A: Sebagian masalah belum teratasi
P: Lanjutkan interverensi
- Monitor KU dan TTV Pasien
- Monitor bunyi nafas
- Monitor pola nafas
- Monitor asupan makanan
- Monitor berat badan
- Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
Selasa, 7 2 S : Keluarga pasien mengatakan pasien menghabiskan makan pagi
Februari 2023 O : Pasien masih terlihat susah bernafas, lemas dan batuk
09.46 WIB A : Sebagian masalah belum teratasi
P : Lanjutkan interverensi
- Monitor pola nafas
- Monitor bunyi nafas
- Monitor KU dan TTV Pasien
- Mempertahankan kepatenan jalan nafas dengan head-tilt dan chin-
lift
- Beri posisi semifowler atau fowler pada pasien
Rabu, 8 3 S : Pasien mengatakan sudah tidak sesak nafas
Februari 2023 O: Pasien terlihat sudah lebih segar, batuk sudah berkurang
08.41 WIB A: Masalah sudah teratasi
P : Lanjutkan interverensi
- Menganjurkan pasien mengkonsumsi cairan 2000 ml/hari
- Mengajarkan teknik batuk efektif
- Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik

Anda mungkin juga menyukai