Anda di halaman 1dari 26

KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. W DENGAN POST OP KANKER


PAYUDARA DI RUANGAN CEMPAKA ATAS RSUP PERSAHABATAN
JAKARTA TIMUR
Di ajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
Pendidikan Diploma III keperawatan

Oleh :
MARKUS BUNDA
NIM: PO.71.20.5.13.048

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDOONESIA


POLITEKNIK KESESHATAN KEMENKES JAYAPURA
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
NABIRE PAPUA
2016
LATARBELAKANG

Kanker merupakan suatu kondisi dimana sel telah


kehilangan pengendalian dan mekanisme
normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang
tidak normal, cepat dan tidak terkendali, serta
mengancam nyawa individu /penderitanya
(Baradero, 2008).
Menurut WHO (2004), angka kematian akibat kanker
diperkirakan mencapai 7 juta orang, dua kali lebih
banyak dari angka kematian yang disebabkan
HIV/AIDS, bahkan UICC (Union Internationale Contre
Le Cancer) memperkirakan jumlah penderita kanker
di negara berkembang pada tahun 2020 bisa
mencapai 10 juta orang, dengan 16 kasus baru tiap
tahunnya.
Berdasarkan data yang di peroleh dari RSUP
Persahatan Jakarta Timur pada periode tahun 2013
tercatat 1162 kasus , tahun 2014 tercatat 34 kasus ,
pada tahun 2015 tercatat 29 kasus dan dimana dari 18
pasien yang ada dibangsal cempaka Atas terdapat 2
penderita kanker payudara yang dirawat, Sehingga
peran Perawat sangat penting dalam pemulihan klien-
klien yang menderita Kanker payudara.
D. Tujuan

1. Tujuan Umum

2. Tujuan Khusus
1.DEFINISI
a. Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal
pada payudara yang terus tumbuh berupa ganda. Pada
akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk bejolan di payudara.
Jika benjolan kanker itu tidak dibuang atau terkontrol,
sel-sel kanker bisa menyebar (metastase) pada bagian-
bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi pada kelenjar
getah bening (limfe) ketiak ataupun di atas tulang
belikat. Selain itu sel-sel kanker bisa bersarang di tulang,
paru-paru, hati, kulit, dan bawah kulit. ( Erik t, 2005)
2.ETIOLOGI
• penyebab keganasan pada payudara masih
belum jelas , tetapi ada beberapa faktor
yang berkaitan erat dengan munculnya
keganasan payudara yaitu; virus, faktor
lingkungan , faktor hormonal dan famili ;
4. PATOFISIOLOGI
• Bukti yang terus bermunculan menunjukan bahwa
adanya perubahan genetic berkaitan dengan
kanker payudara namun apa yang menyebabkan
genetic masih belum diketahui. Meskipun belum
ada penyebab spesifik kanker payudara yang
diketahui namun bisa diidentifikasih melalui
beberapa factor resiko, factor ini penting dalam
membantu mengembangkan program pencegahan.
Hal yang selalu harus di ingat adalah bahwa
60% yang di diagnosa kanker payudara tidak
mempunyai factor resiko yang teridentifikasih
kecuali lingkungan hormonal mereka. Di massa
kehidupan, wanita di anggap beresiko untuk
mengalami kanker payudara, namun
mengidentifikasi factor resiko merupakan cara
untuk mengidentifikasi wanita yang mungkin di
untungkan dari kelangsungan hidup yang harus
meningkat dan pengobatan dini (price,
sylvia.2006)
5. Manifestasi klinis
• Gejala awal berupa sebuah benjolan
yang biasanya di rasakan berbeda
dari jaringan payudara di sekitarnya,
tidak menimbulkan nyeri dan
biasanya memiliki pinggiran yang
tidak teratur.
7. Komplikasi
• Komplikasi utama adalah
metastasis jaringan sekitarnya yang
melalui kelenjar limfe dan
pembuluh darah ke organ-organ
lain. Tempat yang sering terjadi
metastasis adalah paru-paru, pleura,
tulang dan hati.
8. Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan laboratorium
• Monografi
• SCAN (CT, MRI, galfrum), ultra sound.
• Biopsis (aspirasi, eksisi)
• Tes skrining kimia : elektrolit, tes hepar, hitung
sel darah.
• Foto toraks
• USG
9. Penatalaksanaan
a. Pembedahan

1) Mastektomi parsial (eksisi tumor lokal dan penyinaran). Mulai

dari lumpektomi sampai pengangkatan segmental (pengangkatan


jaringan yang luas dengan kulit yang terkena).

2) Mastektomi total dengan diseksi aksial rendah seluruh payudara,


semua kelenjar limfe dilateral otocpectoralis minor.

3) Mastektomi radikal yang dimodifikasi Seluruh payudara, semua atau


sebagian besar jaringan aksial

4) Mastektomi radikal Seluruh payudara, otot pektoralis mayor dan


minor dibawahnya : seluruh isi aksial.

5) Mastektomi radikal yang diperluas Sama seperti mastektomi radikal


ditambah dengan kelenjar limfe mamaria interna.
b. Non pembedahan
1) Penyinaran
Pada payudara dan kelenjar limfe regional yang
tidak dapat direseksi pada kanker lanjut; pada
metastase tulang, metastase kelenjar limfe
aksila.
2) Kemoterapi
Adjuvan sistematik setelah mastektomi; paliatif
pada penyakit yang lanjut.
3) Terapi hormon dan endokrin
Kanker yang telah menyebar, memakai
estrogen, androgen, antiestrogen, coferektomi
adrenalektomi hipofisektomi ( Smeltzer 2002),
BAB III
TINJUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
 Nama : Ny.W
 Umur : 50 Tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Alamat : Villa Bekasi Indah
 Suku : Jawa
 Pendidikan : SMP
 Status Pernikahan : Kawin
 Agama : Islam
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
 Diagnosa Medic : Carsinoma Mammae
 No. Medical Record : 1822892
 Tanggal masuk RS : 31-3-2016
 Tanggal Pengkajian : 04-April-2016 (10.00 WIB)
 Sumber Informasi : Pasien dan Keluarga
PRIORITAS MASALAH
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan
dengan kerusakan jaringan syaraf.
2. Resiko infeksi berhubungan denga Kerusakan
jaringan tubuh
3. Ansietas berhungan dengan perubahan status
kesehatan
Inplementasi
1.Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan
kerusakan jaringan syaraf.
a. Melakukan pengkajian nyeri yang komprehensif
meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intesitas atau keparahan nyeri.
P : Luka Operasi
Q :seperti tertusuk-tusuk
R : Pada payudara kiri
S : skala 5 (seperti
tertusuk-tusuk)
T : setelah klien dilakukan pembedahan.
Nyeri sedang
a. Mengintrusikan klien untuk
menginformasikan kepada perawat jika
pengurangan nyeri tidak tercapai
b. Mengajarkan pengggunakan tindakan
pengendalian nyeri sebelum menjadi berat;
Mengajarkan penggunaan nonfarmakologi
(misalnya, relaksasi, terapi musik, terapi
pengendalian perhatiannya).
1. Klen dapat melakukan tarik nafas dalam
2. klien dapat mendengarkan musik lewat
hanphonenya
2. Resiko tinggi infeksi berhubungan denga Kerusakan
jaringan tubuh
• Memantau tanda/gejalah infeksi (misalnya,suhu tubuh, denyut
nadi,dan penampilan luka)
- SB : 37,4°c
- N : 80x/ menit
- luka terbalut perban dan terlihat basah.
- Perban warnah merah pucat
Mengkaji faktor yang meningkatkan serangan infeksi ( misalnya
usia lanjut, tanggap imun rendah, dan malnutrisi status gisi).
• Umur klien : 50 tahun
• Status gisi : kurang baik selama sakit,terjadi gangguan
pemenuhan nutrisi,nafsu makan klien kurang baik.
Mengintrusikan untuk menjaga kebersihan pribadi untuk
melindungi tubuh terhadap infeksi
- Klien tampak mendengar intruksi ( misalnya mengganti
pakaian yang kotor,dan mencuci tangn sebelum dan
sesudah melakukan sesuatu).
3.Ansietas berhungan dengan perubahan status
kesehatan di tandai dengan
• Memberi dorongan kepada klien untuk
mengungkapkan pikiran dan perasaan untuk
mengurangi ansietas
• Mendapingi Klien (misalnya selama prosedur
perawatan ) untuk meningkatkan keamanan
dan mengurangi rasa takut.
• Memberi dorongan kepada keluarga untuk
menemani klien sesuai dengan kebutuhan.
Evaluasi
• Setelah dilakuakan keperawatan pada Ny.W
sejak tanggal 6 April 2016 masalah yang
teratasi pada hari Sabtu 9 April 2016 yaitu
Ansiesitas . sedangkan yang belum terastasi
pada hari kamis 7 April 2016 yaitu : yaitu
nyeri dan resiko tinggi infeksi.
• Setelah dilakukan intervensi hingga tanggal 9
April 2016 masalah teratasi sebagian.
Faktor Pendukung Dan Penghambat
1. Faktor pendukung
a. Keluarga dan psien aktif dalam membantu
pelaksanaan asuhan keperawatan
b. Adanya kerja sama antara penulis,
keluarga,pasien dan perawat senior.
2. Faktor Penghambat
a. Waktu yang tidak cukup dalam melakukan
asuhan keperawatan.
kesimpulan
• Kanker payudara samapai saat ini merupakan
masalah kesehatan yang dapat menjadi
ancaman bagi masyarakat, khususnya kaum
wanita.
• Penerapan asuhan keperawatan pada kasus
kanker payudara yang telah dibuat dapat
terlaksana sesuai dengan rencana yang di
susun dan dapat di simpulkan sebagai berikut
a. Diagnosa keperawatan yang di temukan pada
Ny. W adalah Nyeri, Resiko Tinggi Infeksi,
Ansetas.
b. Tindakan keperawatan yang dilakukan pada
Ny.W yaitu mengucu pada intervensi yang
telah di susun.
c. Evaluasi keperawatan pada Ny. W yang
teratasi adalah Nyeri, Resiko Tinggi Infeksi,
Ansetas.

Anda mungkin juga menyukai