Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP INDEKS MASSA TUBUH

PADA MAHASISWA POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI


SURABAYA

Sulfiana Nur Azizah

Prodi Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Jurusan Tenik Permesinan Kapal
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Jl. Teknik Kimia Kampus ITS Sukolio- Surabaya, Indonesia
E - mail : nanaazizah29@gmail.com

PENDAHULUAN menuju ke suatu tempat. sedangkan


Dunia terus mengalami kemajuan dari sebenarnya aktivitas fisik sendiri sangat
waktu ke waktu dan membawa berbagai dibutuhkan oleh tubuh. Aktivitas fisik
bentuk kemajuan atau perkembangan yang adalah setiap gerakan yang dihasilkan oleh
membantu dan memudahkan manusia untuk otot rangka yang memerlukan pengeluaran
melakukan kegiatan – kegiatan dalam se energi. Kurangnya aktivitas fisik
hari - hari. Perkembangan atau kemajuan merupakan faktor resiko independen untuk
kemajuan itu terjadi dalam berbagai bidang penyakit kronis dan secara keseluruhan
baik pendidikan, tekhnologi, tran-portasi, diperkirakan menyebabkan kematian secara
pendidikan dan sebagainya. Berbagai global[CITATION Put18 \l 1033 ]
kemudahan yang diperoleh dari kemajuan
IMT atau indeks Quatelet
itu menyebabkan manusia secara sadar atau
merupakan salah satu bentuk pengukuran
tidak mengalami perubahan pada pola
atau metode skrining yang digunakan untuk
perilaku yang monoton atau terbatas dan
mengukur komposisi tubuh yang diukur
perilaku konsumsi yang serba cepat dan
dengan menggunakan berat badan dan
instan untuk menghemat waktu, Aktivitas
tinggi badan yang kemudian diukur dengan
fisik dalam kehidupan sehari – hari pun
rumus IMT. IMT pada usia lebih dari 18
menjadi berkurang karena adanya sesuatu
tahun cenderung didominasi oleh masalah
yang serba instan., dari pada yang lama,
obesitas meski kondisi underweight juga
melakukan kegiatan fisik dengan instan
masih cukup tinggi.4 Prevalensi kasus
seperti mengendarai kendaraan untuk
obesitas pada kelompok usia dewasa
sebanyak 11,7% dan overweight sebesar hidupnya menjadi lebih baik.[CITATION
10%, sehingga total keseluruhan sebesar Hab16 \l 1033 ]
21,7%. Data Kementerian Kesehata RI
Berbagai pemaparan tersebut
menyatakan masalah kelebihan berat badan
memberikan penjelasan akan pentingnya
pada perempuan 26,9% lebih tinggi
IMT, maka penelitian ini membahas tentang
dibanging laki-laki yang 16,3%. Namun
“Hubungan Aktivitas fisik Terhadap Indeks
demikian, baik berat badan yang kurang
Massa Tubuh Pada Mahasiswa Politeknik
atau lebih berpeluang membawa pengaruh
Perkapalan Negeri Surabaya”. Sehingga
yang besar pada terjadinya penyakit infeksi
setelah penyebaran kuesioner akan
dan degeneratif. Perubahan IMT dapat
didapatkan jenis aktivitas fisik pada
terjadi pada berabagi kelompok usia dan
responden, Aktivitas fisik ini yang akan
jenis kelamin yang selain dipengaruhi pola
menjadi acuan dalam menentukan
makan juga dipegaruhi tingkat aktivitas
hubungan aktivitas fisik terhadap IMT
fisik yang dilakukan[CITATION Hab16 \l
1033 ]
TINJAUAN PUSTAKA

Manusia dan gerak yang tidak


Indeks massa tubuh (IMT) adalah
terpisahkan membutuhkan peran besar IMT
berat badan dalam kilogram (kg) dibagi
dan aktivitas fisik yang baik. Keduanya
tinggi dalam meter kuadrat (m²). IMT
merupakan cara sederhana untuk memantau
merupakan indikator yang paling sering
status gizi, khususnya yang berkaitan
digunakan dan praktis untuk mengukur
dengan kekurangan dan kelebihan berat
tingkat populasi berat badan lebih dan
badan serta kebugaran tubuh. Menurut
obese pada orang dewasa.[CITATION
Organization for Co-operation and
Rah17 \l 1033 ] Di Indonesia IMT
Development (OECD) Indonesia akan
dikategorikan menjadi 4 tingkatan yaitu
menjadi Negara dengan jumlah sarjana
kurus, normal, gemuk dan obesitas.
muda terbanyak kelima di masa depan,
[CITATION Put18 \l 1033 ] Indeks massa
bahakan bertambah 6% di tahun 2020.
tubuh merupakan suatu parameter obesitas
Mengingat hal ini, mahasiswa yang
yang bisa memperkirakan risiko seseorang
cenderung memiliki aktivitas fisik terbatas
dapat terkena penyakit penyerta obesitas
dan cenderung memilih hal-hal instan
atau tidak. Makin tinggi nilai IMT, makin
karena kesibukannya dapat merubah gaya
tinggi pula risiko terkena penyakit penyerta semakin tinggi kemungkinan seseorang
obesitas [ CITATION Rah17 \l 1033 ] mengalami peningkatan IMT. Asupan
nutrisi ini dipengaruhi oleh pola makan,
Kondisi obesitas dapat dialami oleh tingkat pendidikan dan pengetahuan, status
setiap golongan umur, baik laki-laki sosial-ekonomi.7 Semakin sering seseorang
maupun perempuan, akan tetapi usia makan, maka makin tinggi pula asupan
dewasa merupakan kelompok yang paling nutrisinya, begitu pula dengan tingkat
sering terjadi. Dari seluruh penduduk pendidikan dan pengetahuan yang
dewasa di Indonesia 15,4% obesitas, berpengaruh terhadap jenis makanan yang
sedangkan untuk anak-anak 8,8% obesitas. di konsumsi.14 Tingginya status sosial-
Obesitas juga dianggap sebagai pencetus ekonomi juga dapat meningkatkan daya beli
awal sindroma metabolik yang merupakan seseorang untuk memenuhi kebutuhan
faktor risiko utama penyakit kardiovaskular nutrisinya.15 Tingkat pendidikan,
dan diabetes melitus, penyakit yang jumlah pengetahuan dan tingkat sosialekonomi
penderitanya telah mencapai proporsi juga dapat mempengaruhi gaya hidup dan
epidemik.[CITATION Tur19 \l 1033 ] aktivitas seseorang sehari-hari dan akhirnya
[CITATION Hid17 \l 1033 ] mempengaruhi IMT [ CITATION Put16 \l
1033 ]
Penggolongan obesitas yaitu
menurut Skor IMT dikategorikan Salah satu faktor untuk
berdasarkan WHO [CITATION Hid17 \l mendapatkan kesehatan yang baik adalah
1033 ] yaitu terkategori sangat kurus aktivitas fisik yang baik. Pada zaman yang
apabila < 17,00 IMT, kurus (17,0–18,4 serba modern, kemajuan teknologi
IMT), normal (18,5–25,0 IMT), overweight mengeliminasi pergerakan tubuh manusia
(25,1–29,9 IMT) dan obese apabila ≥ 30,00 dengan kemudahan yang ditawarkan.
IMT. Jumlah IMT dipengaruhi oleh Dengan minimnya gerak maka tingkat
beberapa hal, seperti asupan nutrisi, pola aktivitas fisik akan menurun. Aktivitas fisik
makan, aktivitas fisik, gaya hidup, status adalah setiap aktivitas yang dilakukan oleh
sosial-ekonomi, tingkat pendidikan, tingkat tubuh yaitu tindakan, gerakan, atau kegiatan
pengetahuan, keadaan lingkungan, paparan yang memacu dan menyebabkan
penyakit kronis dan persentase lemak. peningkatan pengeluaran atau pembakaran
Semakin tinggi asupan nutrisi maka energi. Seseorang dapat melakukan
aktivitas fisik pada kategori cukup dengan keseimbangan, kegesitan, koordinasi yang
latihan fisik atau olahraga selama 30 baik, dan menguatkan tulang Individu yang
menit/hari atau setidaknya minimal 3 – 5 menganggap bahwa dirinya memiliki
hari/minggu [CITATION Tur19 \l 1033 ] banyak lemak biasanya adalah individu
yang aktivitas fisiknya rendah daripada
Aktivitas fisik merupakan salah satu
mereka yang menganggap tubuhnya kurus
faktor yang berpengaruh pada kesehatan.
[CITATION Put18 \l 1033 ]
Aktivitas fisik yang cukup menjadi cara
yang praktis untuk memelihara kesehatan Individu dengan aktivitas fisik yang
jasmani. Penelitian epidemiologi rendah mempunyai resiko peningkatan
membuktikan bahwa 15-20% dari risiko berat badan lebih besar dari pada orang
secara keseluruhan untuk penyakit jantung yang aktif berolahraga secara teratur.
koroner, diabetes tipe 2, kanker usus besar, Kurangnya aktivitas fisik kemungkinan
kanker payudara, penyakit muskuloskeletal merupakan salah satu penyebab utama dari
dan gangguan psikologis disebabkan karena meningkatnya angka kejadian obesitas di
kurang aktivitas fisik. Aktivitas fisik dan tengah-tengah masyarakat yang makmur.
kebugaran jasmani telah menunjukan dapat Orang-orang yang mengonsumsi makanan
mengurangi risiko penyakit jantug, kaya lemak dan tidak melakukan aktivitas
hipertensi, diabetes, osteoporosis, obesitas, fisik yang seimbang, akan mengalami
masalah kesehatan mental, beberapa tipe obesitas [CITATION Tur19 \l 1033 ].
kanker, dan masalah otot kronis
METODE PENELITIAN
[CITATION TIN17 \l 1033 ].

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif


Berdasarkan estimasi WHO, berat
dengan pendekatan kuisioner. Subyek
badan dan aktivitas fisik berhubungan
penelitian dalam penelitian ini adalah
dengan berbagai penyakit kronis dan secara
mahasiswa K3 Politeknik Perkapalan
keserluruhan menyebabkan kematian secara
Negeri Surabaya yang berjumlah 100 orang.
global. Rendahnya aktivitas fisik
Variable independen (bebas) yaitu aktifitas
mempunyai peranan yang penting terhadap
fisik tinggi, sedang, dan ringan, sedangkan
perkembangan obesitas pada remaja.
untuk variable dependen (terikat) Nilai IMT
aktivitas fisik juga berfungsi untuk
mahasiswa PPNS. Sedangkan pengumpulan
meningkatkan kelenturan tubuh,
data IMT, usia, jenis kelamin, antoprometri
dan aktifitas fisik menggunakan kuesioner Turege, J. N., Kinasih, A., & K, M. D.
(2019). Hubungan Antara Aktivitas
short International Physical Activity
Fisik Dengan Obesitas Di
(IPAQ). Puskesmas Tegalrejo, Kota Salatiga.
Jurnal Ilmu Keperawatan dan
(lampiran-lampiran dibawah)
Kebidanan, 10(1), 256-263.
Daftar Pustaka

Habut, M. Y., Nurmawan, I. S., &


Wiryanthini, I. A. (2016).
Hubungan Indeks Massa Tubuh Dan
Aktivitas Fisik Terhadap
Keseimbangan Dinamis Pada
Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas UDAYANA. Majalah
Ilmiah Fisioterapi Indonesia, 1(2),
45-51.
Putra, R. N., Ermawati, & Amir, A. (2016).
Hubungan Indeks Massa Tubuh
(IMT) dengan Usia Menarche pada
Siswi SMP Negeri 1 Padang. Jurnal
Kesehatan Andalas, 5(3), 551-557.
Putra, Y. W., & Rizqi, A. S. (2018). Index
Massa Tubuh (IMT) Mempengaruhi
Aktivitas Remaja Putri SMP
NEGERI 1 SUMBERLAWANG.
GASTER, 16(1), 105-115.
Rahmawati, S. D., & Kenconoviyat. (2017).
Perbandingan Pengaruh Indeks
Massa Tubuh (IMT) Perokok
dengan Bukan Perokok Pasien
Penyakit Jantung di Rumah
SakitUmum DaerahKota Bekasi
Tahun 2016. Majalah Kesehatan
PharmaMedika, 9(2), 79-86.
Adhity, S. D. (2017). Tingkat Aktivitas
Fisik Operator Layanan Internet
Mahasiswa Universitas Negeri
Yogyakarta. Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri
Yogyakarta, 1-3.
Hidayah, L. M., & Muniroh, L. (2017).
Hubungan Tingkat Kecukupan
Energi, Protein Dan Indeks Massa
Tubuh (IMT) Dengan Power Atlet
Beladiri. Media Gizi Indonesia,
12(1), 34-39.

Anda mungkin juga menyukai