Anda di halaman 1dari 18

ASKEP

LUKA BAKAR
Disusun Oleh
Kelompok 10 :
Ajeng Amalia Hidayati (1910006)
Alda Rimba Alfiana Sari (1910008)
Aprillia Kurniawati (1910016)
Dian Puspitaningtiyas (1910030)
Isna Rizki Arifah (1910060)
Setya Budi Nuryanti (1910100)
Luka kanker atau biasa disebut sebagai malignant cutaneous wound
merupakan luka yang disebabkan oleh munculnya sel tumor/ sel ganas
ke dalam permukaan epidermis atau dermis kulit, dengan bentuk yang
menonjol, tidak beraturan, bersifat ganas, mudah terinfeksi, berdarah,
dan menyebabkan bau yang tidak sedar (Mardiah et al., 2016).

Luka kanker merupakan luka kronis yang menimbulkan nyeri kronis


sebagai akibat dari nekrosis, infeksi dan menimbulkan bau yang tidak
sedap (Furka, et al, 2022).
etiologi
Luka kanker timbul dari tumor kulit primer, atau dari lesi metastasis tumor
primer (Furka, et al, 2022). Luka kanker diakibatkan oleh pertumbuhan sel
kanker sampai menembus lapisan dermis dan atau lapisan epidermis kulit
sehingga menonjol keluar atau bentuknya menjadi tidak beraturan. Sel kanker
yang menonjol keluar kulit umumnya berupa benjolan yang keras, sulit
digerakkan, berbentuk seperti jamur atau bunga kol, mudah terinfeksi sehingga
menyebabkan lendir, cairan, dan bau yang tidak sedap (Taurina et al., 2022).
Luka kanker merupakan luka kronik yang sukar sembuh. Luka kronik
merupakan luka yang gagal mengalami perbaikan sel untuk mengembalikan
integritas fungsi dan anatomi sesuai dengan tahap dan waktu yang normal Luka
kanker pada tahap poliferasi yang memanjang dimana terjadi penurunan
produksi kolagen dan berkurangnya angiogenesis kapiler. Sehingga
menyebabkan luka kanker terus berada pada kondisi hipoksia panjang yang
menjadi luka nekrotik (Taurina et al., 2022).
penyebab dan Faktor Risiko

1. Keturunan
2. hormon
3. Virus
4. Radiasi
5. Kimia
6. Rokok
7. Kegemukan
8. Minuman beralkohol
PENGKAJIAN
A. Pengkajian l) Penanggung Jawab / Keluarga
1. Identitas : Nama : Bp. M
Umur : 56 tahun
a) Nama Pasien : Ny.E Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Penjual angkringan
b) Tempat Tgl Lahir : 20-08-1965
Alamat : Surabaya
c) Jenis Kelamin : Perempuan Hubungan dengan pasien : Suami
d) Agama : Islam Status perkawinan : Menikah
e) Pendidikan : SMA
f) Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
g) Status Perkawinan : Menikah
h) Suku / Bangsa : Jawa
i) Alamat : Surabaya
j) No. RM : 409xxx
k) Tanggal Masuk RS : 15-04-2023
B. Riwayat Kesehatan
1. Kesehatan Pasien :
a) Keluhan utama saat pengkajian : Pasien merasa nyeri karena ada benjolan di
payudara kirinya.
b) Riwayat Kesehatan Sekarang : Ny.E mengatakan di payudara sebelah kiri ada
benjolan dan luka. Pasien sudah menjalani pengobatan alternatif selam 3
tahun tanpa membuahkan hasil. Benjolan di payudara kiri berdiameter kira-
kira 10cm dan terasa nyeri. Karena sudah menjalani pengobatan alternatif
namun tidak membuahkan hasil, Ny.E memutuskan untuk memeriksakan ke
RS
c) Riwayat Kesehatan Dahulu : -
d) Riwayat Kesehatan Keluarga : Ibu kandung dari Ny.E memiliki riwayat
hipertensi
C. Pemeriksaan Fisik
1. Aspek fisik-biologis
a. Nutrisi
1) Sebelum MRS : Pasien mengatakan makan 3 kali sehari, nasi, lauk dan sayur.
2) Sesudah MRS : Pasien mengatakan makan 2x sehari, tidak selalu habis 1 porsi
b. Pola eliminasi
3) Sebelum MRS : Pasien mengatakan BAK 3 kali sehari, tidak ada anyang-anyangan dan
nyeri saat BAK. BAB 1 kali sehari dengan konsistensi lembek dan warna kuning.
4) Sesudah MRS : Pasien mengatakan BAK 2 kali sehari BAB 1 kali sehari
c. Pola Aktifitas
5) Sebelum MRS : Pasien mengatakan ibu rumah tangga yang membantu suaminya
berjualan angkringan
6) Sesudah MRS : Pasien hanya tiduran saja dan bermain hp
d. Kebutuhan Istirahat-Tidur
7) Sebelum MRS : Pasien mengatakan sehari-hari bisa tidur, tidak ada keluhan untuk
kebiasaan tidurnya. Biasanya tidur antara jam 22.00 – 05.00
8) Sesudah MRS : Pasien mengatakan kadang-kadang terbangun karena nyeri payudara
kiri
e. Konsep Diri
1) Gambaran diri : pasien mengatakan payudara sebelah kiri terasa nyeri dan
menyebabkan kurang nyaman
2) Harga diri : Sejak sakit ini pasien merasa tetap dihargai dan dihormati oleh
suami dan anak-anaknya.
3) Peran diri : Pasien adalah ibu rumah tangga yang membantu suaminya
berjualan angkringan. Selama di RS pasien kooperatif dengan program terapi.
4) Ideal diri : Pasien mengatakan ingin sembuh dari penyakitnya.
5) Identitas diri : Pasien mengatakan sebagai seorang istri dan ibu.
a) Seksual dan Menstruasi : Pasien mengatakan seorang istri dan sudah
mempunyai anak dan sudah menopause sejak usia 54 tahun
b) Nilai agama : Pasien mengatakan beragama Islam dan berusaha selalu berdoa
2. Aspek Psiko-Sosial-Spiritual
a) Pemeliharaan dan pengetahuan terhadap Kesehatan : Pasien kurang
pengetahuan tentang penyakitnya karena selama ini lebih memilih
pengobatan alternatif
b) Pola hubungan Selama di RS : pasien selalu ditemani oleh suaminya dan
hubungan pasien dengan petugas kesehatan baik. Hubungan dengan dokter,
perawat, ahli gizi dan praktikan baik
c) Koping atau toleransi stres : Pasien merasa cemas dengan penyakitnya, sudah
berobat 3 tahun tapi tidak membuahkan hasil
d) Kognitif dan persepsi tentang penyakitnya : Pasien mengatakan tidak tahu
tentang penyakitnya.
1. Aspek Lingkungan Fisik : Lingkungan rumah pasien baik. Lingkungan di
kamar perawatan pasien bersih, tidak ada ceceran makanan, seprei rapi dan
bersih.
Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum :
Kesadaran : Composmentis, agak gelisah
TB/BB Sebelum MRS : 152 cm/58 kg
TB/BB Setelah MRS : 152 cm/57 kg
Tanda-tanda vital :
TD : 130/80 mmHgNadi : 82x/menit
Suhu : 36,5 C RR : 20x/menit
Skala nyeri : 4
P: pasien mengatakan nyeri dengan skala 4 di payudara kiri, Q: terasa seperti tertusuk-
tusuk, R: payudara kiri, T: setiap kali gerak
Kulit Kulit bersih warna sawo matang, turgor kulit, tidak ada sianosis
Kepala bentuk simetis,rambut dan kulit kepala bersih. Mata ishokor, simetris, visus
normal. Telinga simetris dan bersih
Leher Tidak ada benjolan dan tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Tengkuk Tidak ada benjolan dan tidak ada kaku kuduk
Dada
a) Inspeksi Bentuk dada tidak simetris karena ada pembengkakan payudara kiri
b) Auskultasi Vesikuler
c) Perkusi Sonor
d) Palpasi : Terdapat benjolan di payudara kiri, bengkak dan terasa nyeri, tidak simetris,
ada nyeri tekan
e) Inspeksi : Di payudara kiri terdapat benjolan, tampak kemerahan, dan kulit payudara
mengkerut seperti kulit jeruk
1. Punggung Tidak ada nyeri punggung, tidak ada skoliosis dan lordosis
2. Abdomen
a) Inspeksi Warna kulit sawo matang, simetris, tidak ada kemerahan dan kekuningan,
tidak ada bekas luka
b) Auskultasi Bising usus 20x/menit
c) Perkusi Terdengar redup, tidak ada hepatomegaly
d) Palpasi Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
1. Panggul Tidak ada nyeri panggul
2. Anus dan Rectum : Pasien mengatakan tidak pernah BAB darah dan tidak ada benjolan
di anus.
Pemeriksaan Penunjang
1. Scan (mis, MRI, CT, gallium) dan ultrasound. Dilakukan untuk diagnostik,
identifikasi metastatik dan evaluasi. USG payudara digunakan untuk
mengevaluasi abnormalitas yang ditemukan pada pemeriksaan skrining atau
diagnostik mamografi
2. biopsi : untuk mendiagnosis adanya BRCA1 dan BRCA2 Dengan melakukan
aspirasi jarum halus sifat massa dapat dibedakan antara kistik atau padat . biopsi
untuk pemeriksaan histopatologi dapat berupa eksisional ( seluruh masa di
angkat ) atau insisional ( sebagian dari masa dibuang).Analisis makroskopis dari
spesimen menyatakan ada tidaknya keganasan
3. Mammografi,
4. sinar X dada (radiologi )
Analisa Data
No. Data Etiologi Masalah Keperawatan
1.   DS: Agen pencedera Nyeri akut
biologis (luka
Pasien mengatakan nyeri pada payudara)
bagian payudara sebelah kiri
DO:
P: pasien mengatakan nyeri di
payudara kiri
Q: terasa seperti tertusuk-tusuk, R:
payudara kiri
S: 4
T: setiap kali gerak
TD : 130/80 mmHg
Nadi : 82x/menit
Suhu : 36,5 C
RR : 20x/menit
 
2.  DS: Pasien mengatakan cemas mau Krisis situasional Ansietas (D.0080 hal
melakukan operasi (prosedur tindakan 180)
operasi)
DO: pasien tampak gelisah
TD : 130/80 mmHg
Nadi : 82x/menit
Suhu : 36,5 C
RR : 20x/menit
 
3.  DS: Kurang terpapar Defisit pengetahuan
informasi (D.0111 hal 246)
Pasien mengatakan kurang tahu
tentang penyakitnya
Pasien mengatakan selama ini hanya
periksa ke pengobatan alternatif
DO:
Pasien tidak mampu menjawab
pertanyaan tentang penyakitnya
Intervensi
No. Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1.   Nyeri Akut Tujuan : Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri  
keperawatan selama 3x24 jam
SIKI I.08238  
diharapkan tingkat nyeri Menurun .
1. Identifikasi lokasi, karakterisitk, durasi, 1. Untuk mengetahui lokasi,
Kriteria hasil : frekuensi,kualitas dan intensitas nyeri kaakteistik, durasi, frekuensi, kualitas,
2. Identifikasi skala nyeri dan intensitas nyeri yang dirasakan
1. Keluhan nyeri menurun
3. Identifikasi faktor yang memperberat dan pasien
2. Meringis menurun memperingan nyeri
2. Untuk mengetahui skala nyeri yang
4. Jelaskan strategi untuk meredakan nyeri
3. Gelisah Menurun dirasakan pasien
dengan non farmakologis
5. Kolaborasi pemberian analgetik 3. Untuk mengetahui faktor yang
memperberat dan memperingan nyeri

4. Agar pasien dapat mengatasi nyeri


yang dirasakan

5. Untuk mengatasi keluhan


nyeri pada pasien
Implementasi dan Evaluasi
No. Dx Jam Implementasi Ttd Evaluasi Ttd
1. Nyeri akut 1. Mengidentifikasi lokasi, karakterisitk, S:
durasi, frekuensi,kualitas dan intensitas - Klien mengeluh nyeri pada
nyeri payudara kirinya
2. Mengidentifikasi skala nyeri O:
3. Mengidentifikasi faktor yang P: pasien mengatakan nyeri di
memperberat dan memperingan nyeri payudara kiri
4. Menjelaskan strategi untuk meredakan Q: terasa seperti tertusuk-tusuk,
nyeri dengan non farmakologis R: payudara kiri
5. Kolaborasi pemberian analgetik S: 4
T: setiap kali gerak
TD : 130/80 mmHg
Nadi : 82x/menit
Suhu : 36,5 C
RR : 20x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

Nyeri Akut S:
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai