oleh
Kelompok 2
Jauharotun Nafi’ah, S.Kep. NIM 182311101009
Yunizar Firda Alfianti, S.Kep. NIM 182311101050
Depi Lestari, S.Kep. NIM 182311101061
2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Kegiatan ini bertujuan untuk membantu melakukan latihan
rentangerakpada Lansiadi PSTW Banyuwangi
2.1.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang ingin dicapai dengan dibuatnya preplaning ini
adalah sebagai berikut:
1. Lansia mengerti dan mampu melakukan latihan rentan gerak lansia;
2. Lansia mengetahui manfaat latihan rentan gerak lansia;
3. Lansia mampu mengikuti dan mendemonstrasikan latihan rentan
gerak lansia.
2.2 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dalam penulisan preplaning ini adalah
sebagai berikut:
2.2.1 Menambah pengetahuan Lansia mengenai latihan rentan gerak lansia
2.2.2 Membantu meningkatkan toleransi dan kekuatan otot Lansia
2.2.3 Membantu mempertahankan rentang gerak sendi otot Lansia
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas Jember 2018
= Pemateri
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas Jember 2018
DAFTAR PUSTAKA
Darmojo, Boedhi dan Martono, Hadi. 2012. Ilmu kesehatan Usia Lanjut. Jakarta:
Balai penerbit Fakultas kedokteran UI
Karimba. 2013.Gambaran Kadar Asam Urat Pada MahasiswaAngkatan 2011
Fakultas Kedokteran UniversitasSam Ratulangi Dengan Indeks Massa
Tubuh ≥ 23 Kg/M. Diaksesdari:
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&
cad=rja&uact=8&ved=0CC0QFjACahUKEwjv5rH5gIDJAhUGMaYKHSlb
AV4&url=http%3A%2F%2Fejournal.unsrat.ac.id%2Findex.php%2Febiome
dik%2Farticle%2FviewFile%2F1175%2F1623&usg=AFQjCNF2NO6al4H
EklDZgsAx_kOw_Qsb-
w&sig2=UN_v7VjjwdLvImdsKJuO4w&bvm=bv.106923889,d.dGo
Vestita.2013. Gambaran Kejadian Asam Urat (Gout) Berdasarkan
Kegemukan Dan Konsumsi
Makanan.Diaksesdari:https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s
&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=0CCEQFjABahUKEwjbjoDF
_P_IAhUCFZQKHTnzAXg&url=http%3A%2F%2Frepository.unej.ac.id%
2Fbitstream%2Fhandle%2F123456789%2F24626%2FAB%2520(330)_1.pd
f%3Fsequence%3D1&usg=AFQjCNGQCEigEec9eq8A6nQ0eIOVuFt-
Yg&sig2=kVHzXP0a4HrT4cVSlAQsLg&bvm=bv.106923889,d.dGo
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas Jember 2018
Lampiran:
Lampiran 1 : Berita Acara
Lampiran 2 : Daftar Hadir
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Lampiran 4 : Standar Operasional Prosedur (SOP)
Lampiran 5 : Materi
Kelompok 2
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas Jember 2018
BERITA ACARA
Pada hari ini, Minggu, 23 September 2018 jam 09.00 WIB bertempat di UPT
PSTW Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur telah dilaksanakan Kegiatan
Life Review. Kegiatan ini diikuti oleh…. orang (daftar hadir terlampir)
DAFTAR HADIR
Kegiatan TAK: Life Rewview pada: Minggu, 23 September 2018 jam 09.00 WIB
bertempat di UPT PSTW Banyuwangi.
1. Standar Kompetensi
Setelah dilakukan demonstrasi mengenai latihan rentan gerak lansia,
sasaran akan dapat mengerti, memahami, dan mampu mendemonstrasikan
latihan rentan gerak lansia.
2. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan demonstrasi latihan mobilitas sendi lansiaasam urat selama
20 menit sasaran akan mampu:
a. Mengerti dan mampu mempraktekkan latihan rentan gerak lansia
b. Mampu menerapkan latihan rentan gerak lansia sehari-hari
3. Pokok Bahasan
Latihan rentan gerak lansia
4. Subpokok Bahasan
a. Pengertian latihan rentang gerak lansia
b. Tujuan latihan rentang gerak lansia
5. Waktu
1 x 30 menit
7. Model Pembelajaran
a. Jenis model penyuluhan: Pertemuan Lansia dan Istrinya
b. Langkah pokok:
1) Menciptakan suasana ruangan yang baik
2) Mengajukan masalah
3) Membuat keputusan nilai personal
4) Mengidentifikasi pilihan tindakan
5) Memberi komentar
6) Menetapkan tindak lanjut
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas Jember 2018
8. Setting Tempat
Keterangan:
1. Pemateri
2. Peserta
9. Persiapan
Penyuluh menyiapkan materi dan SOP tentang latihan rentang gerak lansia
untuk Lansia
mobilitas sendi
lansiaasam urat
5. Memberikan
kesempatan
kepada Lansia
untuk ikut
mempraktikkan /
mendemonstrasik
an
latihanrentangger
aklansia
Penutup a. Menyimpulkan Memperhatikan dan 5 menit
materi yang telah menanggapi
diberikan
b. Mengevaluasi
hasil pendidikan
kesehatan dan
demonstrasi
c. Memberikan
leaflet tentang
personal hygiene
d. Salam penutup
6. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Materi yang akan disajikan terkait latihan mobilitas sendi lansia asam
urat yang mengalami kram atau mati rasa pada bagian tubuh sebelah
kiri telah siap disajikan
b. Tempat yang akan digunakan untuk melakukan latihan mobilitas sendi
lansia asam urat telah siap digunakan
c. Persiapan mahasiswa telah dilakukan
d. Persiapan Lansia dan keluarga telah dilakukan
2. Evaluasi Proses
a. Proses penyuluhan dan demonstrasi latihan rentang gerak lasia pada
Lansia berjalan dengan lancer mulai dari awal hingga akhir latihan
sesuai dengan yang diharapkan
b. Lansia dan keluarga kooperatif selama dilakukan latihan rentang
gerak lansia
c. Tujuan umum dan tujuan khusus tercapai setelah latihan rentang gerak
lansia dilaksanakan
3. Evaluasi Hasil
Setelah mendapatkan asuhan keperawatan lansia dan keluarga
mampu:
a. Menjelaskan pengertian, tujuan, indikasi serta manfaat latihan rentang
gerak lansia
b. Mengetahui dan mampu mempraktikkan langkah-langkah rentang
gerak lansia
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas Jember 2018
UNIVERSITAS JEMBER
6 PERSIAPAN ALAT Tidaak ada alat yang dipeerlukan pada latihan ini. Alat yang
digunakan dalam indikator kebersihan adalah geniomeeter dan
penggaris atau midline.
7 PROSEDUR KERJA a. Kaji kemungkinan adanya nyeri pada sendi tertentu
b. Susun jadwal program latihan: setiap hari dan setiap latihan
diulang lima kali selama periode latihan
c. Anjurkan lansia atau care giver dalam keluarga melakukan
latihan secara berlahan
d. Pada titik yang mengalami tahanan, lakukan dengan hati-hati
dan berhenti jika lansia mengekspresikan nyeri
e. Mulai laatihaan dari bagian atas hingga bagian bawah, dengan
rangkaian gerakan sebagai berikut :
1. Bagian leher : fleksi, ekstensi, hiperekstensi, dan fleksi
lateral.
2. Bagian bahu : fleksi, ekstensi, hiperekstensi, abduksi,
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas Jember 2018
8. HASIL a. Lansia merasa badan terasa fit dan sendi-sendi tidak kaku
b. Lansia tidaak mengalami nyeri saat melakukan gerakan
latihaan
c. Lansia tidak menngalami gangguan kelenturan sendi, tonus,
dan kekuaatan otot baik.
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas Jember 2018
Lampiran 5: Materi
ASAM URAT
1. PengertianAsamUrat
Asam urat atau Gout adalah penyakit metabolic yang ditandai dengan
penumpukan asam urat yang nyeri pada tulang dan sendi, sangat sering
ditemukan pada kaki bagian atas, pergelangan dan kaki bagian tengah
(Merkie, Carrie, 2005).
Gout merupakan kelompok keadaan heterogenous yang berhubungan
dengand efek genetic pada metabolism purin atau hiperuricemia (Brunner
&Suddarth, 2001: 1810 ). Arthritis pirai (gout) merupakan suatu sindrom
klinik sebagai deposit Kristal asam urat di daerah persendiaan yang
menyebabkan terjadinya serangan inflamasi akut.
2. Epidemiologi
Prevalensi asam urat bervariasi di tiap negara. Lima tahun terakhir, di
Amerika angka kejadian asamurat meningkat menjadi sekitar 18,83%.
Penelitian meta-analisis di Cina pada tahun 2011 mendapatkan prevalensi
hiperurisemia sebesar 21,6% pada pria dan 8,6% pada wanita. Di Jepang,
Okinawa GeneralHealth Maintenance Association melakukan skrining
terhadap 9.914 individu (6.163 pria dan 3.751 wanita usia 18 - 89 tahun) dan
didapatkan prevalensi hiperurisemia secara keseluruhan sebesar 28,5%,
dengan prevalensi hiperurisemia pada pria sebesar 34,5% dan pada wanita
sebesar 11,6%. Penelitian di Thailand terhadap 1381 lansia pada bulan Juli
tahun 1999 sampai Februari tahun 2000, melaporkan prevalensi hiperurisemia
pada pria sebesar 18,4% dan pada wanita sebesar 7,8%. Vitoon et al
melaporkan angka kejadian hiperurisemia di Thailand pada laki-laki dan
perempuan yang berusia di bawah 18 tahun masingmasing sebesar 4,3% dan
1,3% dan menjadi meningkat pada laki-laki dan perempuan yang berusia 30-
39 tahun yakni masing-masing sebesar 17,4% dan 15,4%.
Di Indonesia juga telah dilakukan penelitian untuk mencari prevalensi
hiperurisemia. Prevalensi hiperurisemia di desa Tenganan Pegrisingan
Karangasem, Bali pada tahun 2011 didapatkan sebesar 28%.Di Minahasa,
Sulawesi Utara, didapatkan prevalensi hiperurisemia pada tahun 1999 sebesar
34,30% pada pria dan 23,31% pada wanita usia dewasa muda.8 Pada tahun
2003 didapatkan angka kejadian artritis gout di Minahasa yang cukup tinggi
yaitu sebesar 29,2% (Karimba, 2013).Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Jember pada tahun 2011, jumlah penderita asam urat untuk
Wilayah Kabupaten Jember adalah 2.859 penderita di 49 Puskesmas,
Puskesmas Kalisat memiliki kunjungan tertinggi untuk penderita asam urat
sebesar 692 kunjungan (Vestita, 2013).
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas Jember 2018
3. Etiologi
Penyebab utama terjadinya asam urat adalah karena adanya
deposit/penimbunan Kristal asam urat dalam sendi. Penimbunan asam urat
sering terjadi pada penyakit dengan metabolism asam urat abnormal dan
kelainan metabolic dalam pembentukan purin dan eksresi asam urat yang
kurang dari ginjal.
Beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan asam urat antara lain:
a. Genetik atau riwayat keluarga
b. Asupan senyawa purin berlebih dari makanan
c. Konsumsi alcohol berlebih
d. Obesitas
e. Hipertensi, penyakit jantung
f. Obat – obatan tertentu (terutama diuretik)
g. Gangguan fungsi ginjal
h. Keracunan kehamilan (Pre eklampsia)
4. Manifestasi Klinis
a. nyeri sendi, terutama di jempol kaki yang kemudian merambat di
persendian kaki. Umumnya orang yang berusia 35 tahun ke atas rawan
terkena penyakit ini;
b. kesemutan dan linu;
c. nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur;
d. sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri
luar biasa pada malam dan pagi.