Anda di halaman 1dari 9

BAHASA INGGRIS PENELUSURAN JURNAL

ANALISA JURNAL DENGAN METODE PICOT

OLEH :
KELAS B14-B KELOMPOK 10

Putu Febya Mia Kalista (213221286)

Komang Putri Ayu Wikanti Riski (213221287)


Cok Istri Widyastri Dewi (213221288)
Ni Made Mezha Anindya Prabhaswari (213221289)
I Gede Dwi Yasa Sugiharta (213221290)
Ni Kadek Sumalini (213221291)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI
TAHUN 202I
Identitas Tujuan Population Intervention Comparation Outcome Time
No Judul
Jurnal Penelitian (P) (I) (C) (O) (T)
1 Percobaan acak Volume 9, Untuk mengetahui Penelitian ini Penelitian ini Penelitian ini Pada akhir 2 bulan, kelompok yoga Penelitian ini
yoga sebagai No 1. pengaruh yoga merupakan jenis memberikan dibagi kedalam menunjukkan penurunan skor gejala diterima pada
terapi halaman sebagai terapi penelitian uji acak intervensi 2 kelompok yang signifikan dan peningkatan 4 November
komplementer 96-101 komplementer 2002, direvisi
terkendali/ uji acak berupa teknik yaitu sebanyak berat badan, FVC dan FEV1.
untuk untuk pada 18 Juni
tuberkulosis Tuberculosis Paru terkontrol dengan yoga selama 60 25 pasien yang Kelompok kesadaran napas juga 2003, dan
paru-paru, jumlah dari menit yang termasuk dalam menunjukkan penurunan yang dipublikasikan
(Visweswaraiah populasi penelitian meliputi latihan kelompok yoga signifikan dalam skor gejala, dan 15 Agustus
& Telles, 2004). ini adalah 1009 pernapasan dan 23 pasien peningkatan berat badan dan 2003
pasien yang di sederhana yang FEV1.Secara signifikan lebih
Link :
rawat di selama 30 termasuk dalam banyak pasien pada kelompok yoga
https://doi.org/1
Sanatorium menit, gerakan kelompok menunjukkan konversi dahak
0.1111/j.1440-
Tuberkulosis yoga kesadaran napas berdasarkan mikroskop pada hari 30
1843.2003.0052
8.x Bangalore, India. pernapasan dan 45 dibandingkan dengan
Setelah melalui tertentu yang kelompok kesadaran nafas. Sepuluh
Penulis : proses skrining diatur secara dari 13 kelompok yoga memiliki
Naveen K. sebanyak 73 pasien sukarela kultur sputum negatif setelah 60
Visweswaraiah,
yang memenuhi (pranayama) hari dibandingkan dengan empat
Shirley Telles
kriteria, dengan 48 selama 20 dari 19 pada kelompok kesadaran
pasien yang menit, dan nafas. Peningkatan dalam gambar
berhasil gerakan radiografi terjadi pada 16/25 pada
menyelesaikan relaksasi kelompok yoga dibandingkan
percobaan selama 2 selama 10 dengan 22/3 pada kelompok
bulan. menit. kesadaran napas pada hari ke-60.
2 Akupresur JNC - Untuk Sampel yang Intervensi Metode yang Hasil penelitian pengaruh Penelitian ini
Dapat Volume 4, mengetahui digunakan yaitu dilakukan pada digunakan akupresur terhadap mual dan dipublikasikan
Mengurangi No.2, pengaruh dengan kelompok 1 adalah desain muntah dilakukan pada pasien bulan June
halaman akupresur pada 2021
Keluhan menggunakan yaitu kuantitatif tuberkulosis paru dengan pre-test
115-121 pasien
Mual Dan tuberkulosis desain concecutive intervensi dengan desain dan post-test.
Muntah Pada paru yang sampling. Sampel akupresur dan quasi eksperimen 1. Tabel 1 menunjukan
Pasien mengalami mual sesuai kriteria dalam dengan pre-test perbedaan skor mual muntah
Tuberkulosis, dan muntah. inklusi Jumlah penelitian ini dan posttest dan yang bermakna sebelum dan
(Platini, sampel dalam terdapat kelompok setelah 5 hari diberikan
Pebrianti, & penelitian ini yaitu kelompok kontrol. akupresur pada kelompok
Fakultas sebanyak 42 orang kontrol dan Instrument intervensi dengan nilai P
Keperawatan, yang terdiri dimasukan pengukuran Value 0.00, sedangkan pada
2021). 2 kelompok yaitu kedalam mual dan muntah kelompok kontrol tidak ada
21 intervensi dan kelompok 2. yaitu Rhodes perbedaan skor mual muntah
Link : 21 kontrol yang Pada kelompok Indeks Nausea sebelum dan setelah diberikan
https://doi.org/1 dipilih
0.24198/jnc.v4i intervensi Vomiting and intervensi sesuai SOP dengan
secara acak atau
2.27516 akupresur Retching. P Value 0.07
random.
dilakukan pada Populasi adalah 2. Tabel 2 menunjukan selisih
Penulis : fase intensif semua pasien skor mual muntah kelompok
Hesti Platini, dengan pasien TB paru dalam intervensi dan kontrol setelah
Sandra
Pebrianti, pada pasien pengobatan perlakuan -2.06 dengan taraf
Kosim yang mengalami kategori 1. signifikansi 0.07 yang berarti
mual/muntah Teknik sampel lebih kecil dari 0.05. Dapat
durasi intervensi yang digunakan disimpulkan bahwa setelah
yaitu dengan yaitu perlakuan terlihat bahwa
durasi 15 menit concecutive selisih skor mual muntah
selama 5 hari sampling, pada kelompok intervensi
pada titik dengan jumlah lebih tinggi dari pada selisih
penekanan sampel yang skor mual muntah kelompok
akupresur. didapat masing- kontrol. Jadi, selisih skor
Pada kelompok masing klmpk mual muntah kelompok
intervensi intervensi dan intervensi berbeda secara
dilakukan kontrol yaitu 42 signifikan dengan selisih skor
akupresur pada org. Pngambilan mual muntah kelompok
titik P^ yaitu di sampel terdiri kontrol.
area pergelangan dari keluhan
tangan dan mual dengan/
St36 pada area tanpa muntah.
dibawah lutut. Analisis data
Pada kelompok menggunakan
kontrol analisis t-test.
Hasilnya
diberikan
menunjukkan
intervensi
perbedaan yang
pengobatan
signifikan
sesuai standar
sebelum/sesudah
pengobatan
intervensi untuk
tuberkulosis
mengurangi
paru seperti
mual dan
konsumsi obat
muntah (p =
tuberkulosis
0,000).
paru (OAT).
3 The Jurnal Untuk Populasi pada Penelitian ini Penelitian ini Hasil penelitian menunjukkan Penelitian ini
Effectiveness of Ners- mengetahui penelitian ini yaitu membagi menggunakan 2 bahwa Spritual Emotional dilakukan awal
Spiritual Volume.1 pengaruh dari pada pasien sampel menjadi kelompok sampel Breathing memiliki pengaruh bulan 19 may
Emotional 3.No 1, spiritual penderita 2 kelompok. yaitu kelompok terhadap fungsi pernafasan dan 2018 sampai
halaman emotional Kelompok dengan 8 june
Breathing Tuberculosis dengan respon imun pasien tuberculosis.
93-97 breathing 1 diberikan 2018.
Towards (SEB) terhadap dengan sampel pemberian 1. Pada kelompok intervensi
intervensi
Respiratory kualitas fungsi sebanyak 34 intervensi berupa sebelum diberikan intervensi
berupa
Function and pernafas dan sampel yang sesuai Sprititual didapatkan bahwa sampel yg
respon imun pada Sprititual
Immune dengan kriteria Emosional mengalami dyspnea sebanyak
Response of pasien. Emosional
inklusi yang sudah Breathing dan 70,59% dan yang memiliki
Tuberculosis Breathing yang
ditetapkan dan kelompok pola nafas normal sebanyak
Patients meliputi teknik
dipilih kontrol yang 29,41% sedangkan pd klpk
(Kusnanto, relaksasi,
menggunakan mendapat kontrol didapatkan 58,82%
Haryanto, pursed lips
teknik purposive treatmeant sesuai mengalami dyspnea dan
Sukartini, breathing, slow
sampling. Total dengan prosedur 41,18% sampel memiliki pola
Ulfiana, & deep breathing
sampel dibagi pengobatan TBC nafas normal. Setelah
Putra, 2018) baik dalam
menjadi 2 yang masing- diberikan intervensi berupa
posisi
kelompok yaitu 17 masing terdiri Spiritual Emotional Breathing
Link : terlentang
sampel dengan dari 17 orang. didapatkan bahwa pada
https://doi.org/10. maupun duduk
20473/jn.v13i1.83 intervensi dan 17 Metode yang kelompok intervensi tidak ada
setiap satu hari
73 sampel control. digunakan yaitu yang mengalami dyspnea dan
sekali selama
quasi 100% sampelnya memiliki
12 minggu.
Penulis : experimental pola nafas yang normal.
Kelompok 2
Kusnanto, Joni research study Sedangkan pada kelompok
merupakan
Haryanto, dengan purposive kontrol didapatkan 70,59%
kontrol sampel
Tintin Sukartini, sampling mengalami dyspnea dan
yang
kelompok 29,41% memiliki pola nafas
Elida Ulfiana, mendapatkan kontrol, pre test normal. Hal ini dikuatkan
Made Mahaguna treatment dan post test. dengan nilai rata-rata RR
Putra sesuai dengan data yang pada kelompok intervensi
standar didapatkan pada sebelumnya yaitu 22.70 dan
pengobatan penelitian ini setelahnya menjadi 17,94
pasien dengan dianalisis dengan P Value 0.00
TBC menggunakan sedangkan pada kelompok
paired t-test kontrol sebelumnya nilai rata-
dengan rata pada RR sebesar 21,29
(p≤ 0.05). menjadi 23,11 dengan P
Value 0.03.
2. Nilai rata-rata dari human IL-
2 sampel dalam klp intervensi
sebelum dilakukan intervensi
berupa SEB adalah 30,95, dan
setelah intervensi sebesar
45,52 dengan P Value 0.00.
Nilai rata-rata human kortisol
sampel sebelum dan sesudah
intervensi masing-masing
adalah 156.64 dan 137.60
dengan P Value 0.01. Nilai Ig
G rata-rata kelompok sebelum
dan sesudah intervensi adalah
masing-masing 10,75 dan
14,58 dengan P Value 0.00.
Sedangkan pada kelompok
kontrol sebelum dan sesudah
dilakukan treatment sesuai
standar didapatkan hasil
human IL-2 yaitu 32.75 dan
44.06 dengan P Value 0.01,
human kortisol 131.02 dan
43.52 dengan P Value 0.79,
dan Ig G dengan hasil 8.29
menjadi 3.48 dengan P Value
0.10. kesadaran nafas. 10 dari
13 kelompok yoga memiliki
kultur sputum negatif setelah
60 hari dibandingkan dengan
empat dari 19 pada kelompok
kesadaran nafas. Peningkatan
dlm gambar radiografi terjadi
pada 16/25 pada kelompok
yoga dibandingkan dengan
22/3 pd kelompok kesadaran
napas pada hari ke-60.
Kesimpulan :

1. Hasil dari penelitian, menunjukan bahwa terapi komplementer yoga dapat


menurunkan skor gejala tuberkulosis, peningkatan berat badan,
peningkatan Kapasitas Vital Paksa (FVC), Volume Ekspirasi Paksa (FEV1)
setelah 60 hari. Sesuai dengan hasil penelitian ini, peneliti menyarankan
peran terapi komplementer untuk mengelola tuberkulosis paru dengan
komponen gerakan tubuh serta pengaturan napas.

2. Pada penelitian ini menunjukan bahwa akupresur dapat menurunkan mual


dan muntah pada pada kelompok intervensi dibanding kelompok kontrol.
Akupresur dalam penelitian ini dilakukan di dua tempat yaitu P 6 dan ST
36 yang dilakukan Dibble. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
akupresur merupakan terapi komplementer yang efektif dapat mengurangi
keluhan mual dan muntah pada pasien tuberkulosis paru akibat efek
pengobatan.

3. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Spiritual Emosional


Breathing yang meliputi teknik relaksasi, pursed lips breathing, slow deep
breathing baik dalam posisi terlentang maupun duduk setiap satu hari
sekali selama 12 minggu memiliki pengaruh terhadap fungsi pernafasan
dan respon imun pasien dengan tuberkulosis. Antara lain IL-2, human
kortisol, Ig-G, maupun Respiratory Rate pasien dengan TB. Menggunakan
teknik Spiritual Emosional Breathing merupakan bagian dari sains
psikologi yang mampu meningkatkan kekebalan tubuh, Terapi ini
dilakukan sebagai terapi komplementer bagi pasien TB untuk
meningkatkan kualitas hidup mereka dan dapat mengontrol gejala. Terapi
ini dapat digunakan sebagai terapi yang mendukung terapi pengobatan
utama.
DAFTAR PUSTAKA

Kusnanto, K., Haryanto, J., Sukartini, T., Ulfiana, E., & Putra, M. M. (2018). The
Effectiveness of Spiritual Emotional Breathing Towards Respiratory
Function and Immune Response of Tuberculosis Patients. Jurnal Ners,
13(1), 93. https://doi.org/10.20473/jn.v13i1.8373

Platini, H., Pebrianti, S., & Fakultas Keperawatan, K. (2021). Akupresur Dapat
Mengurangi Keluhan Mual Dan Muntah Pada Pasien Tuberkulosis.
Journal of Nursing Care, 4(2), 115–121. Retrieved from
https://jurnal.unpad.ac.id/jnc/article/view/27516

Visweswaraiah, N. K., & Telles, S. (2004). Randomized trial of yoga as a


complementary therapy for pulmonary tuberculosis. Respirology, 9(1), 96–
101. https://doi.org/10.1111/j.1440-1843.2003.00528.x

Anda mungkin juga menyukai