HEMIFACIAL SPASM
Pembimbing:
Disusun Oleh:
FAKULTAS KEDOKTERAN
2020
LEMBAR PENGESAHAN REFERAT
HEMIFACIAL SPASM
sebagai salah satu tugas dalam rangka menyelesaikan studi kepaniteraan Dokter
Mengetahui,
Pembimbing
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
Ucapan terima kasih kepada dr. Irma Riskika M., Sp.S selaku dokter pembimbing
terima kasih atas bimbingan, saran, petunjuk dan waktunya serta semua pihak
referat ini.
mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga penyusunan referat ini
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
2.3 Etiologi................................................................................................ 5
2.6 Diagnosis............................................................................................. 8
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
secara karakteristik ditandai dengan adanya kontraksi involunter otot wajah yang
dipersarafi oleh saraf kranialis VII (N.Facialis), terjadi pada dekade kelima atau
keenam kehidupan, gangguan dapat terjadi bilateral pada kasus berat tetapi kasus
yang lebih sering terjadi adalah gangguan unilateral. Hemifacial spasm biasanya
dimulai dengan gerakan klonik singkat dari otot orbikularis okuli dan menyebar
dalam beberapa tahun ke otot wajah lainnya (korugator, frontalis, orbikularis oris,
platisma,zigomatikus).
Pada sekitar 92% kasus, spasme atau perasaan seperti kedutan bermula di
dekat mata kemudian turun ke wajah bagian bawah. Pada sedikit kasus sekitar
8%, spasme terjadi mulai dari dagu kemudian naik ke atas wajah.
terlibat. Iritasi kronis pada saraf wajah atau nukleus, penyebab spasme hemifasial
yang hampir universal, dapat timbul dari berbagai kondisi yang mendasarinya.
wajah oleh massa, lesi batang otak seperti stroke atau plak multiple sclerosis, dan
1
BAB 2
TINJUAN PUSTAKA
ditandai dengan gejala seperti kedutan di bawah mata pada sebagian wajah. Meski
tidak menimbulkan nyeri pada wajah, HFS yang tidak ditangani dengan baik
penderita.
klonik yang tidak teratur dari satu atau lebih kelompok otot yang diinervasi oleh
nervus fasialis. Kedutan biasanya dimulai secara unilateral pada daerah sekitar
mata (otot orbikularis okuli) dan kemudian menyebar ke otot-otot wajah yang
lain, terutama otot-otot perioral, tetapi tidak pernah melampaui domain dari
nervus fasialis. Kontraksi bertahan selama beberapa menit dan sering dipicu oleh
stres, kelelahan, atau gerakan voluntari wajah. Ini adalah salah satu gangguan
Menurut Doo dan Kwan (2007), ada beberapa studi yang mendokumentasikan
2
spasm diperkirakan 9,8-11 per 100.000 total populasi. Sayangnya, sedikit yang
lebih umum daripada trigeminal neuralgia di asia bagian timur laut. Kondisi ini
muncul pada dekade kelima dan keenam, lebih banyak mengenai perempuan
daripada laki-laki.
2.2 Anatomi
menyilang). Apabila terdapat suatu lesi rostral dari nukleus fasialis akan
dan orbikularis okuli. Karena otot frontalis dan orbikularis okuli menerima
inervasi dari kortikal bilateral, maka otot-otot tersebut tidak akan dilumpuhkan
oleh lesi yang mengenai satu korteks motorik atau jaras kortikobulbarisnya.
3
3. submaksilar serta sublingual dan lakrimalis.
5. Serabut somato-sensorik rasa nyeri (dan mungkin juga rasa suhu dan
rasa raba) dari sebagian daerah kulit dan mukosa yang disarafi oleh
otot ekspresi wajah. Disamping itu saraf ini membawa serabut parasimpatis ke
kelenjar ludah, kelenjar air mata dan ke selaput mukosa rongga mulut dan
daerah gendang telinga, sensasi 2/3 depan lidah, dan sensasi viseral umum dari
kelenjar ludah, mukosa hidung, dan faring. Dan sensasi proprioseptif dari otot-
di kanal fasialis. Sensasi pengecapan dari 2/3 depan lidah dihantar melalui saraf
genikulatum dan berakhir pada akar desenden dan inti-inti akar desenden dari
saraf trigeminus.
4
Inti motorik N. VII terletak di pons. Serabutnya mengitari inti N. IV dan keluar
Intermedius dan menjadi satu berkas saraf yang berjalan dalam kanalis fasialis
2.3 Etiologi
saraf wajah oleh massa, lesi batang otak seperti strok atau multiple sclerosis plak,
5
Penyebab yang mendasari hemifacial spasm dalam banyak kasus adalah
pembuluh darah ektatik atau pembuluh darah yang secara atipikal menyimpang,
yang menekan saraf wajah di tempat di mana ia keluar dari batang otak. Secara
patoanatomikal disebut zona akar- keluar (root-exit zone), ini memiliki beberapa
fitur tertentu: saraf ini hanya dibungkus oleh membran araknoidal, tanpa
epineurium. Selain itu, tidak ada septa jaringan ikat yang melintangi tiap fasikula.
Wilayah ini juga merupakan zona transisi antara mielinasi pusat (sel
oligodendroglial) dan perifer (sel Scwann). Semua fitur dari zona akar-keluar ini
2.4 Patofisiologi
transfer patologis impuls antara serabut saraf tetangga. Konduksi impuls ektopik
wajah di batang otak. Penjelasan untuk usia yang relatif tua pada pasien saat onset
angle.
6
Hal ini umum pada pasien dengan hipertensi arteri. Seiring waktu, hal ini
dari nukleus nervus fasialis, sementara iritasi pada segmen proksimal saraf dapat
hemifacial spasm.
disease) dan lesi non kompresi (misalnya strok, multiple sclerosis plak, basilar
disebabkan oleh pembuluh darah yang menyimpang ( misalnya cabang distal dari
wajah, Bell’s palsy dan tumor. Meskipun penyebab yang paling sering adalah
Ketika individu yang terkena lebih muda dari 40, dokter harus mensuspek
7
2.5 Gejala Klinis
Tanda pertama dari hemifacial spasm biasanya adalah gerakan otot pada kelopak
mata pasien dan sekitar mata. Hal ini dapat bervariasi dalam intensitas.
2.6 Diagnosis
dan mencatat aktivitas listrik yang dihasilkan di otot saat istirahat dan dalam
8
Pemeriksaan EMG pada hemifacial spasm secara karakteristik ditandai timbulnya
a. Blepharospasm
penutupan paksa yang berlebihan pada kelopak mata yang umumnya disebabkan
9
b. Tics
semipurposeful dari otot-otot wajah dan leher yang dikelompokkan. Tics dapat
c. Myoclonic movement
lesi pada level otak atau batang otak. Ini dibedakan dari hemifacial spasm oleh
terhadap antikonvulsan.
d.Hemimasticatory spasm
dengan iritasi pada saraf motorik nervus trigeminus. Kondisi yang jarang ini
10
e. Craniofacial Tremor
fokal motor harus dibedakan dari gangguan gerakan wajah. Terutama hemifacial
spasm. Kelemahan postiktal dan keterlibatan yang lebih besar dari wajah bagian
f.Facial myokimia
sering dengan penyebaran seperti gelombang. Hal ini dibedakan dari gerakan
dapat terjadi dengan beberapa proses di batang otak. Pada kasus yang berat
2.8 Penatalaksanaan
dengan aman dan efektif mengobati kebanyakan dari pasien, terlebih pasien
di muscular junction.
11
Cara kerjanya yaitu menimbulkan efek paralisis pada otot yang disuntik dengan
kejang otot terjadi 3-5 hari setelah injeksi dan bertahan selama kurang lebih 6
bulan. Efek samping dari injeksi toxin botulinum (asimetri wajah, ptosis,
Gambar 3. Pasien sebelum (kiri) dan 4 minggu setelah injeksi botulinum A exotoxin
pada otot perioral dan periokular untuk hemifacial spasm
12
2. Farmakoterapi
masih ringan dan jarang) atau pada pasien yang menolak injeksi toksin
botulinum. Gunakan obat pada pasien dengan lesi tanpa kompresi dan
dapat memuaskan dalam kasus-kasus awal atau ringan. Para agen yang paling
3. Operasi Dekompresi
darah di zona keluar-akar saraf dari batang otak yang merupakan penyebab
yang sangat baik. Pasien dengan spasme idiopatik dapat mengambil manfaat
diperlukan.
2.9 Prognosis
13
Beberapa individu akan menjadi relatif bebas dari gejala dengan terapi
kasus, kesembuhan dapat dicapai, dengan gejala sisa yang dapat ditoleransi.
spasm tidak hanya disebabkan oleh denyutan mekanik arteri yang memanjang
terhadap zona keluar akar saraf wajah, tetapi juga karena demielinasi saraf dan/
atau hiperaktivitas dari motor nukleus wajah yang dihasilkan oleh kompresi
neurovaskular.
14
BAB 3
KESIMPULAN
ditandai dengan gejala seperti kedutan di bawah mata pada sebagian wajah. Meski
tidak menimbulkan nyeri pada wajah, HFS yang tidak ditangani dengan baik
penderita.
klonik yang tidak teratur dari satu atau lebih kelompok otot yang diinervasi oleh
nervus fasialis. Kedutan biasanya dimulai secara unilateral pada daerah sekitar
mata (otot orbikularis okuli) dan kemudian menyebar ke otot-otot wajah yang
lain. Kontraksi bertahan selama beberapa menit dan sering dipicu oleh stres,
Beberapa individu akan menjadi relatif bebas dari gejala dengan terapi
kasus, kesembuhan dapat dicapai, dengan gejala sisa yang dapat ditoleransi.
spasm tidak hanya disebabkan oleh denyutan mekanik arteri yang memanjang
terhadap zona keluar akar saraf wajah, tetapi juga karena demielinasi saraf dan/
atau hiperaktivitas dari motor nukleus wajah yang dihasilkan oleh kompresi
neurovaskular.
15
DAFTAR PUSTAKA
1. Adam R.D., Victor M, Ropper A.H. Hemifacial Spasm. Adam and Victor’s
Principles of Neurology, 9th ed. Mc Graw Hill. New York. 2009. Ch 47.
2. Bradley, W.G., Daroff, R.B., Fenichel, G.M., and Marsden, C.D., (Eds.), Pocket
2000: 543-544.
5. Mardjono M., Sidharta P., Saraf Otak Ketujuh atau Nervus Fasialis. Neurologi
16