Anda di halaman 1dari 3

GLOMERULONEFRITIS AKUT PASCA

STREPTOKOKUS (ICD 10: N00)

RSUD PROF. DR. No. Dokumen No. Revisi Halaman


W.Z JOHANNES 1/3
KUPANG
Ditetapkan
Direktur RSUD Prof. Dr. WZ Johannes Kupang
PANDUAN TanggalTerbit
PRAKTIK KLINIS (
PPK )
Drg. Dominikus Minggu, Mkes
Pembina Utama Madya
Nip. 19600731 198112 1 001

1. Pengertian Suatu bentuk peradangan non-supuratif di glomerulus yang secara


(Definisi) histopatologi menunjukkan proliferasi dan inflamasi glomeruli yang
didahului oleh infeksi kuman Streptokokus beta hemolitikus grup A tipe
nefritogenik di tempat lain dan ditandai dengan gejala nefritik seperti
hematuria, edema, hipertensi, dan oliguria yang terjadi secara akut.
2. Anamnesis 1. Riwayat infeksi saluran nafas atas (faringitis) 1-2 minggu sebelumnya
atau infeksi kulit (pioderma) 3-6 minggu sebelumnya
2. Umumnya pasien dating dengan hematuria nyata (gross hematuria)
atau sembab di kedua kelopak mata dan tungkai
3. Kadang-kadang pasien datang dengan kejang dan penurunan
kesadaran akibat ensefalopati hipertensi
4. Oligouria/anuria akibat gagal ginjal atau gagal jantung.
3. Pemeriksaan Fisik 1. Sering ditemukan edema di kedua kelopak mata dan tungkai
2. Hipertensi (tekanan darah sistolik dan atau diastolic lebih dari
persentil ke-95 menurut umur, jenis kelamin dan tinggi badan)>50%
penderita
3. Asites (kadang-kadang)
4. Takikardia, takipnea, ronki pada paru, dan cairan dalam rongga pleura
5. Air kemih merah seperti air daging, oliguria, kadang-kadang anuria
4. Kriteria diagnosis 1. Edema
2. Hematuri
3. Hipertensi
4. ASTO positif
GLOMERULONEFRITIS AKUT PASCA STREPTOKOKUS
(ICD 10: N00)

1
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/3
RSUD PROF. DR.
W.Z JOHANNES
KUPANG
5. Diagnosis Kerja GLOMERULONEFRITIS AKUT PASCA STREPTOKOKUS
(ICD 10: N00)
6. Diferential 1. Penyakit-penyakit ginjal:
Diagnosa Glomerulanefritis kronis (ICD 10:N03.9)
Hematuria (ICD 10: R31)
Sindrom Nefrotik (ICD 10: N 04)
2. Penyakit-penyakit sistemik:
Purpura Henoch-Schonlein (ICD 10: D69.0)
Lupus Eritematous Sistemik (ICD 10:L93.0)
Endokarditis bacteril subakut (ICD 10 : j33.0)
7. Pemeriksaan
Penunjang 1. Urinalisis menunjukkan proteinuria, hematuria dan adanya silinder
eritrosit
2. Kreatinin dan ureum darah umumnya meningkat
3. ASTO meningkat pada 75-80% kasus
4. Jika terjadi komplikasi gagal ginjal akut, didapatkan hyperkalemia,
asidosis metabolic, hiperfosfatemia dan hipokalsemia.

8. Terapi 1. Tirah baring pada minggu pertama perjalanan penyakit GNAPS


2. Antibiotika (jika terdapat tanda-tanda infeksi):
Amoksisilin 50 mg/kgBB dibagi 3 dosis selama 10 hari
Jika alergi penisilin: Eritromisin 30 mg/kg BB/hari selama 10
hari
3. Diuretik: Furosemid 1-2 mg/kg/dosis (2-3 kali sehari) selama 3-10 hari
(sesuai status edema dan hipertensi)
4. Anti-hipertensi (kombinasi dan durasi diberikan sesuai status
hipertensi):
Captopril 0,3-2 mg/kg/dosis (3 kali sehari),
Amlodipin 0,05-0,2 mg/kg/hari (2 kali sehari)
9. Edukasi Pengobatan GNAPS umumnya berupa terapi suportif, untuk mencegah
keparahan penyakit dan terjadinya komplikasi.
10. Prognosis Ad vitam : bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : bonam

2
GLOMERULONEFRITIS AKUT PASCA STREPTOKOKUS
(ICD 10: N00)

RSUD PROF. DR. Halaman


No. Dokumen No. Revisi
W.Z JOHANNES 3/3
KUPANG

11. Indikator Medis Pengobatan dengan antibiotik yang tepat dan terapi suportif yang
mendukung dapat mengurangi terjadinya komplikasi

Anda mungkin juga menyukai