Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit merupakan salah satu kebutuhan

dasar manusia secara fisiologis, sebagian besar tubuh manusia terdiri dari cairan

yang dikenal sebagai Total Body Water (TBW) (Aziz, 2008). TBW adalah jumlah

seluruh cairan tubuh yang terdiri dari cairan intrasel dan ekstrasel, jumlahnya

berkisar 50-60% berat badan (Pranata, 2013). Orang normal dengan berat 70 kg,

TBW rata-ratanya sekitar 60% berat badan atau sekitar 42 L, persentase ini dapat

berubah, bergantung pada umur, jenis kelamin dan derajat obesitas ( Guyton &

Hall, 2014). Hilangnya 20% air dalam tubuh menyebabkan fungsi organ tidak

bekerja dengan baik (Je’quier dan Constant, 2010).

Indeks massa tubuh (IMT) adalah suatu metode yang berfungsi untuk menilai

status gizi seseorang, namun tak mampu secara langsung menilai lemak yang

terkandung dalam tubuh dan paling sering digunakan dan praktis untuk mengukur

tingkat populasi berat badan lebih dan obese pada orang dewasa (Lisa, 2009).

Nilai IMT yang tinggi belum tentu karena jaringan lemak tapi dapat juga karena

jaringan otot dan komposisi tubuh yang lainnya (Sherwood, 2012).

Persentase TBW terhadap berat badan (BB) lebih rendah pada wanita dewasa

yang mempunyai lebih banyak lemak tubuh daripada laki-laki yang mempunyai

sedikit lemak dikarenakan lemak mempunyai kadar air yang lebih rendah (Nelson,

2008).

Mahasiswa merupakan salah satu subjek yang berada pada usia 17-20

tahun yang sedang mengalami masa remaja lanjut (Late adolescene), dimana

1
2

terjadi perubahan baik perubahan hormonal, fisik, psikologis maupun sosial. Fase

dimana terjadi peningkatan yang sangat terlihat pada berat badan remaja

perempuan pada usia 18 tahun dengan peningkatan sebanyak 8 kg pertahun

dikarenakan memuncaknya kadar hormon esterogen pada fase ini. (Batubara,

2010). Pada remaja yang memiliki aktifitas fisik yang rendah menunjukkan data

81,2% mengonsumsi air minum dalam jumlah yang kurang pula serta didapatkan

data pada mahasiswa yang usianya berkisar 17-19 tahun (Diyani, 2012).

Mahasiswa Fakultas Kedokteran di Indonesia banyak yang tidak mempunyai

waktu untuk aktifitas fisik dikarenakan setiap harinya mahasiswa Fakultas

Kedokteran mempunyai jadwal kuliah yang cukup padat dari pagi sampai dengan

sore hari (Ranggadwipa, 2014). Berdasarkan data jumlah mahasiswa Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang tahun 2017, jumlah mahasiswa

aktif didominasi oleh perempuan dengan jumlah 391 mahasiswi (Data primer,

2017).

TBW dapat diukur salah satunya menggunakan bioelectrical impedance

analysis (BIA) yang non invasif, aman, dan mudah digunakan (Singh, 2014). BIA

menganalisis komposisi cairan tubuh secara tidak langsung dengan mencatat

perubahan impedance arus listrik segmen tubuh (Deghan, 2008).

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti mengenai

hubungan IMT dengan TBW Late adolescene perempuan di Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah terdapat hubungan antara IMT dengan TBW late adolescene

perempuan di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang?


3

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Mengetahui hubungan antara IMT dengan TBW late adolescene

perempuan di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

1.3.2 Tujuan khusus

1. Mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi TBW late

adolescene perempuan di Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Malang.

2. Mengetahui gambaran IMT berdasarkan usia late adolescene

perempuan di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Malang.

3. Mengetahui gambaran TBW berdasarkan usia late adolescene

perempuan di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Malang.

4. Mengetahui gambaran TBW berdasarkan aktifitas fisik late

adolescene perempuan di Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Malang.

5. Mengetahui gambaran IMT berdasarkan aktifitas fisik late

adolescene perempuan di Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Malang.

6. Mengetahui gambaran TBW berdasarkan persen lemak tubuh total

late adolescene perempuan di Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Malang.
4

7. Mengetahui gambaran IMT berdasarkan persen lemak tubuh total

late adolescene perempuan di Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Malang.

8. Mengetahui gambaran IMT terhadap TBW late adolescene

perempuan di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Malang.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

1) Menambah wawasan dan khasanah ilmu kedokteran tentang

pentingnya IMT dan TBW bagi kesehatan tubuh.

2) Sebagai landasan untuk melakukan penelitian selanjutnya tentang

komposisi tubuh khususnya cairan tubuh beserta faktor-faktor yang

dapat mempengaruhinya.

1.4.2 Manfaat Klinis

1) Mengetahui TBW pada remaja late adolescene sebagai data awal untuk

memprediksi kemungkinan resiko yang dapat timbul akibat gangguan

homeostasis dan cairan tubuh seperti gejala pada tubuh seperti pusing,

mulut kering, dehidrasi, syok hipovolemik, penyakit gagal ginjal serta

adanya dan resiko yang lebih parah seperti kejang dan koma sehingga

dapat dilakukan upaya pencegahannya.

2) Mengetahui IMT pada remaja late adolescene sebagai data awal untuk

memprediksi kemungkinan adanya kelebihan berat badan yang dapat

menyebabkan beberapa gejala dan penyakit seperti sindroma metabolik,


5

hiperlidemia, meningkatkan resiko diabetes melitus, hipertensi,

stroke/cerebrovascular accident (CVA), dan penyakit jantung lainnya

sehingga dapat dilakukan upaya pencegahannya.

1.4.3 Manfaat Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumber informasi bagi mahasiswa

maupun masyarakat tentang pentingnya konsumsi cairan harian dalam jumlah

cukup untuk memenuhi cairan tubuh dan mengetahui tingkat kegemukan pada

remaja yang akan beranjak dewasa dalam upaya menjaga kesehatan dan

mengurangi resiko penyakit yang disebabkan karena kelebihan berat badan.

Anda mungkin juga menyukai