Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Otitis Media Akut (OMA) adalah peradangan akut sebagian atau seluruh telinga
tengah, tuba eustachi, antrum mastoid, dan sel-sel mastoid. (Djaafar, Z.A, 2007). OMA
biasanya terjadi karena peradangan saluran napas atas dan sering mengenai bayi dan anak-
anak. Kecenderungan menderita OMA pada anak-anak berhubungan dengan belum
matangnya system imun. Pada anak-anak, makin tinggi frekuensi ISPA, makin besar resiko
terjadinya OMA. Bayi dan anak-anak mudah terkena OMA karena anatomi saluran eustachi
yang masih relative pendek, lebar, dan letaknya lebih horizontal. (Djaafar, Z.A, 2007).
OMA lebih sering terjadi pada kelompok umur yang lebih muda (0 sampai 5 tahun)
dibandingkan pada kelompok umur yang lebih tua (5 sampai 11 tahun). Pada umur 6 bulan,
sekitar 25% dari semua anak mendapat satu atau lebih episode OMA. Pada umur 1 tahun
gambaran ini meningkat menjadi 62%. Pada umur 3 tahun menjadi 81%. Pada umur 5 tahun
menjadi 91%. Setelah umur 7 tahun, insiden menurun. (Aziz, 2007). Faktor resiko
berulangnya episode OMA telah digambarkan dan termasuk diantaranya ISPA yang terjadi
dalam rentan waktu yang tidak lama. Telah ditemukan bahwa 29-50% dari keseluruhan ISPA
(rhinitis, bronchitis, sinusitis, dll.) bekembang menjadi OMA. Dengan pertimbangan
tingginya insiden ISPA sehingga membuat insiden OMA sudah diperkirakan sebelumnya.
(Revai, et al 2007).
Terjadinya penyakit OMA dijabarkan melalui beberapa tahap yaitu efusi pada telinga
tengah yang akan bekembang menjadi pus yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme
disertai tanda-tanda inflamasi akut, demam, othalgia, dan iritabilitas. (WHO, 2010). Adapun
bakteri penyebab otitis media yaitu Staphylococcus aureus, Pneumococcus, Haemophilus
influenza, Escherichia coli, Streptococcus anhemolyticus, Streptococcus hemolyticus, Proteus
vulgaris, dan Pseudomoas aeruginosa. Meskipun sering terjadi, kasus OMA pada anak-anak
umumnya dapat membaik dengan perhatian khusus (watchful waiting) tanpa perlu diberikan
antibiotic tertentu, kecuali terdapat adanya indikasi lain. (Byland, dkk, 2007).
Dari uraian di atas, penulis berminat untuk mengetahui lebih lanjut mengenai
kejadian OMA yang terjadi pada anak.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa defenisi dari Otits Media ?
2. Apa etiologi dari Otits Media ?
3. Bagaimana patofisiologi Otits Media ?
4. Apa saja penatalaksanaan medis dari Otits Media?
5. Asuhan keperawatan pada pasien Otits Media?

1.3 Tujuan
1.1.1 Tujuan Umum
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami asuhan keperawatan pada klien
dengan otitis media

1.1.2 Tujuan Khusus


1. Mahasiswa dapat mengetahui definisi Otits Media
2. Mahasiswa dapat mengetahui etiologi Otits Media
3. Mahasiswa dapat mengetahui patofisiologi Otits Media
4. Mahasiswa dapat mengetahui penatalaksanaan medis Otits Media
5. Mahasiswa dapat memahami asuhan keperawatan pada klien dengan Otits Media
1.4 Manfaat

1. Sebagai referensi perkuliahan dan bisa dipahami sebagai materi yang relevan untuk
mata kuliah keperawatan Medikal Bedah 1 yang berkaitan tentang asuhan
keperawatan pada pasien Otits Media
2. Sebagai pemenuhan tugas kelompok yang akan dinilai dengan ekspetasi baik
nanntinya.

Anda mungkin juga menyukai