(PPDGJ)
(213221288)
(KELAS B-14B
Blok-blok di dalam bab ini: F00-F09 Kelainan jiwa organik, termasuk yang hanya berupa gejala
F10-F19 Kelainan jiwa dan tingkah laku akibat penggunaan zat psikoaktif F20-F29 Schizophrenia,
schizotype dan waham (delusion) F30-F39 Kelainan alam perasaan
(mood/affective] F40-F48 Kelainan neurotik, berhubungan dengan stress
dan somatoformis. F50-F59 Sindroma tingkah laku akibat kekacauan
fisiologis dan faktor fisik F60-F69 Kelainan kepribadian dan tingkah laku
pada orang dewasa. F70-F79 Retardasi mental F80-F89 Kelainan
perkembangan psikologis F90-F98 Kelainan tingkah laku dan emosi yang
biasa mulai pada masa anak dan remaja F99 Kelainan mental yang tidak
dijelaskan Kategori asterisk untuk bab
D) DIAGNOSIS
Pengertian Skizofrenia
Skizofrenia adalah gangguan kejiwaan kronis ketika pengidapnya mengalami halusinasi, delusi,
kekacauan dalam berpikir, dan perubahan sikap. Umumnya, pengidap skizofrenia mengalami
gejala psikosis, yaitu kesulitan membedakan antara kenyataan dengan pikiran pada diri sendiri
1. Fase Premorbid
Untuk fase premorbid lazimnya dimulai saat penderita berusia remaja. Meski sangat mungkin dipengaruhi
oleh faktor genetik dan neurologis, tahapan skizofrenia awal ini bisa dipicu oleh sifat kepribadian si
penderita, misalnya terlalu pemalu, suka menarik diri dari pergaulan, perilaku antisosial, dll.Pada fase ini,
penderita akan mulai mengalami halusinasi dan mendengar suara-suara tertentu. Kondisi biasanya akan
diperparah dengan kejadian pahit seperti kegagalan.
1. Fase Premorbid
Untuk fase premorbid lazimnya dimulai saat penderita berusia remaja. Meski sangat
mungkin dipengaruhi oleh faktor genetik dan neurologis, tahapan skizofrenia awal ini bisa
dipicu oleh sifat kepribadian si penderita, misalnya terlalu pemalu, suka menarik diri dari
pergaulan, perilaku antisosial, dll.Pada fase ini, penderita akan mulai mengalami halusinasi
dan mendengar suara-suara tertentu. Kondisi biasanya akan diperparah dengan kejadian
pahit seperti kegagalan dalam pekerjaan, asmara, pendidikan, maupun lingkungan.Saat
sedang dalam fase premorbid, seseorang akan mulai berfantasi dalam batas yang wajar dan
normal, baik fantasi indah maupun yang sebaliknya. Sayangnya, masyarakat awam sering
mengasosiasikan fase awal ini dengan gangguan makhluk halus (ketempelan).
2. Fase Prodromal
Fase kedua ini merupakan gejala skizofrenia lanjutan. Pada tahap ini, penderita akan lebih
sering mengalami halusinasi, bisa dalam hitungan minggu, bulan, bahkan tahun. Makin
tingginya intensitas halusinasi secara langsung akan membuat penderita makin senang
menarik diri dari lingkungan. Studi menyebutkan bahwa fase prodromal pada pengidap
skizofrenia bisa berlangsung antara 2 sampai 5 tahun. Diperlukan penanganan yang serius
dan tepat guna menghindari penyakit berkembang menuju fase aktif.
3. Fase Aktif
Jika penderita skizofrenia sudah sering mengalami halusinasi, inkoherensi, gangguan afek,
bahkan sampai waham pada intensitas yang tak bisa dikendalikan,
kemungkinan besar dia sudah berada di fase aktif. Mayoritas penderita skizofrenia baru
atau mulai serius melakukan pengobatan/terapi ketika sudah berada di fase ini.
4. Fase Residual
Merupakan tahap paling parah dari penakit skizofrenia. Pada fase ini, penderita akan mulai
mendengar suara-suara negatif yang cenderung memerintah, seperti “ayo pukul”, “ayo
bunuh diri”, atau “ayo bunuh”. Ini disebabkan oleh ketidakseimbangan bagian tertentu
dalam otak (neurotransmiter). Untuk menanganinya, dokter biasanya akan meresepkan
obat-obatan khusus untuk mengendalikan pikiran dan perilaku si pasien.
Deskripsi klinis:tidak memiliki simtom esensial,tidak memiliki gejala khas yang membedakan
dengan gangguan lain.
Etiologi
Factor genetic
Factor neurotransmiter
Factor struktur dan fungsi otak
Factor stress psikologi
Factor keluarga.
Jenis-jenis skizoprenia
-Tanpa perawatan yang baik akan sulit mengalami perbaikan serta fungsi pekerjaan dan
hubungan interpersonal terganggu dan sulitdiperbaiki.
PENATALAKSANAAN
Terapi medis