Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 7 PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT PADA TRAUMA MATA

Pengertian
Trauma mata adalah perlukaan/cedera mata yang dapat mengakibatkan kerusakan pada jaringan
mata. Trauma mata merupakan kasus kegawatdaruratan, jika tidak segera ditangani dapat
menyebabkan gangguan pengelihatan hingga kebutaan.Trauma mata adalah tindakan sengaja
maupun tidak yang menimbulkan perlukaan pada mata.
Penyebab
Trauma mata dibagi menjadi beberapa macam yaitu:
1. Trauma Fisik
a. Trauma Tumpul, misalnya terpukul, kena bola tenis, membuka tutup botol tidak
dengan alat, ketapel.
b. Trauma Tajam, misalnya pisau dapur, gunting, garpu, bahkan peralatan pertukangan.
2. Trauma Kimia
a. Trauma basa, dapat disebabkan oleh sabun cuci, sampo, bahan pembersih lantai,
kapur, lem (perekat).
b. Trauma asam, dapat disebabkan oleh cuka, bahan kimia asam di laboratorium, gas air
mata.
3. Trauma Radiasi
a. Trauma sinar inframerah
b. Trauma sinar ultraviolet (Sinar Las)
4. Benda asing pada mata
a. Benda logam
Contoh: emas, perak, platina, timah hitam, seng, nikel, aluminium, tembaga, besi.
b. Benda bukan logam
Contoh: batu, kaca, porselin, karbon, bahan pakaian dan bulu mata.
c. Benda inert
Contoh: emas, perak platina, batu, kaca, porselin, plastik tertentu.
d. Benda reaktif
Contoh: timah hitam, zink, nikel, aluminium, tembaga, kuningan, besi.
Tanda dan Gejala
1. Trauma Fisik
a. Trauma Tumpul
Trauma tumpul dapat menimbulkan perlukaan ringan yaitu penurunan penglihatan
sementara sampai berat, bisa juga menimbulkan perdarahan di dalam bola mata, bahkan
dapat menimbulkan kebutaan menetap.
b. Trauma Tajam
Tanda-tanda trauma tembus atau tajam
1) Ketajaman penglihatan menurun
2) Bilik mata dangkal
3) Bentuk dan letak bola mata yang berubah
4) Terlihatnya sobekan jaringan bola mata
5) Kerusakan jaringan didalam bola mata ( Ilmu Perawatan Mata, 2004)
2. Trauma Kimia (Khemis)
a. Trauma basa
Kerusakan pada mata dapat dalam bentuk:
a. Mata merah dengan perdarahan pada selaput lendir mata
b. Lapisan depan selaput bening (kornea) rusak
c. Mata menjadi keruh ( Ilmu Perawatan Mata, 2004)
b. Trauma asam
Tanda yang terlihat pada mata berupa penggumpalan yang berwarna putih pada
permukaan mata yang terkena. Biasanya cedera akibat asam tidak merusak mata.
( Ilmu Perawatan Mata, 2004)
3. Trauma Radiasi
Tanda kerusakan akibat sinar las:
a. Biasanya keluhan terjadi setelah 4 jam
b. Mata terasa seperti kelilipan benda
c. Silau
d. Kelopak mata memejam keras

Tindakan Keperawatan pada Trauma Mata


Tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien dengan trauma mata sebagai berikut.
1. Trauma Fisik
a. Perawatan trauma Tumpul
1) Terlebih dahulu beri kompres dingin untuk mengurangkan sakit dan
pembengkakan pada mata.
2) Jangan membersihkan mata tanpa kelengkapan alat, bebat mata dengan kain kassa
bersih
3) Segera cari tempat pertolongan pertama bila mata sakit, penglihatan mundur, mata
menjadi hitam yang mungkin merupakan tanda kerusakan bola mata bagian
dalam. (Ilmu Perawatan Mata, 2004)
b. Trauma Tajam
a. Hindari mencuci ataupun memberi penekanan pada mata
b. Tutup mata dengan perban atau kassa steril, bebat secara ringan (tidak terlalu
kencang).
c. Segera bawa klien ke rumah sakit terdekat.
2. Trauma Kimia
a. Bilas mata dengan air bersih. Pastikan air yang digunakan untuk irigasi mata
benar-benar bersih.
b. Lakukan dengan posisi kepala miring dan biarkan air mengalir ke mata dari arah
dalam keluar.
c. Pastikan air dapat mengalir bebas dan tidak mengenai mata lainnya
d. Setelah semua bahan kimia tercuci, jaga mata agar tetap tertutup
e. Letakkan kassa steril untuk membalut mata
f. Segera bawa ke rumah sakit terdekat

3. Trauma Radiasi
Pengobatan yang diberikan adalah obat tetes mata seperti sikloplegia, antibiotika lokal,
analgetik, dan mata ditutup untuk selama 2-3 hari. Biasanya sembuh setelah 48 jam.
( Ilmu Penyakit Mata, 2013)
4. Trauma Benda Asing
a. Jangan menggosok mata karena dapat menggores permukaan mata dan
menyebabkan luka
b. Berkediplah agar air mata keluar untuk membantu benda asing keluar terdorong
keluar melalui sudut mata.
c. Lipat kelopak mata ke atas bila benda asing tidak nampak.
d. Gunakan cotton bud atau ujung tissue yang diteteskan air bersih dengan gerakan
menyapu ke arah sudut mata untuk memindahkan beda asing.
e. Obat tetes air mata dapat diberikan untuk membantu membilas benda asing dan
menghindari iritasi mata.
f. Jika benda asing masih tetap menempel cukup dalam jangan mencoba
mencungkilnya, jaga mata tetap tertutup dan segera bawa ke dokter.

Pencegahan
Trauma mata dapat dicegah dan diperlukan edukasi kepada masyarakat untuk
menghindarkan terjadinya trauma pada mata, seperti :
1. Trauma tumpul akibat kecelakaan tidak dapat dicegah, kecuali trauma tumpul
perkelahian.
2. Diperlukan perlindungan pekerja untuk menghindarkan terjadinya trauma tajam.
3. Setiap pekerja yang sering berhubungan dengan bahan kimia sebaiknya mengerti bahan
apa yang ada ditempat kerjanya.
4. Pada pekerja las sebaiknya menghindarkan diri terhadap sinar dan percikan bahan las
dengan memakai kaca mata.

KELOMPOK 8 PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT PADA LUKA BAKAR


Pengertian
Luka bakar adalah luka atau kerusakan jaringan yang disebabkan karena adanya kontak kulit
dengan sumber panas, sumber panas ini bisa seperti api, air panas, listrik, petir, sinar matahari
berlebih, bahan kimia berbahaya.
Penyebab
Penyebab dari luka bakar dapat dibedakan menjadi beberapa
1. Luka bakar panas (ternal)
Luka yang disebabakan adanya kontak kulit dengan benda benda panas bisa api, air
panas, setrika, dll.
2. Luka bakar kimia
Salah satu contoh dari zat kimia yaitu pembersih yang biasanya digunakan dalam
rumah juga bisa menyebabkan luka bakar.
3. Luka bakar elektrik
Luka bakar elektrik disebabkan oleh aliran listrik, didalam listrik ada panas yang
dihantarkan ke tubuh. Contohnya bisa dari listrik yang ada di rumah atau sambaran
petir.
4. Luka bakar radiasi
Luka radiasi biasanya disebabkan karena terpapar sumber radioaktif, penggunaan
radioaktif biasanya dapat dijumpai pada industri salah satu contoh industri kertas, baja.
Sinar matahari berlebih juga termasuk dalam luka bakar radiasi, dibawah sinar
matahari terlalu lama juga dapat menyebabkan luka bakar pada kulit.

Klasifikasi luka bakar

1. Berdasarkan penyebab
a. Luka bakar suhu tinggi atau panas
b. Luka bakar bahan kimia.
c. Luka bakar sengatan listrik.
d. Luka bakar radiasi.
2. Berdasakan kedalaman luka bakar
a. Luka bakar derajat 1:
1.) Kerusakan terbatas pada bagian permukaan lapisan terluar kulit.
2.) Kulit kering, luka berupa munculnya bercak kemerahan pada kulit
3.) Tidak dijumpai gelembung cairan.
4.) Nyeri karena ujung-ujung saraf teriritasi.
5.) Penyembuhan terjadi dalam waktu 5 – 10 hari.
6.) Contohnya adalah luka bakar akibat sengatan matahari.
b. Luka bakar derajat II
1.) Kerusakan pada lapisan terluar kulit dan sebagian lapisan kedua setelah
kulit, berupa reaksi peradangan secara tiba-tiba disertai proses keluarnya
cairan dari jaringan karena luka.
2.) Dijumpai gelembung cairan.
3.) Dasar luka berwarna merah atau pucat, sering terletak lebih tinggi di atas
permukaan kulit normal.
4.) Nyeri karena ujung-ujung saraf teriritasi.

 Derajat II dibagi menjadi 2 (dua):


a. Derajat II dangkal (superficial)
1. Kerusakan mengenai bagian permukaan dari lapisan kedua setelah
kulit terluar.
2. Apendises kulit, seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar
sebasea masih utuh.
3. Penyembuhan terjadi dalam waktu 10-14 hari.
b. Derajat II dalam (deep)
1. Kerusakan mengenai hampir seluruh bagian lapisan kedua setelah
kulit terluar.
2. Apendises kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar
sebasea sebagian masih utuh.
3. Penyembuhan terjadi lebih lama, tergantung apendises kulit yang
tersisa. Biasanya penyembuhan terjadi dalam waktu lebih dari satu
bulan,
c. Luka bakar derajat III :
1. Kerusakan meliputi seluruh ketebalan kulit dan lapisan yang lebih dalam.
2. Apendises kulit, seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar
sebasea mengalami kerusakan.
3. Tidak dijumpai gelembung cairan.
4. Kulit yang terbakar berwarna abu-abu dan pucat Kering, letaknya lebih
rendah dibandingkan kulit sekitar.
5. Tidak dijumpai rasa nyeri, bahkan hilang rasa karena ujung-ujung serabut
saraf mengalami kerusakan/kematian.
6. Penyembuhan terjadi lama karena tidak ada proses penyembuhan luka
spontan baik dari dasar luka, tepi luka, maupun apendises kulit.

Berdasarkan berat ringannya


a. Luka bakar ringan
1. Luka bakar derajat II <15%.
2. Luka bakar derajat II <10% pada anak-anak.
3. Luka bakar derajat III <2%.

b. Luka bakar sedang


1. Luka bakar derajat II, 15-25% pada orang dewasa.
2. Luka bakar derajat II, 10-20% pada anak-anak.
3. Luka bakar derajat III <10%.

c. Luka bakar berat


1. Luka bakar derajat II, 25% atau lebih pada orang dewasa.
2. Luka bakar derajat II, 20% atau lebih pada anak-anak.
3. Luka bakar derajat III, 10% atau lebih.

Luas luka bakar

Wallace membagi tubuh atas bagian-bagian 9% atau kelipatan dari 9 terkenal dengan nama
Rule of Nine atau Rule of Wallace.
1. Kepala dan leher 9%.
2. Lengan 18%.
3. Badan Depan 18%.
4. Badan belakang 18%.
5. Tungkai 36%.
6. Genitelia/perineum 1%.
Total 100%.

Penanganan

Pertolongan pertama saat terjadi luka bakar:


1. Hentikan proses bakar
2. Dinginkan luka bakar
3. Obat anti nyeri
4. Menutup luka bakar

Pertolongan pertama pada luka bakar listrik :


1. Matikan aliran listrik di lokasi kejadian
2. Cari pertolongan medis
3. Jangan pindahkan korban
4. Periksa tubuh korban
5. Obati luka bakar
6. Lakukan teknik pernapasan buatan

Perawatan luka bakar berdasarkan derajat :


 Luka bakar derajat I, merupakan luka ringan dengan sedikit hilangnya pertahanan
kulit (barier). Luka seperti ini tidak perlu di balut, cukup dengan pemberian salep
antibiotik untuk mengurangi rasa sakit dan melembabkan kulit. Bila perlu dapat
diberi NSAID (Ibuprofen, Acetaminophen) untuk mengatasi rasa sakit dan
pembengkakan
 Luka bakar derajat II, perlu perawatan luka setiap harinya, pertama-tama luka diolesi
dengan salep antibiotik, kemudian dibalut dengan perban katun dan dibalut lagi
dengan perban elastik. Pilihan lain luka dapat ditutup dengan penutup luka sementara
yang terbuat dari bahan alami (Xenograft (pig skin) atau Allograft (homograft,
cadaver skin) ) atau bahan sintetis (opsite, biobrane, transcyte, integra)
 Luka derajat II (dalam) dan luka derajat III, perlu dilakukan pengangkatan awal dan
cangkok kulit atau operasi yang dilakukan untuk mengganti kulit dengan kulit yang
baru

KELOMPOK 9 PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT PADA DIARE


Pengertian
Diare merupakan masalah pada anak-anak di seluruh dunia. Dehidrasi dan ketidakseimbangan
elektrolit pada penderita diare sering disebabkan oleh diare itu sendiri dan muntah. Diare adalah
penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi berak lebih dari biasanya (3 atau lebih
per hari ) yang disertai perubahan bentuk dan konsistensi tinja dari penderita.
Tanda dan Gejala
Gejala diare adalah tinja yang encer dengan frekuensi 4 kali atau lebih dalam schari, yang
kadang disertai muntah, badan lesu atau lemah, panas, tidak nafsu makan, darah dan lendir dalam
kotoran. Rasa mual dan muntah-muntah dapat mendahului diare yang disebabkan oleh infeksi
virus. Infeksi bisa secara tiba-tiba menyebabkan diare, muntah, tinja berdarah. demam,
penurunan nafsu makan atau kelesuan. Selain itu, dapat pula mengalami sakit perut dan kejang
perut, serta gejala- gejala lain seperti flu misalnya agak demam, nyeri otot atau kejang, dan sakit
kepala.

Tindakan Keperawatan Yang di lakukan

Saat ini WHO menganjurkan 4 hal utama yang efektif dalam menangani anak-anak yang
menderita diare akut, yaitu penggantian cairan (rehidrasi), cairan diberikan secara oral untuk
mencegah dehidrasi yang sudah terjadi, pemberian makanan terutama ASI selama diare dan pada
masa penyembuhan diteruskan, tidak menggunakan obat antidiare, serta petunjuk yang efektif
bagi ibu serta pengasuh tentang perawatan anak yang sakit di rumah, terutama cara membuat dan
memberi oralit, tanda-tanda yang dapat dipakai sebagai pedoman untuk membawa anak kembali
berobat serta metoda yang efektif untuk mencegah diare (Suraatmaja, 2007).

1.) Pengobatan Terhadap Penyakit diare Karena bahaya diare terletak pada dehidrasi
maka penanggulangannya dengan cara mencegah timbulnya dehidrasi dan
rehidrasi intensif bila telah terjadi dehidrasi. Cairan rehidrasi oral yang dipakai
oleh masyarakat adalah air kelapa, air tajin. ASI, air teh encer, sup wortel, air
perasan buah, dan larutan gula garam (LGG) pemakaian cairan ini lebih dititik
beratkan pada pencegahan timbulnya dehidrasi. sedangkan bila terjadi dehidrasi
sedang atau berat sebaiknya diberi minum oralit. Oralit merupakan salah satu
cairan pilihan untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi.
2.) Pemberian ASI/makanan
Pemberian makanan selama diare bertujuan untuk memberikan gizi pada
penderita terutama pada anak agar tetap kuat dan tumbuh serta mencegah
berkurangnya berat badan. Anak yang minum susu formula juga diberikan lebih
sering dari biasanya. Anak usia 6 bulan atau lebih termasuk bayi yang telah
mendapatkan makanan padat harus diberikan makanan yang mudah dicerna dan
diberikan sedikit lebih sedikit dan lebih sering. Setelah diare berhenti, pemberian
makanan ekstra diteruskan selama 2 minggu untuk membantu pemulihan berat
badan (Kemenkes RI, 2011).
3.) Antibiotik
Pemberian antibotik secara empiris jarang diindikasikan pada diare akut infeksi,
karena 40% kasus diare infeksi sembuh kurang dari 3 hari tanpa pemberian anti
biotik.
Pemberian antibiotik di indikasikan pada : Pasien dengan gejala dan tanda diare
infeksi seperti demam, feses berdarah., leukosit pada feses, mengurangi ekskresi
dan kontaminasi lingkungan, persisten atau penyelamatan jiwa pada diare infeksi,
diare pada pelancong, dan pasien immunocompromised.
4.) Obat Anti Diare

Pencegahan

a. Menggunakan air bersih dan santasi yang baik.


b. Memasak makanan dan air minum hingga matang.
c. Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan.
d. Menghindari makanan yang telah tekontaminasi oleh lalat.
e. Tidak mengkonsumsi makanan yang basi.
f. Menghindari makanan yang dapat menimbulkan diare.
g. Makan dan nminum secara teratur.

Anda mungkin juga menyukai