1. Diagnosa Medis
Cidera Kepala Berat
Pola pernafasan
Pusat pernafasan diciderai oleh peningkatan TIK dan hipoksia, trauma langsung atau
interupsi aliran darah. Pola pernafasan dapat berupa hipoventilasi alveolar, dangkal.
Ketidakseimbangan hidrasi
Terjadi karena adanya kerusakan kelenjar hipofisis atau hipotalamus dan peningkatan
TIK
Aktifitas menelan
Reflek melan dari batang otak mungkin hiperaktif atau menurun sampai hilang sama
sekali
Kerusakan komunikasi
Pasien mengalami trauma yang mengenai hemisfer serebral menunjukkan disfasia,
kehilangan kemampuan untuk menggunakan bahasa.
Tulang Kranial,
Intra Kranial,
Terputusnya kontinuitas jaringan kulit,otot dan vaskular
Gangguan suplai darah
Iskemik
Hipoksia
Gangguan perfusi jaringan
Pemberian O2
Kebutuhan O2 Terpenuhi
4. Data Fokus
DS : Keluarga klien mengatakan, klien mengalami kecelakaan dan tidak sadarkan diri.
DO :
- Terdengar suara gurgling
- Terjadi penurunan kesadaran, GCS: = 3
5. Diagnosa Keperawatan
Gangguan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan berkurangnya suplai oksigen
ke otak
6. Tindakan Keperawatan dan Tujuan dilakukan tindakan
Memberikan O2 Nasal 4L/menit
Tujuan
- Untuk memfasilitasi kepatenan jalan napas
- Mencukupi suplai O2 ke otak
- Efek/Komplikasi:
Pemberian O2 bukan hanya memberiakan efek terapi tetapi juga dapat
3. Keracunan
O2 Dapat terjadi bila terapi O2 yang diberikan dengan konsentrasi tinggi
dalam waktu relatif lama. Keadaan ini dapat merusak struktur jaringan paru
seperti atelektasi dan kerusakan surfaktan. Akibatnya proses difusi di paru
akan terganggu.
- Pencegahan
Monitor pemberian oksigen
DI SUSUN :
2019012200
TAHUN 2021
Daftar Pustaka
Wijaya dan Yessi.2013,Padila.2012.,NANDA NIC NOC 2013