Anda di halaman 1dari 6

RESUME KEPERAWATAN JIWA

PEDOMAN PENGGOLONGAN DAN DIAGNOSIS JIWA

(PPDGJ)

OLEH;COK ISTRI WIDYASTRI DEWI

(213221288)

(KELAS B-14B

KONSEP GANGGUAN JIWA MENURUT PPDGJ


1) Istilah yang digunakan adalah Gannguan jiwaatau gangguan mental(mental
disorder)
2) Adanya gejala klinis yang bermakna ,berupa :sindrom atau pola prilaku dan
sindrom atau pola psikologi.
3) Gejala klinis tersebut menimbulkan penderitaan (distress)antara lain dapat
berupa: rasa nyeri,tidak tentram,terganggu,dan disfungsi organ tubuh.
4) Gejala klinis tersebut menimbulkan disability dalam aktivitas keidupan
seharihari.
Perkembangan PPDGJ
PPDGJ III (1993)dengan system alfa numerik F00-F 99.Diagnosis multi aksial
menurut DSM IV.
Pendekatan Ateoritik:tidak mengacu pada teori tertentu berkaitan dengan
etiologik atau prosespatofiologik kecuali gangguan yang sud jelas.
Tidak menganggap bawa setiap gangguan jiwa ada suatu kesatuan tegas dengan
batas yang jelas antara gangguan jiwa satu denagn ganngguan jiwa lainnya atau
anatra adanya gangguan jiwa dengan tidakadanya gangguan jiwa.
PROSES DIAGNOSA GANGGUAN JIWA
1) Anamnesis: Alasan berobat,riwayat gangguan sekarang,riwayat gangguan
terdaulu,riwayat tumbang,keluarga,perkawinan
2) Pemeriksaan :fisik diagnostic,status mentalis ,evakuasi
psikologik,laboratorium,radiologic dll
3) Diagnosa:
a) Aksis I yaitu meliputi:gangguan klinis,kondisi lain yang menjadi focus
perhatian
b) Aksis II yaitu:Gangguan kepribadian ,retardasi mental
c) Aksis III yaitu kondisi medik umum
d) Aksis IV yaitu masalah psikososialdan lingkungan
e) Aksis V yaitu penilaian fungsi secara global.

Blok-blok di dalam bab ini: F00-F09 Kelainan jiwa organik, termasuk yang hanya berupa gejala
F10-F19 Kelainan jiwa dan tingkah laku akibat penggunaan zat psikoaktif F20-F29 Schizophrenia,
schizotype dan waham (delusion) F30-F39 Kelainan alam perasaan
(mood/affective] F40-F48 Kelainan neurotik, berhubungan dengan stress
dan somatoformis. F50-F59 Sindroma tingkah laku akibat kekacauan
fisiologis dan faktor fisik F60-F69 Kelainan kepribadian dan tingkah laku
pada orang dewasa. F70-F79 Retardasi mental F80-F89 Kelainan
perkembangan psikologis F90-F98 Kelainan tingkah laku dan emosi yang
biasa mulai pada masa anak dan remaja F99 Kelainan mental yang tidak
dijelaskan Kategori asterisk untuk bab

EMPAT URUTAN DASAR UNTUK MEMASTIKAN SUATUGANNGUAN JIWA


A)OBSERVASI secara deskriptif yaitu fenomene nologis dari keluhan pasien

B )INTERVIEW termasuk observasi yang sensitif dan mendengar aktif


dilakukan secara interaktif (jadi bukan bertanya kepda pasien sesuai daftar
pertanyaan).
C)ASSESMENT simpulan berbagai data yang ada dari 5 aspek multi aksial

D) DIAGNOSIS

Pengertian Skizofrenia

Skozoprenia berasal dari basa Yunani “schzein”(terpisah /pecah)dan phrenia


(jiwa)

Skizofrenia adalah gangguan kejiwaan kronis ketika pengidapnya mengalami halusinasi, delusi,
kekacauan dalam berpikir, dan perubahan sikap. Umumnya, pengidap skizofrenia mengalami
gejala psikosis, yaitu kesulitan membedakan antara kenyataan dengan pikiran pada diri sendiri

1. Fase Premorbid
Untuk fase premorbid lazimnya dimulai saat penderita berusia remaja. Meski sangat mungkin dipengaruhi
oleh faktor genetik dan neurologis, tahapan skizofrenia awal ini bisa dipicu oleh sifat kepribadian si
penderita, misalnya terlalu pemalu, suka menarik diri dari pergaulan, perilaku antisosial, dll.Pada fase ini,
penderita akan mulai mengalami halusinasi dan mendengar suara-suara tertentu. Kondisi biasanya akan
diperparah dengan kejadian pahit seperti kegagalan.

1. Fase Premorbid
Untuk fase premorbid lazimnya dimulai saat penderita berusia remaja. Meski sangat
mungkin dipengaruhi oleh faktor genetik dan neurologis, tahapan skizofrenia awal ini bisa
dipicu oleh sifat kepribadian si penderita, misalnya terlalu pemalu, suka menarik diri dari
pergaulan, perilaku antisosial, dll.Pada fase ini, penderita akan mulai mengalami halusinasi
dan mendengar suara-suara tertentu. Kondisi biasanya akan diperparah dengan kejadian
pahit seperti kegagalan dalam pekerjaan, asmara, pendidikan, maupun lingkungan.Saat
sedang dalam fase premorbid, seseorang akan mulai berfantasi dalam batas yang wajar dan
normal, baik fantasi indah maupun yang sebaliknya. Sayangnya, masyarakat awam sering
mengasosiasikan fase awal ini dengan gangguan makhluk halus (ketempelan).

2. Fase Prodromal
Fase kedua ini merupakan gejala skizofrenia lanjutan. Pada tahap ini, penderita akan lebih
sering mengalami halusinasi, bisa dalam hitungan minggu, bulan, bahkan tahun. Makin
tingginya intensitas halusinasi secara langsung akan membuat penderita makin senang
menarik diri dari lingkungan. Studi menyebutkan bahwa fase prodromal pada pengidap
skizofrenia bisa berlangsung antara 2 sampai 5 tahun. Diperlukan penanganan yang serius
dan tepat guna menghindari penyakit berkembang menuju fase aktif.
3. Fase Aktif
Jika penderita skizofrenia sudah sering mengalami halusinasi, inkoherensi, gangguan afek,
bahkan sampai waham pada intensitas yang tak bisa dikendalikan,
kemungkinan besar dia sudah berada di fase aktif. Mayoritas penderita skizofrenia baru
atau mulai serius melakukan pengobatan/terapi ketika sudah berada di fase ini.

4. Fase Residual
Merupakan tahap paling parah dari penakit skizofrenia. Pada fase ini, penderita akan mulai
mendengar suara-suara negatif yang cenderung memerintah, seperti “ayo pukul”, “ayo
bunuh diri”, atau “ayo bunuh”. Ini disebabkan oleh ketidakseimbangan bagian tertentu
dalam otak (neurotransmiter). Untuk menanganinya, dokter biasanya akan meresepkan
obat-obatan khusus untuk mengendalikan pikiran dan perilaku si pasien.

Kreteria diagnosis:Untuk dapat menegakkan diagnosis skizoprenia,kreteria A-F harus terpenuhi,

Deskripsi klinis:tidak memiliki simtom esensial,tidak memiliki gejala khas yang membedakan
dengan gangguan lain.

Etiologi
 Factor genetic
 Factor neurotransmiter
 Factor struktur dan fungsi otak
 Factor stress psikologi
 Factor keluarga.

Jenis-jenis skizoprenia

 Skizoprenia paranoid (F20.0);curigs ysng berlebihan,argumentasi kasar,kerusaka n social


sedikit,waham atau halusinasi
 Skizoprenia Heberefenik F20.1:arus terdapat ekspresi efektif tumpulatau serasi harus
dapat salah satu dari,waham atau halusinasi banyak sekali,gangguan prilaku seperti anak-
anak.
 Skizoprenia KatatonikF20.2(:gaduh dan gelisah ,mematungm
 Skisoprenia terinci(F20.3):tidak memnuhi salah satu kreteria atau memenuhi lebih dari
satu kreteria subtype skizoprenia.
 Deppresi pasca skizoprenia (F20.4)yaitu perna memenuhi kreteria skizoprenia dalam 12
bulan terakhir,serta memenuhi kreteria episode depresi yang menonjol paling sedikitdua
minggu.
 Skizoprenia Residural (F20.5) kejadian ini timbulsesudah beberapa kali serangan
skizoprenia,tidak jelas adanya gejala-gejala sekunder.
 Skizoprenia Simplek (F20.6)serimg timbul pertama kali pada usia pubertas,gejala .

Masalah yang dihadapi oleh orang dengan skizoprenia

-Tanpa perawatan yang baik akan sulit mengalami perbaikan serta fungsi pekerjaan dan
hubungan interpersonal terganggu dan sulitdiperbaiki.

_Tanpa terapiyang adekuat dapat mengakibatkan perilaku kekerasan,membahayakan


dirinya /orang disekitarnya yang dapat menyebabkan pasien diasingkan dari kehidupan
sosialnya.

Masalah yang dihadapi oleh orang dengan skizoprenia:penyalahgunaan zat dan


alcohol,perokok berat,masalah dalm berubungan dengan keluarga dan
teman,kurangnya dukungan keluarga,temandan lingkungannya.

PENATALAKSANAAN

Terapi medis

 Obat -obat antipsikotik


 Dosis pemeliharaan (maintenance dosage)
 Bila gejala positif lebih menonjol pilihannya adalah tipikal
 Pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihannya adlah jenis atipikal.

Anda mungkin juga menyukai